1 2
ia
Dun Apakah Keamanan Pangan?
n
ga
Pan 022
an i 2 • Food safety refers to handling, preparation, processing and storage of
man Jun foods in a manner that will decrease the risk or anyone who
ea 7 consumes the foods to experience illnesses or intoxication
ari K
H • Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk
mencegah Pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan
benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan
kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama,
keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk
dikonsumsi.
Undang-Undang Pangan No 18 2012
Food Law no 18/2012
4
Ratih Dewanti-Hariyadi
3 4
Bahaya (Mikro)biologis
FERG WHO : setiap tahunnya
• Virus Sebanding
Bahaya Kimia
• Bakteri dengan beban
• Toksin alami dari kapang (mycotoxins),
• Kapang toksigenik penyakit malaria
tanaman, jamur, seafood (biotoxins) (DALYs)
• Kegiatan pertanian : pestisida, pupuk,
• Protozoa dan HIV AIDS
• Parasit
residu obat hewan F
• Lingkungan : logam berat, dioxin Asia Tenggara :
• Processing contaminants Bahaya Fisik • 150 juta orang sakit
(acrylamide, MCPD, MCPDE-E) • Barang personal • 175 ribu kematian
• Batu
• Migrants dari kemasan • 12 juta DALYs
• Logam • (Serpihan) kayu
• Alergen
• Plastik • (Bagian) serangga
• BTP berlebihan Havelaar et al. 2015. PLOS Medicine. World Health Organization Global Estimates and Regional Comparisons of the Burden of Foodborne Disease in 2010.
• Tulang • (Potongan) gelas
• Bahan terlarang, adulterants Ratih Dewanti-Hariyadi
https://doi.org/10.1371/journal.pmed.1001923
5 6
Ratih Dewanti-Hariyadi/2022 1
6/9/22
Havelaar et al. 2015. PLOS Medicine. World Health Organization Global Estimates and Regional Comparisons of the Burden of Foodborne Disease in 2010. 8
https://doi.org/10.1371/journal.pmed.1001923 Ratih Dewanti-Hariyadi
7 8
9 10
12
Ratih Dewanti-Hariyadi Ratih Dewanti-Hariyadi
11 12
Ratih Dewanti-Hariyadi/2022 2
6/9/22
13 14
Campylobacter jejuni
Clostridium botulinum
Year Location Food Penyebab
# cases Pencegahan
References Year Location Food Serot # cases
Penyebab References
Pencegahan
(death) ype (death)
2000 South Wales Valleys, UK Tap water • Bahan
15 baku Richardson
• Penggunaan
et al. 20071 bahan 1997 Mae Sot District, Tak Home canned •
A Pemanasan,
6 (1) tidak • Proses retort (steril
tercemar baku yang baik Province, Thailand bamboo shoot cukup untuk komersial) denga F0=3i
2013 Australia Chicken liver 56 Moffat et al. 20162 membunuh spora Swaddiwudhipong (konsep 12D) and
pate • Pemanasan tidak • Mencegah 1998 Thawangpha District, Home canned A 13 (2) Wongwatcharapaiboon, 2000 1
cukup untuk kontaminasi silang Nan Province, bamboo shoot • Pendinginan pasca • Pengasaman sampai
2014 Finland Chicken meat 50
membunuh Liarena and
sel Kivisto, 2020g3ar 3 b
• Pemasakan e Thailand pemanasan kurang pH< 4.6
0.9 aero
vegetatif h/s a cepat
w2>(< 0.93;n
ent asan 6,A:< 0.85)si a
2001 Texas, US Chilli A 16 Kalluri
• et.Aw
Al.,rendah
2003
. i
n m : GHP 4 d
2009- New Zealand 84% related to • Tidak
652 memisahkan Baker et• al.Umum 2020
an • Kondisi anaerob, pH >
praktek n
ko Juliao et
aka g pem
makanan mentah 2007 Multistate, US Hot dog chilli sauce A 10 Ginsbergh el al., 2007;
2018 chicken meat hospitalized > 4,6, Aw > 0,93 al., 2013 p2
dan matang
di m n eng• HACCP
dal
am
• Utama : daging ga n g k u ra
2015 Ohio, US Potato salad A
memungkinkan
germinasi29
kal
dan n McCartyaet al., 2015
2
15 16
Enterohemorrhagic E.coli
Listeria monocytogenes :
Year Location STEC/EHEC Food No. outbreaks/ cases
Penyebab Factors (Ref)
Pencegahan
Year Location Listeria Food No. outbreaks/ cases
Penyebab Factors (Ref)
Pencegahan
2018 US STEC Romaine lettuce Alert to consumer, Adam Bros. Farming, monocytogenes
December O157:H7 restaurant, recall Inc., CA: STEC in lettuce 2017-2018 South Africa ST 6 Polony sausage • cases,
937 Bahan50% baku N Engl J
harvested Nov 27-30 tercemar
associated withlingkunganMed.2020.doi:10.1056/NEJMoa1
pregnancy, 193 death 907462. • Pemasakan
2018 US STEC O26 Ground beef •18 Pangan
cases tercemar STEC O26 from leftover
• Pemasakan • Pemanasan tidak
6 hospitalized Jan-April 2018 Australia NA Rockmelon 20 cases (19 https://www.who.
• Fermentasi int/csr/don/09-
dan aging
feses hewan atau ground beef and ill people cukup untuk a
• Fermentasigov/ecoli/
dan
lam r
1 death (https://www.cdc. (cantaulope)- confirmed, 1 probable) april-2018-listeriosis-australia/en/
terkendali
manusia
ain gerato
single grower membunuh sel
aging
2018/o26 terkendali
-09-18/index.html)
vegetatif • c h
Refrigerasi
i
2017 Canada STEC O121 Uncooked flour •29 Pangan
cases segar Raw dough (Morton et 2015-2016 Canada NA Pasteurized st
34 cases (1 =21; found isolatedat the post
l fr
• Pencegahan co pumpre(Hanson.
(pendinginan)
an lkas/
al.2017. Can Comm Dis Rep. (Ontario) chocolate milk 2•nd=12, outlier=2) dingin
Penyimpanan pasteurization
gar
8 hospitalized
(refrigerasi) atau eng terkendali
•1 HUS
Pemanasan yang 43(7-8): kontaminasi 4 death 2019.Emerg.Infect.Dis.25 (3)
154–155) eulang
/s ku swab (varied %)
r dEnvironmental
tidak cukup untuk Gobin. atau ah Surveill.
silang 2015-2018 EU(Denmark, NA Smoked salmon 12 cases
ga •lam
ntEuro
cold chain yang Mencegah
2016 UK STEC Mixed salad (red 165 cases 2018.
e san France, 4 death / e found
syang a
d L.mono (Food Safety
membunuh sel 23 (18):m ana terlalu lama h a
nta
kontaminasi silang
lam News Oct 2018)
17-00197)
kan pem
O157:H7 bata-via leaves 66 hospitalized Germany)
me 30 pan
vegetatif memungkinkan
ima urang
from Italy?) 9 HUS 2011 US (multi- Serotypes 1/2a, Cantaulope 146 n cases, Dirty•equipment,
GHP pool of water at
2011 Germany STEC Fenugreek sprout 3517 ill a n d nhttps://www.foodsafetynews.
k an ga pertumbuhan
isim1 death packinghouse (USDA)
g g
n S ya com/2011/06/germanys-e-
state) 1/2b (Laksa-
P • nListeria
g d
miscarriage,
0104:H4 39 death Pa nalamai et al.
a tumbuh
PS coli-outbreak-a-global- 2012. PlosOne S y pada suhu
839 kidney diseases
lesson/ 7(7):e42448. PS refrigeras
17 18
Ratih Dewanti-Hariyadi/2022 3
6/9/22
ang
2014- Canada S. Enteritidis Frozen, 51 Poor handling/cooking https://doi.org/10.3390/microbiolres12010005; 2Ercoli et al. 2017. Investigation of a Staphylococcal Food Poisoning Outbreak from a Chantilly Cream Dessert, in Umbria
dalam produk Aw
uncooked P
(Italy). Foodborne Pathogen and Disease 14(7): 407–413. doi: 10.1089/fpd.2016.226; 7; 3Johler et al. 2015. Outbreak of staphylococcal food poisoning among children and
2015 (mostly : (Hobbs et al. 2107. JFP 20
rendah 80(4):703-709).Recall Ratih Dewanti-Hariyadi staff at a Swiss boarding school due to soft cheese made from raw milk. Journal of Dairy Science 98 (5): 2944-2948
Ontario) chicken nugget
19 20
Infeksi Virus
Penyakit Bawaan Pangan Karena Virus
• Virus tidak tumbuh dan tidak berkembangbiak dalam 2. DNA/RNA entering host cells Potensi mutasi
•
3. Recombination
21
Ratih Dewanti-Hariyadi
RDH/ITP/IPB Ratih Dewanti-Hariyadi
21 22
Norovirus
Virus Hepatitis A (Hepatitis A Virus/HAV)
• Sebelumnya dikenal sebagai Virus Norwalk-like virus, 1990 diklasifikasi
ulang berdasarkan gen-nya ke dalam Caliciviridae • HV yang terutama menyebar melalui rute fekal-oral : kontak person-to-
• Gejala onset akut muntah, umumnya self-limiting, tetapi bisa membuat person atau konsumsi makanan/minuman yang terkontaminasi HAV1
lemah karena dehidrasi akibat muntah • Orang tidak bergejala atau yang tidak jaundice yang terinfeksi HAV,
• Dosis infektif : 1 - 10 partikel virus terutama anak-anak, adalah sumber penyebaran HAV
• Penyebab utama epidemi gastroenteritis pada semua umur, menyebabkan • Dunia :1.4 juta kasus/tahun; + 7,134 kematian (2016), 50% dari Asia
>90% gastroenteritis non-bacterial dan ≈50% semua gastroenteritis di dunia • Pangan terkait KLB :
• Pangan terkait KLB: sayur daun-daunan (33%), buah and kacang (16%), - kekerangan (filter-feeding), buah beri segar atau beku2
moluska (13%)
- KLB Shanghai 1988: 300,000 kasus dengan gejala HAV setelah
• Di Indonesia : Norwalk-like virus diisolasi dari 17% feses pasien dengan konsumsi clam/simping mentah
(Oyofo, 2002)
• Faktor di negara berkembang : higiene personal, pangan tidak spesifik
1 Acheson D and Fiore AE.2004. Hepatitis A Transm itted by Food. Clinical Infectious Diseases 38(5): Pages 705–715, https://doi.org /10.1086/381671
2 Hu X, Collier M G, Xu F. 2020. Hepatitis A Outbreaks in Developed Countries: Detection, Control, and Prevention. Foodborne Pathogens and Diseases
23
Ratih Dewanti-Hariyadi
17 (3).https://doi.org /10.1089/fpd.2019.2648
23 24
Ratih Dewanti-Hariyadi/2022 4
6/9/22
Penanganan,
pengolahan
Pengendalian
Virus Hepatitis E (Hepatitis E Virus/HEV) Keamanan Pangan
• Endemik di daerah dengan sanitasi buruk, secara tradisional digolongkan
sebagai virus bawaan air (water-borne)
• Pertengahan 1990’s HEV diketahui sebagai water- dan food-borne virus
yang unik : zoonosis dan emerging
• HEV endemik di peternakan babi dan menginfeksi babi semua umur Transportasi
sehingga hati babi dan produk pangan yang mengandung hati babi
merupakan sumber utama KLB HEV-pangan di Eropa. Pangan lain yang
Penyajian, konsumsi
diimplikasikan dengan HEV : daging buruan (game meats)
• Penyakit karena HEV umumnya adalah hepatitis akut self-limiting; tetapi Di hulu (tambak, lahan pertanian,
gejala kronis dan extrahepatic dapat muncul pada populasi berisiko tinggi peternakan) pemanenan, Ritel
Harrison LC and DiCaprio E. 2018. Hepatitis E Virus: An Em erging Foodborne Pathogen. Front. Sustain. transportasi
. Food Syst https://doi.org /10.3389/fsufs.2018.00014
Ratih Dewanti-Hariyadi
25
Konsep keamanan pangan “from farm to table”
25 26
27 28
Hand washing Daging giling dan campuran daging Sapi, sapi muda, babi, domba 71.1
Kalkun, ayam 73.9
Tahu kapan harus mencuci tangan dan cara mencuci tangan yang benar
Daging sapi, sapi muda, domba segar Steak, roast, chops 62.8
• Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
• Gosok tangan (pemukaan termasuk punggung tangan, sela-sela jari, di Daging unggas Semua jenis daging unggas (dada, utuh, paha 73.9
atas/bawah, jeroan, isian)
bawah kuku dan pergelangan) dengan sabun minimum of 20 detik
Telur dan makanan mengandung telur Telur Masak sampai kuning dan putih padat
• Bilas dengan air mengalir
• Rendam atau semprot dengan sanitaiser Makanan mengandung telur (misal quiche) 71.1
• Keringkan dengan air drier atau tisu/handuk disposable Makanan sisa * dan casseroles Makanan sisa* dan casseroles 73.9
Seafoods Ikan bersirip (tuna dll) 62.8 atau sampai daging “keruh”, mudah
Kebersihan peralatan dan permukaan yang kontak pangan dipisahkan dengan garpu
• Hilangkan kotoran (residu makanan) pada peralatan, piranti, meja dapur, wadah dengan air dan Udang, lobster, kepiting, simping (scallop) Masak sampai daging putih, seperti
deterjen (cleaning) mutiara dan keruh
Kerang (clam), tiram (oyster), remis (mussel) Masak sampai cangkang membuka
• Bunuh mikroorganisme pada peralatan, piranti, meja dapur, wadah dengan agar tidak tumbuh atau
membentuk spora dengan air panas atau sanitaiser (disinfection) Daging babi dan ham Daging babi segar, termasuk ham segar 62.8
29 Precooked ham 73.9
Ratih Dewanti-Hariyadi
29 30
Ratih Dewanti-Hariyadi/2022 5
6/9/22
4 5
Memisahkan pangan mentah dari yang matang Penyimpanan pada suhu yang tepat
• Cemaran (biologi, juga kimia, fisik) juga dapat berasal dari kontaminasi Penyimpanan Beku (suhu -18oC)
silang atau kontaminasi ulang • Pangan risiko tinggi (olahan daging, susu, seafood, telur, pasta,nasi)
• Beberapa minggu – bulan
• Penting untuk memisahkan/membedakan piranti (talenan, pisau,
wadah penyimpanan) untuk makanan mentah dari yang untuk makanan Penyimpanan Dingin (suhu >0 - 5oC)
olahan agar tidak terjadi kontaminasi silang/ulang • pangan risiko tinggi
• Dalam menyimpan produk di kulkas, misalnya, pastikan bahan mentah • ready-to-eat : casseroles, salad, pizza, sandwiches, cakes
• Umumnya untuk beberapa hari – minggu tergantung produk
dan matang (olahan) tidak bercampur; jika terpaksa bercampur,
pastikan kemasannya kedap dan makanan mentah berada di bawah Penyimpanan Suhu Ruang
makanan matang • Makanan dengan kadar air rendah (tepung, biscuit, dodol, ikan asin,
abon), pH rendah (jeruk, cuka), makanan kaleng, pangan risiko rendah
31 32
Ratih Dewanti-Hariyadi Ratih Dewanti-Hariyadi http://ratihde.staff.ipb.ac.id/
31 32
33 34
35 36
Ratih Dewanti-Hariyadi/2022 6
6/9/22
2. Kondisi dan Kebersihan Permukaan yang Kontak Pangan 2. D eterm ine the C ritical C ontrol Points (C C Ps).
A ssem ble H A C C P Team and Identify Scope
3. Pencegahan kontaminasi silang (Step 1) 3. Establish validated critical lim its.
37 38
39 40
Ratih Dewanti-Hariyadi
http://ratihde.staff.ipb.ac.id/
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan
SEAFAST Center, LPPM
Kampus IPB Darmaga
Thank You!
Ratih Dewanti-Hariyadi
41
Ratih Dewanti-Hariyadi/2022 7