Skor Nilai :
2022
1
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan terima Puji Syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa
Allah SWT karena atas berkat dan rahmat dan karunia- Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Tanpa karunia- Nya , penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
dengan baik. Terima kasih penulis ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah ini Ibuk Shopia
Mawaddah , S.Psi.,M.Sc.
Makalah yang berjudul “ Critikal Book Report ” ini disusun guna untuk memenuhi tugas
matkul dosen pada mata kuliah Assesmen Teknik Tes di Universitas Negeri Medan, Fakultas
Ilmu Pendidikan ,Prodi Bimbingan dan Konseling. Besar harapan penulis, makalah ini dapat
berguna bagi pihak yang membacanya sehingga dapat menambah pengetahuan dan pemahaman
ketika ingin menyelesaikan suatu masalah yang terkait.
Bilamana ada beberapa kesalahan dalam pembuatan makalah ini, penulis menghaturkan
permohonan maaf. Sebab, makalah ini belum sempurna dan masih banyak memiliki kelemahan.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini yang
nantinya dapat , menjadi makalah yang lebih baik. Demikian hasil dari proses pembuatan
makalah ini , sekian dan terima kasih.
Pematangsiantar, APRIL 2022
Penulis
2
Daftar Isi
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
Daftar Isi.........................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................5
PENDAHULUAN..........................................................................................................................5
C. Manfaat CBR.......................................................................................................................5
D. Identitas Buku.......................................................................................................................6
BAB II.............................................................................................................................................7
BAB III.........................................................................................................................................13
PEMBAHASAN...........................................................................................................................13
BAB IV..........................................................................................................................................16
PENUTUP.....................................................................................................................................16
A. Kesimpulan.........................................................................................................................16
B. Saran...................................................................................................................................16
Daftar Pustaka.............................................................................................................................17
CJR................................................................................................................................................18
KATA PENGANTAR.................................................................................................................19
BAB I.............................................................................................................................................20
3
PENDAHULUAN........................................................................................................................20
BAB II...........................................................................................................................................21
ISI..................................................................................................................................................21
A. Jurnal Utama.......................................................................................................................21
B. Jurnal Pembanding..............................................................................................................23
BAB III.........................................................................................................................................27
PEMBAHASAN...........................................................................................................................27
A. Perbandingan Jurnal............................................................................................................27
4
BAB I
PENDAHULUAN
C. Manfaat CBR
1. Menambah wawasan pengetahuan tentang Asessmen BK Teknik Tes .
2. Dapat dijadikan sebagai salah satu bahan rujukan untuk karya serupa yang lebih baik dan
bermutu.
5
D. Identitas Buku
1. Buku Utama
a. Judul Buku : Uji dan Asah EQ Anda ( Test Your EQ)
b. Editor : Tim Harmoni
c. Penerbit : Harmoni
d. Tahun Terbit : 2013
e. Kota Terbit :-
f. Tebal Buku : 125 Halaman
g. No ISBN : 978-602-8956-16-1
2. Buku Pembanding
a. Judul Buku : EQ Karir Sukses
b. Pengarang : Dr. Patricia Patton
c. Penerbit : Delapratasa
d. Tahun Terbit : 2011
e. Kota Terbit :-
f. Tebal Buku : 158 halaman
g. No ISBN : 979-3253-95-9
6
BAB II
Bab I
Kecerdasan Emosional
Intelegensi sudah dikenal luas sebagai suatu karakteristik pribadi, baru pada akhir abad
19 dilakukan usaha yang sungguh-sungguh untuk mengukur kualitasnya secara formal. Alfred
Binet yang mengembangkan prototipe tes intelegensi modern pada tahun 1905. Tes binet
dikembangkan untuk membantu sistem pendidikan di Perancis. Nilai intelegensi dalam metode
binet dihitung sebagai rasio “ usia mental” berbanding “usia sebenarnya”, nilai hasilnya dikenal
sebagai “nilai intelegensi” atau (IQ).
Meskipun pada dasarnya pergerakan IQ tidak menyertakan pertimbangan emosi namun
pandangan dominan mengenai emosi menyebutkan bahwa emosi hampir seluruhnya terpisah
dari intelegensi atau bahkan berlawanan. Berbagai konsepsi mengenai emosi mulai berkembang
: gagasan bahwa emosi tidak mencampuri pemikiran intelegensi dan tingkah laku, tetapu
sebenarnya dapat menyumbang pada intenlegensi manusia. Emosi dalam hal ini sebagai suatu
peringatan pada diri kita sendiri bahwa kita telah mengevaluasi suatu lingkungan, baik dari segi
positif maupun negatif.
Menurut Salovey dan Mayer mendefinsikan kecerdasan emosional (EQ) sebagai suatu
bentuk intelegensi yang melibatkan kemampuan untuk menangkap perasaan dan emosi diri
sendiri dan orang lain, untuk memberdakannya dan menggunakan informasi ini. Singkatan EQ (
emotional Quotient). Salvoye dan Mayer mengemukakan bahwa ada empat aspek dasar dari
kecerdasaan emosioanal : mengenali emosi, memahami emosi, mengatur emosi, dan
menggunakan emosi. Tetapi menurut Goleman ada empat daerah yaitu ( kesadaran diri,
manajemen diri , kesadaran sosial, dan manajemen hubungan ).
Tes ini memiliki keuntungan ganda, keuntungan pertama adalah orang lain tidak
menutup jawaban mereka dibanding orang yang bersangkutan yang cenderung melukiskan
kebaikan mereka. Keuntungan yang kedua adalah lebih baik orang lain yang menyaksikan dan
menilai secara akurat seberapa terampilannya seserorang dalam interaksi sosialnya.
Pendekatan terakhiran digunakan untuk mengukur EQ adalah tes penampilan. Tes
penampilan tidak menanyakan orang yang di tes untuk melaporkan tingkah laku mereka, juga
7
tidak menanyakan pada orang lain. Tes ini berisi masalah-masalah praktis dan mereka mencari
jawaban yang benar. Tes ini meminta anda untuk menunjukkan keterampilan EQ anda bukan
keterampilan anda. Kecerdasan emosional menggambarkan, Menggunakan emosional,
Mengatur emosional, memahami emosional, dan mengenal emosi diri dan orang lain.
Bab II
Mengenal Keadaan Emosional
1. Ada sejumlah kecil emosi utama yang berhubungan dengan ekspresi wajjah tertentu. Seperti :
takut, marah, senang, terkejut, sedih, muak,dan jijik.
2. Orang-orang yang cenderung menggunakan ekspresi wajah ketika merasakan emosi tertentu.
3. Orang dapat menilai emosi berdasarkan wajah secara akurat, meskipun lebih mudah
berdasarkan kultur sendiri.
4. Meskipun akurasi dalam menyimpulkan emosi biasanya tapat, namun ada perbedaan dalam
melakukan penilaian.
Informasi berdasarkan wajah bukan satu-satunya metode yang ada untuk mendeteksi suasana hti
orang lain. Namun dikatakan bahwa informasi wajah lebih diutamakan jika kita ingin
menyimpulkan emosi orang lain.
8
Bab III
Memahami Emosi
9
dengan cara menyenangkan seperti menggunakan humor untuk mengubah suasana hati atau
mecari tahu penyebab provokasi tersebut.
Ada manfaat pengaturan emosional lain yaitu : pengaturan emosi yang baik memudahkan
kita untuk bertindak tepat meskipun tidak biasa bagi orang lain. Sebagai contoh, seorang remaja
yang dipaksa merokok oleh teman- temannya. Tanpa kemampuan untuk mengatur emosi negatif
yang disebabkan oleh celaan sosial, ketakutan akan celaan sangat kuar sehingga kita melakukan
hal yang tidak benar.
Cara – cara mengatur emosi :
1. Menggunakan metode dengan melibatkan halangan atau menahan emosi yang tidak
menyenangkan ketika muncul., mengendalikan atau menghilangkan tanda-tanda emosi dari
luar. Teknik ini berguna jika anda berada dalam situasi dimana tidak tepat memperlihatkan
emosi seperti menahan tawa saat upacara.
2. Menggunakan penilaian ulang, misalnya seorang yang akan mengikuti ujian penting berkata
pada dirinya sendri bahwa ini adalah sebuah tes biasa. Denagan begitu ia akan menurunkan
tingkat kegelisahan yang dia rasakan.
3. Mengalihkan perhatian, misalnya seseorang yang sedang duduk dalam ruangan pratik
dokter gigi akan membayangkan liburan dipantai sehingga mengalihkan perhatian dari
sesuatu yang menurut dia kurang nyaman.
4. Menggunakan rencana aktif, misalnya seorang yang mengalami krisis keuangan akan
menngurangi pengeluran yang tidak perlu dan menerapkan anggaran mingguna yang ketat.
5. Membuat daftar bantuan, cara ini mirip dengan rencana aktif.
Cara untuk mengatur emosi orang lain sangat lah sulit, kita harus mempengaruhi mereka
secara tidak langsung melalui ucapan dan perbuatan. Misalnya, menenangkan orang lain saat
gelisah ataupun sedoh, menghibur dengan memberikan suatu cerita humor, dan memberi
motivasi kepada orang lain.
10
Bab V
Menggunakan Emosi Secara Efektif
Meskipun emosi dan ekspresi wajah tertentu bersifat universal pada semua semua
kebudayaan, tanggapan anda terhadap emosi yang anda rasakan , serta tindakan yang anda
lakukan. Banyak media yang dapat kita pelajari untuk mempelajari tingkat emosi seperti dari
orang tua, film, keluarga, pemimpin politik dan superhero. Dalam hal ini kita mengendalikan
emosi bukan dikendalikan oleh emosi. Sebagai contoh jika kita marah, kita mempunyai pilihan
untuk berteriak bahkan menjerit. Tetapi bisa juga kita menahan amarah kita. Kita mempunyai
kendali atas itu semua dan mempunyai pilihan – pilihan .
11
Cara mengenali emosi diri sendiri :
2. Sering memantau emosi dan dapay mengarahkan pada mengenali suatu perasaan saat terjadi
dan selanjutnya, melalui tanggapan tang tepat dan tenang. Jangan hanya memperhatikan
perasaan anda ( kualitas) tetapi juga seberapa sering emosi kita berubah ( kuantitas) dan bisa
juga melalui buku harian emosional.
3. Meminta bantuan kepada orang lain, dalam meminta bantuan orang lain tekanan bahwa anda
memerlukan kejujuran, dan nasehat mereka dengan mencatat dan tetap berpikiran terbuka.
Mempelajari emosi ditandai oleh, ekspresi wajah ( mata, mulut, dahi ), kontak mata atau
kurang kontak mata, nada suara, sikap tubuh ( misalnya menjauh, tangan dilipat, bersandar, dll),
keadaan psikologis ( misalnya telapak tangan berkeringat. Otot tegang, rahang terkatup rapat),
menjadi pembangkang atau pendiam, tidak tertarik atau teralihkan perhatiannya.
Dalam mengatur dan mengendalikan emosi diri sendiri ada beberapa hal yang bisa dilakukan
seperti :
1. Menunda tanggapan, artinya kita memberi waktu pada diri sendiri unyuk memilih tanggapan
yang tepat pada diri sendiri untuk memilih tanggapan yang tepat.
2. Menggunakan penilaian seksama, dalam hal ii kita memengang kendali mengenai bagaimana
kita menerima orang lain, bagaimana menginterprestasikan tindakan mereka, dan
bagaimana cara menanggapinya. Melalui penilaian ini kita dapat menemukan cara-cara baru
untuk menginterprestasikan emosi dan pengertian orang lain.
3. Menggeser perhatian, dalam hal ini mengubah fokus perhatian sehingga kita bukan
berkonsentrasi pada masalah yang menyusahkan tetapi pada hal lain yang membuat emosi
anda menjadi tenang.
4. Menumpahkan kemarahan secara tepat,
Untuk mengatur emosi orang lain dapat dilakukan dengan cara :
1. Mendengarkan
2. Merangkul,
3. Gunakan humor,
12
4. Dan mengutarakan emosi yang terpendam.
BAB III
PEMBAHASAN
Lalu pada buku kedua EQ adalah penjembatan kesengjangan antara apa yang kita
lakukan. Semakin tinggi bawahi EQ, semakin terampil melakukan apa yang kita ketahui dengan
benar Konsep dasar EQ adalah menunjukkan, Menjelaskan, memohon, menyelidiki, dan
memotivasi.
Bab II
Buku utama meyebutkan cara- cara memperkirakan emosi dengan melalui interprestasi wajah.
1. Ada sejumlah kecil emosi utama yang berhubungan dengan ekspresi wajjah tertentu.
Seperti : takut, marah, senang, terkejut, sedih, muak,dan jijik.
2. Orang-orang yang cenderung menggunakan ekspresi wajah ketika merasakan emosi
tertentu.
3. Orang dapat menilai emosi berdasarkan wajah secara akurat, meskipun lebih mudah
berdasarkan kultur sendiri.
4. Meskipun akurasi dalam menyimpulkan emosi biasanya tapat, namun ada perbedaan
dalam melakukan penilaian.
13
Sedangkan buku kedua menyebutkan cara cara mendekteksi EQ di tempat kerja :
Bab III
Pada buku utama menyebutkan keterampilan kedua yang menentukan kecerdasaan emosi
adalah kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk menamahami emosi. Hal utama dalam
memahami emosi adalah apa yang menyebabkannya. Hal selanjutnya yang penting untuk
dimengerti mengenai emosi adalah pengaruh yang ditimbulkan akibat emos
Sedangkan menurut buku kedua mengedalikan emosi bertujuan untuk pengolahan diri.
Hal ini membutuhkan pendisplinan pikira dalam pengolahan diri baik dalam rangsangan,
tanggapan, tentang apa yang terbaik dalam menghadapi seseroang .
Bab VI
Buku utama memberitahu cara meningkatkan kecerdasan emosi dengancara
mendengarkan, merangkul, dan menggunakan humor, serta tunda tanggapan secara mendadak
agar kita bisa berpikir terlebih dahulu.
Sedangkan dalam buku kedua cara meningkatkan keterampilan EQ ditempat kerja antara
lain menunda kemudahan, displin diri, permainan komunikasi, mendengarkan da tetaplah
berpusat pada masalah bukan orangnya. Berdasarkan kedua buku diatas dapat disimpulkan
bahwa untuk meningkatkan EQ kita harus mendengarkan, menggunakan humor, menunda
tanggapan, dan tetap berkomunikasi dengan orang lain.
14
B. Keunggulan dan Kelemahan Buku
Keunggulan Buku :
Menurut saya buku ini sangat lengkap dan dapat dijadikan pegangan mahasiswa
khusunya bagi calon guru BK dan konselor , penjelasan dalam buku ini sangat padat dan ringkas
sehingga dapat dimengerti oleh mahasiswa, terdapat juga contoh tes dan contoh cerita agar
mempermudah mahasiswa dalam memahami EQ dan tes EQ . Buku ini juga bagus untuk kita
yang tidak dapat mengenali dan mengontrol emosi kita. Terdapat rangkuman yang dapat
mempermudah mahasiswa dalam mencatat hal –hal penting yang terdapat dalam buku. Dalam
buku juga di jelaskan bagaimana cara menggunakan emosi secara efektif sehingga kita tidak
mudah marah-marah kepada orang banyak. Kesimpulannya buku ini sangat bagus, menarik, dan
penuh dengan wawasasn yang luas.
Kelemahan Buku :
Setelah saya baca dan review buku uji dan asah EQ anda saya tidak menemukan
kelemahan atau kesalahan pada buku tersebut, karena apa yang disampaikan oleh penulis buu
tersebut sangat sesuai dengan isi buk tersebut. Tidak ada kesalahan penulisan di dalam buku dan
kesalahan tanda baca.
15
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Intelegensi sudah dikenal luas sebagai suatu karakteristik pribadi, baru pada akhir abad
19 dilakukan usaha yang sungguh-sungguh untuk mengukur kualitasnya secara formal. Alfred
Binet yang mengembangkan prototipe tes intelegensi modern pada tahun 1905. Tes binet
dikembangkan untuk membantu sistem pendidikan di Perancis. Nilai intelegensi dalam metode
binet dihitung sebagai rasio “ usia mental” berbanding “usia sebenarnya”, nilai hasilnya dikenal
sebagai “nilai intelegensi” atau (IQ).
Salovey dan Mayer mendefinsikan kecerdasan emosional (EQ) sebagai suatu bentuk
intelegensi yang melibatkan kemampuan untuk menangkap perasaan dan emosi diri sendiri dan
orang lain, untuk memberdakannya dan menggunakan informasi ini. Singkatan EQ ( emotional
Quotient). Salvoye dan Mayer mengemukakan bahwa ada empat aspek dasar dari kecerdasaan
emosioanal : mengenali emosi, memahami emosi, mengatur emosi, dan menggunakanemosi.
B. Saran
Penulis berharap adanya kritik dan saran agar critical book reprot ini lebih baik di hari-
hari berikutnya. Penulis juga berharap adanya pengaplikasian kepada pembaca tentang isi dari
buku ini khusunya bagi calon guru BK dan konselor karena buku ini sangat bagus.
16
Daftar Pustaka
17
CRITICAL JURNAL REVIEW
MK ASESSMEN BK TEKNIK TES
CJR PRODI S1 BK – FIP
Skor Nilai :
18
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan terima Puji Syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa
Allah SWT karena atas berkat dan rahmat dan karunia- Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Tanpa karunia- Nya , penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
dengan baik. Terima kasih penulis ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah ini Ibuk Shopia
Mawaddah , S.Psi.,M.Sc.
Makalah yang berjudul “ Critikal Jurnal Report ” ini disusun guna untuk memenuhi tugas
mata kuliah dosen pada mata kuliah Assesmen Teknik Tes di Universitas Negeri Medan,
Fakultas Ilmu Pendidikan ,Prodi Bimbingan dan Konseling. Besar harapan penulis, makalah ini
dapat berguna bagi pihak yang membacanya sehingga dapat menambah pengetahuan dan
pemahaman ketika ingin menyelesaikan suatu masalah yang terkait.
Bilamana ada beberapa kesalahan dalam pembuatan makalah ini, penulis menghaturkan
permohonan maaf. Sebab, makalah ini belum sempurna dan masih banyak memiliki kelemahan.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini yang
nantinya dapat , menjadi makalah yang lebih baik. Demikian hasil dari proses pembuatan
makalah ini , sekian dan terima kasih.
Pematangsiantar , April 2022
Penulis
19
BAB I
PENDAHULUAN
20
BAB II
ISI
A. Jurnal Utama
21
Indonesia merupakan salah satu bangsa yang menaruh harapan
besar terhadap pendidikan dalam perkembangan masa depan
bangsa ini, karena dari sanalah generasi muda yang menjadi
harapan bangsa sebagai generasi penerus demi kemajuan bangsa
ini. Kompetensi ataupun kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa
merupakan hasil implementasi dari proses pembelajaran yang telah
dilalui oleh mahasiswa. Hasil dari proses pembelajaran tersebut
dapat dilihat dari hasil belajaryang diperoleh oleh mahasiswa.
Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar, diantaranya
adalah Intelegensi dan Motivasi belajar. Muhibbin Syah (1997:
57) mengatakan bahwa semakin tinggi kemampuan inteligensi
seseorang, maka semakin besar peluangnya untuk
berprestasi.Sebaliknya, semakin rendah kemampuan intelegensi
seseorang, maka semakin kecil peluangnya untuk memperoleh
prestasi.Selain itu, pendapat lain mengatakan bahwa faktor
intelegensi dan bakat besar sekali pengaruhnya terhadap kemajuan
belajar (Mulyono dkk, 2008:99). Maka dari itu, dapat disimpulkan
bahwa intelegensi memiliki peran penting dalam menentukan hasil
dari belajar yang telah dilalui oleh mahasiswa.
12 Metode penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian ex-post
facto, yang berarti bahwapenelitian yang bertujuan menemukan
penyebab yang memungkinkan perubahan perilaku, gejala atau
fenomena yang disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku atau hal-
hal yang menyebabkan perubahan pada variable bebas yang secara
keseluruhan sudah terjadi
-Langkah Penelitian 1. Menentukan metode penelitian
2. Menentuka waktu dan tempat penelitian serta subejek yang
akan diteliti
3. Mengumpulkan data
4. Menganalisis data
5. Melakukan pembahasan dari hasil penelitian
6. Menarik kesimpulan
-Hasil Penelitian Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa nilai rata – rata
pencapaian skor untuk variabel intelegensi adalah 64,83.
Sedangkan untuk variabel motivasi belajar adalah 76,93 dan hasil
belajar adalah 77,7. Hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara intelegensi dan
motivasi belajar terhadap hasil belajar mahasiswa, dengan koefisien
deteminasi sebesar 30,9%.Hal ini menunjukkan bahwa intelegenti
22
dan motivasi belajar secara bersama-sama mampu menjelaskan
perubahan hasil belajar sebesar 30,9%.
-Daftar Pustaka Veladi,Vindo,dan Isnania Lestari. 2015. Pengaruh Intelegensi dan
Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Analisis
dan Statistik. Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains. Vol.4, No.2,
2015
13 Kesimpulan Pertama, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara
intelegensi terhadap hasil belajar mahasiswa. Kontribusi yang
diberikan intelegensi terhadap hasil belajar mahasiswa adalah
sebesar 5,4%.
Kedua, pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi belajar
terhadap hasil belajar mahasiswa. Kontribusi yang diberikan
motivasi belajar terhadap hasil belajar mahasiswa adalah sebesar
23,7%.
Ketiga, Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara
intelegensi dan motivasi belajar secara bersama – sama terhadap
hasil belajar mahasiswa. Kontribusi yang diberikan adalah sebesar
30,9%.
14 Saran Saran yang dapat saya berikan adalah dalam melakukan penelitian
yang menggunakan metode ex-post facto yang bertujuan untuk
mengetahui fakta sebaiknya instrument yang digunakan tidak hanya
mengguakan angket dan dokumentasi saja melainkan menggunakan
instrument yang lain baik berupa tes maupun non tes.
15 Referensi Terdapat pada lampiran jurnal
B. Jurnal Pembanding
23
1 Judul PENGARUH KEMAMPUAN INTELEGENSI DAN
TASK COMMITMENT TERHADAP HASIL BELAJAR
MATEMATIKA SISWA KELAS XII MAN 1 JEMBER
11 Pendahuluan
-Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa tidak terlepas dari sistem pendidikan
dan Teori yang ada di dalamnya. Setiap individu yang berada dalam suatu
negara harus memiliki rata-rata tingkat pendidikan yang baik agar
dapat menunjang kemajuan negaranya. Dalam peranan dan
pentingnya pendidikan, tidak akan terlepas dari sistem penilaian.
Menurut Gronlun dan Linn dalam dunia pendidikan penilaian
merupakan suatu proses sistematis yang mencangkup kegiatan
mengumpulkan, menganalisis serta menginterpretasikan informasi
untuk menentukan seberapa jauh seorang siswa atau sekelompok
siswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
24
Menurut BNSP terdapat berbagai jenis teknik penilaian. Namun
Penilaian yang dilakukan oleh seorang guru biasanya hanya melihat
pada nilai tugas sehari-hari dan nilai ujian. Akibatnya, informasi
yang didapat dari proses penilaian menjadi minim dan penilaian
yang dilakukan tidak dapat sepenuhnya menyatakan kemampuan
siswa.
12 Metode penelitian
-Metode dan Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian assosiatif.
Langkah Penelitian Menurut Sugiyono, “penelitian assosiatif merupakan penelitian
yang bertujuan untuk mencari hubungan dua variabel atau lebih”.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah
2. Menetapkan fokus penelitian,
3. Mengumpulkan data,
4. Melakukan analisis dan interpretasi data,
5. Melakukan tindakan,
6. Refleksi,
7. Melanjutkan tindakan atau melakukan perbaikan tindakan
yang telah dilakukan.
-Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis uji F diperoleh nilai signifikasi data yaitu
0,001. Karena nilai Psig = 0,001>0,05, maka H0 ditolak dan H1
diterima dan dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara kemampuan intelegensi dan task commitment
terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XII MAN 1 Jember.
Berdasarkan hasil analisis uji t diperoleh nilai signifikasi dari
variabel intelegensi yaitu 0,004 dan task commitment yaitu 0,050.
Karena kedua nilai Psig = 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima
dan dapat disimpulkan bahwa variable intelegensi dan task
commitment secara parsial (individu) memilki pengaruh yang
signifikan terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XII MAN
1 Jember. Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda
diperoleh persamaan: Y=-30,575+1,140X1+0,288X+ei yang mana
X1 adalah variabel intelegensi dan X2 adalah variabel task
commitment. Konstanta yang bernilai -30,575 menunjukkan jika
variabel lain yaitu variabel X1, X2 dan ei bernilai nol, maka hasil
belajar akan bernilai -30,575, namun berdasarkan data seluruh
sampel tidak ada satupun siswa yang memilki IQ 0 dan task
commitment 0, sehingga tidak akan ada siswa yang memilki nilai
25
hasil belajar sebesar -30,575. Nilai koefisien dari kedua
variabel menunjukkan nilai posiif. Hal ini menunjukkan kedua
variabel bebas berpengaruh positif dan berbanding lurus dengan
variable hasil belajar.
-Daftar Pustaka Mufidah, Diana, Suharto, Toto Bara Setiawan. 2018. Pengaruh
Kemampuan Intelegensi dan Task Commitment Terhadap Hasil
Belajar Matematika Siswa Kelas XII MAN 1 Jember .
Jurnal Edukasi. Vol 1, :hlm 49-53 (2018)
13 Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan, maka didapat
kesimpulan sebagai berikut:
Kemampuan intelegensi dan task commitment siswa secara parsial
(individu) ataupun bersama-sama mempengaruhi hasil belajar
matematika siswa, dengan persamaan garis regresinya yaitu:
Y = -30,575 + 1,140X1 + 0,288X2 + ei
Kemampuan Intelegensi memilki sumbangan pengaruh sebesar
5,6% terhadap hasil belajar Matematika, Task Commitment
memiliki sumbangan pengaruh sebesar 3,1%terhadap hasil belajar
Matematika, sedangkan Intelegensi dan Task Commitment
memiliki sumbangan pengaruh sebesar 7,8%. terhadap hasil belajar
Matematika. Sisanya yaitu 92,2% dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak dikaji dalam penelitian ini.
14 Saran Saran yang dapat saya berikan adalah sebagai mahasiswa jurusan
bimbingan dan konseling yaitu sebagai seorang guru maupun calon
guru kita harus dapat menentukan metode pembelajaran yang akan
digunakan berdasarkan hasil tes intelegensi atau tes IQ sehingga
kita dapat mengajarkan materi pembelajaran kepada peserta didik
dengan baik.
15 Referensi Terdapat pada lampiran jurnal
26
BAB III
PEMBAHASAN
A. Perbandingan Jurnal
1. Pada jurnal utama yang dibahas adalah pengaruh intelegensi dan motivasi belajar
terhadap hasil belajar pada mahasiswa. Sedangkan pada jurnal pembanding membahas
tentang pengaruh dari kemampuan intelegensi terhadap hasil belajar pada siswa.
2. Pada jurnal utama dalam melakukan penelitian menggunakan subjek penelitian atau
sampel yaitu pada mahasiswa , sedangkan pada jurnal pembanding menggunakan subjek
penelitian yaitu siswa kelas XII MAN JEMBER.
3. Pada jurnal utama instrument yang digunakan kurang memadai karena jika disesuaikan
dengan metode yang digunakan, dapat dikatakan instrument tersebut tidak sesuai untuk
mengambil fakta. Sedangkan pada jurnal kedua instrument yang digunakan sudah cukup
bagus dan sesuai dengan metode penelitian yang digunakan.
Kelebihan
27
Kekurangan
28