& PENGGALIAN
PERTEMUAN II
KARAKTERISTIK BATUAN UTUH DAN MASSA BATUAN
RIAM MARLINA A MT
TEKNIK PERTAMBANGAN-STTIND PADANG
Karakteristik Teknis Batuan
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
2
Sifat batuan Paramater Pengaruhnya
Kandungan Air Pemboran, Penggalian
Sifat Fisik
Bobot Isi
Porositas
Pemboran, Penggalian
Pemboran, Penggalian
Sifat Fisik
& Mekanik
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
4
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Perilaku
Deformasi
Batuan Utuh
5
Kuat Tekan Uniaksial (UCS)
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
UCS (MPa)
Klasifikasi
Bieniawski, 1973 Tamrock, 1988
Lunak 25 - 50 10 – 30 [2-3]
Sangat lunak 1 - 25 - 10
6
Klasifikasi Jenis Aplikasi Gigi Gali
(Durst & Vogt, 1988 & Hagan, 1990)
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Wedge tooth Drag pick Point pick Disc cutter Button cutter
7
Persamaan Kurva Tegangan Regangan
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
σc 2
Toughness Indeks (Singh, 1983) = TI = x 100
2E
σc 2
8
Klasifikasi Penggalian Rock Cutting Menurut
Kekuatan Batuan (Atkinson et al 1986)
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Young’s Modulus of
Kriteria Kekuatan UCS
Modulus Toughness
Batuan σc
E T
9
Sifat Mekanik Batuan Utuh Menurut
Uji Indeks
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
10
Point Load Index (PLI)
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
11
Tipe & Syarat Contoh
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
P
P W
P
L L > 0,5D
D D D
W2
P W1
P P
13
Kemampuboran Batuan
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
14
Drilling Rate Index (DRI)
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
15 15
Drilling Rate Index
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
16 16
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Penentuan
S20 dan SJ
17
Penentuan Drilling Rate Index
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Rendah 37 Tinggi 43
Medium 49 Medium 33
Tinggi 65 Rendah 23
18
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
19
Klasifikasi Batuan Menurut
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
20
Rumus Kombinasi Kecepatan Pengeboran
Dalam Barre Granite
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
N = 31 P/d1,4
Keterangan:
N = kecepatan pengeboran netto dalam "barre granite"
(m/menit)
P = rock drill (kinetic) out put power (KW)
D = diameter lubang (mm)
Contoh:
Rock drill H L 538
Kinetic out put power = 15,5 KW
Diameter lubang = 89 mm
Kecepatan pengeboran netto = 0,87 m/menit
21
Drilling Rate Index
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
MICA GNEISS
DIABASE PHYLITE
SANDSTONE PEGMATITE
DIORITE
MONTSONITE
GREYWACKE NORITE
GNESIS
TACONITE GRANITE
10 20 30 40 50 60 70 80 90
Drilling Rate Index
22
Drillability Factor Batuan
Jenis Batuan Asal Batuan DF Jenis Batuan Asal Batuan DF
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Andesit Messy Rock, Washington, USA 1,27 Magnesite Vienna, Austria 0,94
Calcite Hanover, Pa. USA 0,89 Magnesite Kirkland Lake, Ontario, Canada 0,59
Dolomite Hanover, Pa. USA 1,70 Porphyry Murdockville, Quebec, Canada 0,89
Granite California, USA 1,10 Rhyolite Kirkland Lake, Ontario, Canada 0,60
Granite gneiss Lamburg, NJ. USA 0,67 Sandstone Michel, B.C. Canada 0,75
Granite gneiss Vancouver, B.C. Canada 0,89 Sandy dolomite Hanover, Pa. USA 0,60
Hermanite red Sarajevo, Yugoslavia 1,50 Shale Michel, B.C., Canada 0,75
Limestone Millerville, Va. USA 0,89 Siderite Sufferen, N.Y. USA 0,89
Limestone Tulsa, Ok. USA 1,19 Taconite Kirkland Lake, Ontario, Canada 0,84
Limestone Saratoga, N.Y. USA 1,22 Limestone Portsmouth, N.H. USA 1,77
24
Contoh batuan 15 cm x 15 cm x 15 cm dan
ditekan oleh baji hingga belah. Wedge Test
F F
FL = FA =
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
L A
FL = Tahanan gali per unit panjang, kN m-1.
FA = Tahanan gali per unit luas, kN m-2 = kPa.
F = Beban belah, N.
L = Panjang total bagian yang terbelah, m.
A = Luas total bagian yang terbelah, m2.
25
Voest-Alpine Rock Cuttability Index
VA-RCI
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
26
Uji Core Cuttability
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
27
Uji Core Cuttability
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
28
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Alat Uji Core Cuttability
29
Metoda Penentuan Cutting Performance
Roadheader
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
32
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
34
Bölükbasi, Koncagül & Pasmehmetoglu (1991)
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Bölükbasi, dkk. (1991) tahanan potong spesifik luas (FA) berkorelasi baik
dengan Energi Spesifik Laboratorium (ESL) dari Core Cuttability Test
(Roxborough, 1987).
ESL bukan size dependent dan arah uji potongnya dapat disesuaikan untuk
normal terhadap bidang perlapisan.
Tahanan potong spesifik luas (FA) sangat dipengaruhi oleh ukuran contoh dan
anisotropik material bila ukuran percontoh standard tidak dapat dipenuhi, dan
bila ujinya tidak dapat dilakukan tegak lurus terhadap bidang perlapisan.
Bölükbasi, dkk. (1991): suatu massa batuan dengan maksimum ESL sebesar
3,72 MJ/bcm masih dapat digali
35
Kurva Time vs. Power - VASM2D-160
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
700 6
600 5
500 4
Power (kW)
Height (m)
400 3
300 2
200 1
100 0
0 -1
0 10 20 30 40 50 60 70
Time (s)
37 37
Sifat Fisik & Mekanik Untuk Cuttability
Gillani & Butt, 2009 – Excavation Technology for Hard Rock – Problems and Properties
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
38
Aplikasi Roadheaders Sebagai Fungsi Kekar &
Energi Spesifik (McFeat-Smith, 1978)
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Mesin hanya dapat memotong batuan ini secara ekonomis bila berbentuk
32 MJ/m3 20 MJ/m3
perlapisan setebal kurang dari 0.3 m. Modifikasi mungkin diperlukan.
Kinerja penggalian buruk. Pergantian pick aus secara regular akan membantu
kebutuhan energi gali & me-ngurangi bagian aus. Lebih baik pakai point attack
25 MJ/m3 15 MJ/m3
pick dengan kecepatan rendah dan besi sangga samping akan memperbaiki
stabilitas.
Kinerja penggalian sedang. Untuk batuan abrasive perlu sering periksa pick,
20 MJ/m3 12 MJ/m3
karena pick tajam akan memperbaiki kinerja.
Kinerja sedang - baik dengan keausan rendah. Pick diganti regular untuk batuan
17 MJ/m3 8 MJ/m3
abrasiv.
Mesin sangat cocok dengan kondisi batuan ini. Kemajuan gali tinggi. Mudstones
8 MJ/m3 5 MJ/m3
pada batas minimum lebih baik digaru, dan laju gali tinggi.
39
Impact Strength Index (ISI)
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
42
Block Punch Index (BPI)
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Salah satu alternatif uji indeks yang relatif baru untuk memperkirakan nilai kuat tekan dari
batuan & berguna untuk batuan berfoliasi tipis sehingga sulit untuk mendapatkan contoh
representatif untuk UCS & PLI sekalipun.
Uji BPI dilakukan untuk mengetahui kuat geser secara langsung dari contoh batuan yang
berbentuk silinder tipis.
Diperoleh gaya dikenakan pada contoh batuan menggunakan punch berbentuk empat
persegi. Keruntuhan yang terjadi disebabkan oleh pecahnya contoh batuan karena
ketidakmampuan contoh batu untuk menahan kuat geser, sedangkan kuat tariknya
dieliminir dengan alat penjepit block punch.
BPI = Block Punch Index (MPa) F = Beban runtuh (N) r = Jari-jari contoh (mm)
F
BPI = 0,5
2 K 2
4 t r −
2
44
Block Punch Index (BPI)
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
F (kN)
4 5
4 5
Keterangan
1. Punch Block 4. Contoh batuan sebelum runtuh
2. Rangka Bawah 5. Contoh batuan setelah runtuh
3. Penjepit
45
Hubungan UCS & Block Punch Index (BPI)
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Schrier (1988) BPI adalah uji indeks dan bukan untuk mengukur kuat geser
batuan karena kemungkinan dipengaruhi oleh tegangan bending (Everling,
1964).
Uji BPI ekuivalen dengan uji indeks lainnya untuk menduga UCS, & tingkat
akurasinya yang lebih baikdaripada uji PLI.
Rivai (2001): hubungan UCS & BPI dapat dilakukan untuk batuan lunak karena
penekanan yang terjadi pada uji BPI menyangkut suatu luas yang lebih besar
dari point sehingga akan memberikan efek geser.
Schrier (1988) σc= 6,1BPI – 3,3 batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf
Ulusay & Gokceoglu (1998) σc = 5,5BPI c batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf
Rivai (2001) σc = 7,13BPIc batu pasir, batu lempung, batu lanau, batu andesit
46
Hubungan UCS & Impact Strength Index (ISI)
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Uji ISI sudah tidak direkomendasikan lagi oleh ISRM 1986 – Commision
on Testing Methods Groups on Test For Drilling and Boring, sehingga
perkembangan penelitian untuk mengembangkan kegunaannya, baik
untuk memprediksi nilai UCS maupun manfaat lainnya, menjadi kecil.
Kahraman (2001), data hasil uji ISI relatif konsisten daripada UCS dan uji
indeks lainnya.
47
Klasifikasi Penggalian Protodyakonov
(Durst & Vogt, 1988)
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
ISI UCS
Kelas Kekuatan material Tipe tanah / batuan
MPa MPa
VI Relatif batu luak Soft clay, v. soft sand-stone, chalk, fine sand, 2 20
anthracite, cemented pebble sandstones
VIa Relatif batu luak Gravel soil, broken salte, hard fossil coal, 15 15
hardened clay
VII Batu lunak Hard clay, soft fossil coal, clayey soil, hard 1 10
brown coal
VIIa Batu lunak Gritty clay, coarse clay, loess 0.8 -
VIII Tanah Top soil, peat loam, sand 0.6 -
IX Tanah lepas Sand, dumped soils, soft brown coal 0.5 -
X Tanah lumpur Mud, muddy loess - -
48
Ada 2 tipe untuk batu dan beton: L & N. Energi impak (EI)
tipe L = 0,735 J = 1/3 EI tipe N & dimensinya juga lebih
besar.
Schmidt Hammer
Tipe L untuk uji contoh batuan silinder & tipe N untuk contoh
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
30
25
σc = 0,308 R1,33
R² = 0,90
20
σ c (MPa)
15
10
0
5 10 15 20 25 30
50
Hubungan UCS & Schmidt Hammer
2 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB