Anda di halaman 1dari 5

RENCANA KERJA DAN SYARAT

SPESIFIKASI TEKNIS
Program : Pengelolaan Perikanan Tangkap
Kegiatan : Pengelolaan Penangkapan Ikan, di Wilayah Sungai, Danau, Waduk, Rawa dan Genangan
Air lainnya yang dapat Diusahakan dalam 1 (satu) Daerah Kabupaten/Kota
Sub Kegiatan : Belanja Hibah Kepada Badan dan Lembaga Nirlaba, Sukarela Bersifat Sosial
Kemasyarakatan.
Pekerjaan : Pengadaan Perahu/Kapal Penangkap Ikan untuk Perairan Laut Berukuran < 5 GT Beserta
Mesin, Alat Penangkapan Ikan dan Sarana Pendukung Kegiatan Penangkapan Ikan (DAK)
Lokasi : Kabupaten Banggai Kepulauan Propinsi Sulawesi Tengah
Tahun Angg. : 2021

Bahan-bahan yang diperlukan untuk perahu fiber

1 Minyak Resin
Minyak resin bahan dasarnya terbuat dari minyak bumi dan residu tumbuhan.

2 Katalis
cairan kimia untuk campuran minyak resin supaya terjadi pengerasan secara kimia/sering juga di sebut
hardener.

3 Talc (tepung khusus)


talc digunakkan untuk membuat lem fiber, serta untuk membuat campuran cat plincoat.

4 Mat (serat halus)


Mat \terbuat dari bahan polyester, berguna sebagai media lapisan permukaan sebuah plat fiber.

5 Roving (serat kasar)


Roving (serat kasar) terbuat dari bahan polyester/epoxy, digunakan sebagai media lapisan tengah dari
plat fiberglass.

6 Pemolesan wax
Pemolesan wax berfungsi memudahkan kapal untuk di angkat pemolesan wax dilakukan sepuluh kali
dengan cara mengoleskan wax cetakan secara pada majun dan menekan permukaan secara merata.

7. Di Cat warna Biru Laut pada bagian atas Kombinasi Putih (Lest Warna Putih) dan Warna Merah (bagian
dasar perahu) atau akan ditentukan kemudian.

8. Handle, Daun Kemudi

9. Pelampung Udara Deck Muka dan Belakang

1.1 Pencetakan bagian perahu


Semua bagian perahu dicetak dengan menggunakan bahan fiber yang terdiri dari resin, katalis, mat dan
ropping melalui sebuah cetakan yang disusun dan dibuat secara terpisah yang akan digabungkan jika
semua sudah selesai dicetak.ata.

1) Penggabungan dua cetakan


Pertama-tama cetakan disambung dengan dempul serta melapisi celah-celah cetakan dengan
dempul dan untuk meratakan cetakan agar saat digunakan menjadi rata dan tidak memiliki celah
pada saat dicetak. Pendempulan ini dilakukan pada saat cetakan akan dibuat setiap cetakan. Pada
saat pendempulan sebaiknya dempul diberi katalis agar cepat kering lalu dapat dihaluskan dengan
menggunakan rempelas agar tidak kasar dan halus pada hasil cetakan.

2) Pemberian warna dasar (jelgood)


Pemberian wax pada tiap-tiap bagian yang akan digunakan untuk mencetak semua bagian kapal.
Pemberian wax ini dengan dengan cara di gosok dengan menggunakan majun atau kain sampai
merata dan sampai terlihat licin. Tujuannya agar pada saat hasil cetakan akan di lepas tidak menyatu
dengan cetakan sehingga hasil cetakan menjadi halus tanpa ada warna dasar yang hilang.
3) Penggabungan dua cetakan

Pemberian warna dasar biru dilakukan dibagian bawah dan warna dasar putih dibagian atas pada
cetakan yang sudah di beri wax digosok sampai licin. Pemberian warna pada cetakan bertujuan untuk
memberi warna dasar pada tiap-tiap kontruksi yang akan dibuat. Pemberian warna dasar tersebut
juga bertujuan untuk menjadikan hasil cetakan mudah di lepas dari cetakannya.

4) Pelapisan bagian dengan bahan fiber

Pelapisan semua bagian cetakan dengan bahan fiber yang terdiri dari meet, ropping, resin dan
katalis. Mat dan ropping disusun saling bertumpangan lalu diolesi dengan resin yang sudah
tercampur dengan katalis. Pemasangan saling bergantian bertujuan agar hasil cetakan tidak mudah
patah pada saat digunakan.

5) Pembuatan dan pemasangan tulangan pada cetakan

Pembuatan tulangan biasanya terbuat dari bahan fiber yang terdiri dari mat yang diolesi dengan resin
yang sudah tercampur katalis, dengan cetakan tulangan berbentuk huruf U setelah selesai membuat
tulangan di lakukan pemasangan tulangan pada bagian-bagian cetakan dengan panjang 50 cm dan
lebar 50 cm hingga semua bagian cetakan terpenuhi. Tulangan yang sudah di tata sesuai dengan
ukuran lalu didempul di sisi kanan dan kiri. Pendempulan ini bertujuan untuk menyatukan tulangan
dengan cetakan. Setelah itu tuangan di lapisi dengan meet dan ropping yang diolesi dengan resin
yang sudah dicampur dengan katalis, bertujuan untuk menutupi dempul dan untuk menambah
kekuatan tulangan pada cetakan.

1.2 Pencetakan bagian perahu


Semua bagian pada perahu dilapisi dengan menggunakan bahan fiber yang terdiri dari mat, ropping,
katalis dan resin pelapisan ini di gunakan pada saat semua cetakan sudah jadi karena pelapisan dibuat
juga untuk mempersatukan semua cetakan agar menjadi satu. Pelapisan ini juga bertujuan untuk
mempekuat hasil cetakan dengan cara digabungkan dan dilapisi lagi.

1) Pemasangan sekat pada dibagian tertentu perahu


Pemasangan sekat di dalam perahu menggunakan lembaran yang diberi tulangan setelah itu di tutup
dengan lembar lagi agar menjadi rata.

2) Pemasangan sekat pada ruang-ruang perahu

Pertama-tama rongga kapal ditutup dengan menggunakan lembaran. Lembaran ini hanya terbuat
dari mat, resin dan katalis setelah lembaran selesai dibuat lembaran di pasang pada kerangka kapal.
Selanjutnya pada setiap rongga diberi lubang untuk memasukkan vom ke dalam rongga. Setelah itu
vom berwarna merah dan warna kuning dicampur di dalam wadah plastik dengan ukuran tertentu.
Selanjutnya vom dimasukkan melalui lubang yang telah di buat.Tutup lubang dengan menggunakan
potongan lembaran kecil agar saat vom menguap menjadi busa tidak keluar tetapi dapat mengisi
rongga-rongga yang berada di sampingnya yang masih kosong. Setelah itu lubang-lubang vom
ditutup kembali.

1.3 Pemasangan kerangka / tulang kapal

1) Lunas
Lunas adalah fondasi kapal yang paling bawah. Panjangnya 7 meter dengan tulangan bahan papan
dan dilapisi feber.

2) Balok tidur
Balok tidur berada di buritan konstruksi kapal yang berada di bawah tempat baling-baling.

3) Linggi
Linggi berada di bagian terdepan kontruksi kapal yang dipasang miring

4) Gading
Setelah lunas selesai dirapikan, barulah membuat mal gading bahan PVC diamenetr 1,5 ", dilapis
fiber rangkaian gading, dan menyambung rangkaian gading dengan keni kemudian dipasang pada

5) Fondasi mesin
Fondasi ini dipasang sejajar di bagian bawah lengkungan gading.

6) Senta
Setelah semua gading terpasang, barulah memasang senta pada bagian dalam pinggir gading yang
bertujuan untuk menguatkan bagian-bagian gading supaya tidak goyah.

7) Bim dek
Setelah proses di atas selesai, selanjutnya pemasangan bim dek kapal pada gading bagian atas yang
bertujuan sebagai penompang dek.

1.4 Pemasangan Kulit Perahu


Pemasangan kulit kapal terbuat dari fiber dengan ketebalan bagian bawah 6 mm dan ketebalan bagian
atas 5 mm.

1.5 Pemasangan sekat


Sekat adalah pembatas antara palkah yang satu dengan yang lain. Sekat ini dibuat dengan kayu yang
tipis (sirap) dilapis fiber dengan ukuran tertentu.
Kayu tipis atau sirap yang belum sesuai ukuran dipotong menggunakan gergaji mesin (sherkel) dan diukur
sesuai kebutuhan. Setelah kayu tipis (sirap) diukur sesuai ukuran, kemudian dirapikan dan dihaluskan
menggunakan serut (mesin perahu). Pada sirap yang kedua ada bagian yang disesuaikan dengan bentuk
sirap yang pertama dan seterusnya sampai palkah tertutup rapat dan rapi.

1.6 Finishing dan perapian-perapian


1) Perapian Kulit Kapal
Kulit kapal dirapikan (diserut) hingga permukaannya terlihat rapidan mulus. Perapian ini secara
bertahap dari depan kebelakang sampai keatas. Hal ini dilakukan secara berulang-ulang agar
mendapat kualitas yang baik

2) Penutupan sela-sela kulit kapal


Pada pemasangan kulit kapal akan terdapat sela-sela kapal yang masih berongga. Untuk menutupi
bagian-bagian ini diperlukan tali (mahjong). Cara memasangnya adalah dengan cara memasukkan
tali tersebut kedalam sela-sela kecil hingga tertutup semua dan tidak ada rongga lagi.

3) Pendempulan
Proses ini dilakukan untuk menutup semua tali-tali pada sela-sela kulit kapal agar dikulit kapal tidak
rongga-rongga lagi dan terlihat lebih rapi atau halus. Bahan untuk pendempulan yang terdiri dari:
dempul, katalis, dan kepi. Ambil dempul dan katalis secukupnya lalu di aduk dengan kepi hingga
merata,setelah bahan dempul sudah siap lakukan pendempulan pada: dek kapal, dinding kapal,
lantai kapal,.pintu kapal, dan tutup palka. Lakukan tiga kali pendempulan hingga merata.

4) Pengelamplasan
Pengamplasan adalah proses penghalusan bagian yang sudah di dempul mendapatkan hasil yang
baik. Pertama siapkan amplas dengan ukuran kurang lebih 250-300. kemudian amplas bagian yang
sudah di dempul. Contoh di bagian lantai kapal, dek kapal, dan dinding kapal. Jika pengamplasan
sudah halus dan merata, lakukan pencucian dengan sabun colek lalu gosokan dengan amplas yang
ukuranya sekitar 800-1000. Gosokan berulang-ulang hingga halus agar mendapatkan hasil yang
baik. Setelah pencucian dengan air sabun colek selesai, bersikan dengan kanebo atau majun yang
kering.
5) Pengecatan
Pengecatan adalah proses pelapisan dengan menggunakan cat khusus kapal. Sebelum pengecatan
atau penyepetan di lakukan, bersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan soda api dengan
bahan: air, sabun colek dan soda api. Setalah itu campur dan aduk menggunakan kayu agar
terhindar dari panasnya soda api. Lalu lakukan penggosokan pada lambung kapal atau yang akan di
cat,gosok hingga merata,setelah di lakukan penyoda apian,diamkan selama beberapa hari sampai
cat pertama mengelupas..

Sesudah didiamkan beberapa hari lakukan pencucian dengan air bersih. Setelah semua sudah
bersih,pengecatan siap di lakukan.Sebelum pengecatan atau penyepetan dilakukan siapkan bahan-
bahan yang terdiri dari: cat, tunier, dan mesin kompresor.

Sesudah bahan-bahan sudah di campur dan siap di lakukan pengecatan dengan menggunakan
kompresor. Pengecatan dilakukan sampai dua kali. Sesudah pengecatan atau penyepetan selesai,
lalu dilapisi dengan ant gores agar cat kapal tidak memudar atau luntur.

1.7 Pemasangan Kemudi Seter


1) Lubangi fondasi kumudi dan pasang dengan sempurna agar tidak tergeser dari fondasi

1.8 Pemasangan Mesin


Pertama naikkan mesin ke perahu. Jika sudah naik pasangkan ke fondasi mesin, bor fondasi untuk
memasang pembautan pangkon mesin pasang mur untuk memperkuat mesin agar tidak goyang.
Masukkan as baling-baling lewat buritan perahu. Masukkan as baling-baling ke dalam gerbook, lalu
stel as baling-baling dan mesin.

1.9 Pasang baling-baling


Pada as baling-baling lepaskan mur yang ada pada as baling-baling , lalu pasangkan baling-baling
pada as tentukan titi seimbang pasangkan kembali mur lalu diengkol dengan kuat.

1.10 Pemasangan Sepatu


Bor fondasi kapal untuk pemasangan sepatu kira-kira bor bondasi sekitar enam lubang , lalu
pasang sepatu ke fondasi kapal , pasang mur yang sudah dilubangi di fondasi kapal, lalu mur diengkol
dengan sekuta mungkin area bor . pemasangan daun kemudi . lubangi bawah buriton kapal untuk
pemasangan daun kemudi, kemudian pasang daun kemudi diatas sepatu.

1,11 Ukuran dan Kapasitas Perahu/Kapal


Body perahu berukuran panjang 7 meter, lebar 0,80 – 0,90 meter, tinggi 0,60 meter.

1,12 Permesinan
Mesin utama kapal/perahu menggunakan 1 (satu) buah Mesin Outboard
bertenaga 15 HP. Mesin diletakan pada pondasi yang kokoh (transom) sesuai
dengan standard kekuatan menahan beban /bobot dan
getaran mesin.
A. Mesin Katinting 15 PK dengan spesifikasi sebagai berikut :
- Tipe Mesin : Silinder Tunggal, 4 Tak, berpendingin udara
- Diameter x langkah : 88 x 64 mm
- Volume Silinder : 389 ml
- Perbandingan kompresi 8.1:1
- Daya Keluaran Maksimum : 15.0 HP / 3600 rpm
- Torsi Maksimum :52,8 mm / 1250 rpm
- Sistem Pengapian : Capasitor Discharge Ignition (CDI)
- Sistem Penyalaan : Recoil Starter / Tarik
- Kapasitas Bahan Bakar : 6,5 Liter
- Kapasitas Oli : 1.1 Liter
- Berat Bersih : 33 Kg
- Memiliki nomor mesin dengan tulisan yang digali
- Toolkit dan mempunyai dudukan mesin (set)
B. Penyambung As Katinting Longshaf dengan spesifikasi sebagai berikut :
1. Pipa Panjang
Panjang As : 120 cm
2. Pipa Trompet
Housing With PTO Shaft 25,4 MM
2 Way Joint
Tebal : 2 mm
Bahan : Besi
3. Propeler ( Baling – baling )
Ukuran 8,5”
Jumlah daun : 2 (dua)

B. Peralatan Tangkap
 Pukat Jaring + Handtool
Jaring 2 inch Set (40 Pes/Kelompok)

C. Peralatan Tambat dan Labuh


• Jangkar 2 mata : 5 Kg (Bahan Besi)
• Tali Jangkar No. 08 mm Panjang 50 m Nylon PPD
 Tali Tambat 10 mm Panjang 50 m

D. Peralatan Tambahan
• Toolkit Set
• Dayung : Bahan Kayu
• Lampu Tanda

1,13 PENUTUP

1 Pekerjaan - pekerjaan yang belum/tidak tercantum dan dijelaskan dalam Spesifiksi ini dapat dilihat
pada gambar atau bila perlu ditanyakan pada saat rapat penjelasan pekerjaan (Aanwijzing).

2 Perubahan - perubahan yang terjadi terhadap Spesifikasi ini pada saat rapat penjelasan pekerjaan
akan dibuat dalam suatu Berita Acara Penjelasan Pekerjaan yang mengikat dan merupakan satu
kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dari Spesifikasi ini.

Salakan 18 Februari 2021

Disetujui : Disusun Oleh :


Pejabat Pembuat Komitmen Konsultan Perencana
(PPK) CV. XPLORER CONSULTANT

FRANGKY HARYANTO, ST ANGGU N AINUN


NIP. 9760229 200604 1 004 Direktris

Anda mungkin juga menyukai