A. Pelaksanaan Siklus
1. Siklus 1
a. Perencanaan
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
c. Observasi
a. Kuantitatif
Dari hasil data kuantitatif pada siklus 1 ini, siswa belum berhasil
dalam pembelajaran membaca permulaan, dilihat dari hasil observasi
bahwa dari 14 orang masih banyak siswa yang belum memenuhi
kriteria ketuntasan. Dari hasil tersebut maka harus dilakukan
perbaikan pada siklus 2.
2. BELA 60 Kurang
3. AISYAH 60 Kurang
4. HUSNI 60 Kurang
5. MUSTOFA 60 Kurang
6. WILDAN 0 Kurang
7. ILHAM 0 Kurang
9. HAFI 80 Baik
b. Kualitatif
Dalam kegiatan pengumpulan data secara kualitatif, pengamat
menggunakan lembar observasi guru. Pengamat memberikan
penilaian pada lembar obsevasi dan memberikan masukan pada kolom
catatan bila ada hal yang perlu diperbaiki. Untuk mendapatkan data
yang lebih tepat, maka fokus pengamatan ditekankan pada:
1) Kegiatan guru dalam menerapkan media kartu huruf dan kartu kata
bergambar dalam membaca dan menulis permulaan.
2) Aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran
3) Keaktifan siswa dalam melaksanakan pembelajaran
4) Indikator yang diamati pada lembar observasi .
d. .Refleksi
1. Permasalahan
Permasalahan yang terjadi pada siklus 1 ini adalah hasil kemampuan
membaca dan menulis permulaan pada siswa kelas 1 sangat rendah.
Masih banyak kekurangan dalam penyampaian pembelajaran
sehingga siswa kurang tertarik.
2. Identifikasi Penyebab
Kurang persiapan dalam penyediaan media pembelajaran. Media
pembelajaran yang disajikan kurang menarik bagi siswa. Minimnya
sumber belajar yang digunakan. Melihat dari faktor-faktor diatas
maka perlu ada perbaikan pada pembelajaran siklus
2. Siklus 2
a.Perencanaan
1) Tahap perencanaan (planning) Pada tahap ini yang dilakukan adalah :
2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) seperti yang
telah diuraikan
3) Merancang skenario pembelajaran dengan sebaik-baiknya melalui
media pias-pias kata membaca nyaring dengan langkah-langkah yang
telah diperbaiki dan disempurnakan,
4) Menyiapkan media pembelajaran yang lebih jelas dan berwarna-warni
5) Menyusun instrumen observasi, evaluasi dan refleksi, pedoman
observasi, seprti pada siklus I.
b. Pelaksanaan
c. Observasi (observing)
Dari hasil data kuantitatif pada siklus 1I ini, siswa berhasil dalam
pembelajaran membaca permulaan, dilihat dari hasil observasi bahwa
dari 14 orang sudah banyak siswa yang memenuhi kriteria
ketuntasan.Dapat dilihat dari table observasi di bawah ini.
2. BELA 20 Kurang
3. AISYAH 40 Kurang
4. HUSNI 80 Baik
5. MUSTOFA 80 Baik
6. WILDAN 80 Baik
7. ILHAM 70 Baik
Rata-rata 78 Baik
d. Refleksi
2. BELA 60 Kurang
3. AISYAH 60 Kurang
4. HUSNI 60 Sedang
5. MUSTOFA 60 Sedang
6. WILDAN 0 Sedang
7. ILHAM 0 Sedang
8. AMINAH 100 Sangat Baik
9. HAFI 80 Baik
14 HUSNI 80 Baik
Dengan melihat data dari hasil penelitian dapat dilihat ketuntasan belajar
siswa dari setiap siklus, sebagian besar mengalami peningkatan. Sebelum siklus
siswa yang mencapai ketuntasan belajar minimal hanya 1 siswa dari 14
siswa. Pada siklus ke satu jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar
minimal meningkat menjadi 57 % atau 8 siswa dari 14 siswa sedangkan 43%
atau 6 siswa dari 14 siswa belum mencapai KKM.
2. BELA 20 Kurang
3. AISYAH 40 Kurang
4. HUSNI 80 Baik
5. MUSTOFA 80 Baik
6. WILDAN 80 Baik
7. ILHAM 70 Baik
14 HUSNI 85 Baik
Rata-rata 78 Baik
Pada siklus kedua terjadi perubahan yaitu 86% atau 12 siswa dari 14 siswa
mencapai KKM sedangkan 14% atau 2 siswa yang belum mencapai KKM
dan memerlukan layanan khusus karena mengalami kesulitan dalam mengenal
huruf sehingga sulit untuk membaca dan menulis serta memiliki inteligensi.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan
Dalam penerapan pembelajaran dengan media kartu huruf dan kartu
kata bergambar dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca dan
menulis permulaan pada siswa kelas I SDN Pematang Karangan dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan penerapan pembelajaran dengan menggunakan kartu huruf
dan kartu kata bergambar dapat meningkatkan kemampuan membaca dan
menulis permulaan siswa. Kondisi awal sebelum dilakukan penelitian nilai
rata-rata 35, dengan adanya penelitian meningkat menjadi 78. Peningkatan
kemampuan membaca dan menulis siswa dengan menggunakan media
kartu huruf dan kartu kata bergambar dilaksanakan dalam dua siklus. Dari
tindakan ini, ternyata sikap dan kemampuan membaca dan menulis siswa
meningkat. Secara keseluruhan siswa yang tadinya belum bisa membaca
setelah mengalami proses pembelajaran dengan menggunakan media
gambar siswa mampu membaca kalimat sederhana. Disamping itu, siswa
sudah mampu menyalin tulisan dengan baik dan benar. Dengan demikian,
indikator kompetensi belajar siswa kelas I SDN Pematang Karangan pada
kemampuan membaca dan menulis permulaan meningkat lebih baik dari
yang di standarkan dengan nilai KKM yaitu 65. Dalam pembelajaran
membaca dan menulis permulaan keterpaduan empat aspek kebahasaan
yaitu menyimak,berbicara, membaca, dan menulis sangat besar dan tidak
dapat dipisahkan.
2. Dengan menggunakan media kartu huruf dan kartu kata bergambar dalam
kegiatan pembelajaran ternyata dapat meningkatkan kemampuan
membaca dan menulis permulaan siswa. Hal ini dapat dilihat dengan
adanya peningkatan jumlah siswa yang mengalami ketuntasan belajar
dari siklus pertama sampai siklus kedua dan terciptanya suasana
pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan. Pelaksanaan
pembelajaran mengalami perubahan yang semula masih secara
konvensional menjadi lebih bervariatif. Guru tidak lagi hanya
mengandalkan metode ceramah saja dalam pembelajaran. Guru dapat
membuat strategi pembelajaran sesuai dengan situasi dan kondisi yang
terjadi di sekitar kehidupan siswa. Materi pembelajaran membaca dan
menulis permulaan hendaknya disesuaikan dengan perkembangan siswa
sehingga rendahnya kemampuan membaca dan menulis permulaan siswa
dapat diatasi. adanya media pembelajaran sebagai alat bantu siswa untuk
mengeluarkan ide–ide pemikirannya, sehingga membuat siswa
menjadi bersemangat.