Anda di halaman 1dari 7

Fakultas Psikologi Diserahkan kepada:

Universitas Kristen Maranatha DR. Gianti Gunawan,M.Psi,Psikolog

Bandung Dra Irawati, M.Psi, psikolog

PSIKOLOGI KEPRIBADIAN

TUGAS KELOMPOK

“Tugas Blind case Rogers”

Disusun Oleh:

Evita Debora Meipresta 2130173


Sabina Fitri Syakura 2130176
Yohana Aprilia Nugroho 2130178
Danetha Agtiani Puteri 2130189
Yohanes Sesario Sitompul 2130191

Kelas C

Diserahkan pada tanggal:

31 Mei 2022
I. TERJEMAHAN KASUS

Case Study 19 - Carl Rogers

Katharine dijadwalkan menghadiri reuni SMA ke-20 bulan depan dan sang
at menantikannya. Dia sengaja melewatkan reuni SMA ke-10 karena dia merasa g
agal. Dia takut teman sekelas lamanya akan mencapai lebih dari yang dia miliki. L
ebih buruk lagi, dia takut mereka akan merasa kasihan padanya.
Tepat sebelum reuni ke-10, Katharine telah bercerai, dan dia bekerja sebag
ai sekretaris untuk menghidupi dirinya sendiri. Katharine menikahi kekasih SMA-
nya setahun setelah mereka lulus. Dia selalu ingin menikah; sebagai seorang anak,
dia memimpikannya. Jadi, ketika pacarnya memintanya untuk menikah denganny
a, dia dengan senang hati setuju. Tapi pernikahan bukanlah segalanya yang dia har
apkan. Di sekolah menengah dia bermimpi juga memiliki bisnis sendiri, tetapi sua
minya tidak setuju dia mengambil kursus bisnis di perguruan tinggi setempat dan
mengecilkan setiap upaya yang dia lakukan untuk mendapatkan uang sendiri. Dia
menginginkan seorang istri yang tinggal di rumah dan sepenuhnya merawat dia da
n rumahnya. Pernikahan itu mengecewakan juga karena dia tidak bisa hamil dan ti
dak memiliki keturunan dalam pernikahannya. Pernikahan berakhir ketika suamin
ya mulai berselingkuh dengan rekan kerjanya dan meminta Katharine untuk berce
rai agar dia bisa menikahi cinta barunya. Katharine merasa sangat hancur.
Dia tidak punya suami, tidak punya anak, dan tidak punya karier. Dia tidak
pernah membayangkan dirinya dalam situasi itu. Di sekolah menengah, dia selalu
berpikir dia akan menjadi salah satu wanita yang memiliki segalanya: karier dan k
ehidupan keluarga. Sekarang dia adalah seorang sekretaris dalam bisnis orang lain
tanpa kemungkinan keluarga yang terlihat. Lebih buruk lagi, Katharine telah berta
mbah 30 pound setahun setelah dia bercerai. Dia selalu langsing dan tidak berniat
pergi ke reuni dengan penampilan seperti sekarang.
Seorang rekan kerja mencatat depresi Katharine setelah perceraiannya dan
menyarankan agar dia menemaninya ke kelompok pendukung wanitanya. Kelomp
ok pendukung mengubah hidup Katharine. Wanita lain dalam kelompok itu mend
engarkan apa yang dia katakan dan sepertinya mengerti apa yang dia alami. Saat d
ia terus pergi ke kelompok itu, dan ketika dia mengetahui bahwa mereka tidak aka
n mengasihaninya atau mengolok-oloknya, dia lebih terbuka dan mendiskusikan p
erasaannya. Akhirnya dia memberitahu mereka tentang mimpi sekolah menengah
nya untuk memiliki bisnis sendiri. Dia enggan membicarakan hal ini dengan mere
ka pada awalnya karena mantan suaminya selalu mengolok-oloknya ketika dia me
ngemukakan kemungkinan itu. Alih-alih kritik, dia menerima dukungan dari kelo
mpoknya.

1
Mereka mendorongnya untuk mengambil beberapa kursus bisnis dan mend
iskusikan dengannya jenis bisnis apa yang bisa dia buka. Ketika mereka mengetah
ui bahwa dia artistik, mereka menyarankan agar dia mencoba membuat dan menju
al beberapa kerajinan di berbagai pameran kerajinan. Katharine melakukan hal itu,
bereksperimen dengan berbagai rangkaian bunga, dekorasi Natal, dan pernak-pern
ik di akhir pekan dan malam hari. Meskipun barang-barang ini terjual, dia tidak m
enjual cukup banyak untuk dapat menghidupi dirinya sendiri dan memulai bisnisn
ya sendiri. Dia tidak menemukan ceruknya sampai dia mulai membuat kayu. Dia
mulai membuat Santa yang tampak bergaya Victoria dari kayu dan melukisnya de
ngan tangan. Mereka menemukan sentuhan unik Katharine dalam karyanya. Ini m
emberinya kepercayaan diri yang dia butuhkan.
Katharine membangun inventarisnya dan menyewa etalase kecil di mana d
ia mulai menjual santa-nya bersama dengan barang-barang buatan tangan lainnya
yang dia jual atas komisi dari pengrajin lain yang telah menjalin jaringan dengann
ya. Akhirnya, dia menghasilkan cukup uang untuk dapat berhenti dari pekerjaan s
ekretarisnya dan mencurahkan seluruh perhatiannya untuk bisnisnya. Barang-bara
ngnya menjadi sangat populer sehingga dia harus mempekerjakan dua orang paru
h waktu untuk mengatur inventarisnya dan memenuhi pesanan online yang dia teri
ma dari situs web yang dia kembangkan untuk mengiklankan produk dan bisnisny
a.
Membuka bisnisnya juga memiliki efek positif lainnya. Itu membuatnya sa
ngat sibuk sehingga dia tidak selalu punya waktu untuk makan, jadi Katharine keh
ilangan 20 dari 30 pound yang diperolehnya setelah perceraiannya. Secara sosial,
dia melihat lebih banyak orang seperti "pelanggan tetapnya", pelanggan yang data
ng kembali berulang kali dan mengambil Sinterklasnya. Bahkan, seorang pelangg
an yang dia temui di tokonya (juga seorang tukang kayu) mengajaknya berkencan,
dan hubungan mereka berkembang hingga mereka menikah. Ia juga merasa dibutu
hkan karena memiliki dua rekan kerja yang bergantung padanya. Dia juga bergant
ung pada mereka, dan terkadang mereka memberikan saran bagus untuk toko dan
situs web, dan penanganan inventaris dan pesanan situs web mereka memungkink
an Katharine lebih banyak waktu untuk membuat santa-nya. Dia bahkan menjadi a
ktif di kamar dagang lokal. Katharine tidak lagi merasa gagal dan percaya diri me
nghadiri reuni ke-20nya.

2
II. PERTANYAAN APLIKASI
Menggunakan Rogers’s person-centered theory, jelaskan perilaku Katheri
ne dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.

1. Bagaimana (self-concept)/ konsep diri Katharine berbeda dari


(ideal self)/ diri idealnya sebelumnya pengalaman dengan kelo
mpok pendukungnya? Apa artinya ini tentang kesehatan ment
alnya, menurut teori Rogers?
Jawab:
Menurut teori Rogers, self-concept Katharine berbeda dari i
deal self-nya karena pengalaman yang tidak sesuai dengan self-con
cept Katharine pada masa lalunya, yang kemudian ditolak atau dite
rima hanya dalam bentuk yang menyimpang dalam dirinya. Self-co
ncept yang mapan tidak membuat perubahan menjadi tidak mungki
n (hanya sulit). Dikatakan dalam teori Rogers, perubahan paling m
udah terjadi dalam suasana penerimaan oleh orang lain, yang mem
ungkinkan seseorang untuk mengurangi kecemasan dan ancaman d
an untuk mengambil kepemilikan dari pengalaman sebelumnya/ pe
ngalaman yang ditolak. Dan semua hal itu ditemukan Katharine dal
am kelompok pendukungnya, sehingga pandangan Katharine tenta
ng self yang ia inginkan terpenuhi.
Jika ada celah antara ideal self dan self concept maka akan
dapat menyebabkan inkongruen (ketidaksesuaian) dan kepribadian
yang tidak sehat. Namun, individu yang memiliki kondisi psikologi
s yang sehat, menghayati bahwa hanya terdapat perbedaan kecil ant
ara self concept dengan kondisi ideal yang ia inginkan.

2. Bagaimana teori Rogers dapat menjelaskan penyebab dari seti


ap perbedaan dalam diri Katharine?
Jawab:
Katherine menunjukan kekayaannya. Dia selalu melakukan
apa yang diperintahkan oleh suaminya untuk dia lakukan daripada
memenuhi kebutuhannya sendiri, seperti misalnya, suaminya tidak
setuju dengan minatnya untuk belajar tentang bisnis dan usahanya
dalam mencari uang sendiri. Dia ingin memiliki istri yang tinggal d
i rumah yang akan merawatnya, tetapi meskipun mereka mencoba,
dia tidak dapat hamil dan pernikahannya tidak seperti yang dia hara
pkan. Harga dirinya menyebabkan persepsi yang tidak menguntung
kan tentang dirinya sendiri yang pada akhirnya memperburuk jarak
nya dari diri idealnya

3
3. Bagaimana konsep diri Katharine berbeda dari diri idealnya se
telah pengalamannya dengan kelompok pendukungnya? Apa a
rtinya ini tentang kesehatan mentalnya, menurut teori Rogers?
Jawab:
Setelah pengalamannya dengan kelompok pendukungnya,
Katharine mampu tumbuh melampaui harga diri positif bersyarat y
ang telah dia kenal. Dia mulai menunjukkan kemajuan menuju men
jadi individu yang lebih bulat dan berfungsi penuh. Dengan menga
mbil kursus bisnis dan mencoba keterampilan artistiknya, Katharin
e menunjukkan keterbukaan terhadap pengalaman. Ia menunjukkan
kecenderungan ke arah otonomi (kebebasan diri) dan kecenderunga
n ke arah keutuhan (merasa lengkap). Dia juga memenuhi persyarat
an Rogers tentang proses penilaian organisme yang membawa kita
menuju pemenuhan pengalaman dan jauh dari pengalaman yang tid
ak konsisten dengan kecenderungan aktualisasi karena pengalaman
penuh emosi mendorong pertumbuhan. Saat bisnisnya berkembang
pesat, Katharine mampu membentuk hubungan baru. Dia tidak me
ngungkapkan proses defensif atau gejala perasaan terancam; Katha
rine telah melakukan proses penilaian organisme.

4. Apa karakteristik terapis Rogerian yang diberikan kelompok p


endukung Katherine padanya yang memungkinkan pengurang
an ketidaksesuaian di antara dirinya sendiri?
Jawab:
Seperti yang diketahui bahwa Katherine ini berada jauh dari
ideal self nya yang diimpikan, seperti bermimpi untuk memiliki bis
nisnya sendiri dan upaya untuk bisa menghasilkan uangnya sendiri.
Kelompok pendukungnya Katherine atau support group Katherine,
mau untuk mendengarkan apa yang Katherine inginkan dan curhata
n-curhatannya, memahami kondisinya sehingga Katherine dapat ter
buka mengenai keinginannya untuk membuka bisnis, dan support
group nya bahkan mendorong Katherine untuk ikut kursus bisnis y
ang diperlukan. Dimana dari ketiga itu bisa dilihat karakteristik Ro
gerian yaitu conditions , dimana support groupnya mau mendengar
kan dan berempati, rasa empatinya dapat terlihat dimana Katherine

4
merasa mereka mengerti apa yang dia alami, process, dan outcom
e nya.

5
DAFTAR PUSTAKA

Feist. Gregory J.; Tomi-Ann Roberts; Jess Feist. (2021). Theories of Personality.
10Th Edition. New York. McGraw-Hill Education.
Ashcraft, Donna .M. ( 2015). Personality Theories Workbook. 6Th Edition. Cenga
ge Learning

Anda mungkin juga menyukai