DISUSUN OLEH :
AZKA FEBRIANTI (196210462)
KELAS 5A
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat
serta Hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya saya dapat menyelesaikan
makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sosiolinguistik.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Hj. Erni, M.Pd. selaku dosen pengampu mata
kuliah Sosiolinguistik yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan dalam pengantar ini, semoga makalah yang
saya sajikan ini bermanfaat bagi para pembaca. Permohonan maaf saya aturkan kiranya dalam
makalah ini terdapat kesalahan, jika ada yang salah dari makalah ini baik itu secara tulisan
maupun pembahasan yang berasal dari kurangnya ilmu pengetahuan pada diri kami maka saya
mohon maaf. Oleh karena itu, kritik dan juga saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 SOSIOLINGUISTIK
kontak bahasa seperti yang diutarakan oleh Weinreich (1970: 1), bahwa
yang sama secara bergantian. Gejala interferensi ini dapat terjadi melalui
unsur satu bahasa ke dalam bahasa lain. Interferensi pada tataran leksikal
kosakata atau leksikal ke dalam bahasa lain yang dilakukan oleh seseorang
dwibahasawan atau orang yang menguasai lebih dari satu bahasa. (Haugen
dalam Hastuti 2003: 38) menjelaskan bahwa interferensi di bidang ini berupa
kata asli yang serupa bunyinya dengan kata asing yang diinginkan lazimnya
kata asli tersebut diberi arti yang sama dengan kata asing tersebut.
Interferensi leksikal ini terjadi karena pemindahan morfem atau kata
makna kata yang sudah ada sehingga kata dasar tersebut memperoleh kata
10) interjeksi.
ketinggalan zaman.
2.4 BILINGUALISME
lain. Hal ini bisadijumpai pada setiap peristiwa bahasa yang dilakukan
oleh masyarakatIndonesia.
yaitu bahasa Jawa yang merupakan bahasa ibu dan bahasa Indonesia
METODE PENELITIAN
yang ada atau fenomena yang memang secara empiris hidup pada
adalah metode simak dengan teknik dasar yaitu teknik sadap, kemudian
diikuti dengan teknik lanjut teknik simak libat cakap, yaitu berpartisipasi
pembicaraan.
3.3 METODE ANALISIS DATA
Kakak : Belum bu
Kakak : baik bu
kalimat kak klambimu udah dicuci, yaitu kosa kata baju dalam bahasa
dalam bahasa Jawa memiliki arti yang sama yaitu baju. Bentuk
interferensi leksikalnya adalah kelas kata nomina, yaitu kata benda. Faktor
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
leksikal bahasa Jawa terhadap tuturan bahasa Indonesia yang digunakan para
masyarakat ada enam macam yaitu kelas kata nomina 7%, verba 6,3%, adjektiva
3,5%, numeralia 3,5%, adverbial 2,8%, dan pronominal 1,4%. Kelas kata nomina
dan verba lebih dominan muncul digunakan dalam setiap peristiwa tutur