Anda di halaman 1dari 4

Kelas dan Jenis Sambungan Paku Keling.

Sambungan paku keling dapat diklasifikasikan berdasarkan aplikasi sebagai berikut:


1) bejana tekanan; 2) struktural; dan 3) anggota mesin.
Pada dasarnya ada dua macam sambungan paku keling, lap-joint dan butt-joint. Pada lap-joint
biasa, pelat saling tumpang tindih dan disatukan oleh satu atau lebih baris paku keling. Pada butt-
joint, pelat-pelat yang disambung berada pada bidang yang sama dan disambung oleh sarana pelat
penutup atau butt strap, yang dipaku ke kedua pelat dengan satu atau lebih baris paku keling.
Istilah single riveting berarti satu baris paku keling dalam satu lap-joint atau satu baris di setiap
sisi paku keling pada butt-joint; double riveting berarti dua baris paku keling dalam satu lap-joint
atau dua baris di setiap sisi paku keling pada butt-joint. Sambungan juga di-rivet tiga dan empat
kali lipat. Lap-joint dapat juga dibuat dengan pelat penutup dalam atau luar.

Pertimbangan Desain Umum untuk Sambungan Paku Keling.


Faktor yang harus dipertimbangkan dalam desain atau spesifikasi sambungan rivet adalah:
jenis sambungan; jarak paku keling; jenis dan ukuran dari paku keling; jenis dan ukuran lubang;
dan bahan paku keling.

Jarak Paku Keling: Jarak antara pusat paku keling disebut pitch dan antara baris garis tengah,
back pitch atau transverse pitch. Jarak antar pusat paku keling terdekat satu sama lain dalam baris
yang berdekatan disebut diagonal pitch. Jarak dari tepi pelat ke garis tengah dari baris paku keling
terdekat disebut margin.
Pemeriksaan sambungan paku keling yang terdiri dari beberapa baris paku keling akan
menunjukkan bahwa setelah dilanjutkan sepanjang sambungan pada jarak tertentu, pola atau
susunan paku keling akan berulang. (Untuk butt-joint, panjang bagian yang berulang biasanya
sama dengan long pitch atau pitch dari paku keling di baris luar, yaitu baris terjauh dari tepi
sambungan.) Untuk struktural dan sambungan bagian mesin, pitch yang tepat dapat ditentukan
dengan membuat kekuatan tarik pelat disepanjang bagian yang berulang, yaitu jarak antara paku
keling di baris luar, sama dengan total kekuatan geser paku keling di bagian berulang. Minimum
pitch dan diagonal pitch juga diatur oleh clearance yang diperlukan untuk hold-on (Dolly bar) dan
set paku keling. Saat memasang pelat tipis, sangat penting untuk menjaga jarak yang akurat untuk
menghindari buckling.
Ukuran dan Jenis Paku Keling: Diameter paku keling (d) biasanya berada di antara d = 1,2√𝑡
dan d = 1,4√𝑡 di mana t adalah ketebalan pelat. Perlu dicatat bahwa paku keling countersunk head
tidak sekuat tipe lainnya.

Ukuran dan Jenis Lubang: Lubang paku keling dapat dilubangi, dilubangi dan dibentuk ulang,
atau dibor. Lubang paku keling biasanya dibuat berdiameter 1⁄16 inci (1,6 mm) lebih besar dari
diameter nominal dari paku keling meskipun dalam beberapa kelas pekerjaan di mana paku keling
dipasang dalam keadaan dingin, seperti pada mesin rivet otomatis, lubang-lubang dibentuk ulang
untuk memberikan jarak minimum sehingga paku keling mengisi lubang sepenuhnya.
Saat lubang dilubangi pada pelat baja berat, mungkin akan terjadi pengurangan kekuatan yang
cukup besar kecuali jika lubang dibentuk ulang untuk menghilangkan logam inferior di
sekelilinginya. Ini menghasilkan diameter lubang yang bertambah dari 1⁄16 menjadi 1⁄8 inci (1,6
ke 3,2 mm). Annealing setelah melubangi cenderung mengembalikan kekuatan pelat di sekitar
lubang.

Bahan Paku Keling: Paku keling untuk keperluan struktural dan bagian mesin biasanya terbuat
dari besi tempa atau baja lunak, tetapi untuk pesawat terbang dan aplikasi lain dimana keringanan
atau ketahanan terhadap korosi itu penting, tembaga, paduan aluminium, Monel, Inconel, dll.,
mungkin digunakan sebagai bahan paku keling.

Asumsi Desain yang Disederhanakan: Dalam desain sambungan rivet, perawatan yang
disederhanakan sering digunakan saat asumsi berikut dibuat:
1) Beban dibawa secara merata oleh paku keling.
2) Tidak ada tekanan gabungan yang bekerja pada paku keling yang menyebabkan kegagalan.
3) Tegangan geser pada paku keling seragam di seluruh penampang di dalam pertimbangan.
4) Beban yang akan menyebabkan failure pada tegangan geser tunggal harus digandakan untuk
mengakibatkan failure pada tegangan geser ganda.
5) Tegangan bantalan paku keling dan pelat didistribusikan secara merata di atas area yang
diproyeksikan paku keling.
6) Tegangan tarik seragam di bagian logam antara paku keling
Cara Pemasangan Paku Keling
Dalam menggunakan paku keling ini, terdapat beberapa jenis sambungan untuk mengikat
suatu bagian dengan bagian lainnya. Sambungan yang dihasilkan dengan paku keling merupakan
jenis sambungan permanen/tetap. Dengan begitu, sambungan paku keling tidak dapat dilepas
kembali atau dibongkar pasang. Adapun salah satu cara yang bisa dilakukan untuk melepaskannya
adalah dengan cara merusaknya, seperti pada mur atau baut. Namun meskipun begitu salah satu
keuntungan dari penggunaan paku keling ini adalah tidak adanya perubahan struktur pada bagian
logam yang disambung. Oleh karena itu, sambungan dengan paku keling lebih banyak digunakan
pada pembebanan dinamis. Sedangkan untuk kekurangannya adalah membutuhkan proses
pengerjaan awal yaitu pengeboran lubang pada bagian yang disambung. Selain itu, paku ini juga
memungkinkan terjadinya karat pada sekitar lubang sambungan selama paku tersebut dipasang.
Untuk pemasangan paku keling ini bisa dilakukan dengan cara manual atau dengan
menggunakan mesin pemasang rivet. Pemasangan paku keling secara manual dapat dilakukan
dengan menggunakan peralatan palu, pembentuk rivet serta landasan. Adapun untuk langkah
pemasangan paku keling secara manual dapat dilakukan dengan cara berikut: Langkah pertama
adalah membuat lubang pada bagian atau pelat yang akan disambung dengan cara dibor. Untuk
ukuran lubang ini, pada umumnya dilebihkan sekitar 1,5 mm dari diameter tangkai paku keling
yang dipilih untuk digunakan. Setelah itu, masukkan tangkai paku keling pada lubang yang telah
dibuat. Pastikan panjang tangkai yang keluar dari pelat tersebut sama dengan 1,5 kali diameter
paku rivet atau paku keling. Langkah selanjutnya adalah memukul ujung tangkai paku keling
beberapa kali dengan menggunakan palu sampai kepala paku keling mulai terbentuk. Pasang die
atau pembentuk kepala paku keling pada bagian kepala paku yang mulai terbentuk pada ujung
tangkai. Setelah itu, pukul pembentuk kepala paku dengan menggunakan palu, sehingga kepala
paku keling terlihat lebih berbentuk rapi. Perlu diperhatikan, pada bagian pemasangan keling
kepala tirus, pastikan bahwa lubang pada permukaan bagian yang akan disambung harus dibuang
secara tirus. Dengan begitu, bentuk paku keling akan sesuai dengan bentuk kepala paku keling itu
sendiri.
Jika Anda ingin melakukan pemasangan paku keling dengan ukuran yang lebih besar, maka
langkah pertama yang harus dilakukan adalah memanaskan paku keling terlebih dahulu. Hal ini
bertujuan agar pembentukan kepala paku keling yang baru bisa dilakukan dengan cara yang lebih
mudah. Setelah posisi paku keling menjadi panas membara, langkah selanjutnya adalah
memasukkan tangkai paku keling ke dalam lubang sambungan. Jika paku sudah masuk ke lubang,
langkah selanjutnya adalah dipukul-pukul dengan menggunakan palu seperti pada pemasangan
paku keling yang berukuran kecil. Sedangkan untuk pemasangan paku keling eksplosif, tidak
diperlukan proses memukul paku dengan menggunakan palu. Namun untuk pemasangan paku ini
dilakukan dengan cara dipanaskan terlebih dahulu. Untuk langkah pertama, masukkan paku keling
eksplosif ke dalam lubang sambungan. Setelah dimasukkan pada lubang yang sesuai, panaskan
kepala paku keling dengan menggunakan api yang menyala. Dampak yang diciptakan dari
pemanasan ini adalah bahan eksplosif yang ada pada ujung tangkai paku keling akan meletus.
Dengan begitu, ujung tangkai pada paku keling akan mengembang sehingga menciptakan suatu
bentuk sambungan paku keling eksplosif.
Jenis yang terakhir adalah paku keling buntu atau blind rivet. Jenis paku ini juga sering disebut
dengan pop rivet, dimanah penamaan tersebut dikarenakan paku keling ini dapat dipasang pada
bagian sambungan. Namun sambungan tersebut hanya memiliki akses atau jalan masih pada satu
sisi lubang paku. Untuk memasang paku pop rivet ini dibutuhkan adanya driver rivet atau rivet
gun, atau sering juga disebut dengan tang rivet. Untuk langkah pemasangan tersebut, yang pertama
adalah dengan memasukkan tangkai paku keling ke dalam lubang bagian yang akan disambung.
Setelah itu, pasang driver rivet ke dalam ujung tangkai bagian tengah paku keling. Setelah
terpasang, tekan rivet gun dengan kuat sehingga membentuk kepala paku keling yang baru.
Terakhir tarik rivet gun hingga bagian tangkai tengah dan rivet terputus. Setelah melewati proses
tersebut akan terbentuk suatu sambungan blind rivet.
Paku keling memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan saat digunakan untuk berbagai
konstruksi. Selain itu, paku keling juga memiliki berbagai prosedur atau tata cara pemasangan
sesuai dengan jenis yang digunakan, untuk meminimalisir kekurangan yang didapatkan, pastikan
Anda telah melakukan pemasangan sesuai dengan cara yang ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai