Anda di halaman 1dari 4

MEMAHAMI MACAM-MACAM TAKDIR

Oleh : Drs. H Munir Badri

Sebagai seorang muslim, pasti tidak asing dengan yang namanya takdir. Tapi tahukah
Anda kalau takdir itu bermacam-macam? Berikut macam-macam takdir yang harus kita
ketahui.
Macam-macam Takdir
Para ulama menjelaskan ada empat macam takdir, yaitu:
1. Takdir Azali
2. Takdir ‘umri
3. Takdir Sanawi
4. Takdir Yaumi.

Berikut penjelasannya :
TAKDIR AZALI, yaitu takdir yang ditulis dalam lauhil mahfudz 50.000 tahun sebelum
penciptaan langit dan bumi. Takdir azali ini adalah takdir yang merupakan takdir utama
yang pasti terjadi bagi semua mahkluk. Allah berfirman,

ٌ‫الس َما ِء َواَأْل ْر ِض ۗ َّن َذٰكِل َ يِف ِك َت ٍاب ۚ َّن َذٰكِل َ عَىَل اهَّلل ِ ي َِسري‬
َّ ‫َأل َ ْم تَ ْعمَل ْ َأ َّن اهَّلل َ ي َ ْعمَل ُ َما يِف‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
“Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja
yang ada di langit dan di bumi? Bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam
sebuah kitab (Lauh Mahfuzh) Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi
Allah”.
(Al-Hajj/22 : 70)

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ َو َع ْر ُش ُه عَىَل‬:‫ قَا َل‬،‫ خِب َ ْم ِسنْي َ َألْ َف َسنَ ٍة‬،‫الس َم َاو ِات َو ْاَأل ْر َض‬
َّ ‫ قَ ْب َل َأ ْن خَي ْ لُ َق‬،‫هللا َم َقا ِد ْي َر الْ َخ َالِئ ِق‬
ُ ‫َك َت َب‬
‫الْ َما ِء‬
“Allah menentukan berbagai ketentuan para makhluk, 50.000 tahun sebelum
menciptakan langit dan bumi. “Beliau bersabda, “Dan adalah ‘Arsy-Nya di atas
air.”
(HR. Muslim)
TAKDIR ‘UMRI, yaitu takdir yang ditulis malaikat ketika meniupkan roh ke dalam janin.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

‫ مُث َّ يَ ُك ْو ُن يِف ْ َذكِل َ ُمضْ َغ ًة‬، َ ‫ مُث َّ يَ ُك ْو ُن يِف َذكِل َ عَلَ َق ًة ِمثْ َل َذكِل‬،‫َّن َأ َحدَ مُك ْ جُي ْ َم ُع َخلْ ُق ُه يِف ْ ب َ ْط ِن ُأ ِّم ِه َأ ْرب َ ِعنْي َ ي َ ْو ًما‬
‫ِإ‬
ِ، ‫ َومَع َ هِل‬، ِ ‫ َوَأ َجهِل‬،‫ ِب َك ْت ِب ِر ْز ِق ِه‬،‫ات‬ ٍ ‫ َويُْؤ َم ُر ِبَأ ْربَع ِ لَك ِ َم‬،‫ فَ َي ْن ُفخُ ِف ْي ِه ُّالر ْو َح‬، ُ ‫ مُث َّ يُ ْر َس ُل الْ َمكَل‬، َ ‫ِمثْ َل َذكِل‬
‫َو َش ِق ٌّي َأ ْو َس ِع ْي ٌد‬
“Sesungguhnya salah seorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya dalam
perut ibunya selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal darah seperti
itu pula (empat puluh hari), kemudian menjadi segumpal daging seperti itu pula,
kemudian Dia mengutus seorang Malaikat untuk meniupkan ruh padanya, dan
diperintahkan (untuk menulis) dengan empat kalimat: untuk menulis rizkinya,
ajalnya, amalnya, dan celaka atau bahagia(nya).”
(HR. Bukhari Muslim)

TAKDIR SANAWI, takdir yang berlaku tahunan dan ditulis kejadian setahun ke depan
setiap malam lailatul qadar. Allah berfirman,

‫ِفهيَا يُ ْف َر ُق لُك ُّ َأ ْم ٍر َح ِك ٍمي‬


“Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.”
[Ad-Dukhaan/44 : 4]

Allah juga berfirman,

‫وح ِفهيَا ْذ ِن َرهِّب ِ ْم ِم ْن لُك ِ ّ َأ ْم ٍر َساَل ٌم يِه َ َحىَّت ٰ َم ْطلَع ِ الْ َف ْج ِر‬
ُ ‫تَزَن َّ ُل الْ َماَل ِئ َك ُة َو ُّالر‬
‫ِإِب‬
“Pada malam itu turun para Malaikat dan juga Malaikat Jibril dengan izin Rabb-
nya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit
fajar.”
[Al-Qadr/97 : 4-5]
TAKDIR YAUMI, yaitu takdir yang berlaku harian. Allah Ta’ala berfirman,

‫لُك َّ ي َ ْو ٍم ه َُو يِف َشْأ ٍن‬


“Setiap waktu Dia dalam kesibukan.” [Ar-Rahmaan/55 : 29]

Perlu diperhatikan bahwa di antara empat takdir ini, takdir utamanya adalah takdir azali
yang tertulis di lauhil mahfudz, sedangkan tiga takdir yang lainnya (‘umri, sanawi, dan
yaumi) adalah takdir yang bisa merubah. Perhatikan kalimat berikut:
“Perubahan takdir (‘umri, sanawi dan yaumi) ini tertulis dalam takdir azali di lauhil
mahfudz.”
Contohnya: bisa saja dalam takdir ‘umri tertulis dia seorang yang celaka, tetapi karena dia
bersungguh-sungguh mencari hidayah, maka ia menjadi orang yang beruntung. Perubahan
takdir ‘umri ini tertulis dalam lauhil mahfudz.
Ini juga yang dimaksud dengan “takdir bisa dirubah dengan doa”. Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ﻻ ﻳﺮﺩ ﺍﻟﻘﺪﺭ ﺇﻻ ﺍﺪﻟﻋﺎﺀ‬


“Tidaklah merubah suatu takdir melainkan doa.” [HR. Al Hakim, hasan]

Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menjelaskan bahwa takdir yang berubah tersebut
berkaitan dengan doa, beliau berkata:

‫ فإذا اكن قدرا معلقا‬، ‫ والقدر يكون معلقا ويكون مبتوات‬، ‫ادلعاء من أسباب رد القدر املعلق‬
“Doa termasuk sebab merubah takdir yang mu’allaq (bergantung pada sebabnya).
Takdir itu ada yang mu’allaq dan ada yg telah tetap, sama sekali tidak berubah.”
Syaikh Al-‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan bahwa perubahan takdir dan doa tersebut
juga tertulis dalam takdir azali lauhil mahfudz. Beliau berkata:

‫ هذا هو‬،‫لكنه يف احلقيقة ال يرد القضاء؛ ألن األصل أن ادلعاء مكتوب وأن الشفاء سيكون هبذا ادلعاء‬
‫القدر األصيل اذلي كتب يف األزل‬
“Pada hakikatnya takdir (azali) tidak berubah, karena doa tersebut sudah tertulis
(dilauhil mahfudz) bahwa kesembuhan karena adanya doa, inilah takdir asli yang
tertulis dalam takdir azali.” [Majmu’ Fatawa wa Rasail 2/93]

Anda mungkin juga menyukai