Anda di halaman 1dari 18

KAJIAN TEOLOGIS TENTANG MAKNA ROTI DALAM PERJAMUAN

KUDUS
BERDASARKAN MATIUS 26:26-29 SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP
JEMAAT ELIM MAHIA
Claudia m mangalana1
Remelia F Dalensang
1,2
Program Studi Teologi,Fakultas Teologi,Universitas Halmahera-Alamat: Jalan
Trans Tobelo
E-Mail:iyyaClaudia@gmail.com. No Tlpn:082217757043

11191620
Abstract
Perjamuan kudus adalah salah satu ritual yang masih di pelihara hingga saat ini banyak berbagai ajaran tentang
pemaknaan perjamuan kudus dari berbagai aliran bahkan dari para teolog teolog terkenal sehingga makna
perjamuan mempunyai makna yang berbeda beda dan juga perjamuan identik dengan hal yang sacral sehingga
umat kristiani sering memahami perjamuan kudus dalam halnya tentang makna roti yang di doakan kadang
berbeda untuk itu dengan hal ini sehingga terjadi kesalapahaman akan makna perjamuan itu dan juga ada yang
memahami roti yang di doakan tidak boleh di makan oleh anak anak.memahami akan makna roti yang telah di
doakan dalam perjamuan kudus, perlu adanya pemahaman mendasar mengenai perjamuan kudus dalam
penelitian ini, tujuan akan tulisan ini yaitu agar jemaat dapat memahami Kembali akan makna roti yang telah di
doakan dalam perjamuan kudus berdasarkan Matius 26:26-29.karena Sebagian Jemaat memamahi roti yang
telah di doakan tidak boleh di makan oleh anak anak.Dalam penelitian ini metode yang di gunakan adalah secara
kajian bliblika dan juga wawancara terhadap jemaat terlebih khusus jemaat elim mahia dan juga di tunjang
dengan berbagai referensi dari berbagai jurnal,buku-buku yang membahas tentang makna roti,dan pendapat para
teolog dalam perjamuan kudus dan juga di tunjang dengan media elektronik .Berdasarkan tujuan dan metode
yang di gunakan penulis di atas,maka,hasil dari penelitian ini bahwa jemaat memahami roti perjamuan
mempunyai makna sebagai lambang tubuh kristus.

Kata kunci : perjamuan kudus,makna roti,jemaat

Abstract
Holy Communion is one of the rituals that is still maintained until now, there are many various teachings about
the meaning of the Holy Communion from various sects, even from well-known theologians, so that the
meaning of supper has different meanings and also banquet is identical with sacred things so that Christians
often understand Holy Communion in terms of the meaning of the bread that is prayed for is sometimes
different from this so that there is a misunderstanding of the meaning of the supper and there are also those who
understand that the bread that is prayed for cannot be eaten by children. Holy Communion, it is necessary to
have a basic understanding of Holy Communion in this research, the purpose of this paper is so that the
congregation can understand the meaning of the bread that has been prayed for in Holy Communion based on
John 5:56-57. pray that children should not eat it. In the researcher In this method, the method used is biblical
studies and also interviews with the congregation, especially the Elim Mahia congregation and is also supported
by various references from various journals, books discussing the meaning of bread, and the opinions of
theologians in Holy Communion and also in supported by electronic media. Based on the objectives and
methods used by the author above, the results of this study indicate that the congregation understands the bread
of the banquet has a meaning as a symbol of the body of Christ.

Keywords: holy communion, meaning of bread, congregation


PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Perjamuan kudus merupakan salah satu ritual yang masih terpelihara saat ini, ada beberapa
pandangan mengenai pengertian perjamuan kudus yang di mana menurut C.J.den Heyer
mengatakan bahwa” perjamuan kudus bertolak dari Firman Tuhan dan tradisi”.1
Perjamuan kudus sendiri memiliki pengertian secara umum dalam kamus Alkitab
yaitu :
Sakramen berasal dari Bahasa latin sacramentum,berarti ‘sumpah’. Istilah sakramen di
gunakan untuk upacaa keagamaan Kristen. Dalam kitab PB kita mengenal dua sakramen yaitu
Sakramen Baptisan Kudus dan Sakramen perjamuan Kudus. Sakramen-sakramen,menurut
Katekismus Heidelberg adalah akta akta atau upacara-upacara yang di tetapkan oleh
Allah,dengan maksud : untuk berfungsi sebagai tanda-tanda dari janji Allah,yang di
sampaikan-Nya kepada kita dalam Firman-Nya. Dalam ibadah ibadah Kristen Kasih Allah
yang kelihatan terwujud pada sakramen perjamuan kudus melalui Tindakan dan tanda tanda
yang di buatnya… praktik praktik ekaristi di seluruh kekristenan menjadi saksi jejak yang di
tinggalkan Yesus pada tipe ibadah ini. Tidak mengherankan,karena meskipun mempunyai
akar yang kuat dalam ke-Yehudian,ekaristi adalah bentuk ibadah Kristen paling khas.Ekaristi
memuat autoritas hubungan langsung dengan Sang Jurusslamat itu sendiri. 2

Selain dari itu perjamuan kudus pun identik dengan mulainya yesus mengadakan perjamuan
terakhir dengan para muridnya yang di mana dari perkataan yesus di dalam Matius 26:26-29
yang di saat itu di pahami dengan tradisi kuno yang berdasarkan perjanjian lama tentang
perayaan paskah dan jamuan makan malam.
Perjamuan makan malam terakhir berlangsung di tengah suasana yang meriah pesta Paskah di
seluruh Yerusalem. Yesus memulai Perjamuan Malam Terakhir menurut tata cara Taurat dan
Tradisi Yahudi. Yesus mengambil roti,mengucapkan berakha atasnya,memecah roti dan
membagikannya kepada murid murid-Nya; lalu ia mengambil cawan, mengucapkan berakha
dan memberikannya kepada mereka. Ia menjelaksan makna santapan itu: “ Ambilah,inilah
tubuh-ku’’ dan “Inilah darah-Ku’’, darah perjanjian,yang di tumpahkan bagi banyak orang’’.
Yesus menempatkn perjamuan itu dalam perspektif eskatologis.”sesungguhnya Aku tidak
akan minum lagi hasil pokok anggur sampai pada hari Aku meminumnya,yaitu yang
baru,dalam kerajaan Allah.3

1
CJ.den.Heyer.perjamuan Tuhan,studi menegenai paskah dan perjamuan kudus betolak dari penafsiran dan
teologi Alkitabiah,jakarta;BPK Gunung Mulia,1997
2
James F.White,pengantar ibadah Kristen,(Jakarta :Bpk Gunung Mulia,2005),Hlm 165&228
Dalam Matius 26:26-29,Yesus berkata’’Inilah Tubuh-Ku-Inilah darah-Ku. Jadi dalam
sakramen perjamuan Kudus, kita menerima Tubuh dan darah Kristus sebagai lambang
Kekristenan Kita dalam perjamuan Kudus. Dan dalam Sakramen juga …bukan saja menerima
Tubuh dan Darah Kristus tetapi kita juga menerima Pengampunan dosa, kehidupan dan
keselamatan yang berasal dari Kristus. Sehingga Sakramen adalah peringatan akan
pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib.4

Dari sinilah gereja menetapkan dan memberi makna atas perjamuan kudus tetapi seiring dengan
timbulnya berbagai para teolog yang banyak mengemukakan pendapat mengenai perjamuan
kudus,sehingga dalam kehidupan berjemaat seringkali memiliki pemikiran atau pemahaman akan
makna perjamuan kudus yang berbeda beda bukan saja berjemaat di kalangan para hamba Tuhan atau
pendeta saja sering memiliki pemahaman yang berbeda beda.

Dalam kehidupan bergereja Jemaat Elim Mahia,sesuai dengan realita yang terjadi dari berbagai
cerita cerita yang berdasarkan pengalaman mereka memahami makna perjamuan Kudus adalah hal
yang sacral sehingga dalam melakukan perjamuan Kudus salah satunya bahan yang di pakai sebagai
lambang Tubuh Kristus yaitu roti memiliki makna yang sangat berarti sehingga setelah roti di
bawakan di atas meja perjamuan dan telah di doakan tidak bisa lagi di bawa pulang untuk di berikan
oleh anak anak. ataupun kepada orang orang yang tidak mengikuti perjamuan kudus

Bertolak dari latar belakang dan pemilihan judul di atas, maka penulis mengangkat proposal ini
dengan judul’’MAKNA ROTI DALAM PERJAMUAN KUDUS ”.dengan sub judul : suatu kajian
Teologis berdasarkan Matius 26:26-29 mengenai pemahaman Jemaat tentang makna roti dalam
perjamuan Kudus dan Implikasinya terhadap Jemaat Elim Mahia

METODE PENELITIAN

Dalam tulisan ini penulis menggunakan metode Historis Kritis, yang di mana dalam metode Historis
Kritis merupakan pendekatan Alkitab melalui pengertian yang objektif dalam arti ilmiah.

3
Ester A.Susanto.Editor Loanes Rakhmat,Liturgi Meja Tuhan (Dinamika perayaan pelayanan):Unit publikasi dan
Informasi,STT Jakarta 2005.hlm 20-21
4
G.D.Dahlenburg,pemberitaan Firman dan pelayanan sakramen.BPK Gunung Mulia,Jakarta 1997.hlm 35-38
PEMBAHASAN

I. PERJAMUAN KUDUS

perjamuan kudus merupakan salah satu ritual yang masih terpelihara hingga saat ini. Gereja
menerima Perjamun Kudus sebagai pemberian Tuhan. Rasul Paulus menulis :

“Apa yang kuteruskan padamu telah aku terima dari Tuhan Yesus,pada malam waktu Ia di
serahkan,mengambil roti dan sesudah itu ia mengucap syukur atasnya;Ia memecah-
mecahkannya dan berkata : ‘’Inilah Tubuhku,yang di serahkan bagi kamu; perbuatlah ini
menjadi peringatan akan aku.’’. Demikian juga ia mengambil cawan,sesudah makan,lalu
berkata : cawan ini adalah perjanjian baru yang di meterai oleh darahKu,perbuatlah ini
setiap kali kamu meminumnya,menjadi peringatan akan Aku’’( 1 Korintus 11:23-
25;bandingkan Matius 14:22-25;Lukas 22:14-20.” 5

pengertian perjamuan kudus tidak terlepas dari di mulainya perkataan Yesus Kristus yang di
mana kata kata Yesus dalam perjamuan malam Bersama para muridnya sehingga gereja
hingga saat ini masih memakai perkataan Yesus sebagai makna akan perjamuan Kudus.
‘’Perjamuan kudus dalam kekristenan merupakan hal yang sacral,maka tidak sembarangan
orang mengikuti dan melakukannya. perjamuan kudus merupakan salah satu Sakramen dalam
Gereja yang waktu pelaksaannya sama antara denominasi yang satu dengan yang lainnya.Arti
dan makna perjamuan kudus adalah supaya kita semakin hari semakin mendekatkan diri
kepada Tuhan’’6. Bukan hanya kita lebih mendekatkan diri kepada Tuhan tetapi kita lebih
menghargai akan pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib dengan melakukan perbuatan baik
yang berkenan di hadapannya.

1.2 Arti dan makna perjamuan kudus

Perjamuan kudus pada hakekatnya adalah sakramen dari karunia Allah dalam Yesus Kristus
oleh kuasa Roh Kudus. Ada beberapa arti dan makna Perjamuan Kudus Sebagai berikut :

1. Perintah Untuk Senantiasa Mengingat Yesus

Pada 1 Korintus 11:27, “Paulus mengatakan bahwa barang siapa yang makan roti dan anggur
dengan cara yang tidak layak,maka dia berdosa terhadap tubuh Tuhan”7.Ada beberapa

5
Alkitab LAI,1 Korintus 11:23-25, injil matius 14:22-25,injil Lukas :22:14-20,Jakarta 2009
6
Https://teologialkitab.Blogspot.com/2012.com/08/arti dan makna perjamuan kudus. Diakses pada tanggal 25
februari 2022 pukul 20:10 WIT.
7
ALKITAB (LAI).1 Korintus 11:27.jakarta 2009. Hlm 241-242
kemungkinan mengenai apa yang di maksud dengan “ yang tidak layak” bisa di katakan
bahwa kata “tidak layak” berarti dia tidak bersungguh-sungguh dalam … akan roti dan
anggur yang di mana sebagai Tubuh dan Darah Kristus.

Hal semacam inilah yang menunjukan sikap tidak menghargai akan sesuatu yang telah di
korbankan oleh Yesus Kristus, sehingga perlu adanya pemahaman akan Firman agar dapat
memaknai perjamuan kudus yang sungguh-sungguh dengan mengingat akan perintah untuk
mengingat akan Yesus

2. Bersatunya Pribadi Kita dengan Kristus

Dalam Yohanes 5:56-27, di katakana bahwa “ siapa saja yang makan tubuh-Nya dan minum
darah-Nya maka ia akan tinggal di dalam Yesus dan Yesus di dalam Dia. Dalam memahami
akan perkataan Yohanes bahwa kita yang telah mengikuti perjamuan berarti menerimah
tubuh dan darah Yesus sebagai bentuk roti dan anggur berarti kita percaya Yesus ada dalam
kehidupan pribadi kita. Tentu roti dan anggur jika kita memaknai dengan sungguh-sungguh
dengan percaya akan perkataan Yesus maka perjamuan kudus yang kita ikuti memiliki makna
yang mendalam, tetapi jika kita memahami roti dan anggur hanyalah makanan dan minuman
biasa maka makna perjamuan hanyalah sia sia dan tentunya roh kudus tidak bekerja di
dalamnya.

3. Mengingat akan pentingnya persekutuan

Dalam suatu komunitas atau dalam Jemaat tentunya sangat penting dalam mengikuti
berbagai persekutuan yang ada karena persekutuan dalam beribadah adalah hal yang
menunjukan bahwa kita orang percaya di dorong agar lebih dekat dengan Tuhan, bukan
saja dapat dekat dengan Tuhan tetapi kita dapat dekat satu sama lain sehingga kita dapat
Bersatu dalam tubuh Kristus. Itulah mengapa perjamuan yang di laksanakan selalu di
lakukan Bersama sama dengan Jemaat. Yesus pun dalam perjamuan terakhirnya dia
melakukan Perjamuan malam Bersama dengan para muridnya.

4. Dengan persekutuan, kita bisa lebih mengenal Tentang Keselamatan Allah.

Seperti yang di jelaskan di atas bahwa persekutuan bukan saja mendorong kita lebih dekat
dengan Tuhan atau Bersama sama tetapi kita juga dapat memahami akan keselamatan yang
di janjikan allah melalui Yesus Kristus.sehingga dalam persekutuan kita bisa belajar saling
mengasihi,belajar untuk saling memaafkan dan masih banyak lainya tentang bagaimana kita
mengenal keselamatan Allah untuk kita. 8

2.2 Sakramen Perjamuan Kudus Menurut Para Reformator/ahli

Pengertian perjamuan kudus sudah sangat luas dan telah di bahas oleh berbagai para
reformator, ada beberapa pandangan para-reformator mengenai perjamuan kudus :

Zwingli memahami bahwa Perjamuan Kudus adalah sebagai tanda atau materi tentang
pengorbanan Kristus yang menjadi keselamatan bagi manusia. Perkataan Yesus, "Inilah
tubuhKu" menurut Zwingli hanyalah berarti: dengan ini dikiaskan tubuh-Ku. Zwingli tidak
mengakui bahwa Kristuslah yang sungguh berfirman dan bertindak dalam berlangsungnya
sakramen; ia menganggap sakramen hanya suatu perbuatan yang bersifat lambang, yang
dilakukan oleh orang beriman. Dengan demikian fungsi Perjamuan Kudus adalah merupakan
bukti bahwa seseorang telah menerima penghapusan dosa dan keselamatan

Ajaran Luther tentang Perjamuan Kudus dia sebut Kon-substansiasi (kon = sama-
sama): roti dan anggur itu tidak berubah menjadi tubuh dan darah Kristus (trans-substansiasi).
Tetapi tubuh dan darah Kristus mendiami roti dan anggur itu sehingga ada 2 zat atau
substansi yang sama-sama terkandung dalam roti dan anggur itu. Gereja Lutheran memahami
bahwa di dalam Perjamuan Kudus Kristus sungguh-sungguh hadir tanpa merubah substansi
roti dan anggur namun Dia hadir ketika Perjamuan Kudus dilakukan. Makna kehadiran
Kristus diterima, ketika yang menerima Perjamuan Kudus percaya tentang firman Tuhan
yang diberitakan melalui Perjamuan Kudus dan percaya kepada penebusan yang dilakukan
oleh Yesus Kristus.

Hubungan Pandangan Para Reformator Lainnya dengan Calvin

Sama seperti Zwingli (berbeda dengan Luther), Calvin menolak bahwa tubuh Kristus
turun dari Sorga untuk memasuki roti dan anggur Perjamuan Kudus, apalagi untuk hadir
dimana saja Perjamuan Kudus. Menurut Calvin, tubuh Kristus setelah naik ke Sorga, hadir di
sebelah kanan Allah Bapa, sebagai jaminan kebangkitan tubuh manusia pada akhir zaman.
Jadi untuk dipersatukan dengan tubuh dan darah Kristus, manusia harus diangkat ke Sorga.
Namun manusia bukan berarti diangkat secara jasmaniah … secara rohaniah karena hatinya
diarahkan ke atas (sursum corda). Dengan kata lain ia menolak kehadiran jasmani dalam
Perjamuan Kudus. Kristus sungguh-sungguh hadir pada waktu Perjamuan Kudus dirayakan,
8
.https:// tuhanyesus.org/makna-perjamuan-kudus-bagi-umat-protestan. Diakses pada tanggal
26.Februari.2022.pukul 10.45
dengan cara yang cocok bagi Tuhan yang telah dimuliakan yaitu dalam Roh Kudus yang
tidak terikat pada roti dan anggur. Dengan demikian Calvin menolak ajaran Gereja Roma
Katolik tentang trans-substansiasi dan menolak ajaran Lutheran yaitu mengenai kon-
substansiasi.

Pandangan Zwingli mengenai sakramen sebagai lambang melulu tidak diterima oleh
Calvin. Bagi Calvin, perjamuan kudus adalah tanda tetapi bukan tanda kosong sebab tanda ini
diberikan Allah melalui AnakNya supaya orang percaya melalui roti dan anggur betul-betul
dipersatukan dengan tubuh dan darah Kristus. Karena kelemahan manusia tanda ini mutlak
perlu sebagai tambahan kepada firman yang diberitakan. Sebab persatuan dengan Kristus
yang dikaruniakan kepada orang percaya ini hanya dapat dimengerti kalau diperlihatkan
dalam upacara makan roti dan minum anggur.9

2.3 Sejarah Perjamuan Kudus dalam perjanjian Lama

Pada awalnya dalam perjanjian lama mereka belum mengenal tentang perjamuan,tetapi
mereka telah memiliki perayaan yang di hubungkan dengan perjamuan.berdasarkan
pembacaan dalam perjanjian Lama Keluaran 12:1-11 tentang “perayaan Paskah yang di mana
dalam melakukan perayaan Paskah tiap -tiap rumah harus mengambil seekor anak domba,
menurut kaum keluarga, anak dombamu itu harus jantan,tidak bercela,berumur setahun dan
anak domba itu harus di kurung selama 14 hari lamanya, lalu seluruh Jemaah Israel harus
berkumpul untuk menyembeli pada waktu senja, kemudian darahnnya harus di ambil sedikit
untuk dibubukan di kedua tiang pintu dan di ambang atas rumah rumah di mana orang
memakannya. Dagingnya harus di makan malam itu juga;yang di panggang mereka harus
memakan dengan roti tak beragi beserta sayur pahit.” . dengan di mulainya perayaan Paskah
yang di lakukan oleh bangsa Israel, sudah dapat di artikan bahwa perjamuan pada masa
perjnjian Lama sudah di lakukan tetapi caranya saja yang berbeda dengan perjanjian Baru.

2.4 Perjamuan dalam perjanjian Baru

Perjamuan dalam perjanjian Baru adalah perjamuan yang sampai saat ini umat yang percaya
masih melakukannya yang berawal dari kisah Yesus yang melakukan Jamuan makan Malam
dengan para Muridnya. Lukas 22:14-23. Yang di mana “Yesus memberikan murid-murid-
Nya roti dan anggur saat makan Paskah, lalu memerintahkan para pengikutnya: "perbuatlah
ini menjadi peringatan akan Aku" sambil merujuk roti tersebut sebagai "tubuh-Ku" dan

9
https://www.kompasiana.com/rickyhasibuan/55007cf5a33311ef6f5114a4/perjamuan-kudus-menurut-
johanes-calvin?page=2&page_images=1.Diakses pada tanggal 27.Februari.2022.pukul 19.10.WIT
anggur tersebut sebagai "darah-Ku".memberikan murid-murid-Nya roti dan anggur saat
makan Paskah, lalu memerintahkan para pengikutnya: "perbuatlah ini menjadi peringatan
akan Aku" sambil merujuk roti tersebut sebagai "tubuh-Ku" dan anggur tersebut sebagai
"darah-Ku".10

Perintah Yesus kepada para murid-murudNya merupakan Hal yang Harus di lakukan
sebagai pengikut yang setia, dalam melakukan perjumuan kudus berarti kita telah
melakukan apa yang Yesus beritakan. Perjamuan kudus yang di Yakini oleh umat percaya
masa kini sudah banyak memiliki pergeseran pemaknaan karena adanya pemahaman dari
berbagai para teolog yang akibatnya masing masing orang mulai memahami dengan
pendapatnya masing masing.

2. LATAR BELAKANG KITAB MATIUS

Perjanjian baru yang menceritakan tentang kisah Yesus dan pelayanan Yesus salah satunya
adalah Injil Matius, dalm Injil Matius juga terjantum tentang Perjamuan Kudus yang di
lakukan Yesus dan para MuridNya
“ Injil Matius adalah satu di antara empat Injil Perjanjian Baru (PB). Injil secara tradisi
disalin dalam urutan dengan Matius terlebih dulu, disusul dengan Markus, Lukas dan
Yohanes. Bersama-sama Injil Markus dan Lukas, Injil ini digolongkan Injil sinoptis. Kitab
Matius mempunyai amanat tentang "Kabar Baik" (injil; bahasa Inggris: gospel) bahwa Yesus
adalah Raja Penyelamat yang dijanjikan oleh Tuhan, ini dapat terlihat melalui contoh Doa
Bapa Kami. Melalui Kerajaan Allah inilah Yesus Kristus akan memulihkan kondisi Bumi dan
kehidupan umat manusia. Oleh karena itu, hal inilah yang akan menjadi kesaksian bagi
semua bangsa, barulah akhir sistem dunia ini berakhir. Melalui Yesus itulah Tuhan menepati
apa yang telah dijanjikan-Nya di dalam Perjanjian Lama kepada umat-Nya. Sekalipun Yesus
lahir dari orang Yahudi dan hidup sebagai orang Yahudi, namun Kabar Baik itu bukanlah
hanya untuk bangsa Yahudi saja melainkan untuk seluruh dunia.”11
TAFSIRAN INJIL MATIUS 26:26-29
Dalam Injil Matius Penetapan Perjamuan Malam yang di lakukan oleh Yesus bahwa dalam
ayatnya yang “26:26 Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap
berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata:
"Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku." 26:27 Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap
syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Minumlah, kamu semua, dari
cawan ini. 26:28 Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak
orang untuk pengampunan dosa. 26:29 Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari

10
https://id.wikipedia.org/wiki/Perjamuan_Kudus
11
https://id.wikipedia.org/wiki/Injil_Matius
sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku
meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku."12
1)  ‘Ketika mereka sedang makan’ (ay 26). Yang dimaksud dengan makan disini, tentu saja
adalah makan Paskah, karena saat itu mereka sedang merayakan Paskah (bdk. ay 18).
Jadi, Perjamuan Kudus yang pertama itu dilakukan di tempat yang sama dan pada saat
yang sama dengan perayaan Paskah, yaitu:
a)   Di sebuah rumah biasa (bdk. ay 18  Mark 14:15  Luk 22:12), bukan di Bait Allah,
synagogue / tempat ibadah Yahudi, ataupun gereja. Dari sini bisa kita dapatkan bahwa
Perjamuan Kudus tidak memerlukan tempat tertentu yang sakral dsb, tetapi boleh
dilakukan dimana saja! Memang, kalau ada gedung gereja, tentu lebih baik kalau hal
itu dilakukan di gedung gereja. Tetapi kalau karena adanya alasan tertentu, kita mau
mengadakan Perjamuan Kudus di tempat lain, atau bahkan di luar kota, itu tidak
salah.
b)   Pada hari Kamis malam (menurut orang Yahudi, itu sudah termasuk hari Jum’at),
bukan pada hari Sabbat atau Minggu. Jadi jelaslah bahwa Perjamuan Kudus tidak
harus dilakukan pada hari Minggu, tetapi boleh dilakukan pada hari apa saja.
2)  ‘Yesus mengambil roti’ (ay 26). Karena saat ini mereka ada pada masa perayaan Paskah /
hari raya roti tak beragi (ay 17,18), maka jelaslah bahwa roti yang mereka pakai untuk
Perjamuan Kudus yang pertama ini adalah roti yang tidak beragi. Ingat bahwa pada saat
itu mereka harus membuang semua ragi jauh-jauh (bdk. Kel 12:15,19-20).
Ini menyebabkan Adam Clarke beranggapan bahwa kita harus menggunakan roti yang
tidak beragi dalam Perjamuan Kudus (Catatan: sepanjang yang saya ketahui ia adalah
satu-satunya penafsir yang mempunyai pandangan seperti itu), dan ia juga mengatakan
bahwa gereja Lutheran melakukan hal itu.
Saya berpendapat bahwa pembuangan ragi hanya ditekankan untuk Paskah (supaya orang
Israel bisa mengingat penderitaan mereka selama dalam perbudakan di Mesir), tetapi
tidak untuk Perjamuan Kudus. Dan karena itu kita tidak perlu menggunakan roti yang
tidak beragi!
3)   Untuk roti, Yesus mengucap berkat (ay 26), sedangkan untuk anggur Ia   mengucap
syukur (ay 27). Mark 14:22-23 juga menceritakan seperti ini.
a)   Dua hal ini sebetulnya bersifat interchangeable (= bisa dibolak-balik), dan karena itu
tak perlu dibedakan. Ini terlihat dari Luk 22:19-20 yang mengatakan bahwa untuk
12
Alkitab Matius 26:26-27
roti, Yesus mengucap syukur, sedangkan untuk anggur ‘demikian juga’ (bandingkan
juga dengan 1Kor 11:24-25).
b)   Artinya ‘mengucap berkat’: ada yang menganggap bahwa berkat disini bukan
ditujukan pada roti, tetapi ditujukan kepada Allah. Dengan kata lain, Yesus memuji
Allah.    pada umumnya para penafsir berpendapat bahwa di sini Yesus meminta berkat
dari Allah untuk roti itu…Tetapi ini tidak sama seperti doa sebelum makan dimana kita
meminta berkat atas makanan yang akan kita makan. Ini terlihat dari Luk 22:17, dimana
Yesus sudah mengucap syukur atas cawan I. Awas, cawan I ini bukan cawan Perjamuan
Kudus, tetapi cawan perjamuan Paskah. Jadi, Yesus sudah mengucap syukur atas semua
makanan / minuman dalam perjamuan Paskah.  Tetapi dalam Luk 22:19-20, Ia mengucap
syukur lagi, baik untuk roti, maupun untuk anggur.
Jadi, Yesus mengucap syukur / berkat sebelum membagikan roti dan anggur,
supaya roti dan anggur itu dikuduskan untuk dipakai sebagai sakramen. Karena
itu, dalam Perjamuan Kudus, roti dan anggur tidak boleh dianggap sekedar
sebagai roti dan anggur biasa, dan tidak boleh diperlakukan dengan tidak hormat,
seperti dibuang-buang, diberikan kepada orang yang belum percaya, dibuat
sebagai bahan gurauan dsb. Tetapi tentu saja, setelah Perjamuan Kudus selesai,
roti dan anggur yang tersisa tidak lagi merupakan barang yang kudus.
c)   Kata-kata Yesus pada waktu mengucap syukur / berkat, tidak tercatat dalam Kitab
Suci.
Ada orang yang menganggap bahwa Ia mengucapkan syukur / berkat menggunakan
kata-kata yang sama seperti yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi pada saat mau
makan Paskah. Saya berpendapat bahwa pengucapan syukur yang Yesus lakukan
dalam Luk 22:17 (atas cawan I, yaitu cawan perjamuan Paskah) mungkin sama
dengan tradisi Yahudi. Tetapi pengucapan syukur / berkat sebelum membagikan roti
dan anggur, jelas berbeda. Kalau Kitab Suci tidak mencatat kata-kata Yesus pada saat
itu, maka jelas bahwa kita memang tidak perlu meniru kata-kataNya dalam Perjamuan
Kudus.
4)   ‘Memecah-mecahkannya’ (ay 26).
a)   Ada orang yang mengkontraskan ini dengan domba Paskah yang justru tidak boleh
dipatahkan tulangnya (bdk. Kel 12:46  Yoh 19:36).
b)   Adam Clarke mengatakan bahwa di sini dikatakan ‘memecah-mecahkan’, bukan
‘memotong / mengiris’, dan karena itu kitapun harus meniru hal itu.
Saya berpendapat bahwa yang penting roti itu dari satu dijadikan banyak. Apakah itu
dilakukan dengan memecah atau memotong, tidak jadi soal. Bukankah tubuh Kristus
juga tidak dipecah-pecahkan?
c)   Pemecahan roti merupakan simbol penyerahan / penghancuran tubuh Kristus untuk
kita (bdk. Luk 22:19  1Kor 11:24), dan karena itu maka dalam Perjamuan Kudus,
simbol ini (menjadikan roti dari satu menjadi banyak), tidak boleh dibuang.
Karena itu, maka penggunaan hosti dalam Perjamuan Kudus, yang sama sekali
membuang pemecahan roti, adalah sesuatu yang salah!
5)   Ay 26: ‘Inilah tubuhKu’.  Ay 28: ‘Inilah darahKu’.
NIV/NASB: ‘This is my body / blood’ (= ini adalah tubuh / darahKu).
Ada beberapa penafsiran tentang kata-kata Yesus ini:
Arti yang salah:
a)   Roma Katolik mengatakan bahwa pada saat itu roti dan anggur betul-betul berubah
menjadi tubuh dan darah Yesus. Karena itu doktrin mereka ini disebut
Transubstantiation, yang berarti ‘a change of substance’ (= perubahan zat). Kalau
ditanya mengapa bau, rasa dan bentuknya tetap seperti roti dan anggur, maka mereka
berkata: sekalipun zatnya berubah menjadi tubuh dan darah, tetapi accidents-nya
(yaitu: rupa, rasa dan bau) tidak berubah.
b)   Gereja Lutheran mempunyai doktrin yang disebut Consubstantiation yang
mengatakan bahwa sekalipun roti dan anggur tetap tidak berubah, tetapi tubuh dan
darah Kristus ada bersama-sama dengan roti dan anggur. Jadi, mereka percaya bahwa
pada saat Perjamuan kudus, Kristus hadir secara jasmani!
Arti yang benar: Roti dan anggur merupakan simbol dari tubuh dan darah Kristus.
a)   Kalau kata-kata Yesus itu mau dihurufiahkan, bagaimana menafsirkan Luk 22:20,
yang berbunyi: ‘Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darahKu’? Haruskah kita
menafsirkan bahwa cawan / anggur berubah menjadi perjanjian?
b)   Adam Clarke mengatakan bahwa dalam bahasa Ibrani tidak ada kata yang berarti
‘menggambarkan / menunjukkan / berarti’, dan karena itu kalau mereka mau berkata
bahwa ‘A menggambarkan B’ maka mereka berkata ‘A adalah B’.
Contoh:
·        Kej 40:12 (NASB/Lit): ‘the three branches are three days’ (= tiga cabang itu
adalah tiga hari).
·        Kej 40:18 (NASB/Lit): ‘the three baskets are three days’ (= tiga keranjang itu
adalah tiga hari).
·        Kej 41:26: ‘Ke 7 ekor lembu yang baik itu ialah 7 tahun, dan ke 7 bulir gandum
yang baik itu ialah 7 tahun juga’.
·        Kej 41:27 (NIV): ‘The 7 lean, ugly cows that came up after they did are 7
years, and so are the 7 worthless heads of grain scorched by the east wind: They
are 7 years of famine’ (= ke 7 lembu yang kurus dan buruk yang keluar setelahnya
adalah 7 tahun, dan demikian pula ke 7 bulir gandum yang hampa dan layu oleh
angin timur itu: mereka adalah 7 tahun kelaparan).
·        Daniel 7:23-24: ‘... Binatang yang ke 4 itu ialah kerajaan yang ke 4 yang akan
ada di bumi, ... Ke 10 tanduk itu ialah ke 10 raja ...’.
·        Daniel 8:21: ‘Dan kambing jantan yang berbulu kesat itu ialah raja negeri
Yunani, dan tanduk besar yang di antara kedua matanya itu ialah raja yang
pertama’.
Dalam Perjanjian Baru digunakan bahasa Yunani, dan dalam bahasa Yunani ada kata
yang berarti ‘berarti / menunjukkan / menggambarkan’. Tetapi anehnya, Perjanjian
Baru masih sering mengikuti jejak bahasa Ibrani seperti di atas.
Contoh:
¨      Mat 13:37-39: ‘Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia; ladang
ialah dunia. Benih yang baik itu (ialah) anak-anak Kerajaan dan lalang (ialah)
anak-anak si jahat. Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu
menuai ialah akhir jaman dan para penuai itu (ialah) malaikat’.
¨      1Kor 10:4: ‘... batu karang itu ialah Kristus’.
¨      Gal 4:24-31 (lihat sendiri).
¨      Wah 1:20: ‘... ke 7 bintang itu ialah malaikat ke 7 jemaat dan ke 7 kaki dian itu
ialah ke 7 jemaat’.
¨      Luk 8:9  Luk 15:26  Yoh 7:36  Yoh 10:6  Kis 10:17 (lihat ayat-ayat ini dalam
terjemahan NASB).
Kesimpulan: Dari semua ini terlihat dengan jelas bahwa pada saat Yesus berkata
‘This is my body / blood’ (= Ini adalah tubuh / darahKu), maksudnya ialah: roti /
anggur itu menggambarkan tubuh / darahNya. Jadi, ini sebetulnya sama dengan pada
waktu Ia berkata:Akulah pokok anggur yang benar (Yoh 15:1)
·        Akulah pintu (Yoh 10:9).
·        Akulah jalan (Yoh 14:6).
·        Akulah terang dunia (Yoh 8:12  9:5).
·        Akulah roti hidup (Yoh 6:35).
6)   Ay 27-28: cawan berisi anggur.
a)   Yang ditekankan tentu saja anggurnya, bukan cawannya. Jadi, dalam Perjamuan
Kudus, kita boleh saja memakai cawan, gelas dsb.
b)   Dalam Lukas, ada 2 x minum anggur:
·        yang pertama, dalam Luk 22:17. Ini bukan Perjamuan Kudus, tetapi Perjamuan
Paskah.
·        yang kedua, dalam Luk 22:20. Ini adalah Perjamuan Kudus.
c)   ‘Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darahKu, ... pengampunan
dosa’ (ay 27b-28).
·        Untuk roti, tidak ada kata-kata ‘kamu semua’, tetapi untuk anggur, kata-kata ini
ada (bdk. Mark 14:23).
Adalah sesuatu yang aneh, bahwa Roma Katolik justru menahan anggurnya (tidak
dibagikan kepada jemaat)! bdk. 1Kor 11:26,28.
·        Yudas tidak termasuk dalam kata-kata 'kamu semua' ini, karena ia sudah keluar
meninggalkan Yesus dan murid-murid yang lain (Yoh 13:30), dan Yudas memang
tidak mendapatkan pengampunan dosa.
Juga kata-kata ‘diserahkan bagi kamu’ dan ‘ditumpahkan bagi kamu’ dalam
Luk 22:19-20, tidak mencakup Yudas!
d)   ‘DarahKu, darah perjanjian’ (ay 28).   Terjemahan hurufiahnya: (the) my blood of the
covenan Matius hanya menulis ‘perjanjian’, tetapi Luk 22:20 menuliskan ‘perjanjian
baru’. Perjanjian Lama: di Sinai, dengan darah binatang (Kel 24:5-8). Perjanjian Baru:
dengan darah Kristus (bdk. Ef 1:7  1Yoh 1:7). darah Kristus dicurahkan untuk
pengampunan / penebusan dosa.
*        kita seringkali berbuat dosa dengan begitu gampang, lalu minta ampun dsb.
Kita perlu menyadari dan merenungkan bahwa untuk bisa mengampuni dosa
kita, Kristus harus mencurahkan darahNya! Dan karena itu, kita tak boleh
berbuat dosa secara sembarangan!
*        banyak orang berdoa minta Tuhan membungkus dirinya dirinya dengan
darah Kristus supaya terhindar dari serangan setan. Bahkan ada yang mengusir
setan demi darah Yesus! Ini semua menunjukkan pengertian yang salah
tentang darah! Darah Yesus berfungsi untuk mencuci dosa kita, bukan untuk
melindungi kita dari serangan setan (yang merupakan tugas dari Roh Kudus),
dan lebih-lebih lagi bukan untuk mengusir setan!
e)   ‘bagi banyak orang’.Tidak dikatakan bagi semua orang, tetapi bagi banyak orang!
Ayat ini, bersama-sama dengan ayat-ayat lain seperti Yes 53:11-12  Mat 1:21  Mat 20:28 
Yoh 10:11,15  Kis 20:28  Ro 8:32-33  Ef 5:25-27 menjadi dasar dari doktrin Calvinisme /
Reformed yang disebut Limited Atonement (= penebusan yang terbatas), yang
mengajarkan bahwa tujuan Kristus mati di atas kayu salib, bukanlah untuk menebus
setiap individu di dunia, tetapi hanya menebus orang-orang pilihanNya saja!
7)   Ay 29: a)   Dalam Injil Lukas, kata-kata ini ada dalam Luk 22:18, yang oleh Lukas
ditempatkan sebelum Perjamuan Kudus (Luk 22:19-20). Ini menyebabkan adanya orang
yang menganggap bahwa dalam Perjamuan Kudus yang pertama itu, Yesus tidak ikut
makan roti dan minum anggur. Untuk ini, ada dua hal yang perlu kita perhatikan:
·        di atas sudah berulang-ulang saya tunjukkan bahwa Luk 22 mengandung banyak
hal yang disusun secara tidak chronologis (tak sesuai dengan urut-urutan waktu).
Jadi, dalam hal ini saya lebih setuju dengan urut-urutan dari Matius dan Markus,
yang meletakkan kata-kata ini setelah Perjamuan Kudus.
·        sekalipun demikian, memang mungkin bahwa Yesus tidak ikut makan roti dan
minum anggur dalam Perjamuan Kudus yang pertama itu. Alasannya:
*        Ay 26-28 menekankan supaya murid-murid makan roti dan minum anggur.
Yesus hanya dikatakan membagikan roti dan anggur, tetapi tidak pernah
dikatakan bahwa Yesus juga ikut makan roti dan minum anggur itu (baca
ay 26-28 sekali lagi).
*        Roti dan anggur adalah simbol tubuh dan darahNya sendiri. Makan roti dan
minum anggur merupakan persekutuan kita dengan Kristus sendiri (bdk.
1Kor 10:16,21). Lalu untuk apa Ia sendiri makan roti dan minum anggur itu?
Untuk bersekutu dengan diriNya sendiri?
b)   Apa arti kata-kata Yesus ini? Ada 2 macam penafsiran: Ini menunjuk pada Perjamuan
Kudus yang dilakukan setelah Kristus bangkit dari antara orang mati (Luk 24:30).Calvin
tidak setuju dengan penafsiran ini dengan alasan:
*        Luk 24:30 bukanlah Perjamuan Kudus! Yesus selalu makan roti dengan
cara seperti itu (bdk. Mat 14:19  15:36).
*        kata-kata ‘dalam Kerajaan BapaKu’ menunjuk keadaan di surga, yang jelas
belum terjadi pada saat Yesus bangkit dari antara orang mati,  Ini menunjuk
pada keadaan di surga.
Dengan kata-kata dalam ay 29a, Ia menunjukkan bahwa sebentar lagi Ia akan mati (sehingga
tidak bisa minum anggur lagi). Dan dalam ay 29b, Ia memberikan hiburan dengan menunjuk
ke surga, dimana mereka (Yesus dan murid-muridNya, dan juga semua orang yang percaya),
akan mengadakan reuni dan pesta kekal di surga. ‘Anggur yang baru’ hanya merupakan
simbol dari sukacita dan pesta besar di surga. Bahwa di surga akan ada pesta, bisa terlihat
dari Yes 25:6-8  Mat 8:11  Luk 22:30  Wah 19:9. Jadi, sekalipun saat itu Yesus sudah sangat
dekat dengan kematian / salib, tetapi Ia tetap bicara tentang reuni dan pesta dan sukacita di
surga!
PANDANGAN JEMAAT TENTANG PERJAMUAN KUDUS
Berdasarkan wawancara yang di kumpulkan tentang pandangan Jemaat tentang
perjamuan Kudus,masing-masing memiliki pandangan pemahaman mengenai makna
perjamuan kudus terlebih khusus pada makna roti yang telah di doakan, yang masih
berdasarkan Matius 26:26-29,tetapi pemaknaan itu mereka memahami lebih
mendalam dengan kepercayaan yang mereka ikuti dari nenek moyang mereka, bahwa
mereka memahami roti yang telah didoakan berarti sudah tidak bisa di makan oleh
anak-anak apa lagi terhadap orang-orang yang belum ditegukan sebagai sidi-sidi
Jemaat mereka beranggapan Roti yang telah di doakan merupakan Tubuh Kristus
yang artinya Pandangan Jemaat inilah seperti tafsiran tentang Pemecahan roti
merupakan simbol penyerahan / penghancuran tubuh Kristus untuk kita (bdk.
Luk 22:19  1Kor 11:24), dan karena itu maka dalam Perjamuan Kudus, simbol ini
(menjadikan roti dari satu menjadi banyak), tidak boleh dibuang. Jemaat masih
mengikuti cara dari orang tua mereka bahwa orang orang yang belum mengikuti sidi
berarti belum menyerahkan diri untuk hidup Bersama Yesus. Karena dari pengalaman
yang mereka dapat anak anak yang makan roti yang telah di doakan pernah mngalami
sakit parah hingga mati sehingga hal inilah yang di percaya sampai saat ini.
KESIMPULAN
Berdasarkan Sesuai dengan pembahasan mengenai Makna perjamuan Kudus yang
artinya perjamun Kudus memiliki pemaknaan yang sangat luas. yang dari
pemahaman para reformator dari Calvin,Lutheran dan Juga Zwingli, perjamuan
Kudus itu sendiri memiliki arti yang Khusus dari berbagai Umat yang percaya, bahwa
makna dari roti dan anggur dalam perjamuan Kudus adalah bentuk sebagai “Tubuh
dan darah Kristus”.yang berdasarkan Injil Matius 26;26-29. Makna Roti yang di
artikan oleh Jemaat masihlah sangat keliru, mengapa demikian karena Jemaat masih
berpegang dengan kepercayaan dan dogma,bahwa hanya Jemaat yang sudah di
teguhkanlah yang harus masuk dan makan roti perjamuan Kudus Bersama sama
dengan Allah ( yang artinya mereka yang mengikuti perjamuan Kudus sudah di
katakana dewasa dalam iman. Tetapi hal ini sebenarnya masihlah keliru karena
perjamuan Kudus, yang di mana makan Bersama dengan Yesus adalah orang orang
yang mau Hidup dengan Yesus yang mau mengenal Yesus Kristus dengan
melambangkan Tubuh dan darah Kristus adalah Roti dan anggur yang adalah
Kehidupan Untuk orang yang percaya.
SARAN
Berdasarkan Kesimpulan di atas penulis menginginkan agar Jemaat atau orang-
orang yang percaya lebih memahami akan makna perjamuan kudus dalam arti Makna
Roti lebih secara Alkitabiah yang di mana berdasarkan Injil Matius 26:26-29 yang
selama ini kita Yakini sebagai pegangan Firman Tuhan Untuk memahami akan makna
perjamuan Kudus.

M DAFTAR PUSTAKA

ALKITAB :

Alkitab(LAI) Injil Matius 14:22-25,hlm 62

Alkitab (LAI) Injil Matius 26:26-27,hlm 42

Alkitab(LAI) Injil Lukas 22:14-20,hlm 104

Alkitab(LAI) 1 Korintus 11:27.jakarta 2009. Hlm 241-242

Alkitab (LAI) 1 Korintus 11:23-26,hlm 209

BUKU :
CJ.den.Heyer.perjamuan Tuhan,studi menegenai paskah dan perjamuan kudus betolak dari

penafsiran dan teologi Alkitabiah,jakarta;BPK Gunung Mulia,1997.hlm 16-26

Ester A.Susanto.Editor Loanes Rakhmat,Liturgi Meja Tuhan (Dinamika perayaan

pelayanan):Unit publikasi dan Informasi,STT Jakarta 2005.hlm 20-21

G.D.Dahlenburg,pemberitaan Firman dan pelayanan sakramen.BPK Gunung

Mulia,Jakart.1997.hlm 35-38

James F.White,pengantar ibadah Kristen,(Jakarta :Bpk Gunung Mulia,2005),

Hlm 165&228

INTERNET

Https://teologialkitab.Blogspot.com/2012.com/08/arti dan makna perjamuan

kudus. Diakses pada tanggal 25 februari 2022 pukul 20:10 WIT.

https:// tuhanyesus.org/makna-perjamuan-kudus-bagi-umat-protestan.Diakses pada

tanggal 26.Februari.2022.pukul 10:45

https://www.kompasiana.com/rickyhasibuan//perjamuan-kudus-menurut-johanes-

calvin?.Diakses pada tanggal.27.Februari.2022.pukul 19.10.WIT

https://id.wikipedia.org/wiki/Perjamuan_Kudus,di akses pada tanggal 30,februari

2022,pukul 16:20

https://id.wikipedia.org/wiki/Injil_Matius di akses pada tanggal 30 Februari 2022,


pukul 16:20

Anda mungkin juga menyukai