No.Reg :
Tgl.Masuk:
Tgl.Pengkajian:
Diagnosa:
Nama Pengkaji:
A. Identitas Istri/suami
Agama : Islam/Islam
Alamat : Abeli
1. Keluhan utama
kehamilanya, ibu mengeluh nyeri perut tembus belakang disertai pegeluaran lender
percampur darah.
a. Mulai timbul : keluhan dirasakan sejak tanggal 05-09-2014 pukul 00.30 wita
3. Riwayat obstetric
- HPHT : 07-12-2013
- TP : 14-09-2015
- Imunisasi TT
Vit C
Tablet Fe
Kalk
b. Riwayat haid
- Menarche : 15 tahun
- Banyaknya :3-4X/hari
d. Riwayat ginekologi
Ibu tidak pernah menderita penyakit infertilitas dan penyakit menular sekseual.
e. Riwayat KB
Ibu tidak pernah mendarita hipertensi, diabetes melititus, asma, jatung dan lain-lain
g. Pola ntrisi
- Frekuensi makan :
- Frekuensi minum :
- Selama inpatu
Frekuensi makan :
Frekuensi minum:
h. Pola nutrisi
1.BAK
Kebiasaan
- Frekuensi : 4-5X/hari
Selam inpartu
- Frekunsi : 6x/hari
2.BAB
Kebiasaan
- Frekuensi : 1X/hari
- Konsistensi : Lunak
Selam inpartu
-Frekuensi : 2X/hari
- konsistensi : padat
3.Pola tidur
Kebiasaan
Selama inpartu
i. Dukungan social
1. Kesadaran : composmentis
2. BB : 60 kg
3. TB : 150 cm
4. TTV
TD : 110/90 mmHg
N : 80X/menit
S : 36o C
P : 20X/menit
5. Kepala
Rambut lurus, hitam, tidak ada benjolan dan tidak ada ketombe
6. Wajah
Ekspresi tampak meringis bila ada his/kontraksi, tidak ada cloasma dan oedema
7. Mata
Simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah mudah, sclera tidak ikterus, dan
pengluhatan normal
8. Hidung
Simetris kiri dan kanan, tidak ada pengeluaran secret dan tidak ada polip.
9. Mulut
Bibir tampak lembab, tidak ada sariawan, tidak ada gigi yang tanggal.
10. Telinga
Simetris kiri dan kanan, daun telngga terbentuk sempurna, tidak ada secret, dan
pendengaran normal
11. Leher
12. Payudara
Simetris kiri dan kanan, putting susu menojol, tidak ada benjolan
13. Abdomen
a.Palpasi
Pembesaran perut sesuai umur kehamilan, tampak sriaa livide dan tidak ada bekas
luka operasi
b.Palpasi
c.Auskultasi
- DJJ : terdengar
- Frekuensi : 140X/menit
- Irama : Teratur
- Kekuatan : Kuat
14. Genetalia luar
Bentuk normal, tidak ada varises, tidak ada oedema, tidak ada massa dan adanya
- Porsio tipis
- Pembukaan 7 cm
- Ketuban utuh
- Presentase kepala
16. Anus
17. Ekstremitas
Kuku tangan dan kaki warna kemerhan, tidak ada oedema, tidak ada varises dan
GIPOAO, umur kehamilan 39 minggu, intra uterin, janin tunggal, jain hidup, punggung kanan,
presentase kepala, kepela sudah masuk PAP, keadaan ibu dan janin baik, inpatu kala 1 fase aktif
dengan keluhan nyeri perut tembus belakang disertai pengeluaran lender bercampur darah.
1. GIPOAO
Dasar
Ibu hamil pertama kali dan pada pemeriksaan fisik teraba tonus otot perut tampak tegang karena
belum pernah terjadi peregangan. Adanya linea livide akibat penigkatan MSH (Melanophore
Stimulating Hormon) yang dihasilkan oleh lobus hipofisis (Hanifa Winjoksastri, 2005:107)
2. Umur kehamialan
Dasar
DO : 14-09-2014
Dari HPHT tanggal 07-12-2013 sampai tanggal 14-09-2013 umur kehamilan umumnya
wanita tidak haid, Penting diketahui HPHT agar dapat ditentukan tuanya keamilan dan
3. Intra uterin
Dasar
DS : Sejak amenore ibu tidak pernah merasakan nyeri perut yang hebat pada abdomen
Kehamilan intra uterin terjadi daam cavum uteri sedangkan kehamilan ekstra uteri terjadi
bukan dalam cavum uteri atau diluar seperti di tuba fallopi, jika hal ini akan terjadi nyeri yang
4. Janin tunggal
Dasar
terdengar pada salah satu sisi yaitu terdengar pada kuadran kiri bawah perut ibu
5. Janin hidup
Dasar
Ibu mengataka pergerakan janin mulai dirasakan pada umur kehamilan 20 minggu dan pada
pemeriksaan auskultasi DJJ terdengr ada kuadran kanan bawah perut ibu dan menandaka janin
6. Punggung kanan
Dasar
DO : Pada pemeriksaan Leopold II, terab keras, datar seperti papan berada di sebelah kiri
perut ibu
Pada Leopold II teraba tahanan dan datar seperti papan disebelah kanan ibu dan sebelah kiri
teraba bagian-bagian kecil janin, sering bergerak pada sebelah kanan perut ibu, menandakan
bahw punggung berada pada sebelah kanan perut ibu. (Hanifa Wiknjosastro, 2007:112).
7. Presentase kepala
Dasar
DS : -
Pada bagian fundus teraba bokong dan pada bagian terendah janin teraba keras, bulat dn
melenting ini menandakan bahwa presentase janin adalah letak kepala (Manuaba,
2005:225)
Dasar
DS : -
Pada pemeriksaan Leopold IV teraba kepala sudah masuk PAP dimana jari-jari tangan
Dasar
DO :-Kesadaran composmentis
-TTV
TD : 110/90 mmHg
N : 80X/menit
S : 36o C
P : 20X/menit
-Tidak oedema pada wajah
Adanya pergerakan janin dan DJJ menandakan janin dalm keadaan baik, TTV dalam
batas normal, tidak ada kelainan pada semua pemeriksaan yang mengarah pada bahaya
Dasar
DS : -Ibu merasakan nyeri perut tembus belakang tanggal 05-09-2014, pukul 07.00
Nyeri yang timbul berasal dari adanya his persalinan pada akhir kehamilan. Janin mulai
memproduksi homone yang menstimulasi mulainya persalinan yang disebut oksitosin dan
prostaglandin. Persalinan terjadikarena adanya factor yang berasal dari ibu dan janin
Dasar
DS : Ibu merasakan nyeri perut tembus belakang tanggal 05-09-2014 pukul 07.00
rahim yang menimbulkan rangsangan yang cukup kuat dan timbul rasa nyeri.
Rangsangan nyeri yang diakibatkan karena bertambahnya nyeri saraf sewaktu rahim
berkontraksi dan rahim bagian bawah tegang dan tertark sehingga memungkinkan bagian
rendah janin mudah untuk turun ditambah dengan dorongan oleh kontraksi segmen
Tujuan
3. Ibu mendapat dukungan psikologis dan fisik dari petugas dan keluarga
Kriteria keberhasilan
Rencana Asuhan
1. Observasi TTV dan DJJ
Rasional : TTV dan DJJ merupakan salah satu indikator untuk mengetahui keadaan ibu dan
Ketegangan otot rahim yang menimbulkan ransangan cukup kuat untuk tombulnya nyeri
Rasional : Tidur miring kesalah satu sisi dapat menigkatkan oksigenasi janin karena tidur
miring mencegah penekanan vena cava inferior oleh uterus yang membesar yang dapat
mengurangi suplai darah dari ibu kejaninan yang juga memengaruhi autput jantung
Rasional : Pada saat terjadi kontraksi, ketegangan yang kuat dapat berkurang jika
Rasional : Makan dan minum dapat mencegah dehedrasi dan kelelahan serta member
6.Anjurkan ibu mengedan yang baik dan benar saat ada kontraksi
Rasional : His dan cara mengedan yang baik sangat berguna dalam proses persalinan
Rasional : Dengan mendekatkan diri pada tuhan dapat membuat ibu lebih sadar dan
Rasional : alat pertolongan yang lengkap dan siap pakai dapat memudahkan penolong
LANGKAH VI : IMPLEMENTASI
Ibu dibantu miring pada salah satu sisi sesuai kenyamananya yaitu sisi kiri atau kanan.
Ibu diajarkan mengatur napas panjang untuk mengurangi nyeri saat his
8.Menganjurkan pada ibu untuk selalu mengingatkan diri pada tuhan dengan membibing
3. Ibu mengerti dengan penjelasan bidan dan dapat beradaptasi dengan nyeri.
6. Ibu mengerti dan mengedan sangat baik pada saat his muncul
- 2 pasang handscoen
- 1 buah ½ koher
- Kapas secukupnya
- Nierbeken
- Timbangan bayi
- Stetoskop
- Betadin
- Celemek
- Larutan DTT
- Tempat plasenta
- Spoit 3 cc
- Pengisap lender
c. Heacting set
- 1 buah gunting
- 1 buah nolpoeder
- Benang catgut
- Tampon
- 1 buah pinset
- Lidocain 1%
- Spoit 3 cc
d. Persiapan obat-obatan
- Vit K
- Hepatisis B
e. Persiapan pakaian
- Pakaian ibu
1. Baju
2. Gurita
3. Softex/ dug
4. Sarung
5. Pakaian dalam
7. Waslap
- Pakaian bayi
1. Handuk
2. Sarung
3. Baju
4. Loyor
5. Kaos kaki
6. Kaos tangan
7. Topi
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PADA NY”D”
(SOAP)
No.Reg :
Tgl.Masuk:
Tgl.Pengkajian:
Diagnosa:
Nama Pengkaji:
D. Identitas Istri/suami
Agama : Islam/Islam
Alamat : Abeli
Subjektif (S)
Seorang perempuan hamil pertama, dating ke puskesmas mengeluh nyeri perut tembus
Objektif (O)
36o C, P : 20X/menit. Abdomen Leopold I : TFU 3 jari bawah px, Leopold II : punggung
kanan, Leopold III :Presentase kepala, Leopod IV : Kepala sudah masuk PAP. Auskultasi
Pada taggal 05-09-2014 pukul 08.30 wita, VT I: Dinding vagina elstis, Porsio tidak
hodge IV, Kesan panggul normal, Tidak ada molase, Pelepasan lender bercampur
darah.