Anda di halaman 1dari 116

PERTEMUAN 9

Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir, Bayi


Dan Balita
Nurul Qamariah Rista Andaruni, S.ST., M.Keb
Neonatus menurut masa gestasinya :
1.  Kurang bulan (preterm infant) : < 37 minggu
2.  Lebih bulan (posterm infant) : > 42 minggu

Neonatus menurut berat badan lahir :


1.  Berat lahir rendah : < 2500 gram
2.  Berat lahir cukup : 2500-4000 gram
3.  Berat lahir lebih : > 4000 gram

Masa gestasi dan ukuran berat lahir yang sesuai untuk masa kehamilan:
1.  Nenonatus cukup/kurang/lebih bulan (NCB/NKB/NLB)
2.  Neonatus sesuai/kecil/besar untuk masa kehamilan (SMK/KMK/
BMK)
II

ADAPTASI BAYI BARU LAHIR


pengertian
•  Adalah periode adaptasi terhadap kehidupan keluar rahim
•  Periode ini dapat berlangsung hingga satu bulan atau lebih setelah
kelahiran untuk beberapa sistem tubuh bayi.
•  Transisi paling nyata dan cepat terjadi pada sistem pernapasan dan
sirkulasi, sistem kemampuan mengatur suhu, dan dalam kemampuan
mengambil dan menggunakan glukosa.
Transisi BBL pada sist.Pernafasan
• Organ yg bertg.jwb utk
oksigenasi adl plasenta
• TM I&II otot paru mulai
berkembang
• Menghasilkan Surfaktan
• Frekw nafas 40-60x/mnt
Transisi BBL Pada Sist.Sirkulasi

• Paru belum berfungsi


• Khas sirkulasi fetal
• Jantung tidak memompa
banyak darah ke paru
Kardiovaskuler
l Janin:organ utama untuk oksigenasi adalah plasenta
l Paru belum berperan dalam oksigenasi
l Ductus venosus: darah dari v.umbilikalis → v.cava inferior
l Foramen ovale: darah dari arium kanan→ atrium kiri
l Ductus arteriosus: a.pulmonalis → aorta
Kardiovaskuler ...
Setelah lahir:
l vasa umbilicalis vasokonstriksi pemotongan tali pusat aliran
darah dari plasenta berhenti
l Napas pertama bayi → udara memasuki paru → arteri pulomales
relaksasi → resistensi vaskuler paru menurun → aliran darah ke
paru meningkat cepat
l Tekanan jantung kiri meningkat → foramen ovale menutup
l Tidak ada hubungan jantung kiri ke jantung kanan
l Oksigenasi meningkat, PGE2 menurun → ductus arteriosus
menutup
l Darah didistribusikan melewati paru ke jantung dan dipompa ke
seluruh tubuh
Perubahan primer vaskular paru&sistemik
waktu lahir :
•  Hilangnya aliran darah dalam jumlah besar mll plasenta waktu
lahir
•  Resistensi vaskular paru sangat banyak menurun akibat
pengembangan paru
•  Penutupan foramen ovele
Transisi BBL Pada Sist.Kemampuan
Termogulasi
•  Suhu janin lebih tinggi 0,6°C dari suhu ibu
•  Pada saat lahir bayi akan kehilangan panas karena :
- Area permukaan tubuh bayi sangat luas
- Berbagai tingkat insulasi lemak subkutan
- Derajat fleksi otot
l Kemampuan menyeimbangkan produksi panas dan
hilangnya panas menjaga suhu tubuh tetap normal
l Bayi berbeda dengan dewasa dalam termoregulasi
l Rasio luas permukaan tubuh lebih luas
l Lebih banyak menggunakan energi dan oksigen
untuk mendapatkan kehangatan
l Bayi menggunakan Non-shivering thermoregulation
dan oksidasi lemak coklat (brown fat) → menghasilkan
panas
Lanjutan....
Neonatus menghasilkan panas dengan cara :
1.  Menggigil
2.  Aktivitas otot vulunter
3.  Termogenesis tanpa menggigil
Kehilangan panas pada bayi
Transisi BBL Pada Sist.Sumber glukosa
Koreksi secara mandiri Kehilangan glukosa
•  Melalui penggunaan ASI
•  Melalui cadangan glikogen
•  Pembuatan glukosa dari sumber-sumber lain
Perub.darah BBL
Faktor yang mempengaruhi nilai hemoglobin BBL
1.  Waktu pengkleman tali pusat
2.  Pencapaian oksigenasi yg ade kuat yang lebih cepat
membuat penutupan struktur janin
3.  Posisi by baru lahir segera setelah lahir
Energi dan Metabolisme
l  Perubahan metabolik yang paling penting terjadi saat
suplai glukosa rutin dari plasenta terhenti sehingga
perlu pemecahan cadangan energi sampai intake
peroral dimulai
l  Sumber energi awal kehidupan berasal dari cadangan
glikogen hepar, lemak coklat dan intake peroral.
l  Lemak coklat merupakan 2-6% berat badan bayi baru
lahir, berfungsi: penghasil panas dan energi
Energi dan Metabolisme ...
l Enzim laktase, sukrose sudah diproduksi sejak
lahir
l A milase baru berfungsi optimal >3 bulan→
karbohidrat kompleks tidak dapat dicerna oleh bayi
baru lahir → menyebabkan diare
Transisi BBL Pada Sist.Gastrointestinal
•  BBL cukup bulan reflek l Kolustrum dan ASI
menghisap dan menelan mengandung faktor
•  Kemampuan absorpsi pertumbuhan →
karbohidrat kurang
meningkatkan maturasi saluran
•  Terjadi regurgitasi pencernaan
•  Hubungan antara esofagus
bawah dan lambung masih l Gerakan peristaltik usus belum
belum sempurna yang terkoordinasi sempurna →
mengakibatkan “gumoh” pengosongan usus berkisar
•  Kapasitas lambung terbatas 10-18 jam
kurang dari 30cc
Transisi BBL Pada Sist.Imunologi
•  Imunitas alami pada BBL
1.  Perlindungan barier oleh kulit
2.  Saluran pernafasan
3.  Kolonisasi pada kulit dan usus oleh mikroba pelindung
4.  Perlindungan kimia oleh link.asam pada lambung
Sistem Imun
l IgG ibu melewati plasenta → imunitas pasif pd bayi
l Kulit, paru, saluran cerna → barier utama terhadap infeksi
l IgA sekretori dihasilkan hanya sementara oleh traktus
respiratorius dan pencernaan → selanjutnya IgA dipenuhi
oleh ASI
l Sistem kekebalan masih terbatas dalam mengenali dan
menghancurkan bakteri
l Respon yang buruk dari hipotalamus terhadap pirogen
Transisi Ginjal pada BBL

•  Ginjal BBL menunjukkan penurunan aliran darah ginjal dan


penurunan filtrasi glomerulus.
•  BBL mengeksresi sedikit urine dalam 48 jam pertama kelahiran
berjumlah 30 s.d 60 ml.
Sistem endokrin

l Kadar hormon kortisol lebih tinggi pada bayi yg


lahir per vaginam dibanding yg lahir SC →
berhubungan dan absorpsi cairan paru →
menurunkan risiko distres napas pd bayi baru lahir
l Bayi lahir per vaginam adrenomedulin (peptida
yang dihasilkan endotel pembuluh darah) lebih
tinggi → vasodilatasi pulmonal → resitensi paru
turun → beban jantung tidak meningkat
XVI

Pemeriksaan Fisil BBL


Head To Toe
Kepala
Ubun-ubun besar, ubun-ubun kecil, sutura, moulase, caput succedaneum,
cephal haematoma, hidrosefalus.
•  Muka •  Mata
Tanda-tanda paralisis, Ukuran, bentuk dan kesimetrisan,
mongoloid kekeruhan korena, katarak congenital,
trauma, keluar nanah, bengkak pada
kelopak mata, perdarahan
subkonjungtiva.

Hidung
Bentuk dan lebar hidung, pola
pernafasan (cuping hidung), kebersihan.

Mulut
Telinga Bentuk simetris/tidak, mukosa mulut kering/
Jumlah, bentuk, posisi, basah, lidah, palatum, bercak putih pada gusi,
kesimetrisan letak dihubungkan refleks menghisap, adakah labio/palatokisis, trush,
dengan mata dan kepala serta adanya sianosis
gangguan pendengaran
Genetalia
— Leher Kelamin laki-laki: panjang penis, testis sudah
turun berada dalam skrotum, orifisium uretrae di
Bentuk simetris/tidak, adakah pembengkakan dan ujung penis, kelainan (fimosis, hipospadia/
benjolan, kelainan tiroid, hemangioma, tanda epispada). Kelamin Perempuan: labia mayora dan
abnormalitas kromosom dan lain-lain. labia minora, klitoris, orifisium vagina, orifisium
— Klavikula dan lengan tangan uretra, secret, dan lain-lain.
Adakah fraktur klavikula, gerakan, jumlah jari. Tungkai dan kaki
Gerakan, bentuk simetris/tidak, jumlah
jari, pergerakan, pes equinovarus/pes
Dada equinovalgus
Bentuk dan kelainan bentuk dada, puting susu, Anus
gangguan pernafasan, auskultasi bunyi jantung dan Berlubang/tidak, posisi, fungsi spingter
pernafasan. ani, adanya atresia ani, mekonium plug
Abdomen syndrome, megacolon
Perdarahan tali pusat, dinding perut dan adanya Punggung
benjolan, distensi, gastroskisis, omfalokel, bentuk Bayi tengkurap, raba kurvatura kolumna
vertebralis, scoliosis, pembengkakan, spina bifida,
simetris/tidak, palpasi, hati, ginjal.
mielomeningokel, lesung/bercak berambut, dan
lain-lain.
REFLEK PADA BAYI
•  Refleks moro : Rangsangan mendadak yang menyebabkan lengan terangkat keatas dan kebawah
terkejut dan relaksasi dengan cepat (Hidayat, 2009).
•  Refleks rooting : Bayi menoleh ke arah benda yang menyentuh pipi (Hidayat, 2009).
•  Refleks sucking : Terjadi ketika terdapat reflek menelan ketika menyentuh bibir (Hidayat, 2009).
•  Refleks plantrar : Jari-jari bayi akan melekuk kebawah bila jari diletakan di dasar jari-jari kakinya
(Hidayat, 2009).
•  Refleks tonic neck : Bayi melakukan perubahan posisi bila kepala diputar kesatu sisi (Hidayat, 2009).
•  Refleks palmar : Jari bayi melekuk di sekeliling berada pada genggamannya seketika bila jari diletakan di
telapak tangan (Hidayat, 2009).
•  Refleks Babinski : pada telapak kaki, dimulai pada tumit, gores sisi lateral telapak kakai kea rah atas
kemudian gerakkan jari sepanjang telapak kaki. Semua jari kaki hiperekstensi dengan ibu jari dorsifleksi-
dicatat sebagai tanda positif.
TUMBUH KEMBANG
DEFINISI
•  Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta
jaringan interseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur
tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan
satuan panjang dan berat (Kemenkes R.I, 2012).

•  Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang


lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar dan gerak halus,
bicara dan bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian (Kemenkes R.I,
2012).
PERIODE PROSES TUMBANG
•  Periode prenatal. Selama bayi masih berada dalam kandungan
•  Periode dini (infancy). Sejak lahir sampai 2 minggu (14 hari)
Periode bayi (baby hood). Sejak usia 2 minggu sampai 2 tahun. Pada
awalnya bayi masih tergantung pada ibunya, namun lama kelamaan
kondisi mulai berubah dan bayi mulai belajar untuk mandiri.
Menjelang
•  usia satu tahun bayi tidak mau dibantu, bayi mulai belajar bergerak
sendiri. d. Periode anak-anak (childhood), yaitu anak berusia 2 sampai
6 tahun dan 6-12 tahun.
ANTROPOMETRI
Bayi cukup bln à BBL akan kembali pd hr ke-10 TINGGI BADAN
5 blnà BB = 2 X BBL Lahir: 50 cm
1 thn à BB = 3 X BBL 1 th: 75 cm
2 thn à BB = 4 X BBL 2 – 12 th: {Umr (thn)X6} + 77
Prasekolah à kenaikan rata-rata: 2 kg/th
Pacu tumbuh pra –adolesen: 3-3,5 kg/th Apabila TB rata-rata waktu lahir=50cmà TB
Pacu tumbuh adolesen anak dpt diperkirakan sbb:
1 tahun: 1,5 X TB lahir
4 tahun: 2 X TB lahir
Rumus Behrman (1992)! Perkiraan Berat badan: 6 tahun: 1,5 X TB setahun
Lahir: 3,25 kg 13 tahun: 3 X TB lahir
3 – 12 bln: {umur (bulan)+9}/2 Dewasa: 3,5 X TB lahir (2 X TB 2 Tahun)
1 – 6 th: {umur (thn)x2} + 8
6 – 12 th: {[umr (thn)x7]-5}/2
•  Rumus tinggi badan akhir anak

•  TB ♀= (TB ayah-13 cm) + TB ibu


± 8,5
2
•  TB ♂= (TB ibu + 13 cm) + TB ayah

± 8,5
2
PERTUMBUHAN LK & OTAK
•  Pertumbuhan LK •  Seiring pertumbuhan LK
•  LK lahir: 34 cm •  Tercepat: trimester III sampai
•  6 bln: 44 cm 5-6 bln stlh lhr à Pembelahan
•  1 thn: 47 cm sel otak tercepat
•  2 thn: 49 cm
•  Lahir: berat otak ¼ berat otak
•  Dewasa: 54 cm
dewasa
•  6 bln Ià LK tambah 10 cm jml sel 2/3 jmlh sel otak dewasa

•  6 bln Ià LK bertambah 50% dari


LK bayi sampai dewasa
KEBUTUHAN DASAR ANAK
1. FISIK BIOMEDIK ASUH
2. KASIH SAYANG ASIH
3. STIMULASI DINI ASAH

36
FISIK BIOMEDIK (ASUH)
PANGAN / GIZI / NUTRISI
Perawatan kesehatan dasar
imunisasi, ASI, penimbangan, pengobtan, KMS
Pemukiman
Hygiene sanitasi
Sandang
Kesegaran jasmani, rekreasi
dsb
37
KASIH SAYANG ( ASIH )
•  Diperlukan pada tahun-tahun pertama kehidupan
•  Hubungan yang erat, mesra antara ibu adalh syrata mutlak
•  EMOTIONAL SECURITY (rasa aman )

•  Jika kuranga : sindroma deprisiasi maternal

38
Stimulasi dini ( asah )

n Cikal bakal proses belajar


n Pendidikan & pelatihan
n Perkembangan mental psikososial
•  Kecerdasan
•  Keterampilan
•  Kemandirian
•  Kreaktifitas
•  Kepribadian
•  Moral & etika
39
Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh
Kembang (SDIDTK)
SDIDTK Anak

Meliputi
•  Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan
•  Deteksi dini penyimpangan perkembangan
•  Deteksi dini penyimpangan emosional.
PERKEMBANGAN ANAK menggambarkan
peningkatan kematangan fungsi individu

— Harus dipantau secara berkala


— Bayi/Anak dengan resiko tinggi perlu mendapat prioritas, antara lain bayi
prematur, berat lahir rendah, riwayat asfiksia, hiperbilirubinemia, infeksi
intrapartum, ibu diabetes melitus, gemeli dll.
— Denver II merupakan salah satu alat skrining perkembangan untuk
mengetahui sedini mungkin penyimpangan perkembangan yang terjadi
pada anak sejak lahir sampai umur 6 tahun
— Deteksi dini tumbuh kembang (DDTK) oleh depkes
Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan

1.  Tanya perkembangan anak dengan KPSP


(Kuesioner Pra Skrining Perkembangan) mulai
umur 3 bulan :
§  minimal tiap 3 bln sampai umur 2 thn
§  minimal tiap 6 bulan umur 2 - 6 thn.

2.  Tanya pendengaran anak dengan TDD (tes


daya dengar) mulai umur 3 bln :
§  minimal tiap 3 bln sampai umur 1 thn
§  minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 thn
…Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan

3. Tes penglihatan anak dengan TDL (tes daya lihat) mulai


umur 3 tahun tiap 6 bulan.

4. Gangguan perilaku dengan KMME (kuesioner masalah


mental emosional), CHAT (checklist for autisme in
toddler) dan Conners untuk Gangguan Pemusatan
Perhatian dan Hiperaktifitas
Umur koreksi = umur kronologis - (40-umur kehamilan)

Cara menghitung usia anak :

Tanggal pengukuran Tahun Bulan Hari


2001 03 02
Tanggal lahir 2000 10 15
Tanggal pengukuran Tahun Bulan Hari
2001 03 02
Tanggal lahir 2000 10 15
Konversi bulan ke 2001-1= 2000 03 – 1 =02 02+30=32
hari dan tahun ke 02 +12=14
bulan
2000-2000=0 14 – 10 = 4 32-15=17

Umur sekarang 4 bulan 17 hari


Deteksi dini penyimpangan perkembangan
terdiri dari :

1.  Pemeriksaan perkembangan anak dengan Kuesioner Pra


Skrining Perkembangan (KPSP)
2.  Tes daya lihat (TDL)
3.  Tes daya dengar (TDD)
Deteksi dini penyimpangan mental emosional
1.  Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMME) bagi anak usia
36-72 bulan
2.  Ceklis Autis Anak Pra Sekolah (Checklist for Autism in Toddlers
=CHAT) bagi anak usia 18-36 bulan
3.  Formulir deteksi dini Gangguan Pemusatan Perhatian dan
Hiperaktifitas (GPPH) bagi anak usia 36 bulan ke atas
Interpretasi KPSP
• Hitunglah jumlah jawaban Ya.
• Apabila jumlah jawaban Ya = 9 atau 10, perkembangan
anak sesuai dengan tahap perkembangannya (S)
• Jumlah jawaban Ya = 7 atau 8, perkembangan anak
meragukan (M)
• Jumlah jawaban Ya = 6 atau kurang, kemungkinan ada
penyimpangan (P)
• Jawaban tidak harus diperinci menurut jenis
keterlambatan
• Apabila jumlah jawaban Ya = kurang dari 9, maka perlu
diteliti kembali mengenai:
• a) Cara menghitung umur anak
• b) Daftar pertanyaan, apakah sesuai dengan
umur anak
• c) Apakah jawaban orang tua/pengasuh anak
sesuai dengan yang dimaksudkannya.
Intervensi
• Bila perkembangan sesuai (S):
• Puji ibu, teruskan pola asuh anak
• Beri stimulasi sesering mungkin, tiap saat sesuai
umur dan kemampuan anak
• Lakukan pemeriksaan / skrining rutin sesuai
umur
• Perkembangan meragukan (M) :

•  Beri ibu petunjuk stimulasi, lebih sering, setiap saat untuk


mengejar ketertinggalannya
•  Lacak kemungkinan gangguan kesehatan lain yang
menyebabkan penyimpangan perkembangan
•  Ulangi KPSP 2 minggu kemudian
•  Jika hasil tetap 7 atau 8, ulangi 2 minggu kemudian.
•  Jika hasil tetap 7 atau 8 kemungkinan ada penyimpangan (P)

•  Perkembangan ada Penyimpangan (P):

•  Rujuk ke klinik tumbuh kembang RS untuk memeriksa perkembangan


anak lebih lanjut / penanganan Tim spesialistik
• 
Deteksi Dini Penyimpangan Mental Emosional
v  Tujuan :
ü Mendeteksi secara dini penyimpangan mental emosional pada anak pra
sekolah
v  Jadwal :
ü  setiap 6 bulan pada umur 36-72 bulan
v  Alat : Kuesioner masalah Mental Emosional (KMME)
ü  12 pertanyaan mengenai problem mental emosional anak umur 36-72
bulan
KMME
Interpretasi : bila jawaban YA maka mengalami masalah mental
emosional
KMME
Intervensi
— Bila jawaban YA hanya satu : lakukan konseling Buku Pedoman Pola Asuh yang
Mendukung Perkembangan Anak
— Evaluasi setelah 3 bulan, bila tidak ada perubahan rujuk ke RS
— Bila jawaban YA ditemukan 2 atau lebih : rujuk ke RS (fasilitas tumbuh kembang
anak)

— Bila jawaban YA ditemukan 2 atau lebih : rujuk ke RS memiliki fasilitas tumbuh


kembang anak
Deteksi Dini Autis Pada Anak Prasekolah
v  Tujuan :
ü Mendeteksi secara dini adanya autis pada anak umur 18-36 bulan.
v  Jadwal :
ü  Pemeriksaan atas indikasi kecurigaan autis.
v  Alat ; yang digunakan adalah CHAT ( Checklist for Autism in’
Toddlers)
ü  9 pertanyaan yang dijawab oleh orangtua/pengasuh anak
ü 5 perintah untuk anak
v  Intepretasi

ü  Risiko tinggi menderita autis : bila jawaban “Tidak” pada pertanyaan A5,
A7,B2,B3 dan B4
ü Risiko rendah menderita autis : bila jawaban “ Tidak” pada pertanyaan A7
dan B4
ü Kemungkinan gangguan perkembangan lain : bila jawaban “tidak” jumlahnya
3 atau lebih untuk pertanyaan A1-A4, A6; A8 – A9; B1-B5.
ü Anak dalam batas normal bila tidak termasuk dalam kategori 1,2 dan 3.
v  Intervensi

ü  bila anak beresiko menderita autis atau kemungkinan ada


gangguan perkembangan, rujuk ke Rumah Sakit yang memiliki
fasilitas kesehatan jiwa/ tumbuh kembang anak.
Deteksi Dini Gangguan Pemusatan Perhatian dan
Hiperaktivitas (GPPH) Pada Anak Prasekolah
v Tujuan :
ü Mendeteksi secara dini adanya gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktivitas (GPPH) pada anak umur 36 bulan atas.
v  Jadwal :
ü  Pemeriksaan atas indikasi kecurigaan gangguan pemusatan perhatian
dan hiperaktivitas (GPPH)
v  Alat ; yang digunakan adalah formulir gangguan pemusatan
perhatian dan hiperaktivitas (GPPH)
ü  10 pertanyaan yang dijawab oleh orangtua/pengasuh anak
v  Cara deteksi dini menggunakan formulir formulir GPPH
•  Ajukan pertanyaan dengan lambat. Jelas, nyaring, satu per satu perilaku yang tertulis
pada formulir deteksi dini GPPH. Jelaskan kepada orang tua / pengasuh anak untuk
tidak ragu-ragu atau takut menjawab
•  Lakukan pengamatan kemampuan anak sesuai dengan pertanyaan pada formulir
deteksi dini GPPH
•  Keadaan yang ditanyakan/ diamati ada pada anak dimanapun anak berada , misal
ketika dirumah., sekolah, pasar, toko, dll) ; setiap saat dan ketika anak dengan siapa
saja
•  Catat jawaban dan hasil pengamatan perilaku aak selama dilakukan pemeriksaan.
Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab
Interpretasi
Beri nilai pada masing-masing jawaban sesuai dengan “bobot nilai “ berikut ini dan
jumlahka nilai masing-masing jawaban menjadi nilai total
§  Nilai 0 : jika keadaan tersebut tidak ditemukan pada anak
§  Nilai 1 : jika keadaan tersebut kadang-kadang ditemukan pada anak
§  Nulai 2 : jika keadaan tersebut sering ditemukan pada anak
§  Nulai 3 : jika keadaan tersebut selalu ada pada anak
Bila nilai total 13 atau lebih anak kemungkinan dengan GPPH
Intervensi
•  Anak dengan kemampuan GPPH perlu dirujuk ke rumah sakit
yang mem tetapi memiliki fasilitas kesehatan jiwa/ tumbuh
kembang anak untuk konsultasi dan lebih lanjut
Bila nanti total kurang dari 13 tetapi anda ragu-ragu ,
jadwalkan pemeriksaan ulang 1 bulan kemudian. Ajukan
pertanyaan kepada orang-orang terdekat dega anak ( orag tua,
pengasuh, nenek, guru, dsb.
2. Tes Daya Dengar (TDD)
v Tujuan :
ü Menemukan gangguan pendengaran sejak dini.
ü Dapat memberi intevensi sedini mungkin pada anak yang mengalami gangguan
pendengaran.
v  Jadwal
ü  Setiap 3 bulan pada bayi umur ≤ 12 bulan
ü  Setiap 6 bulan pada anak umur 12 bulan keatas.
ü Tes dapat dilaksanakan oleh tenaga, Guru TK, Tenaga PADU dan petugas terlatih lainnya.
v  Alat / sarana yang diperlukan adalah :
ü Instrumen TDD menurut umur anak
ü Gambar binatang (ayam anjing, kucing), manusia
ü Mainan (Boneka, Kubus, Sendok, Cangkir, Bola)
v  Cara melakukan TDD :
ü  Menghitung umur anak dalam bulan
ü  Memilih daftar pertanyaan sesuai umur anak
ü  Pada anak umur ≤ 24 bulan :
§  semua pertanyaan harus dijawab orang tua/pengasuh anak.
§  Membacakan pertanyaan anak dengan jelas, dan berurutan.
§  Menunggu jawaban dari orang tua/ pengasuh
§  Jawaban “YA” jika menurut orangtua/pengasuh, anak dapat melakukannya
satu bulan terakhir.
§  Jawaban “TIDAK” jika menurut orangtua/pengasuh anak tidak pernah,
tidak tahu atau tidak dapat melakukannya dalam satu bulan terakhir,
ü  Pada anak umur 24 bulan atau lebih
§  Pertanyaan berupa perintah melalui orangtua/ pengasuh
untuk dikerjakan oleh anak.
§  Amati kemampuan anak dalam melakukan perintah
orang tua/pengasuh.
§  Jawaban “YA” jika anak dapat melakukan perintah orang
tua/ pengasuh.
§  Jawaban “TIDAK” jika anak tidak dapat atau tidak mau
melakukan perintah orang tua/ pengasuh.
v  Intepretasi
ü  Bila ada satu atau lebih jawaban TIDAK, kemungkinan anak
mengalami gangguan pendengaran.
ü  Catat dalam buku KIA atau kartu kohort bayi/ balita atau
status/catatan medik anak, jenis kelainan.
v  Intervensi
ü  Tindak lanjut sesuai dengan buku pedoman yang ada .
ü  Rujuk ke RS bila tidak dapat ditanggulangi.
3. Tes Daya Lihat (TDL)
v  Tujuan :
ü  Mendeteksi secara dini kelainan daya lihat.
ü  Dapat melakukan tindakan lanjutan sehingga kesempatan untuk memperoleh
ketajaman daya lihat menjadi besar.
v  Jadwal tes daya lihat :
ü  Setiap 6 bulan pada anak usia pra sekolah (umur 36-37 bulan)
ü  Tes dapat dilaksanakan oleh tenaga, Guru TK, Tenaga PADU dan petugas terlatih
lainnya.
v  Alat/ sarana yang diperlukan adalah :
ü  Ruang bersih, tenang, pencahayaan baik.
ü  Dua buah kursi, satu untuk anak, satu untuk pemeriksa
ü  Poster “ E” untuk digantung, dan kartu “E” untuk dipegang anak.
ü  Alat penunjuk.
v  Cara melakukan tes daya lihat :
ü  menggantungkan poster “E” setinggi mata anak pada posisi duduk
ü Letakkan kursi anak sejauh 3 meter dari poster “E” menghadap ke
poster “E”
ü  Letakan kursi pemeriksa disamping poster “E”
ü Mengajari anak menggunakan kartu “E”
ü Beri pujian anak jika dapat melakukannya.
ü Minta anak menutup sebelah matanya dengan buku/kertas.
v  Cara melakukan tes daya lihat (lanj..)
ü Tunjuk huruf “E” pada poster satu per satu mulai baris pertama
sampai baris ke empat atau bari “E” terkecil yang masih dapat dilihat.
ü Puji anak setiap kali dapat melakukannya
ü  Ulangi pemeriksaan pada mata satunya dengan cara yang sama.
ü  Tulis baris “E” terkecil yang masih dapat dilihat
Mata kanan : ........, Mata Kiri : .........
v  Interpretasi :
ü  Bila kedua mata anak tidak dapat melihat baris
ketiga poster “E”, artinya tidak dapat
mencocokan arah kartu “E” yang dipeganggnya
dengan arah “E” pada baris ketiga yang ditunjuk
oleh pemeriksa, kemungkinan anak mengalami
gangguan daya lihat.
v  Intervensi
ü  melakukan pemeriksaan ulang.
ü Bila pemeriksaan berikutnya, anak
tidak dapat melihat sampai baris yang
sama dengan kedua matanya, rujuk
ke`Rumah Sakit dengan menuliskan
mata yang mengalami gangguan
(kanan, kiri, atau keduanya).
Skenario kasus
Nurlela bayi perempuan lahir tanggal 20 januari 2013. Berat badan 4 kg,
Panjang badan 55 cm. Lingkar kepala 40 cm. Ibu berkata bahwa bayinya
sering kaget dengan suara keras. Petugas kesehatan memeriksa bayi
nurlela, kedua tungkai dan lengan bergerak dengan mudah, bayi nurlela
menangis aktif, menggerakkan kepala ke kanan dan kekiri. Petugas
kesehatan bertanya dan ibu mengatakan bahwa bayinya dapat tersenyum
bila diajak bermain dan sudah tengkurap dengan kepala terangkat tegak.
• Hitung usia bayi nurlela
• Bagaimana pertumbuhannya
• Bagaimana perkembangannya (KPSP)
• Interpretasi bayi nurlela
• Intervensi untuk bayi nurlela
Pertanyaan

•  Apa Jenis skrining yang dilakukan pada bayi nurlela?


•  Hitung usia bayi Nurlela
•  Bagaimana pertumbuhan bayi Nurlela
•  Bagaimana perkembangan bayi Nurlela
•  Interpretasi bayi Nurlela
•  Intervensi untuk bayi Nurlela
jawaban
Jenis skrining/Deteksi dini Penyimpangan Tumbuh Kembang :
— Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan : BB/PB
— Deteksi dini penyimpangan perkembangan: KPSP, TDD
Umur koreksi = umur kronologis - (40-umur kehamilan)

Cara menghitung usia anak :


Tanggal pengukuran Tahun Bulan Hari
2013 05 13
Tanggal lahir 2013 01 20
Konversi bulan ke 2013-2013= 0 05 – 1 =04 13+30=43
hari dan tahun ke
bulan
04 -0 = 03 43-20=23

Umur sekarang 3 bulan 23 hari


KPSP
— Perkembangan bayi Nurlela sesuai dengan tahap
perkembangannya

TDD :
— Instrumen Tes Daya Dengar umur 0-6 bulan
(tidak mengalami gangguan pendengaran)
Intervensi
• Puji kepada ibu bayi nurlela karena telah mengasuh anaknya
• Teruskan pola asuh bayi nurlela sesuai dengan tahap
perkembangannya
• Beri stimulus perkembangan anak setiap saat, sesering
mungkin sesuai umur dan kesiapan anak
• Ikutkan bayi nurlela pada kegiatan penimbangan dan
pelayana di posyandu secara teratur
•  Lakukan pemeriksaan/skrining menggunakan KPSP setiap 3 bulan
sampai usianya 1 tahun, dst
Bila tahapan perkembangan terjadi penyimpanan (P), lakukan
tindakan berikut :

Rujuk ke Rumah Sakit dengan menuliskan jenis dan jumlah


penyimpangan perkembangan
(gerak kasar, gerak halus, bicara & bahasa, sosialisasi dan kemandirian)
Denver II
Contoh 3 (kasus premature)
•  Siti dibawa ke poli rawat jalan PKU Muhammadiyah tgl 19
Oktober 2010. Tgl lahirnya 30 Nopember 2008. Siti lahir belum
waktunya 6 minggu.
Hitung umur Siti dan penyesuaian prematurnya!
Tahun bulan hari
21
09 9 49
Tgl test 2010 10 19
Tgl lahir 2008 11 30

Umur anak 1 10 19
Prematur 1 14

Umur penyesuaian 1 9 5
SKORING PADA DDST II
PASS/LEWAT
•  Apabila anak dapat melakukan uji coba dengan baik
•  Ibu atau pengasuh memberi Laporan (L) tepat atau dapat
dipercaya bahwa anak dapat melakukan dengan baik
FAIL/GAGAL
•  Apabila anak tidak dapat melakukan uji coba dgn baik
•  Ibu atau pengasuh memberi laporan bahwa anak tdk dapat
melakukan tugas dg baik
NO OPPORTUNITY
•  Apabila anak tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan uji
coba karena ada hambatan—kasus Retardasi Mental dan Down
Syndrome
REFUSAL/MENOLAK
•  Anak menolak untuk melakukan uji coba—faktor sesaat (lelah,
menangis, sakit, mengantuk, dll)
Interpretasi penilaian tiap item/gugus tugas
•  Kode penilaian
O = F (Fail/Gagal)
M = R (Refusal/ Menolak)
V = P (Pass/Lewat)
NO = No Opportunity
Interpretasi hasil test keseluruhan
(4 sektor)

NORMAL
•  Bila tidak ada delay
•  Paling banyak 1 caution
•  Lakukan ulangan pemeriksaan berikutnya
SUSPECT
•  Bila didapatkan 2 atau lebih Caution atau bila didapatkan 1 atau
lebih Delay
•  Lakukan uji ulang dalam 1-2 minggu---untuk menghilangkan
faktor sesaat (takut lelah, sakit, tidak nyaman dll)
UNTESTABLE
•  Bila ada skor menolak satu atau lebih item di sebelah kiri garis
umur
•  Bila menolak lebih dari satu item pada area 75%-90% (warna
hijau) yg ditembus garis umur
•  Ulangi pemeriksaan 1-2 minggu
Tanda-Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir
Asfiksia

•  Asfiksia adalah keadaan bayi yang tidak dapat bernafas spontan


dan teratur sehingga dapat menurunkan O2 dan makin
meningkatnya CO2 yang menimbulkan akibat buruk dalam
kehidupan lebih lanjut.
HIPOTERMI
MEMERIKSA DAN MENGKLASIFIKASIKAN
IKTERUS
Derajat ikterus menurut “ Kramer” :
•  Kramer 1 : Kuning pada daerah kepala dan leher.
•  Kramer 2 : Kuning sampai dengan badan bagian atas
(dari pusar ke atas)
•  Kramer 3 : Kuning sampai badan bagian bawah hingga
lutut atau siku.
•  Kramer 4 : Kuning sampai pergelangan tangan dan kaki.
•  Kramer 5 : Kuning sampai daerah tangan dan kaki.
KELAINAN KONGENITAL
GANGGUAN KULIT
KEJANG DEMAM
Diare
Neonatus dengan Jejas
Persalinan
CAPUT SUCCEDANEUM CHEPHAL HAEMATOMA
•  Caput Succedaneum timbul akibat •  perdarahan subperiostal tulang
tekanan yang keras pada kepala ketika tengkorak dan terbatas tegas pada
memasuki jalan lahir hingga terjadi tulang yang bersangkutan, tidak
pembendungan sirkulasi kapiler dan melampaui sutura-sutura sekitarnya.
limfe disertai pengeluaran cairan •  Cephalhematoma diserap dalam 2
tubuh ke jaringan ekstravasa. minggu sampai dengan 3 bulan
Benjolan kaput berisi cairan serum bergantung pada ukurannya.
dan sedikit bercampur darah Cephalhematoma ini dapat mulai
•  Tatalaksana : Biasanya sekitar 3 hari mengalami kalsifikasi pada minggu
dan tidak dibutuhkan pengobatan. kedua. Cephalhematoma tidak
Tetapi orang tua harus diingatkan memerlukan pengobatan
bahwa kondisi tersebut adalah relatif
umum dan sementara.
FRAKTUR KLAVIKULA FRAKTUR HUMERUS
•  Sebab : Trauma (benturan), •  kesalahan teknik dalam
Tekanan/stres yang terus melahirkan lengan pada
menerus dan berlangsung lama, presentasi kepala / sungsang
Adanya keadaan yang tidak dengan lengan menbumbung ke
normal pada tulang dan usia atas.
•  Tatalaksna : Dengan cara reduksi •  Gejala : tidak dapat digerakkan
tertutup dan imobilisasi. dan refleks moro sisi tersebut
menghilang.
PERDARAHAN INTRA BRACIAL PALSY
KRANIAL
•  cedera lahir serius yang sering terjadi •  Paralisis Erb-Duchenne : kelumpuhan
pada bayi dengan kecendrungan bagian tubuh yang disarafi oleh
perdarahan dan bayi yang lahir cabang C5 dan C6 dari pleksus
dengan penyulit brakhialis.
•  Sebab : Trauma kelahiran dan bukan •  Paralisis Klumpke yaitu kelumpuhan
bagian tubuh yang disarafi oleh
cabang C7 dan C8.
•  Paralisis Saraf Frenikus yaitu
kerusakan pada saraf servikal ke-3,
ke-4, ke-5
•  Palsi Saraf Fasialis yaitu paralisis
perifer akibat tekanan pada saraf
fasialis dalam uterus, dan upaya
selama kelahiran atau dari forcep
selama persalinan.
Memeriksa pemberian vitamin A
PERIKSA pemberian vitamin A untuk SEMUA anak yang berumur 6
bulan – 5 tahun
Gunakan jadwal pemberian vit A nasional dan periksa pemberian
vit A anak itu.

JADWAL PEMBERIAN VIT A


Dosis pertama sebesar 100,000 IU pada umur 6 – 11 bulan
Dosis berikutnya sebesar 200,000 IU diberikan setiap 6 bulan,
pada umur 1 – 5 tahun, setiap Februari dan Agustus
Jika seorang anak belum mendapatkannya dalam 6 bulan terakhir,
berikan satu dosis.
XXXII

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai