Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

DENGUE HEMORRHAGIC FEVER (DHF)


KEPERAWATAN DASAR PROFESI

Di Susun Oleh:

Nama : Fera Wahyu Santika

Nim :20902100058

PRODI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

2022
PENGERTIAN
PENYEBAB
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang
MANIFESTASI KLINIK menyerang anak dan orang dewasa yang disebabkan oleh virus Virus dengue, termasuk genus Flavivirus, keluarga flaviridae.
dengan manifestasi berupa demam akut, perdarahan, nyeri otot Terdapat 4 serotipe virus yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-
Menurut Soedarto, (2008) tanda dan gejala demam berdarah 4. Keempatnya ditemukan di Indonesia dengan DEN-3 serotipe
sebagai berikut: dan sendi. Dengue adalah suatu infeksi Arbovirus (Artropod
terbanyak. Infeksi salah satu serotipe akan menimbulkan antibody
Born Virus) yang akut ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti terhadap serotipe yang bersangkutan, sedangkan antibody yang
a. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 - 40 derajat atau oleh Aedes Aebopictus (Wijayaningsih 2017) terbentuk terhadap serotipe lain sangat kurang, sehingga tidak
Celsius). Demam tinggi mendadak selama 2 sampai 7 hari
dapat memberikan perlindungan yang memadai terhadap serotipe
kemudian menuju suhu normal atau lebih rendah disertai
lain tersebut. Seseorang yang tinggal di daerah endemis dengue
nyeri kepala, nyeri punggung, nyeri tulang dan
dapat terinfeksi oleh 3 atau 4 serotipe selama hidupnya. Keempat
persendian, rasa lemah serta nyeri perut.
serotipe virus dengue dapat ditemukan di berbagai daerah di
b. Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik
(purpura) perdarahan. DENGUE HEMORRHAGIC FEVER Indonesia (Nurarif & Kusuma 2015)
c. Terjadi pembesaran hati (Hepatomegali). Pada permulaan
dari demam biasanya hati sudah teraba, meskipun pada (DHF)
anak yang kurang gizi hati juga sudah teraba. Bila terjadi
peningkatan dari hepatomigali dan hati teraba kenyal
harus diperhatikan kemungkinan akan terjadi renjatan KLASIFIKASI
pada penderita.
PATOFISIOLOGI Menurut WHO DHF dibagi dalam 4 derajat yaitu (Nurarif &
d. Renjatan. Permulaan syok biasanya terjadi pada hari ke-3
sejak sakitnya penderita, dimulai dengan tanda-tanda Kusuma 2015) :
Virus dengue masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes
kegagalan sirkulasi yaitu kulit lembab, dingin pada ujung aegypti dan kemudian bereaksi dengan antibodi dan terbentuklah a. Derajat I yaitu demam disertai gejala klinik khas dan satu-
hidung, jari tangan, jari kaki serta sianosis disekitar mulut. kompleks virus-antibody, dalam sirkulasi akan mengaktivasi sistem satunya manifestasi perdarahan dalam uji tourniquet positif,
Bila syok terjadi pada masa demam maka biasanya komplemen.Virus dengue masuk kedalam tubuh melalui gigitan trombositopenia, himokonsentrasi.
menunjukkan prognosis yang buruk. nyamuk dan infeksi pertama kali menyebabkan demam dengue. Reaksi b. Derajat II yaitu seperti derajat I, disertai dengan perdarahan
e. Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok. tubuh merupakan reaksi yang biasa terlihat pada infeksi oleh virus. spontan pada kulit atau perdarahan di tempat lain.
f. Pada pemeriksaan laboratorium (darah) hari ke 3 - 7 Reaksi yang amat berbeda akan tampak, bila seseorang mendapat c. Derajat III yaitu ditemukannya kegagalan sirkulasi, ditandai
terjadi penurunan trombosit dibawah 100.000 /mm3 infeksi berulang dengan tipe Virus dengue yang berlainan. Dan DHF oleh nadi cepat dan lemah, tekanan darah menurun (20 mmHg
(Trombositopeni), terjadi peningkatan nilai Hematokrit dapat terjadi bila seseorang setelah terinfeksi pertama kali, mendapat atau kurang) atau hipotensi disertai dengan sianosis disekitar
diatas 20% dari nilai normal (Hemokonsentrasi). infeksi berulang Virus dengue lainnya. Re-infeksi ini akan mulut, kulit dingin dan lembab dan anak tampak gelisah.
g. Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti menyebabkan suatu reaksi anamnestik antibodi, sehingga menimbulkan d. Derajat IV yaitu syok berat, nadi tidak teraba dan tekanan darah
mual, muntah, penurunan nafsu makan (anoreksia), sakit konsentrasi kompleks antigen-antibodi (kompleks virus-antibodi) yang tidak teratur.
perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala. tinggi (Sujono, 2010)
h. Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.
i. Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan
PENATALAKSANAAN
PEMERIKSAAN PENUNJANG
pegal/sakit pada persendian.
a. Permeriksaa Laboratorium : Darah Lengkap = Hemokonsentrasi ( Hematokrit
a. Tirah baring atau istirahat baring. meningkat 20 % atau lebih ) Thrombocitopeni ( 100. 000/ mm3 atau kurang )
b. Minum banyak (2 – 2,5 liter/24 jam) dapat berupa : susu, b. Uj Serologi :Uji HI ( hemaaglutinaion Inhibition Test )
teh manis, sirup dan beri penderita sedikit oralit, pemberian
c. Rontgen Thorax = Effusi Pleura, Pemeriksaan radiologis (foto toraks PA tegak
cairan merupakan hal yang paling penting bagi penderita
dan lateral dekubitus kanan) dapat dilakukan untuk melihat ada tidaknya efusi
DHF.
pleura, terutama pada hemitoraks kanan dan pada keadaan perembesan plasma
c. Monitor tanda-tanda vital tiap 3 jam (suhu, nadi, tensi,
pernafasan) jika kondisi pasien memburuk, observasi ketat hebat, efusi dapat ditemukan pada kedua hemitoraks. Asites dan efusi pleura
tiap jam.
dapat pula dideteksi dengan USG
d. Periksa Hb, Ht dan trombosit setiap hari.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN 1. Hipertermi berhubungan dengan proses
infeksi virus dengue
Dx 1 : Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus dengue 2. Hipovolemia berhubungan dengan
Pengobatan demam peningkatan permeabilitas kapiler
3. Resiko syok hipovolemia berhubungan
- Monitor suhu sesering mungkin
dengan kehilangan cairan secara aktif
- Berikan anti piretik ditandai dengan pendarahan
FOKUS PENGKAJIAN
- Kompres pada lipatan paha dan aksila KEPERAWATAN

- Kolaborasikan dalam pemberian cairan intravena 1) Identitas Klien


2) Alasan masuk RS
3) Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Dahulu : Pernah
Dx 2 : Hipovolemia berhubungan dengan peningkatan menderita asma, CHF, ISPA, batuk
ASKEP DENGUE b. Riwayat Kesehatan Sekarang :
permeabilitas kapiler HEMORRHAGIC FEVER Klien mengeluh sesak nafas, nyeri
(DHF) dada
- Monitor keadaan umum anak
c. Riwayat Kesehatan Keluarga :
- Observasi dan mencatat intake dan output cairan mendapatkan data riwayat
kesehatan pasien
- Berikan minum yang adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuh
- Kolaborasi pemberian terapi cairan intravena

DAFTAR PUSTAKA

Candra, Aryu. 2017. “Dengue Hemorrhagic Fever : Epidemiology ,


Dx 3 : Resiko syok hipovolemia berhubungan dengan kehilangan Pathogenesis , and Its Transmission Risk Factors.” 2(2): 110–19...
cairan secara aktif ditandai dengan pendarahan
Pencegahan syok PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (Definisi dan Indicator
Diagnostik) Edisi 1 Cetakan III Revisi. Jakarta: DPP. PPNI. ISBN.978-602-
- Monitor fungsi neurologis 18445-6-4.
- Monitor suhu dan pernafasan PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (Definisi dan Tindakan
- Pantau nilai lab dan HB, HT Keperawatan) Edisi 1 Cetakan II. Jakarta: DPP. PPNI. ISBN.978-602-18445-9-
5.
- Monitor tanda dan gejala asites
- Monitor status cairan input dan output

Anda mungkin juga menyukai