Anda di halaman 1dari 14

Laporan Akhir Praktikum

Fisika Lanjutan
“Radiasi Benda Hitam”

Oleh:
Salma Anditha(11200163000063)
Pekan 4 Kelas 4B
1. Siti Herawati 11200163000044
2. Muna Dhurotun Faiqoh 11200163000054
3. Muqorrobin Prasetya 11200163000055
4. Nabilah Nur’octavia 11200163000056

(12 Maret 2022)

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
RADIASI BENDA HITAM
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Menaganalisis pengaruh perubahan suhu terhadap radiasi yang dipancarkan
bedasarkan hukum Stefan-Boltzmann.
2. Menganalisis perbandingan perubahan suhu terhadap intensitas pada kenaikan
dan penurunan suhu.
3. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas radiasi benda hitam.
4. Menganalisis hubungan antara tegangan (V-V0) dengan suhu (T^4-T0^4).
5. Menganalisis suhu ruangan tehadap radiasi benda hitam

B. DASAR TEORI
Benda hitam (black body) didefinisikan sebagai benda yang menyerap semua
radiasi yang datang padanya. Benda hitam ideal dimodelkan dengan sebuah rongga
hitam dengan lubang kecil. Bila berkas cahaya memasuki rongga melalui lubang
tersebut, berkas cahaya akan dipantulkan berkali-kali pada dinding rongga tanpa
sempat keluar lagi melalui lubang. Energi cahaya akan diserap oleh dinding rongga
setiap kali terjadi pemantulan. Radiasi benda hitam merupakan radiasi
elektromagnetik yang dipancarkan oleh benda hitam (Sutarno, dkk. 2017).
Benda hitam adalah permukaan ideal/teoretis yang memiliki sifat-sifat
tertentu, yaitu: Menyerap seluruh radiasi yang jatuh padanya, untuk semua Panjang
gelombang dan arah datangnya radiasi (perfect absorber); pada suhu dan Panjang
gelombang yang sama, benda hitam mengemisikan radiasi panas lebih besar daripada
benda riil (perfect emitter); radiasi panas yang diemisikan memiliki besar yang sama
pada setiap arah pancaran (isotropically diffuse emitter) (Wiriadinata. 2015).
radiasi termal yang dipancarkan oleh benda-benda yang mempunyai suhu
(dalam satuan kelvin). Semua benda memancarkan ra diasi termal ke lingkungan dan
menyerap radiasi termal dari lingkungan. Benda dengan suhu lebih tinggi dari
lingkung an akan memancarkan radiasi termal lebih banyak daripada menyerap
radiasi termal dari lingkungan. Sehingga energi mengalir keluar dari benda dan suhu
benda akan menurun. Ketika kesetimbangan termal tercapai, radiasi termal yang
diemisikan dan diserap oleh benda adalah sama atau suhu benda dan lingkungan
menjadi sama (Sudiarta, 2019)
Benda hitam mempunyai harga absorptansi dan emisivitas yang besarnya
sama dengan satu. Radiasi matahari merupakan yang termasuk salah satu radiasi
elektromagnetik. Radiasi matahari adalah pancaran partikel yang berasal dari proses
termonuklir yang terjadi di matahari. Sinar matahari yang memasuki permukaan bumi
memiliki berbagai macam panjang gelombang yaitu, sinar tampak yang berada pada
panjang gelombang antara 400 – 700 nm, sinar inframerah pada panjang gelombang
di atas 700 nm dan sinar ultraviolet pada panjang gelombang di bawah 400 nm.
Jumlah total radiasi matahari yang dapat diterima di permukaan bumi tergantung pada
jarak matahari, intensitas radiasi matahari, panjang hari (sun duration), dan pengaruh
atmosfer (Puspita. 2020)
Kegagalan pertama teori klassik adalah saat menjelaskan spektrum kontinu
dari benda-hitam. Benda hitam ideal didefinisikan sebagai sesuatu yang menyerap
semua radiasi elektromagnet yang mengenainya, atau mengemisikan semua radiasi
elektromagnet yang dimiliknya; benda ini bisa didekati dengan sebuah kavitas yang
berlubang sangat kecil (Rustam, 2018)
Pada tahun 1879 Stefan-Boltzmann melakukan eksperimen untuk mengetahui
karakter universal dari radiasi benda hitam. Mereka menemukan bahwa daya total per
satuan luas (intensitas) yang dipancarkan pada semua frekuensi oleh benda hitam
panas adalah sebanding dengan pangkat empat dari suhu mutlaknya, 𝐼 = 𝑒𝜎𝑇 4 . Total
energi radiasi yang dipancarkan sebanding dengan luas daerah di bawah grafik pada
suhu tetap, yaitu sebesar 𝐸 = 𝑒𝜎𝑇 4 . Tampak bahwa besar energi radiasi sebanding
dengan intensitas yang dihasilkan. Persamaan tersebut dikenal sebagai Hukum Stefan-
Boltzmann (Sutarno, dkk. 2017)

Gambar 1. Kurva spektrum radiasi benda hitam


C. ALAT DAN BAHAN

NO Gambar Keterangan kegunaan


1. Sebagai objek
Black Body benda hitam,
accessories, support sebagai pembantu
for electronic oven oven listrik

2. sebagaitempat
Small Optical penyangga optik
Bench

3. Menghasilkan
Microvoltmeter tegangan yang
memiliki satuan
mikrovolt

4. Untuk
Digital menampilkan suhu
Thermometer with
one input

5. sebagai
Leybold pencapit/penyangga
multiclamps dan
Small optical bench

6. untuk mengukur
Moll’s Thermopile thermal radiasi
benda hitam

7. Sebagai pemanas
Electric Furnance suhu
230 V
8. Sebagai penopang
Large standbase V-
shape

9. Mengukur suhu
Temperatur sensor, yang dipancarkan
NiCr-Ni radiasi benda hitam

10. Untuk
Kabel penghubung menghubungan
komponen-
komponen alat.

11. Menyimpan air uap


Pompa air/Tabung yang dikeluarkan
uap

D. LANGKAH KERJA

No Gambar Keterangan
1. Siapkan alat-alat yang
ingin digunakan

2. Sambungkan semua kabel


yang menggunakan catu
daya dengan sumber
listrik pada terminal yang
disediakan, termasuk
pompa air
3. Hidupkan termometer
digital dengan cara
memutar posisi saklar
pada posisi lebih dari
200C

4. Menghidupkan
microvoltmeter dengan
menekan saklar satu

5. Putar saklar
microvoltmeter pada
angka

6. Dan geser saklar fungsi


pengukuran pada V, lalu
tunggu sekitar 10 menit

7. Lakukan proses reset


dengan menekan Auto
Comp. Pada
microvoltmeter sehingga
menunjukkan angka 0

8. Selanjutnya, nilai suhu


awal (𝑇 )dan tegangan
awal ( )

9. Mulailah proses
pengambilan data untuk
kenaikan dan menekan
saklar daya pada tengku
listrik posisi 1 sehingga
lampu indikator orange
menyala

10. Catatlah nilai setiap


tegangan output (U) yang
terukur pada
microvoltmeter setiap
kenaikan suhu (T) sebesar
10C. Mulai dari 100-
200C

11. Ketika suhu telah


mencapai 190C. Matikan
daya pada tungku listrik
dengan menekan saklar ke
posisi 0 sehingga lampu
indikator hijau menyala

12. Kemudian catat penurunan


suhu pada tabel percobaan
penurunan suhu, setiap
penurunan 10C, mulai
dari 200-110C

13. Lalu matikan semua


peralatan dengan
memposisikan saklar ke
posisi mati 0 dan cabut
semua kabel yang
terhubung sumber listrik
pada terminal.

E. DATA PERCOBAAN

Kondisi Awal
𝑇

A. Kenaikan Suhu
No. T( ) V (Volt)
1. 100 0,70
2. 110 0,75
3. 120 0,86
4. 130 0,98
5. 140 1,12
6. 150 1,30
7. 160 1,58
8. 170 1,78
9. 180 2,08
10. 190 2,45
11. 200 3,20

B. Penurunan Suhu
No. T( ) V (Volt)
1. 100 1,55
2. 110 1,57
3. 120 1,91
4. 130 1,97
5. 140 2,15
6. 150 2,29
7. 160 2,50
8. 170 2,64
9. 180 2,80
10. 190 3,14
11. 200 3,20

F. PENGOLAHAN DATA
1) Gunakan metode kuadrat terkecil / regresi linier untuk pengolahan data
dengan model:
a) Kenaikkan Suhu
𝜎 𝑇 𝑇

Dimana,
)

b) Penurunan Suhu
𝜎 𝑇 𝑇

Dimana,
)
2) Buatlah Tabel Pengolahan Data sebagai berikut
a. Penaikan suhu

No. (T4-T04) M (V-V0) (T4-T04)2 M2 (T4-T04). M


1 11364339840 0,0000063 1,29148E+20 3,969E-11 71595,34099
2 13525123920 0,0000068 1,82929E+20 4,624E-11 91970,84266
3 15861954800 0,0000079 2,51602E+20 6,241E-11 125309,4429
4 18384144480 0,0000091 3,37977E+20 8,281E-11 167295,7148
5 21101244960 0,0000105 4,45263E+20 1,1025E-10 221563,0721
6 24023048240 0,0000123 5,77107E+20 1,5129E-10 295483,4934
7 27159586320 0,0000151 7,37643E+20 2,2801E-10 410109,7534
8 30521131200 0,0000171 9,31539E+20 2,9241E-10 521911,3435
9 34118194880 0,0000201 1,16405E+21 4,0401E-10 685775,7171
10 37961529360 0,0000238 1,44108E+21 5,6644E-10 903484,3988
11 42062126640 0,0000313 1,76922E+21 9,7969E-10 1316544,564
n 11 11 11 11 11
Ʃ 2,76082E+11 0,0001603 7,96756E+21 2,96325E-09 4811043,683

b. Penurunan suhu

No. (T4-T04) M (V-V0) (T4-T04)2 M2 (T4-T04). M


1 11364339840 0,0000148 1,29148E+20 2,1904E-10 168192,2296
2 13525123920 0,000015 1,82929E+20 2,25E-10 202876,8588
3 15861954800 0,0000184 2,51602E+20 3,3856E-10 291859,9683
4 18384144480 0,000019 3,37977E+20 3,61E-10 349298,7451
5 21101244960 0,0000208 4,45263E+20 4,3264E-10 438905,8952
6 24023048240 0,0000222 5,77107E+20 4,9284E-10 533311,6709
7 27159586320 0,0000243 7,37643E+20 5,9049E-10 659977,9476
8 30521131200 0,0000257 9,31539E+20 6,6049E-10 784393,0718
9 34118194880 0,0000273 1,16405E+21 7,4529E-10 931426,7202
10 37961529360 0,0000307 1,44108E+21 9,4249E-10 1165418,951
11 42062126640 0,0000313 1,76922E+21 9,7969E-10 1316544,564
n 11 11 11 11 11
Ʃ 2,76082E+11 0,0002495 7,96756E+21 5,98753E-09 6842206,623
3) Hitunglah koefisien regresi a, b dan r!

a. kenaikan suhu
Koefisien regresi a
( ) ( ) ( )
a =
( )

= = = -4,4691 x 10-6
Koefisien regresi b
( ) ( )
b =
( )

= = = 7,5869 x 10-16
Koefisien regresi r
( ) ( )
r =
( )

= = = 0,976143957

b. penurunan suhu
Koefisien regresi a
( ) ( ) ( )
a =
( )

= = =8,65838 x 10-6
Koefisien regresi b
( ) ( )
b =
( )

= = = 5,58738 x 10-16
Koefisien regresi r
( ) ( )
r =
( )
=

= = = 0,993490882

4) Gambarlah grafik hasil pengukuran dengan skala yang proporsional yang


terdiri dari plot data mentah hasil pengukuran dan grafik persamaan
garisnya. Beri judul dan keterangan pada setiap sumbu beserta satuannya.
a. Kenaikan suhu

Grafik Hubungan (T4-T04) terhadap M (V-V0)


0.000035

0.0000313
0.00003

0.000025
y = 8E-16x - 4E-06 0.0000238
R² = 0.9529
0.00002 0.0000201
0.0000171
0.000015 0.0000151
0.0000123
0.00001 0.0000105
0.0000091
0.0000079
0.0000068
0.0000063
0.000005

0
0 1E+10 2E+10 3E+10 4E+10 5E+10

b. Penurunan suhu

Grafik Hubungan (T4-T04) terhadap M (V-V0)


0.000035
0.0000313
0.0000307
0.00003
y = 6E-16x + 9E-06 0.0000273
0.000025 R² = 0.987 0.0000257
0.0000243
0.0000222
0.00002 0.0000208
0.000019
0.0000184
0.000015 0.000015
0.0000148

0.00001

0.000005

0
0 1E+10 2E+10 3E+10 4E+10 5E+10
G. ANALISIS DATA
Berdasarkan pengolahan data diatas, praktikan menganalisis grafik dan
koefisien regresi a, b dan r pada percobaan kenaikan suhu dan penurunan suhu. Pada
percobaan kenaikan suhu semakin tinggi nilai (V−V0) maka semaikin tinggi nilai dari
(T4−T04). Artinya semaikin tinggi nilai tegangan yang kita berikan maka akan
semakin panas suhu.
Berdasarkan dari data percobaan yang sudah ada dan diolah, dapat diketahui
hubungan grafik antara intensitas radian dan suhu nilai mutlaknya berbanding lurus,
yaitu semakin tinggi suhu tungku listrik dipanaskan maka semakin besar juga
tegangannya. Pada grafik antara intensitas radian dan suhu mutlaknya juga
menunjukan kesesuaian dengan pernyataan Stefan-boltzman, yaitu intensitas radiasi
yang dipancarkan benda hitam sebanding dengan kenaikan suhu mutlaknya pangkat 4
(empat). Hal ini cukup membuktikan bahwa praktikum bedasarkan data pengamatan
ini sesuai dengan teori Stefan-blotzman.
Pada grafik hubungan tegangan dengan suhu saat kenaikan suhu, bentuk grafik
secara teori adalah berbentuk linear atau garis lurus, namun pada praktikum bentuk
garis tidak benar-benar berbentuk garis lurus hanya saja mengikuti jalur dari grafik
linearnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa grafik hubungan tegangan dengan suhu
saat praktikum berbentuk linear. Begitu juga dengan grafik hubungan tegangan
dengan suhu saat penurunan suhu, bentuk grafik saat praktikum tidak benar-benar
linear hanya saja grafik mengikuti garis linearnya. Sehingga grafik hubungan
tegangan dengan suhu saat praktikum berbentuk linear.
Perbedaan yang terdapat pada grafik hubungan tegangan dengan suhu saat
kenaikan suhu dan penurunan suhu adalah jika pada saat kenaikan suhu, bentuk grafik
berbentuk linear keatas dan bernilai positif. Hal ini dikarenakan adanya pertambahan
suhu pada benda hitam dan menyerap daya radiasi. Sedangkan pada saat penurusan
suhu, bentuk grafik berbentuk linear kebawah dan bernilai negatif karena menurunnya
suhu benda hitam setelah dipanaskan sebelumnya.
Berdasarkan pada praktikum dan pengolahan data yang telah dilakukan, nilai
koefisien regresi a, b, dan r pada kenaikan suhu lebih besar dibandingkan dengan
penurunan suhu. Saat kenaikan suhu menghasilkan nilai positif sedangkan saat
penurunan suhu menghasilkan nilai negatif. Hal ini berhubungan dengan bentuk
grafik kenaikan suhu yang berbentuk linear keatas, juga penurunan suhu yang
berbentuk linear kebawah.
Nilai tegangan (v-vo) yang digunakan pada praktikum ini berbanding lurus
dengan suhu, yaitu semakin besar tegangan maka semakin besar suhunya. Begitu juga
sebaliknya, semakin kecil tegangannya semakin kecil juga suhunya. Hal inilah yang
mempengaruhi bentuk grafik hubungan tegangan dengan suhu berbentuk linear.

H. KESIMPULAN
Berdasarkan dari praktikum yang sudah dilakukan dapat disimpulkan;
1. Pengaruh perubahan suhu terhadap radiasi yang dipancarkan adalah berbanding
lurus sesuai dengan hukum Stefan Boltzman
2. Bedasarkan pada grafik antara intensitas radian dan suhu mutlaknya juga
menunjukan kesesuaian dengan pernyataan Stefan-boltzman, yaitu intensitas
radiasi yang dipancarkan benda hitam sebanding dengan kenaikan suhu
mutlaknya pangkat 4 (empat).
3. Bedasarkan data percobaan ini, faktor yang mempengaruhi adalah suhu. Dimana
suhu kalor ini ditunjukkan oleh tegangan yang sebanding dengan suhu.
4. Hubungan antara tegangan V- V_0 (y) vs T^4-〖T_0〗^4 yaitu semakin besar
suhu maka semakin besar juga tegangan pada radiasi benda hitam tersebut. Suhu
sebanding dengan tegangan.
5. Suhu ruangan berpengaruh tehadap radiasi benda hitam karena jika ruangan
tersebut memiliki suhu tingi maka pada saat percobaan kenaikan suhu akan cepat
dan tegangan akan semakin stabil, tetapi saat penurunan suhu akan lebih lama
karena ruangan panas dan suhu tersebut masih panas. Begitupun sebaliknya.

I. KOMENTAR
1. Praktikan diharuskan sudah memahami mengenai peristiwa radiasi benda hitam
sebelum melakukan praktikum.
2. Praktikan lebih teliti dalam mengelola perhitungan data.
3. Asisten laboran membimbing praktikan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Siregar, Rustam E. 2018. Fisika Kuantum. Sumedang: Fakultas MIPA Universitas


Padjadjaran.
Sudiarta, I Wayan. 2019. Mekanika Kuantum. Indonesia: CV. Garuda Ilmu.
Wiriadinata, Hidayat. 2015. Termometer Inframerah: Teori dan Kalibrasi. Jakarta: LIPI
Press.
Puspita, Ida. 2020. PhET Aplication Program: Strategi Penguatan Pemahaman Pembelajaran
Jarak Jauh pada Materi Radiasi Benda Hitam melalui Percobaan Berbantu Lab Virtual
dan Media Sosial. Jurnal Pendidikan Madrasah. 5(1). 57-68.
Sutarno. Erwin. Hayat, Muhammad Syaipul. 2017. Radiasi Benda Hitam Dan Efek Fotolistrik
Sebagai Konsep Kunci Revolusi Saintifik Dalam Perkembangan Teori Kuantum
Cahaya. Jurnal Ilmiah Multi Sciences. 9(2). 51-58

Anda mungkin juga menyukai