Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TAUFAN KURNIAWAN

041684809

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Waduk Saguling merupakan bagian dari waduk kaskade seri Citarum yang menampung
dan menyimpan air tanah, air hujan, mata air dan air sungai. Merupakan sumber air yang
sangat penting serta sebagai bagian dari ekosistem penyangga yang menopang kehidupan
yaitu sebagai sumber energi primer Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Saguling. Sejalan
perkembangan sosial kependudukan waduk Saguling sebagai daerah terbuka, telah
dimanfaatkan pula untuk berbagai kepentingan oleh berbagai pihak, seperti budidaya Keramba
Jaring Apung (KJA), pemanfaatan lahan surutan dan area greenbelt untuk pertanian dan
kegiatan usaha ikutan lainnya, hingga berkembang sebagai sentra kegiatan sosial ekonomi
tidak sebatas masyarakat lokal setempat akan tetapi juga dimanfaatkan oleh para pendatang
dari berbagai kota di Jawa Barat bahkan diluar Jawa Barat. Akibat perkembangan yang kurang
terkendali saat ini waduk Saguling menanggung beban pencemaran berat.
Pendangkalan waduk karena erosi, populasi KJA yang mencapai 35.000 petak
melampaui pagu yang disyaratkan, limbah industri maupun domestik serta gulma air
merupakan permasalahan akut yang memerlukan penanganan serius oleh berbagai pihak.
Pemanfaatan waduk Saguling oleh berbagai pihak untuk berbagai kepentingan saat ini masih
bersifat sektoral, dimana masing masing sektor melakukan pemanfaatan dan pengelolaan
sebatas kepentingannya tanpa mempertimbangkan daya dukungnya sehingga sangat
berpotensi menimbulkan konflik kepentingan.
Waduk Saguling juga diganggu kelestariannya dengan berkembangnya pertumbuhan
gulma air, terutama dari jenis eceng gondok. Eceng gondok (Eichornia crassipes) adalah gulma
air yang sangat cepat pertumbuhannya dan sangat susah pengendaliannya (Joedodibroto 1983
dalam Rahmawati, dkk., 2003). Perkembangan eceng gondok di perairan waduk Saguling
mencapai luas 94,17 Ha dengan volume 753.417,16 m3. Adapun untuk eceng gondok yang
sudah terangkat ke darat sejak tahun 90 an – 2019 disimpan di area seluas ± 8.000 m2 dengan
volume 105.000 m3.
TUGAS TAUFAN KURNIAWAN
041684809

Gambar Populasi Perkembangan Eceng Gondok Waduk Saguling


Kondisi waduk Saguling seperti yang dijelaskan diatas tentunya sangat berdampak
terhadap kegiatan operasional pembangkitan PLTA Saguling dan untuk saat ini salah satu
kegiatan pemeliharaan yang dilakukan berupa kegiatan pemindahan eceng dari perairan waduk
ke tepi waduk (daratan di area bantaran waduk) tidak sampai pembuangan ke Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) ataupun termanfaatkan, sehingga semakin hari semakin menumpuk
di bantaran waduk.
Seiring dengan program perusahaan PT Indonesia Power terkait peningkatan Energi
Baru Terbarukan (EBT) melalui program Co-firing PLTU, serta untuk mencegah kerusakan
lingkungan waduk Saguling yang semakin berat. PT Indonesia Power melaksanakan
Pemanfaatan Sampah dan Gulma Air/Eceng Gondok Waduk Saguling Menjadi Alternatif Bahan
Bakar Pembangkit Listrik melalui Program BOSS (Biomass Operating System Of Saguling).

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana metode proses produksinya?
2. Berapa koefisien produksi atau kemampuan produksi dimasing masing tahapan
pengelolaan pabrik BOSS?

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui metode yang tepat dalam proses pengelolaan produksi pabrik BOSS
2. Mengetahui Koefisien produksi dan kemampuan produksi masing masing tahapan
pabrik BOSS
TUGAS TAUFAN KURNIAWAN
041684809

1.4 MANFAAT
1. Mengetahui cara memaksimalkan produksi Biomass Operating System
2. Mendapatkan solusi untuk mengatasi permasalahan eceng gondok di waduk PLTA
Saguling

1.5 METODOLOGI
Penelitian eksperimen dapat didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun
hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat. Penelitian eksperimen merupakan
metode inti dari model penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Dalam metode
eksperimen, peneliti harus melakukan tiga persyaratan yaitu kegiatan mengontrol, kegiatan
memanipulasi, dan observasi. Dalam penelitian eksperimen, peneliti membagi objek atau
subjek yang diteliti menjadi 2 kelompok yaitu kelompok treatment yang mendapatkan perlakuan
dan kelompok kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan.
Dalam penelitian eksperimen , proses pengumpulan data dilakukan dengan cara
mengukur hasil suatu perlakuan atau manipulasi terhadap sampel penelitian . Ada yang
mengatakan bahwa proses pengumpulan data dikatakan penelitian jika dilakukan dengan cara
eksperimen . Meskipun pendapat ini tidak de la re benar sepenuhnya , tetapi penelitian
eksperimen merupakan penelitian yang memiliki ciri khas tersendiri yaitu adanya manipulasi
atau perlakukan yang perubahannya selalu dikontrol dan dibandingkan dengan sampel lainnya
Pengontrolan dan pembandingan dilakukan untuk mengetahui apakah perubahan yang terjadi
itu memang merupakan akibat dari suatu perlakuan atau bukan . Maksimalisasi obyektivitas
desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angka - angka , pengolahan statistik ,
struktur dan percobaan terkontrol . Metode ini bersifat validation atau menguji sutu variabel atau
lebih terhadap variabel lain
Variabel yang memberi pengaruh dikelompokkan sebagai variabel bebas ( independent
variables ) , dan variabel yang dipengaruhi dikelompokkan sebagai variabel terikat ( dependent
variables ) . Penelitian eksperimen bersifat menguji , sehingga semua variabel yang diuji harus
diukur dengan menggunakan instrumen pengukuran atau tes yang sudah distandarisasikan
atau dibakukan . Pembakuan instrumen dan pengolahan hasil penelitian diolah dengan
menggunakan analisis statistik inferensial - parametrik . Dengan cara ini dapat diketahui apakah
perubahan yang terjadi merupakan akibat dari perubahan pada variabel bebas atau perlakuan ,
oleh
TUGAS TAUFAN KURNIAWAN
041684809

Anda mungkin juga menyukai