Anda di halaman 1dari 21

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Data
1. Profil SMPN 56 Bandung
a. Letak Geografis SMPN 56 Bandung
SMPN 56 Bandung terletak di Jalan Pasanggrahan IX RT 04/RW
10 Kelurahan Cipadung Kulon, Kecamatan Panyileukan Kota
Bandung, Provinsi Jawa Barat, Kode Pos 40614. Letak sekolah berada
dekat dengan lingkungan komplek perumahan warga. Adapun luas
tanah seluruhnya adalah 4000 meter persegi (m²). Dengan fasilitas
yang ada, kepala sekolah beserta seluruh staff pendidik terus
mengembangkan pendidikan di sekolah ini.
b. Visi dan Misi SMPN 56 Bandung
Visi : Berlandaskan imtaq, SMPN 56 Bandung mewujudkan siswa
yang berprestasi, unggul, berbudaya, dan berwawasan lingkungan
serta IPTEK
Misi :
1) Mewujudkan pendidikan agama sebagai landasan moral
dan etika sosial dalam kehidupan sehari-hari, untuk
menumbuhkan keteladan dan prilaku positif, berjiwa
inovatif, beretos kerja tinggi, kerjasama yang harmonis
dan dinamis dengan dorongan keimanan dan ketaqwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2) Membelajarkan peserta didik untuk kreatif, inovatif,
mandiri, bertanggung jawab serta berwawasan luas,
danterciptanya generasi yang berakhlak mulia.
3) Unggul dalam prestasi akademis dan nonakademis
serta memiliki daya saing pada jenjang pendidikan
yang sederajat.
4) Menumbuhkembangkan seni budaya tradisional sebagai
bagian dari budaya nasional.
5) Menumbuhkan budaya tertib, teratur, aman, sehat, rapi,
sejuk, bersih, indah sehingga terwujud sekolah yang
berwawasan lingkungan.
6) Menanamkan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam aplikasi kehidupan dengan
pengembangan kurikulum sesuai tuntutan
perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.
c. Keaadaan Pegawai Tenaga Kependidikan SMPN 56 Bandung
Tenaga Pengajar di SMPN 56 Bandung memiliki 15 Guru PNS dan
10 Guru GTT atau Honorer yang di SK disebut dengan Aparatur
Sipil Negara (ASN), sementara untuk Tenaga Administrasi hanya 4
orang dan 2 Tenaga Administrasi PNS 1 Caraka Non PNS 1
Keamanan Non ASN.
d. Keadaan Peserta Didik SMPN 56 Bandung
Jumlah peserta didik tahun pelajaran 2019/2020 terdiri atas:
a) Kelas VII : 257 peserta didik
Laki-laki : 120
Perempuan : 137
b) Kelas VIII : 259 peserta didik
Laki-laki : 116
Perempuan : 143
c) Kelas IX : 170 peserta didik
Laki-laki : 81
Perempuan : 89
Jumlah seluruh peserta didik adalah 686 peserta didik.
Jumlah rombongan belajar sebanyak 21 (dua puluh satu)
rombongan belajar terdiri dari :
a) Kelas VII : 8 rombongan belajar
b) Kelas VIII : 8 rombongan belajar
c) Kelas IX : 5 rombongan belajar
Waktu penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar (KBM)
dilaksanakan hari Senin sampai dengan Jumat dan dilaksanakan 1
(satu) shift mulai masuk pukul 07:00 sampai dengan 13:10, kecuali
pada hari Jumat sampai dengan pukul 14.30 WIB.
e. Sarana dan Prasarana SMPN 56 Bandung
Sarana dan Prasana Sekolah masih belum menunjang karena
Keadaan sekolah yang baru menginjak 3 Tahun berdiri jadi masih
banyak hal yang kurang dalam sarana dan prasarana sekolah.
Tabel 4.1 Sarana Prasarana SMPN 56 Bandung
No Ruang Jumlah Keterangan
1 Toilet Guru Laki-Laki 1 Baik
2 Toilet Guru Perempuan 1 Baik
3 Toilet Siswa Laki-Laki 1 Baik
4 Toilet Siswa Laki-Laki 1 Baik
5 Toilet Siswa Perempuan 1 Baik
6 Toilet Siswa Perempuan 1 Baik
7 Ruang Laboratorium IPA 1 Baik
8 Ruang Guru 1 Baik
9 Ruang Kepsek 1 Baik
10 Ruang Perpustakaan 1 Baik
11 Ruang TU 1 Baik
12 KELAS 7A 1 Baik
13 KELAS 9E 1 Baik
14 KELAS 9B 1 Baik
15 KELAS 7E 1 Baik
16 KELAS 8B 1 Baik
17 KELAS 7D 1 Baik
18 KELAS 7F 1 Baik
19 KELAS 8A 1 Baik
20 KELAS 9D 1 Baik
21 KELAS 7B 1 Baik
22 KELAS 8H 1 Baik
23 KELAS 7C 1 Baik
24 KELAS 8D 1 Baik
25 KELAS 8E 1 Baik
26 KELAS 7G 1 Baik
27 KELAS 9C 1 Baik
28 KELAS 9A 1 Baik
29 KELAS 8G 1 Baik
30 KELAS 8F 1 Baik
31 KELAS 8C 1 Baik
32 KELAS 7H 1 Baik

2. Proses Pembelajaran PAI Peserta Didik Kelas VIII di SMPN 56 Bandung


Hasil observasi awal yang yang dilakukan di SMPN 56 Bandung
diperoleh gambaran mengenai proses pembelajaran PAI kelas VIII.
Peneliti terlebih dahulu mengadakan pertemuan dengan guru PAI kelas
VIII untuk mendapatkan informasi dan membahas mengenai persiapan
penelitian. Namun, peneliti tidak menyiapkan lembar observasi karena
menggunakan teknik observasi tak terstruktur.
Pelaksanaan pembelajaran PAI di kelas VIII menggunakan metode
pembelajaran yang berbeda setiap pertemuannya, menyesuaikan dengan
materi yang akan disampaikan. Saat pembelajaran berlangsung guru
mempersiapkan laptop dan proyektor sebagai media penunjang proses
pembelajaran. Selain itu peserta didik diperbolehkan menggunakan
handphone untuk membantu proses pembelajaran dan pendalaman materi.
Kegiatan tersebut dilakukan dalam pengawasan guru.
Proses pembelajaran PAI berfokus pada peserta didik (student
centre). Selain peserta didik mempunyai peran yang lebih saat proses
pembelajaran berlangsung, peserta didik terlibat secara aktif dalam
mengelola pengetahuan. Fungsi guru dalam pembelajaran sebagai
motivator, fasilitator dan evaluator.
Proses pembelajaran PAI selama masa pandemi dilakukan dari
rumah masing-masing. Meskipun proses belajar mengajar dikatakan
kurang efektif karena ada beberapa peserta didik yang belum siap saat
melaksanakan pembelajaran secara daring, namun guru dan peserta didik
bekerja sama demi terselenggaranya proses pembelajaran yang baik.
Proses pembelajaran daring pada mata pelajaran PAI dilakukan
melalui grup Whatsapp. Guru memberikan tugas sesuai dengan materi
yang telah disampaikan. Setelah itu, guru memberikan batas waktu
pengumpulan tugas selama satu hari.
3. Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik pada Pembelajaran PAI kelas VIII di
SMPN 56 Bandung
Untuk mengetahui data hasil belajar kognitif PAI peserta didik,
peneliti mendapatkan data dari guru PAI. Mata pelajaran PAI memiliki
KKM yang cukup tinggi yaitu 78, dimana apabila peserta didik
mendapatkan nilai yang kurang dari KKM kemungkinan tidak naik kelas.
Hasil belajar peserta didik kelas VIII A diperoleh data sebagai
berikut:
Tabel 4.2 Hasil Belajar PAI Kelas VIII A

NO NAMA NILAI

1 AJENG KURNIATI 90
2 AJI NUR PIJAL 76
3 ALDIANSYAH PRATAMA PUTRA 76
4 ALIYA FAIZA HANUN 86
5 ANDIKA YUDISTIRA 76
6 DELIMA NURUL ZAHRANIS 93
7 FITRI SHAFA OCTAVIANI 80
8 HANIFAN SAFARAN 76
9 KARINA EKAGRAITA SATIA ADI 76
10 LAZUARDI FAJRI 86
MOCHAMMAD RIZAL
11
FADHILAH 86
MUHAMMAD IMAN
12
ARDIANSYAH 90
13 MUHAMMAD PANJI PRATAMA 83
MUHAMMAD RAFFA AZHAR
14
FADHULLAH 56
15 MUHAMMAD TEZAR SUDRAJAT 63
16 NABILA SANTIA 76
17 NADJRIL RAYA ALFARIZHI 67
18 NUR KAYLA SITIZAHRA 70
19 PUTRI AINUR SAPITRI 86
20 RADIT ARRASYID 67
21 RANZANI NUR ASYIFA PUTRI 86
22 RISKA SEPHIA CHANIAGO 90
23 ROMI FIRMANSYAH 86
24 SAFA KAIA 76
SALZABILA APRIANI
25
HAERUNISA 73
26 SHERINA FAUZIYAH LUKMAN 93
27 SILVI NUR ALFIANI 76
28 SITI REVALINA FADILLAH 93
29 WULAN SRI LUSIANI 93
30 Oka Cahya R 76

Dari data tersebut, dapat diketahui masih banyak peserta didik


yang memperoleh nilai kurang dari KKM. Dari jumlah 30 peserta didik 15
diantaranya belum mencapai KKM.
B. Hasil Penelitian
1. Penerapan Metode Drill Berbasis Aplikasi Kahoot
a. Asosiasi
Sebelum dimulainya proses pembelajaran, peneliti mengubungkan
materi pembelajaran minggu lalu dengan materi pembelajaran yang
akan dipelajari. Peneliti memberikan pertanyaan melalui grup
Whatsapp untuk kemudian peserta didik merespon pertanyaan
tersebut. Setelahnya, peneliti menanyakan poin dasar mengenai materi
Mengonsumsi makanan dan minuman halal serta menjauhi yang
haram.
b. Menyampaikan Tujuan
Hal yang dilakukan setelah mereview materi yaitu menyampaikan
tujuan pembelajaran dari Metode Drill Berbasis Aplikasi Kahoot.
Adapun tujuan pembelajarannya yaitu peserta didik dapat memahami
ketentuan makanan dan minuman yang halal dan bergizi berdasarkan
al-Quran dan al-Hadits.
c. Memotivasi Peserta Didik
Agar peserta didik bersemangat dalam melaksanakan pembelajaran
peneliti memberikan motivasi terlebih dahulu. Motivasi tersebut
berupa kata-kata yang membangun maupun hadiah bagi peserta didik
yang dapat memahami materi dengan baik.
d. Melakukan Latihan
Setelah menyampaikan motivasi peneliti memberikan langkah-
langkah untuk mengerjakan latihan soal menggunakan aplikasi
kahoot. Saat melaksanakan latihan soal menggunakan aplikasi kahoot,
peserta didik perlu mempraktekkan cara login kedalam aplikasinya
tersebut. Hal ini betujuan agar peserta didik tidak mengalami
kesulitan saat menjalankan aplikasi dan mengerjakan latihan soalnya.
e. Evaluasi
Setelah peserta didik mengerti cara mengoperasikan aplikasi
kahoot, peneliti memastikan kembali bahwa peserta didik yang masuk
kedalam kelompok eksperimen telah siap memulai mengisi latihan
soal menggunakan aplikasi kahoot. Setelah itu, peneliti mengirimkan
pin untuk kemudian diisi oleh peserta didik.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam menerapkan
metode drill berbasis aplikasi Kahoot adalah sebagai berikut:
1) Perencanaan
Menyusun perencanaan dalam pembelajaran merupakan salah satu
hal yang penting dilakukan. Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) bertujuan untuk menggambarkan proses dan hasil
belajar yang diharapkan dapat tercapai sesuai kompetensi dasar.
Sebelum melaksanakan pembelajaran, peneliti menyampaikan
tujuan pembelajaran melalui grup Whatsapp terlebih dahulu.
Kemudian memeriksa kehadiran peserta didik. Setelah itu, peneliti
menyampaikan cara mengisi soal menggunakan aplikasi kahoot dan
menetapkan batas waktu pengumpulan.
Adapun RPP dalam pembelajaran PAI via daring dapat dilihat pada
lampiran.
2) Pelaksanaan
Proses pembelajaran menggunakan metode drill berbasis aplikasi
kahoot dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 2020. Dalam melaksanakan
tes ini, peneliti telah menyiapkan 27 soal mengenai materi yang telah
disampaikan sebelumnya. Sebelum tes dimulai, peneliti terlebih dahulu
memeriksa kehadiran peserta didik melalui grup Whatsapp.
Setelah peserta didik hadir dan memahami cara mengaplikasikan
Kahoot, peneliti mengirimkan PIN dan di sebarkan melalui grup
Whatsapp untuk kemudian peserta didik kelompok eksperimen
mengisi soal tersebut sampai dengan batas waktu yang telah
ditentukan. Adapun hasil pembelajaran menggunakan metode drill
berbasis aplikasi kahoot adalah sebagai berikut:
Gambar 4.1 Hasil Metode Drill Berbasis Aplikasi Kahoot

Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa persentase jawaban


salah lebih besar 0,16% dari persentase jawaban benar. Hal tersebut
disebabkan karena faktor batas waktu pengerjaan soal yang terlalu
cepat, sehingga peserta didik merasa tergesa saat mengerjakan soal
tersebut. Adapun daftar nilai kelompok eksperimen terdapat dalam
lampiran.
3) Evaluasi
Setelah selesai pembelajaran, peserta didik diminta untuk
memberikan komentar mengenai pembelajaran menggunakan metode
drill berbasis aplikasi kahoot sebagai pengembangan metode untuk
pembelajaran dikemudian hari.

2. Analisis Hasil Belajar Kognitif PAI Peserta Didik Kelas VIII A


a. Analisis Instrumen Tes
Jumlah butir soal yang digunakan untuk mengukur hasil belajar
kognitif peserta didik berupa 20 butir soal pilihan ganda yang sebelumnya
telah dianalisis terlebih dahulu. Soal yang tidak valid kemudian diganti
untuk diujikan saat posttest (setelah pelaksanaan metode drill berbasis
aplikasi kahoot). Dalam menganalisis instrumen test, peneliti
menggunakan software IBM SPSS Statistics 20 for windows
1) Validitas Item Soal

Tabel 4.3 Validitas item soal

No item R tabel R hitung Keterangan


1 0.361 .533** valid
0.361 .488**
2 valid
0.361 .454*
3 valid
0.361 .491**
4 valid
0.361 .375*
5 Valid
0.361 .439*
6 Valid
0.361 .443*
7 Valid
0.361 .468**
8 Valid
0.361 0.354
9 Tidak valid
0.361 .456*
10 Valid
0.361 .418*
11 Valid
0.361 0.311
12 tidak valid
0.361 .492**
13 Valid
0.361 0.331
14 tidak valid
0.361 .368*
15 Valid
0.361 .350
16 Tidak valid
0.361 0.307
17 tidak valid
18 0.361 0.299 tidak valid
0.361
19 .456* Valid
0.361 .463* Valid
20

Berdasarkan tabel diatas, konsistensi butir soal diketahui dengan


cara analisis product moment dari pearson menggunakan SPSS 20.
Penentuan validitas berdasarkan pada r tabel dengan taraf signifikansi
5% dengan jumlah N = 30, maka df= N-2 df = 30-2 =28 maka r tabel
0.361. N adalah jumlah peserta didik kelas VIII A yang menjadi
sampel penelitian. Apabila butir item soal kurang dari 0.361 maka soal
tersebut tidak valid, sebaliknya apabila butir utem soal lebih dari 0.361
maka soal tersebut dinyatakan valid.
Dari 20 butir item soal, terdapat 6 soal yang tidak valid, yakni soal
nomor 9, 12, 14, 16, 17 dan 18. Maka peneliti mengubah soal tersebut
dengan indikator yang sama dan soal tersebut akan digunakan untuk
pengambilan data posttest. Hasil analisis validitas secara lengkap
terdapat pada lampiran.

2) Reliabilitas Soal
Analisis reliabilitas digunakan untuk mengetahui
konsistensi suatu instrumen sebagai alat ukur sehingga dapat
dipercaya. Instrumen dikatakan reliabel apabila pengukurannya
konsisten. Analisis reliabilitas pada penelitian ini menggunakan
koefisien alfa dari Cronbach melalui software SPSS 20.
Reliability Statistics

Cronbach's Value .490


Part 1
Alpha N of Items 7a
Part 2 Value .605
N of Items 7b
Total N of Items 14
Correlation Between Forms .601
Spearman-Brown Equal Length .751
Coefficient Unequal Length .751
Guttman Split-Half Coefficient .743

a. The items are: butir1, butir2, butir3, butir4,


butir5, butir6, butir7.
b. The items are: butir8, butir10, butir11, butir13,
butir15, butir19, butir20.
Item soal yang tidak valid, tidak dimasukkan kedalam perhitungan
reliabilitas. Karena jumlah sampel ada 30 peserta didik, maka perhitungan
reliabilitas menggunakan split half. Apabila koefisien reliabilitas lebih
dari 0,6 maka instrumen reliabel. Hasil dari perhitungan diatas dapat
diketahui bahwa koefisien reliabilitasnya adalah 0,743. Maka instrumen
soal dikatakan reliabel dan memiliki tingkat reliabilitas yang baik.

Hasil belajar peserta didik kelas VIII kelompok eksperimen setelah


melaksananakan metode drill berbasis aplikasi kahoot dapat dilihat dalam
tabel berikut:
Tabel 4.4 Hasil belajar kelas VIII A kelompok eksperimen

Kelompok eksperimen
Nama Nilai
AJENG KURNIATI 95
ALDIANSYAH PRATAMA
PUTRA 80
FITRI SHAFA OCTAVIANI 85
KARINA EKAGRAITA
SATIA ADI 80
MOCHAMMAD RIZAL 80
FADHILAH
NABILA SANTIA 85
PUTRI AINUR SAPITRI 80
OKA CAHYA R 95
RANZANI NUR ASYIFA
PUTRI 85
RISKA SEPHIA
CHANIAGO 85
ROMI FIRMANSYAH 90
SAFA KAIA 80
SHERINA FAUZIYAH
LUKMAN 100
SITI REVALINA
FADILLAH 80
WULAN SRI LUSIANI 85

Hasil belajar peserta didik kelas VIII kelompok eksperimen setelah


melaksananakan metode drill berbasis aplikasi kahoot dapat dilihat dalam
tabel berikut:
Tabel 4.5 Hasil belajar kelas VIII A kelompok kontrol

Kelompok kontrol
Nama Nilai
AJI NUR PIJAL 50
ALIYA FAIZA HANUN 80
ANDIKA YUDISTIRA 80
DELIMA NURUL ZAHRANIS 85
HANIFAN SAFARAN 70
LAZUARDI FAJRI 80
MUHAMMAD IMAN ARDIANSYAH 55
MUHAMMAD PANJI PRATAMA 65
MUHAMMAD RAFFA AZHAR
FADHULLAH 80
MUHAMMAD TEZAR SUDRAJAT 70
NADJRIL RAYA ALFARIZHI 75
NURKAYLA SITI ZAHRA 85
RADIT ARRASYID 80
SALZABILA APRIANI HAERUNISA 75
SILVI NUR ALFIANI 80

Setelah mendapatkan data hasil belajar tersebut, maka dilakukan


analisis sebagai berikut:
a. Analisis Statistik Deskriptif
Gambaran hasil belajar peserta didik antara kelompok eksperimen
yang menggunakan metode drill berbasis aplikasi kahoot dengan
kelompok kontrol yang tidak menggunakan metode drill berbasis
aplikasi kahoot adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6 Analsis deskriptif hasil belajar kelas eksperimen dan kelas
kontrol

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Posttest
15 80 100 85.67 6.510
Eksperimen
Posttest Kontrol 15 50 85 74.00 10.385
Valid N (listwise) 15
Tabel 4.7 Analisis statistik hasil belajar kelas eksperimen dan kelas
kontrol

Statistics
Posttest Posttest
Eksperimen Kontrol
Valid 15 15
N
Missing 0 0
Mean 85.67 74.00
Median 85.00 80.00
Mode 80 80
Std. Deviation 6.510 10.385
Range 20 35
Minimum 80 50
Maximum 100 85

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa terdapat


perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Berdasarkan sampel yang telah diteliti, didapatkan bahwa skor
hasil belajar peserta didik kelompok eksperimen yang menggunakan
metode drill berbasis aplikasi kahoot memperoleh skor maksimum 100
sedangkan pada kelompok kontrol mendapatkan skor maksimum 85.
Perbedaan tes hasil belajar juga dapat dilihat dari skor minimum, yaitu 80
pada kelompok eksperimen dan 50 pada kelompok kontrol. Pada
kelompok eksperimen, rata-rata hasil belajar yaitu sebesar 85,67 dan pada
kelompok kontrol rata-rata hasil belajar sebesar 74,00
Standar deviasi adalah ukuran variasi yang paling banyak
digunakan. Semakin kecil standar deviasi suatu kelompok maka semakin
kecil sebaran datanya (homogen), semakin besar standar deviasinya maka
semakin besar sebaran datanya (heterogen).
Standar deviasi kelompok eksperimen adalah 6.51 sedangkan
standar deviasi kelompok kontrol adalah 10,38. Standar deviasi kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol dapat dikatakan cukup besar, namun
kelompok kontrol memiliki standar deviasi yang lebih besar maka dapat
dikatakan bahwa kelompok eksperimen yang menggunakan metode drill
berbasis kahoot efeknya lebih merata dibandingkan kelompok kontrol.
Adapun tabel distribusi frekuensi relatif kelompok eksperimen
adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8 Distribusi frekuensi relatif kelompok eksperimen

Posttest Eksperimen
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
80 6 40.0 40.0 40.0
85 5 33.3 33.3 73.3
90 1 6.7 6.7 80.0
Valid
95 2 13.3 13.3 93.3
100 1 6.7 6.7 100.0
Total 15 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa frekuensi terbesar


dari skor hasil belajar peserta didik kelompok eksperimen berada pada
nilai 80 memiliki jumlah frekuensi 6 dari 15 peserta didik.
Tabel 4.9 Distribusi frekuensi relatif kelompok kontrol

Posttest Kontrol
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
50 1 6.7 6.7 6.7
55 1 6.7 6.7 13.3
65 1 6.7 6.7 20.0
70 2 13.3 13.3 33.3
Valid
75 2 13.3 13.3 46.7
80 6 40.0 40.0 86.7
85 2 13.3 13.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa frekuensi terbesar
dari skor hasil belajar peserta didik kelompok kontrol berada pada nilai 80,
memiliki jumlah frekuensi 6 dari 15 peserta didik.

b. Uji Normalitas
Dalam uji normalitas, peneliti menggunakan SPSS 20. Uji
normalitas digunakan untuk mengetahui data berdistribusi normal atau
tidak. Suatu data dikatakan normal apabila p > 0,05.
Tabel 4.10 Kolom Uji Normalitas

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Posttest
.274 15 .003 .815 15 .006
Eksperimen
Posttest Kontrol .252 15 .011 .838 15 .012
a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel diatas dapat dikatakan bahwa data hasil


penelitian tidak berdistribusi normal, karena memiliki nilai signifikansi
0,003 < 0,05. Oleh karena itu, analisis data dilakukan dengan statistik non
parametrik yaitu uji Mann Whitney.

3. Analisis Pengaruh Metode Drill Berbasis Aplikasi Kahoot terhadap Hasil


Belajar PAI Peserta Didik
Tabel 4.11 Kolom Uji Mann Whitney

Test Statisticsa
Nilai PAI
VIII A
Mann-Whitney U 30.000
Wilcoxon W 150.000
Z -3.534
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
Exact Sig. [2*(1-tailed
.000b
Sig.)]
a. Grouping Variable: Kelompok
b. Not corrected for ties.

Berdasarkan output diatas, dapat diketahui bahwa nilai sig.(2


tailed) sebesar 0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis
diterima. H₀ ditolak dan H₁ diterima. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa ada perbedaan hasil belajar PAI kelas VIII A antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Karena ada perbedaan
yang signifikan, maka dapat dikatakan bahwa Terdapat pengaruh
penerapan metode drill berbasis aplikasi kahoot terhadap hasil belajar
kognitif PAI kelas VIII.
C. Pembahasan
Setelah peneliti menganalisis data, maka terdapat beberapa pembahasan
antara lain:
1. Penerapan metode drill berbasis aplikasi kahoot pada pembelajaran PAI
kelas VIII di SMPN 56 Bandung
Pembelajaran PAI adalah salah satu mata pelajaran pokok yang
harus dipelajari oleh peserta didik disemua jenjang pendidikan termasuk
di SMP. PAI adalah proses menanamkan nilai-nilai agama Islam agar
peserta didik dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam
sesuai dengan al-Quran dan al-Hadits.
Salah satu metode dalam pelaksanaan pembelajaran PAI adalah
metode drill, dimana metode ini mengajarkan agar peserta didik
mempunyai keterampilan secara langsung dan siap dengan pengetahuan
dirinya sendiri. Maka dari itu, peneliti mencoba untuk menggunakan
metode drill berbasis aplikasi kahoot agar peserta didik memliki
keterampilan dan tidak merasa bosan saat mengerjakan soal latihan
tersebut sehingga peserta didik memiliki pengalaman belajar yang baru.
Saat penerapan metode drill berbasis aplikasi kahoot, dapat
dikatakan peserta didik belum terbiasa. Ditambah lagi dengan sistem
pembelajaran daring yang mengharuskan peserta didik berusaha
mengerjakannya sendiri. Meskipun peneliti telah menjelaskan langkah-
langkah pelaksanaan metode drill berbasis aplikasi tersebut, namun
masih terdapat kendala. Kendala tersebut antara lain: peserta didik susah
login kedalam aplikasi kahoot, soal dan gambar yang tidak muncul serta
waktu pengerjaan yang terbatas. Hal itu menyebabkan beberapa peserta
didik merasa kesulitan dan menjawab latihan soal secara asal.
2. Hasil belajar kognitif peserta didik menggunakan metode drill berbasis
aplikasi kahoot pada pembelajaran PAI kelas VIII di SMPN 56 Bandung
Indikator hasil belajar kognitif peserta didik pada kategori HOTS
antara lain:
a. Menganalisis (Analyze)
Setelah dilaksanakannya pembelajaran PAI menggunakan metode
drill berbasis aplikasi kahoot peserta didik diharapkan dapat
menganalisis materi mengonsumsi makanan dan minuman halal dan
menjauhi yang haram dan dapat mengenali ketentuan-ketentuannya
b. Menilai (Evaluate)
Peserta didik diharapkan mampu memberikan penilaian pada solusi
terhadap permasalahan makanan yang halal dan haram di kehidupan
sehari-hari serta memetik hikmahnya
c. Menciptakan (Create)
Peserta didik mampu membentuk dirinya untuk membangkitkan,
merencanakan sampai menghasilkan sesuatu setelah mempelajari
materi mengonsumsi makanan dan minuman halal serta menjauhi
yang haram.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan
metode drill berbasis aplikasi kahoot di kelas eksperimen lebih baik
dibanding hasil belajar kelas kontrol. Nilai rata-rata kelompok
eksperimen yaitu 85,67 sedangkan nilai rata-rata kelompok kontrol
yaitu 71,33.

3. Pengaruh Metode Drill Berbasis Aplikasi Kahoot terhadap Hasil Belajar


PAI
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan
metode drill berbasis aplikasi kahoot dalam pembelajaran PAI kelas VIII
A SMPN 56 Bandung mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar
peserta didik pada materi Mengonsumsi makanan dan minuman halal
serta menjauhi yang haram. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis uji
Mann Whitney, dimana nilai sig.(2 tailed) sebesar 0,000 < 0,05.
Terdapat perbedaan antara hasil belajar kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Dengan adanya perbedaan yang signifikan tersebut,
maka dapat dikatakan bahwa metode drill berbasis aplikasi kahoot
berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik kelas VIII SMPN 56
Bandung.
Pembelajaran PAI menggunakan metode drill berbasis aplikasi
Kahoot merupakan metode yang menarik dan membuat peserta didik
mendapatkan pengalaman belajar yang baru. Metode ini dapat
memotivasi peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan
dan peserta didik mendapatkan hasil belajar yang baik. Selain itu,
dengan menggunakna metode drill dalam pembelajaran PAI dapat
membuat peserta didik menjadi terbiasa dan semangat beramal kepada
Allah Swt (Zainur, 2017:16). Menurut Putri dan Muzakki (2019:221)
menggunakaan aplikasi kahoot saat pembelajaran jarak jauh dapat
menjadi alternatif agar peserta didik tidak bosan mengerjakan latihan
soal.
Perbedaan hasil belajar antara peserta didik kelas VIII A kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol tidak terlepas dari faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Menurut Clark dalam Sabri
2005, hasil belajar peserta didik di sekolah dipengaruhi oleh kemampuan
peserta didik mendapatkan persentase sebanyak 70% dan pengaruh dari
lingkungan sebanyak 30%. Kemampuan peserta didik yaitu seperti
faktor fisiologis (fisik dan panca indera) dan faktor psikologis (minat,
bakat, kecerdasan motivasi dan kemampuan kognitif). Faktor lingkungan
yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik yaitu lingkungan sekolah,
lingkungan tempat tinggal dan lingkungan sosial.
Dari faktor yang disebutkan diatas, yang paling mempengaruhi
hasil belajar peserta didik adalah faktor internal yang ada dalam diri
peserta didik itu sendiri. Metode pembelajaran apapun yang digunakan
oleh guru saat proses pembelajaran berlangsung apabila peserta didik
merasa tidak nyaman dengan kondisi fisik nya, maka peserta didik tidak
bisa melaksanakan pembelajaran dengan baik. Selain faktor internal
peserta didik, faktor pendekatan pembelajaran pun berpengaruh terhadap
hasil belajar peserta didik. Saat guru menyampaikan materi dengan
metode yang membosankan, peserta didik pun akan kesulitan memahami
materi karena kurangnya minat untuk belajar.

Anda mungkin juga menyukai