Anda di halaman 1dari 17

TUGAS RANCANGAN PEMBELAJARAN MATAKULIAH STRATEGI

PEMBELAJARAN BIOLOGI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

OLEH:
IRHLY NURYANITA
NIM : 21031135

Dosen Pengampu
1. Dr. Muhyiatul Fadilah, S.Si., M.Pd.
2. Rahmadhani Fitri, M.Pd.

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Identitias RPP
Nama Sekolah : SMA NEGERI 1 BENGKULU
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : Kelas XI / Ganjil
Materi Pokok : Pubertas dan Sistem Reproduksi
Jumlah Pertemuan (Alokasi Waktu) : 6 x 40 Menit ( 2 x Pertemuan )

Kompetensi Pembelajaran
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
KI 1 Menghayati dan mengamalkan KD 1.1 Mengagumi keteraturan dan
ajaran agama yang dianutnya. kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
aspek fisik dan kimiawi, kehidupan
dalam ekosistem, dan peranan
manusia dalam lingkungan serta
mewujudkannya dalam pengamalan
ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 Menghayati dan mengamalkan KD 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur


perilaku jujur, disiplin, santun, terhadap data dan fakta, disiplin,
peduli (gotong royong, kerjasama, tanggung jawab, dan peduli dalam
toleran, damai), bertanggung observasi dan eksperimen,berani dan
jawab, responsif, dan pro- aktif santun dalam mengajukanpertanyaan
dalam berinteraksi secara efektif dan berargumentasi, peduli
sesuai dengan perkembangan anak lingkungan, gotong royong,
di lingkungan, keluarga, sekolah, bekerjasama, cinta damai,
masyarakat dan lingkungan alam berpendapat secara ilmiah dan kritis,
sekitar, bangsa, negara, kawasan responsif dan proaktif dalam dalam
regional, dan kawasan setiap tindakan dan dalammelakukan
internasional. pengamatan dan percobaan di
dalam
kelas/laboratorium maupun di luar
kelas/laboratorium.
KI 3 Memahami, menerapkan, dan KD 3.11 Menganalisis data perubahan
menganalisis pengetahuan faktual, lingkungan, penyebab, dan
konseptual, prosedural, dan dampaknya bagi kehidupan.
metakognitif berdasarkan rasaingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan
wawasan kemanusiaan.

Indikator Pencapaian Kompetensi dan Tujuan Pembelajaran


No. Indikator Pencapaian Pembelajaran No. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
1 3.11.1 Mengidentifikasi perubahan 4.11.1 Siswa diminta untuk mengetahui apa
fisik pada tubuh manusia saat dewasa. saja perubahan-perubahan yang terjadi
pada tubuh manusia saat proses menuju
dewasa.

Siswa harus mampu untuk


membedakan perubahan pada tubuh
Laki-laki dan Perempuan saat
pubertas.

2 3.11.2 Mengidentifikasi Proses 4.11.2 Siswa diminta untuk mengetahui dan


perkembangan pertumbuhan pada memahami proses pertumbuhan pada
manusia. manusia.

3 3.11.3 Mengidentifikasi ciri-ciri 4.11.3 Siswa diminta untuk mengetaui apa


perubahan tubuh dari segi fisik saja ciri-ciri perubahan fisik akibat
terhadap pubertas. pubertas.
Siswa harus bisa membedakan ciri-ciri
perubahan tubuh pada laki-laki dan
perempuan.

Pertemuan 2
1 3.12.1 Mengidentifikasi fungsi dan 4.12.1 Siswa diwajibkan untuk mengetahui
perbedaan dari organ reproduksi pada apa saja fungsi dari organ reproduksi
laki-laki dan perempuan pada manusia.

Siswa diminta untuk bisa membedakan


fungsi dan juga bentuk organ
reproduksi pada laki-laki dan
perempuan

2 3.12.2 Mengidentifikasi proses 4.12.2 Siswa diminta untuk dapat mengetahui


pembentukan sel kelamin dan bagaimana caranya sel kelamin bisa
fungsinya. terbentuk.

Siswa diminta untuk mengetahui apa


yang dimaksud dengan sel kelamin
beserta fungsinya.

3 3.12.3 Mengidentifikasi jenis-jenis 4.12.3 Siswa wajib untuk bisa mengetahui


penyakit pada alat kelamin dan macam-macam gangguan, kelainan dan
gangguan lainya. penyakit pada sistem reproduksi.

4 3.12.4 Mengidentifikasi bagaimana 4.11.4 Siswa dituntuk untuk mengetahui


cara untuk menjaga kesehatan alat bagaimana cara agar bisa menjaga alat
reproduksi. reproduksi dengan benar.
Materi Pembelajaran

KD 1 ; PUBERTAS

Pengertian Pubertas

Setiap anak dapat dipastikan akan melewati fase yang dinamakan dengan masa pubertas.
Pubertas adalah proses perubahan atau perkembangan seorang dari segi fisik menjadi dewasa
secara seksual. Pubertas yang terjadi antara anak laki-laki dengan perempuan berbeda waktunya.
Secara umum, pubertas pada anak perempuan terjadi lebih cepat dibandingkan dengan laki-laki.
Pubertas pada anak perempuan terjadi pada rentang usia 10-14 tahun. Sedangkan laki-laki pada
usia 12-16 tahun. Namun memang seiring dengan berbeda-bedanya kondisi tubuh manusia, proses
itu terjadinya bisa berbeda-beda waktunya. Sesuai dengan definisinya, remaja yang sedang
mengalami pubertas akan mengalami perubahan fisik. Hal itu disebabkan karena adanya pengaruh
dari perubahan hormon saat pubertas. Salah satu ciri perubahan pubertas secara umum yang
terlihat kasat mata adalah peningkatan tinggi badan, untuk laki-laki tumbuhnya kumis, serta
perubahan suara.

Mengapa Manusia Mengalami Pubertas?

Pada dasarnya pubertas ini merupakan fase transisi dari anak menuju ke dewasa atau
memang proses pendewasaan dari seseorang. Pubertas memang lekat kaitannya dengan hal-hal
yang terkait dengan seksual. Pada fase ini, remaja yang sudah mengalami pubertas mampu
melakukan reproduksi seksual. Singkatnya pada fase ini, remaja laki-laki bisa membuahi,
sedangkan perempuan sudah bisa hamil atau mengandung. Artinya, selain sebagai penanda
pendewasaan seseorang, pubertas ini juga berfungsi untuk perkembang biakan manusia.
Ciri-Ciri Umum Pubertas pada Remaja Laki-laki

• Mimpi Basah
Mimpi basah ini secara keilmuan sebenarnya adalah kondisi dimana terjadinya ejakulasi saat
sedang tidur. Mimpi basah ini terjadi karena adanya peningkatan produksi hormon testosteron
dalam tubuh.
Dalam agama islam, mimpi basah ini menjadi penanda bahwa seseorang sudah mengalami
akil balig atau sudah dewasa.
• Ukuran Testis Membesar
Selain mimpi basah, peningkatan produksi hormon testosteron juga menyebabkan ukuran
testis pada penis membesar. Pada umumnya, ukuran testis pada setiap laki-laki berbeda ukurannya.
• Tumbuhnya Rambut Organ Seksual dan Ketiak
Selain membesarnya ukuran testis, akan tumbuh juga bulu-bulu di sekitar kemaluan dan juga
ketiak. Namun, hormon dari seseorang juga akan memengaruhi tingkat kelebatan dari bulu-bulu
tersebut.
Seiring dengan bertambahnya usia, pertumbuhan dari bulu rambut kemaluan akan
berkurang. Selain organ seksual dan ketiak, biasanya bulu juga tumbuh di area bibir atau yang
sering disebut dengan kumis atau jenggot.

• Perubahan Suara
Tentu kita sering melihat kondisi dimana seorang remaja laki-laki berubah suaranya menjadi
berat. Perubahan suara terjadi karena pembesaran organ laring yang terdapat pita suara sehingga
suara terdengar lebih berat. Dalam masa pubertas itu, suara yang berubah itu akan terus
berkembang dan kemudian akan menjadi terbiasa setelah usia 17 tahun. Selain membesarnya pita
suara, kotak suara yang ada di tenggorokan juga akan membesar sampai menonjol di leher seorang
laki-laki. Kotak suara itu sendiri dikenal sebagai jakun. Jakun juga umumnya hanya terlihat di
leher laki-laki yang sudah dewasa.

• Tumbuhnya Jerawat
Tumbuhnya jerawat menjadi salah satu ciri pubertas kasat mata. Jerawat pada umumnya
muncul di wajah seseorang. Tetapi, dalam beberapa kasus, jerawat juga tumbuh di areal punggung.
Jerawat muncul karena adanya perubahan hormon yang naik turun. Hormon yang tidak stabil
itu lantas merangsang kelenjar minyak pada pori-pori kulit secara berlebih yang bisa menyebabkan
tersumbatnya pori-pori. Akhirnya terjadi pembengkakan yang diketahui sebagai jerawat.
• Mudah Berkeringat
Kelenjar keringat saat masa pubertas mengalami pembesaran dan menjadi lebih aktif. Hal
itu yang menyebabkan remaja laki-laki lebih mudah berkeringat.

• Bertambahnya Tinggi Badan


Normal dan umumnya tinggi badan remaja laki-laki akan bertambah pada kisaran 7 sampai
9,5cm saat sedang masa puber. Pertumbuhan tinggi badan dari anak laki-laki biasanya lebih cepat
dibanding dengan perempuan.

• Terbentuknya Otot pada Tubuh


Otot tubuh pada anak laki-laki akan mulai terbentuk pada masa pubertas karena pengaruh
dari hormon estrogen dan progesterone yang berperan dalam perubahan tubuh. Kedua hormon itu
akan memicu jaringan lemak dan akan menyebarkannya ke seluruh tubuh.

Ciri-ciri Umum Pubertas pada Remaja Perempuan

• Menstruasi
Ciri utama dari pubertas pada anak perempuan adalah terjadi menstruasi. Menstruasi
merupakan proses keluarnya darah pada vagina dengan ditandai dengan munculnya bercak darah.
Menstruasi ini biasanya terjadi pada anak usia 12-13 tahun, tetap dalam beberapa kasus ada yang
lebih cepat.

• Tumbuhnya Payudara
Tumbuhnya payudara menjadi salah satu ciri fisik dari masa pubertas. Pertumbuhan itu
terjadi karena produksi hormon estrogen. Hormon estrogen ini juga akan merangsang kelenjar susu
yang ada di payudara. Pertumbuhan payudara ini biasanya diawali dengan membesarnya ujung
puting, dan kemudian diikuti dengan membesarnya area hitam di sekitar puting atau disebut
sebagai areola. Ukuran dari pertumbuhan payudara ini juga berbeda-beda antara satu dengan yang
lainnya.

• Tumbuhnya Bulu di Area Organ Seksual dan Ketiak


Sama seperti laki-laki, perempuan juga akan mengalami pertumbuhan bulu-bulu halus pada
organ seksual dan ketiak. Bulu kemaluan akan tumbuh sesuai dengan garis pinggul. Seiring dengan
pertumbuhan rambut akan membesar pula bagian vagina.

• Mudah Berkeringat
Ciri ini juga terjadi sama seperti laki-laki, yaitu semakin mudahnya mengeluarkan keringat.

• Tinggi Badan Bertambah


Tingga badan pada perempuan akan bertambah jga seperti laki-laki. Tetapi, pada perempuan
pertumbuhan itu umumnya hanya sebesar 5 cm sampai 7,5 pe tahun.

• Pinggul Membesar
Ciri fisik lain yang muncul pada perempuan adalah pinggul yang membesar. Perubahan ini
terjadi karena hormon estrogen dan hormon progesterone yang memicu peningkatan jaringan
lemak. Setelah jaringan lemak meningkat hormon itu akan menyebarkan ke tubuh dan efeknya
adalah membesarnya bagian pinggul.

• Mood Swing
Anak perempuan akan mengalami perubahan suasana hati atau yang sering dikenal dengan
mood swing lebih mudah terjadi ketika mengalami masa pubertas. Perubahan itu terjadi karena
pengaruh perubahan hormon, terutama ketika anak perempuan mengalami menstruasi. Fase itu
dikenal dengan premenstrual syndrome atau PMS.

KD 2 ; SISTEM REPRODUKSI

Menurut Wikipedia.
Sistem reproduksi atau sistem genital adalah sistem organ seks dalam organisme yang
bekerja sama untuk tujuan reproduksi seksual. Banyak zat non-hidup seperti cairan, hormon, dan
feromon juga merupakan aksesoris penting untuk sistem reproduksi. Tidak seperti kebanyakan
sistem organ, jenis kelamin dari spesies yang telah terdiferensiasi sering memiliki perbedaan yang
signifikan. Perbedaan ini memungkinkan untuk kombinasi materi genetik antara dua individu,
yang memungkinkan untuk kemungkinan kebugaran genetik yang lebih besar dari keturunannya.
Sistem reproduksi yang melibatkan organ-organ reproduksi pada makhluk hidup digunakan untuk
berkembang biak atau melakukan reproduksi, dengan tujuan untuk melestarikan jenisnya agar
tidak punah.

Terdapat dua modus utama reproduksi hewan, yaitu reproduksi aseksual dan seksual.
Reproduksi aseksual adalah penciptaan individu baru yang semua gennya berasal dari satu induk
tanpa peleburan sel telur dan sperma. Reproduksi seksual adalah penciptaan keturunan melalui
peleburan gamet haploid untuk membentuk zigot yang diploid. Sel-sel yang terspesialisasi, yakni
gamet, bersatu dalam penyatuan seksual dan menghasilkan zigot. Pada tumbuh-tumbuhan dan
hewan tingkat tinggi, gamet-gametnya telah mencapai spesialisasi berderajat tinggi menjadi
sperma yang motil dan sel telur yang biasanya pasif dan memiliki cadangan makanan.

Mekanisme fertilisasi memainkan peranan penting dalam reproduksi seksual. Beberapa


spesies melakukan fertilisasi eksternal, dan spesies lain melakukan fertilisasi internal. Fertilisasi
internal memerlukan perilaku kooperatif, yang mengarah ke kopulasi. Fertilisasi internal juga
memerlukan sistem reproduksi yang canggih, termasuk organ kopulasi yang mengirimkan sperma
dan reseptakel atau penyangga untuk penyimpanan dan pengangkutannya menuju telur yang
matang. Karena fertilisasi eksternal memerlukan suatu lingkungan di mana sebuah telur dapat
berkembang tanpa kekeringan atau cekaman panas, maka fertilisasi jenis ini terjadi hampir secara
eksklusif di habitat yang lembap.

Sistem reproduksi manusia biasanya melibatkan pembuahan internal melalui hubungan


seksual. Dalam proses ini, pria memasukkan penis ke dalam vagina dan mengeluarkan air mani
yang berisi sperma. Sebagian kecil sperma melewati leher rahim ke dalam rahim, kemudian ke
saluran tuba untuk pembuahan sel telur. Hanya satu sperma yang dibutuhkan untuk membuahi sel
telur. Setelah pembuahan berhasil, ovum atau zigot yang dibuahi, berjalan keluar dari tuba falopi
ke rahim, di mana ia ditanamkan di dinding rahim. Ini adalah tanda-tanda awal kehamilan, yang
membutuhkan waktu sekitar sembilan bulan bagi janin untuk berkembang. Ketika janin telah
berkembang ke titik tertentu, kehamilan berakhir dengan proses persalinan, yang melibatkan
persalinan. Selama persalinan, otot-otot rahim berkontraksi dan melebarkan serviks selama
berjam-jam, dan bayi keluar dari vagina. Bayi manusia yang hampir tidak berdaya membutuhkan
pengasuhan. Bayi akan bergantung pada pengasuh mereka untuk kenyamanan, kebersihan, dan
makanan. Makanan dapat diberikan melalui ASI atau susu formula.
Sistem reproduksi wanita memiliki dua fungsi: menghasilkan telur, dan untuk melindungi
dan memelihara janin sampai lahir. Sistem reproduksi pria memiliki satu fungsi: untuk produksi
dan penyimpanan sperma. Manusia memiliki tingkat diferensiasi seksual tertinggi. Selain
perbedaan pada hampir setiap organ reproduksi, terdapat banyak perbedaan karakteristik seks
sekunder yang khas.

1. Pria

Sistem reproduksi pria adalah serangkaian organ yang terletak di luar tubuh dan di sekitar
panggul pria yang berperan dalam proses reproduksi. Fungsi utama langsung dari sistem
reproduksi pria adalah menghasilkan sperma untuk pembuahan sel telur. Organ reproduksi utama
pria dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori. Kategori pertama memproduksi dan menyimpan
sperma (spermatozoa). Ini diproduksi di testis, yang disimpan di skrotum yang dapat mengatur
suhu; Sperma yang belum matang kemudian melakukan perjalanan ke epididimis untuk
pengembangan dan penyimpanan. Kategori kedua adalah kelenjar penghasil cairan ejakulasi, yang
meliputi kelenjar Cowper, vesikula seminalis, prostat, dan vas deferens. Kategori terakhir adalah
bagian yang digunakan untuk sanggama dan pengendapan sperma pada wanita. Bagian itu antara
lain penis, uretra, vas deferens.

Ciri-ciri seksual sekunder utama meliputi: menjadi lebih besar dan lebih berotot, memiliki
suara yang lebih keras, menumbuhkan rambut wajah dan tubuh, melebarkan bahu, dan
menumbuhkan jakun. Hormon seks pria yang paling penting adalah androgen, terutama
testosteron. Testis menghasilkan hormon yang mengontrol perkembangan sperma. Hormon ini
juga berfungsi dalam perkembangan ciri fisik pada pria seperti rambut wajah dan suara yang lebih
dalam.

2. Wanita

Sistem reproduksi wanita adalah serangkaian organ yang terletak di dalam dan di sekitar
panggul wanita, yang bertanggung jawab untuk proses reproduksi. Sistem reproduksi wanita terdiri
dari tiga bagian utama: vulva, yang mengarah ke vagina, lubang vagina, rahim; rahim, yang
menampung janin yang sedang berkembang; dan ovarium. Payudara terlibat dalam tahap
reproduksi pengasuhan, tetapi dalam kebanyakan klasifikasi payudara tidak dianggap sebagai
bagian dari sistem reproduksi wanita.

Vagina terletak di luar vulva, menutupi labia, klitoris dan uretra. Selama hubungan seksual
daerah ini dilumasi oleh lendir yang disekresikan oleh kelenjar Bartholin. Vagina menempel pada
rahim melalui leher rahim, sedangkan rahim menempel pada ovarium melalui saluran tuba. Setiap
ovarium mengandung ratusan telur atau ovum.

Kira-kira setiap 28 hari, kelenjar pituitari melepaskan hormon yang merangsang beberapa
sel telur untuk berkembang dan tumbuh. Satu ovum dilepaskan dan melewati tuba fallopi menuju
rahim. Hormon yang diproduksi oleh ovarium memungkinkan rahim untuk menerima sel telur.
Lapisan rahim, yang disebut endometrium, dan sel telur yang tidak dibuahi adalah gudang dari
setiap siklus melalui proses menstruasi. Jika ovum dibuahi oleh sperma, maka akan menempel
pada endometrium dan membuat janin berkembang.

Sel Gamet

Gamet diproduksi di gonad melalui proses yang dikenal sebagai gametogenesis. Hal ini
terjadi ketika beberapa jenis sel benih menjalani meiosis untuk membagi jumlah kromosom diploid
normal (n=46) menjadi sel haploid yang hanya mengandung 23 kromosom.[2]
• Anatomi testis
Pada pria, proses ini dikenal sebagai spermatogenesis, dan terjadi hanya setelah pubertas di
tubulus seminiferus testis. Spermatozoa matang atau sperma kemudian dikirim ke epididimis, di
mana mereka memperoleh ekor, sehingga mengaktifkan motilitas. Setiap sel germinal diploid asli
atau spermatosit primer membentuk empat gamet fungsional, yang masing-masing selalu muda.
Produksi dan kelangsungan hidup sperma memerlukan suhu di bawah suhu inti tubuh normal.
Skrotum, yang terletak di luar rongga tubuh, memberikan suhu sekitar 3 ° C di bawah suhu tubuh
normal.

• Anatomi ovarium
Pada wanita, gametogenesis dikenal sebagai oogenesis; itu terjadi di ovarium dari folikel
ovarium. Proses ini tidak menghasilkan telur yang matang sampai masa pubertas. Berbeda dengan
jantan, setiap sel germinal diploid asli atau oosit primer hanya akan membentuk satu ovum matang,
dan tiga badan kutub yang tidak berproduksi. Telah lama diketahui bahwa pada wanita, seperti
pada pria, semua oosit primer yang pernah ditemukan pada wanita akan dibuat sebelum kelahiran,
dan tahap akhir produksi telur tidak akan dilanjutkan sampai pubertas. Namun, penelitian ilmiah
baru-baru ini telah menghipotesiskan hipotesis ini.[3] Penelitian baru menunjukkan bahwa
setidaknya pada beberapa spesies mamalia, oosit terus diisi ulang pada saat melahirkan.

Penyakit
• Endometriosis. Endometriosis merupakan kondisi yang sering ditemui pada wanita. ...
• Cystitis. Cystitis merupakan sindrom klinis kompleks yang diidentifikasi oleh peradangan
akut atau kronis akibat infeksi pada lapisan kandung kemih. ...
• Mioma uteri
• Kanker serviks.
• HIV/AIDS.

Strategi Pembelajaran
Pendekatan :
Metode :
Model :
Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Sintak Langkah-langkah Kegiatan Alokasi
Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan 15 menit
Pendahuluan
• Guru memberikan salam dan berdoa
bersama (sebagai implementasi nilai religius).
• Guru mengabsen, mengondisikan kelas,
dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).

Apersepsi
• Guru menggali pengetahuan siswa tentang perubahan
lingkungan. Apa yang kalian ketahui tentang
perubahan lingkungan ? Apa dampak yang disebabkan
perubahan lingkungan ?

Motivasi
• Guru menyampaikan manfaat belajar perubahan
lingkungan. Bagaimana akibat dari perubahan
lingkungan ? Apa yang dapat kita usahakan agar
dapat meminimalisir dampak kerugian dari
perubahan lingkungan ?

• Guru menyampaikan cakupan materi yang akan


dibahas
• Guru menyampaikan teknik penilaian
yang diterapkan pada pembelajaran
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dan mekanisme kegiatan pembelajaran.

Kegiatan Inti 105


menit
Tahap Inisiasi • Siswa diminta mengamati video yang ditampilkan
guru di depan kelas mengenai pemanasan global.

• Guru memilih dan memilah pertanyaan yang sesuai


dengan indikator.

Tahap • Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.


Pembentukan • Masing-masing kelompok maksimal terdiri dari 6
Konsep orang
• Guru membagikan LKS.
• Siswa memecahkan permasalahan dalam LKS
secara berkelompok.
• Guru membimbing diskusi kelompok
Tahap Aplikasi • Dalam memecahkan permasalahan dalam LKS,siswa
Konsep dapat melakukan studi literatur melalui buku paket,
sumber internet atau analisis artikel.
• Setiap kelompok bertanggung jawab
mengkomunikasikan hasil diskusinya di depan kelas.
• Siswa yang tidak melakukan presentasi
diharapakan memberikan pertanyaan,
tanggapan ataupun gagasannya.
• Guru membimbing kegiatan presentasi.
Tahap Pemantapan • Siswa bertanggung jawab menyimpulkan apa yang
Konsep telah dipelajari.
• Guru menarik kesimpulan hasil diskusi tentang
perubahan fisik manusia akibat pubertas.
• Siswa memperhatikan konfirmasi guru mengenai
konsep yang telah diajarkan.

Kegiatan Penutup 15 menit


• Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran
pada pertemuan berikutnya.
• Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan
salam penutup.

Pertemuan 2
Sintak Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Alokasi
Waktu
Kegiatan Pendahuluan 15 menit
Pendahuluan
• Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan
berdoa untuk memulai pembelajaran.
• Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin
• Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
• Mengajukan beberapa pertanyaan terkait
pelajaran pada minggu sebelumnya.

Apersepsi
• Guru menggali pengetahuan siswa tentang pubertas
dan reproduksi.

Motivasi
• Guru menyampaikan manfaat belajar
tentang pubertas dan reproduksi.
Kegiatan Inti 105
menit
Tahap Inisiasi • Siswa diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh guru.

Tahap Pembentukan • Guru menginstruksi siswa untuk duduk secara


Konsep berkelompok sesuai kelompok yang telah dibagi.
• Guru membagikan LKS sebagai penuntun
dalam percobaan kali ini.
• Setiap kelompok diminta untuk mengeluarkan
pendapat masing-masing dari hasil diskusi.
Sumber, Alat, dan Media Pembelajaran
Sumber Belajar : Buku Biologi Kurikulum 2013 kelas IX
Alat : Papan tulis, spidol, alat tulis laptop
Media : Lembar Kerja Siswa.
Penilaian
Aspek Pengetahuan : Tes Tertulis
Aspek Sikap : Observasi dan Berpikir Kritis.
Aspek Keterampilan : Presentasi dan penelian untuk kerja

Anda mungkin juga menyukai