Anda di halaman 1dari 9

Terdapat berbagai jenis bakteri di alam yang memanfaatkan senyawa anorganik sebagai

elektron donor/elektron akseptor pada aktivitas metabolismenya. Salah satu jenis bakteri
tersebut adalah bakteri pereduksi sulfat (sulfate-reduction bacteria). Bakteri pereduksi sulfat
menggunakan ion sulfur berbentuk sulfat (SO442-), tiosulfat (S2O32-) dan sulfit (SO32-) sebagai
akseptor elektron terminal dalam respirasi metabolisme, yang selanjutnya direduksi menjadi
sulfida. Habitat pertumbuhan bakteri pereduksi sulfat cukup luas. Bakteri ini paling banyak
ditemukan di sedimen laut, namun bakteri ini juga dapat ditemukan di lahan sawah dan perairan
darat terutama di bagian bawah sedimen dengan lingkungan anoksik (Susanto et al., 2021).
Menurut Kushkevych et al. (2021), sulfate-reducing bacteria (SRB) merupakan
mikroorganisme yang terdapat di berbagai ekosistem. Bakteri tersebut juga dapat diisolasi dari
saluran pencernaan dan rongga mulut manusia dan hewan. Budidaya bakteri SRB terkadang
cukup sulit dilakukan karena membutuhkan kondisi anaerobik, pengaturan temperatur yang
ketat, dan pH yang tepat. Berdasarkan faktor fisiologi, ekologi, dan fungsi, SRB dapat diisolasi
dari berbagai biotop, seperti air, lumpur, sedimen sungai, sedimen laut, hingga saluran
pencernaan manusia dan hewan.
Menurut Afianti dan Astuti (2021), bakteri pereduksi sulfat adalah bakteri yang memiliki
kemampuan memanfaatkan senyawa sulfat sebagai akseptor elektron untuk mendegradasi
senyawa organik dan mereduksinya menjadi sulfida. Senyawa sulfida yang dihasilkan tersebut
bersifat korosif, beracun dan sangat reaktif. Kandungan senyawa organik dan anorganik pada
air tercemar adalah sumber nutrisi yang membantu pertumbuhan mikroorganisme dengan baik.
Salah satu hasil metabolism dari bakteri yang tumbuh pada air tercemar adalah senyawa sulfida
dalam bentuk H2S dan menjadi indikator adanya pertumbuhan bakteri pereduksi sulfat. Sulfat
merupakan anion non volatile dan senyawa kimia yang stabil. Pada keadaan anaerob, senyawa
sulfat dengan kadar tinggi dapat meningkatkan kemungkinan korosi oleh bakteri pereduksi
sulfat.
Sulfate-reducing bacteria (SRB) mengubah sulfat menjadi sulfida dengan mekanisme
sulfida bereaksi dengan logam berat untuk mengendapkan logam berat beracun seperti metal
sulfides. Metal sulfides sangat stabil dan dapat dihilangkan dengan mudah. Bakteri pereduksi
sulfat dapat berkembang pesat di keadaan anaerobic dengan pH berkisar antara 5-8. Kondisi
tersebut dibutuhkan untuk penghilangan logam dan sulfat secara optimum. Sulfat digunakan
sebagai akseptor elektron terminal dengan mengubah sulfat menjadi hydrogen sulfida
(Ayangbenro et al., 2018).
Bahan organik berperan sebagai donor elektron bagi bakteri pereduksi sulfat sebelum
mereduksi sulfat. Proses reduksi sulfat akan menghasilkan endapan sulfida logam dan
meningkatkan alkalinitas. Kandungan logam seperti Fe dan Mn dapat dikurangi seiring dengan
adanya peningkatan aktivitas bakteri pereduksi sulfat. Hydrogen sulfida yang dihasilkan selama
aktivitas bakteri tersebut bersifat reaktif sehingga menimbulkan reaksi cepat dengan logam-
logam membentuk senyawa logam sulfida yang tidak mudah larut. Aktivitas bakteri pereduksi
sulfat menyebabkan logam akan terpresipitasi sehingga tingkat kelarutan logam akan lebih
rendah (Sandrawati et al., 2019).
Susanto A, Cholvistaria M, Saputra B, Rahmawati N, dan Suprayitno. 2021. Identifikasi Bakteri
Pereduksi Sulfat Pada Kawah Air Panas Nirwana Suoh Lampung Barat. Jurnal Biolova
2(2): 122-127.
Kushkevych I, Kovarova A, Dordevic D, Gaine J, Kollar P, Vitezova M, dan Rittmann SK. 2021.
Distribution of Sulfate-Reducing Bacteria in the Environment: Cryopservation
Techniques and Their Potential Storage Application. Processes 9(1843): 1-21.
Afianti NF dan Astuti DI. 2021. Pengaruh Nitrat terhadap Biokorosi Logam oleh Konsorsium
Bakteri Pereduksi Sulfat dari PLTA Saguling. Jurnal Oseanologi dan Limnologi di
Indonesia 6(2): 71-84.
Ayangbenro AS, Olanrewaju OS, dan Babalola OO. 2018. Sulfate-Reducing Bacteria as an
Effective Tool for Sustainable Acid Mine Bioremediation. Frontiers in Microbiology
9(1989): 1-10.
Sandrawati A, Suryatmana P, dan Putra IN. 2019. Pengaruh Jenis Bahan Organik dan Bakteri
Pereduksi Sulfat Terhadap Konsentrasi Fe dan Mn dalam Remediasi Air Asam
Tambang. Jurnal Soilrens 17(1): 38-44.

Anda mungkin juga menyukai