Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sistem Kesehatan Nasional merumuskan bahwa pembangunan nasional bidang
kesehatan bertujuan tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi –
tingginya.Pembangunan kesehatan diselenggarakan oleh semua komponen bangsa,
baik pemerintah, pemerintah daerah, dan atau masyarakat secara sinergis, berhasil guna
dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi
tingginya melalui prinsip prinsip perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian
masyarakat, adil dan merata, serta pengutamaan manfaat.

AKI dan AKB di Indonesia yang masih cukup tinggi membutuhkan pelayanan
kesehatan yang sesuai standar dan tenaga kesehatan yang memiliki muatan
pengetahuan,ketrampilan dan skill yang berkualitas.

Oleh karena itu,pedoman pelayanan KIA KB perlu disusun sebagai acuan dalam
pemberian pelayanan KIA KB. Dengan adanya pedoman tersebut,pemeriksaan dapat
dilakukan dengan aturan atau prosedur sesuai standar yang ada. Dan hasil pemeriksaan
bisa dipertanggungjawabkan karena adanya pedoman tersebut.

B. TUJUAN PEDOMAN
Pedoman pelayanan KIA KB UPTD Puskesmas Semen dibuat agar pelayanan KIA
KB memiliki acuan atau standar dalam melakukan pelayanan, sehingga tercapai standar
mutu dan keselamatam pasien yang diharapkan.

C. SASARAN PEDOMAN
Sasaran Pedoman Pelayanan KIA KB adalah tercapainya target pemeriksaan yang
maksimal dari seluruh kegiatan yang ada pada pelayanan KIA KB. Mulai dari
ketersediaan peralatan, jenis pemeriksaan, sumber daya ketenagaan , keselamatan
kerja dan pasien, dan pemantapan mutu, semua memenuhi target
standar yang telah ditentukan .

D. RUANG LINGKUP
Pedoman pemeriksaan KIA KB meliputi pelayanan KIA KB yang ada di ruangan KIA
KB dan di luar ruangan KIA KB. Selain itu sumber daya manusia sebagai tenaga
penyelenggara pelayanan KIA KB merupakan unsur yang sangat penting.

E. BATASAN OPERASIONAL
Pelayanan KIA KB : Pelayanan KIA KB dilakukan sesuai dengan jenis pelayanan yang
dapat dilakukan di UPTD Puskesmas Semen. Sesuai dengan

1 dari 31
jenis peralatan yang ada di puskesmas semen yang memenuhi
standar. Ketenagaan juga disesuaikan dengan standar yang
berlaku untuk Puskesmas yang kedepannya sebagai Puskesmas
rawat inap. Pemeriksaan dilakukan terhadap seluruh masyarakat
yang berkunjung di UPTD Puskesmas Semen yang memerlukan
pelayanan KIA
Keselamatan pasien : Keadaan dimana pasien bebas dari harm atau cedera, yang
dapat meliputi penyakit, cedera fisik, psikologis, sosial,
penderitaan, cacat, kematian dan lainnya, yang seharusnya tidak
terjadi.

2 dari 31
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Adapun jenis,kualifikasi dan jumlah tenaga pelyanan KIA KB Puskesmas adalah sebagai
berikut:
1. Penanggung Jawab : Dokter 1 orang
2. Tenaga Teknis : Bidan 4 orang
3. Bidan desa : 12 orang

Ketentuan lainnya :
1. Penambahan tenaga pelaksana tergantung dari beban kerja pelayanan KIA KB.
2. Penanggung jawab pelayanan KIA KB Puskesmas adalah Dokter Puskesmas /
Kepala Puskesmas.
3. Tenaga teknis dianjurkan tidak merangkap tugas lain.
4. Setiap petugas pelayanan KIA KB harus mempunyai uraian tugas yang tertulis dan
diketahui oleh kepala Puskesmas.
5. Setiap petugas pelayanan KIA KB harus mempunyai STR ( Surat Tanda Registrasi )
dan SIP ( Surat Ijin Praktek ) serta beberapa kompetensi tambahan antara lain:
APN,SDIDTK,MTBM,MTBS,CTU,Konseling Standarisasi KB,Konseling PPIA.

Petugas pelayanan KIA KB mempunyai tugas:

1. Menyusun rencana kerja pelayanan KIA KB berdasarkan data program


2. Melaksanakan ANC,INC,PNC ,perawatan neonatus ,pelayanan KB , penyuluhan KIA
KB dan koordinasi lintas program sesuai SOP
3. Melaksanakan asuhan kebidanan
4. Melaksanakan pelayanan kebidanan sesuai standar SOP,SPM,Standar pelayanan
publik(SPP) tata kerjadan kebijakan yang telah ditetapkan oleh kepala puskesmas
5. Melakukan pencatatan rekam medik dengan baik,lengkap serta dapat dipertanggung
jawabkantermasuk memberi kode diagnosa menurut ICD X
6. Melakukan pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data kegiatan KIA KB sebagai
bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada Kepala Puskesmas
7. Melaksanakan evaluasi kegiatan kebidanan dan melaporkan pelaksanaan kegiatan
kebidanan secara berkala kepada penanggung jawab
8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas

3 dari 31
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
1. Penanggung Jawab ruangan KIA KB Puskesmas
Penanggung jawab ruangan KIA KB Puskesmas mempunyai tugas dan
tanggungjawab :
a. Menyusun rencana kerja/kerangka acuan kegiatan pelayanan ruangan KIA KB
dan kebijakan teknis ruangan KIA KB.
b. Bertanggung jawab terhadap mutu pelayananKIA KB, validasi hasilpemeriksaan
ruangan KIA KB, mengatasi masalah yang timbul dalam pelayanan KIA KB.
c. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan pelayanan
KIA KB.
d. Merencanakan dan mengawasi kegiatan pemantapan mutu.
2. Tenaga Teknis
Tenaga teknis ruangan KIA KB Puskesmas mempunyai tugas dan tanggung jawab :
a. Melaksanakan kegiatan teknis operasional KIA KB sesuai kompetensi dan
kewenangan berdasarkan pedoman pelayanan dan standar prosedur
operasional
b. Melaksanakan kegiatan mutu pelayanan KIA KB.
c. Melaksanakan kegiatan pencatatan dan pelaporan
d. Melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja ruangan KIA KB.
e. Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab ruangan KIA KB atau tenaga
kesehatan lain
f. Menyiapkan kelengkapan rujukan
3. Bidan di Desa
a) Melaksanakan pembinaan di wilayah kerja
b) Melaksanakan kegiatan Pelayanan KIA KB

C. JADWAL KEGIATAN DI RUANGAN KIA KB


Senin-Kamis : 07.15 -14.15
Jum’at : 07.00 -11.30
Sabtu : 07.15 -12.15

4 dari 31
BAB III

STANDAR FASILITAS

DENAH RUANG KIA – KB

STERILISATOR WASHTAFEL BED

GYNEC
TEMPAT
SAMPAH ALMARI

TEMPAT
TIDUR
PERIKSA MEJA

TROLI
TIMBAN
GAN
INJAK

PI
MEJA
N
KOMPUTER TIMBANGAN T
BAYI U

MEJA TIMBANG PI
AN N
T
U

WASH
TAFEL MEJA

TEMPAT
TIDUR
PERIKSA US
G

TROLI TEMPAT TIDUR


PERIKSA

5 dari 31
A. STANDAR FASILITAS
1. Sarana
Sarana ruangan KIA KB merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan fisik
bangunan / ruangan KIA KB itu sendiri, dalam lingkup ini adalah ruangan KIA KB
Puskesmas. Persyaratan sarana / ruangan KIA KB Puskesmas adalah sebagai
berikut :
a. Ukuran ruang minimal 6 x 5 m, kebutuhan luas disesuaikan dengan jenis
pemeriksaan yang diselenggarakan oleh Puskesmas.
b. Langit-langit berwarna terang dan mudah dibersihkan.
c. Dinding berwarna terang, harus keras, tidak berpori, kedap air, mudah
dibersihkan,dan tidak ada sambungan . Material dapat di sesuaikan dengan
kondisi di daerah setempat.
d. Lantai harus terbuat dari bahan yang kuat,kedap air,permukaan rata, tidak licin,
warna terang, mudah dibersihkan dan dengan sambungan seminimal mungkin.
e. Pintu memiliki lebar bukaan minimal 120 cm atau dapat dilalui brankar. Pintu
harus terbuka keluar.
f. Kamar kecil / WC pasien KIA KB dapat bergabung dengan WC pasien
Puskesmas.

2. Prasarana.
Prasarana ruangan KIA KB merupakan jaringan/instalasi yans membuat suatu
sarana yang adabisa berfungsi sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Prasarana/fasilitas ruangan KIA KB Puskesmas yang perlu diperhatikan adalah
sebagai berikut :
1. Pencahayaan harus cukup, dapatpencahayaan alami atau buatan (200
lux),terdistribusi merata di seluruh ruangan. Lampu yang digunakan
diusahakan dari jenis hemat energi.
2. Ruangan harus mempunyai sirkulasi udara yang baik ( ventilasi silang ),
sehingga pertukaran udara dari dalam ruangan dapat mengalir ke luar
ruangan.Ventilasi alami tidak kurang dari 15% dari luas lantai. Ventilasi
mekanis diberikan jika ventilasi alami yang memenuhi syarat tidak memadai.
3. Harus tersedia fasilitas air bersih yang mengalir dan debit air yang cukup.
4. Harus tersedia wadah ( tempat sampah ) khusus / terpisah yang dilengkapi
dengan penutupnya untuk pembuangan limbah padat medis infeksius dan non
infeksius pada ruangan KIA KB.
5. Limbah cair / air buangan dari ruangan KIA KB harus diolah pada sistem /
instalasi pengolahan air limbah yang memenuhi persyaratan kesehatan.
6. Kursi petugas ruangan KIA KB dan kursi pasien yang mempunyai sandaran
7. Bak cuci yang dilengkapi keran untuk mengalirkan air bersih dan saluran /
pipa pembuangan air kotor menuju sistem pengolahan limbah Puskesmas

6 dari 31
8. Meja pemeriksaan dengan ukuran sesuai kebutuhan pelayanan yang
diselenggarakan.
9. Lemari pendingin untuk menyimpan obat dan vaksin.
10. Lemari alat untuk menyimpan alat.

3. PERALATAN
Peralatan intervensi tensimeter, timbangan dewasa/bayi dan peralatan lain yang
perlu diuji dan kalibrasi harus dilakukan uji fungsi dan kalibrasi secara berkala
oleh pihak terkait/yang berwenang
Peralatan yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan pelayanan KIA di
Puskesmas paling sedikit terdiri atas:
( Jumlah minimum peralatan menurut permenkes 75 tahun 2014 )

A. Set pemeriksaan kesehatan ibu

SESUAI
No JENIS PERALATAN JUMLAH USULAN
PERMENKES
1 ½ klem kocher 1 1 0
2 Anuskop 0 3 3
3 Bak instrumen dengan tutup 1 1 0
4 Baki logam tempat alat steril 1 1 0
bertutup
5 Doppler 0 1 1
6 Gunting benang 1 1 0
7 Gunting verband 1 1 0
8 Korcher tang 3 1 0
9 Mangkok untuk larutan 1 1 0
10 Meja Instrumen / alat 1 1 0
11 Meja periksa ginekologi dan kursi 1 1 0
pemeriksa
12 Palu refleks 0 1 1
13 Pen lancet 1 1 0
14 Pinset anatomi panjang 1 1 0
15 Pinset anatomi pendek 1 1 0
16 Pinset bedah 1 1 0
17 Silinder korentang steril 1 1 0
18 Sonde mulut 1 1 0
19 Spekulum vagina (cocor bebek 3 3 0
besar)
20 Spekulum vagina (cocor bebek 5 2 0
sedang)

7 dari 31
21 Spekulum vagina (coocor bebek 2 5 3
kecil)
22 Spekulum vagina simms 2 1 0
23 Sphygmomanometer dewasa 1 1 0
24 Stand lamp untuk tindakan 1 1 0
25 Stetoskop dewasa 1 1 0
26 Stetoskop janin / fetuskop 1 1 0
27 Sudip lidah logam/spatula lidah 12 2 2 0
cm
28 Sudip lidah logam 16,5 cm 2 2 0
29 Tampon tang 1 1 0
30 Tempat tidur periksa 1 1 0
31 Termometer dewasa 1 1 0
32 Timbangan dewasa 1 1 0
33 Torniquet karet 1 1 0

B. Set pemeriksaan kesehatan anak

SESUAI
No JENIS PERALATAN JUMLAH USULAN
PERMENKES
1 Alat Pengukur panjang bayi 0 1 1
2 Flowmeter anak (high) 0 1 0
3 Flowmeter neonatus (low) 0 1 0
4 Lampu periksa 1 1 0
5 Pengukur lingkar kepala 1 1 0
6 Pengukur tinggi badan anak 1 1 0
7 Spygmomanometer & manset anak 1 1 0
8 Stetoskop pediatric 1 1 0
9 Termometer anak 2 1 0
10 Timbangan anak 2 1 0

C. Set Pelayanan KB

SESUAI
No JENIS PERALATAN JUMLAH USULAN
PERMENKES
1 Baki logam tempat alat steril 1 1 0
bertutup
2 Implant kit 1 1 0
3 IUD kit 1 1 0

8 dari 31
D. Bahan habis pakai ruangan KIA

No JENIS PERALATAN JUMLAH

1 Alkohol 36 liter
2 Benang chromic catgut 12
3 Cairan desinfektan 36 liter
4 Disposable syringe 1 cc 9 box
5 Disposable syringe 3 cc 24 box
6 Disposable syringe 5 cc 8 box
7 Kain steril 120
8 Kapas 6 gulung
9 Kasa non steril 240 gulung
10 Kasa steril 240 gulung
11 Lidi kapas steril 1000
12 Lubrikans gel 48 btl
13 Masker 6 box
14 Povidon iodin/podovili tintura 25 % 24 liter
15 Sabun tangan / antiseptik 12 liter
16 Sarung tangan 30 box

E. Perlengkapan

SESUAI
No JENIS PERALATAN JUMLAH USULAN
PERMENKES
1 Ari timer 1 1 0
2 Bantal 2 1 0
3 Baskom cuci tangan 1 1 0
4 Celemek plastik 0 1 1
5 Duk bolong sedang 1 2 1
6 Kasur 1 1 0
7 Kotak penyimpan jarum bekas 1 1 0
8 Lemari alat 1 1 0
9 Lemari obat 1 1 0
10 Metelin 1 1 0
11 Perlak 2 2 0

9 dari 31
12 Pispot 1 1 0
13 Pita pengukur lila 1 1 0
14 Pompa payudara untuk ASI 1 1 0
15 Sarung bantal 2 2 0
16 Selimut 1 1 0
17 Seprei 2 2 0
18 Set tumbuh kembang anak 1 1 0
19 Sikat membersihkan peralatan 1 1 0
20 Tempat sampah tertutup yang 4 2 0
dilengkapai dg injakan pembuka
penutup
21 Tirai 1 1 0
22 Toples kapas/kasa steril 1 1 0
23 Tromol kasa/kain steril 1 1 0
24 Waskom bengkok kecil 1 1 0

F. Mebelair

SESUAI
No JENIS PERALATAN JUMLAH USULAN
PERMENKES
1 Kursi kerja 4 4 0
2 Lemari arsip 1 1 0
3 Mejatulis ½ biro 2 1 0

G. Pencatatan dan pelaporan


G.1 Kesehatan ibu dan KB

No JENIS PERALATAN JUMLAH


1 Buku KIA 1000
2 Buku register ibu 6
3 Formulir dan surat keterangan lain @ 6 bendel
sesuai kebutuhan pelayanan( surat
cuti hamil dan bersalin, surat
keterangan hamil, surat ket TT
CPW, surat ket sehat CPP
4 Formulir informed consent 8 bendel
5 Formulir laporan 12 bendel
6 Formulir rujukan 6 bendel
7 Buku kohort ibu 3 buku
8 Buku kohort KB 3 buku

10 dari 31
G.2. Kesehatan anak

No JENIS PERALATAN JUMLAH


1 Bagan dinding MTBS 1
2 Bagan MTBS 1
3 Buku register bayi 3
4 Formulir DDTK anak 1 bendel
5 Formulir KPSP ( kuisener pra 1 bendel
skrining perkembangan )
6 Formulir laporan kesehatan anak 1 bendel
balitadan prasekolah
7 Formulir laporan kesehatan bayi 1 bendel
8 Formulir pencatatan balita sakit 12 bendel
umur 2 bulan sampai 5 tahun
9 Formulir pencatatan bayi muda umur 6 bendel
kurang dari 2 bulan
10 Formulir rekapitulasi laporan 1 bendel
kesehatan anak balita dan
prasekolah
11 Formulir rekapitulasi laporan 1 bendel
kesehatan bayi
12 Register kohort anak balita 3 buku
13 Register kohort bayi 3 buku

11 dari 31
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. LINGKUP KEGIATAN
Keberhasilan program pelayanan kesehatan tergantung berbagai faktor baik
sosial,lingkungan, maupun penyediaan kelengkapan pelayanan kesehatan ibu anak
yang memiliki peran penting dalam program pelayanan kesehatan baik di tingkat dasar
maupun rujukan.
Kegiatan pelayanan KIA KB:
1.Pelayanan kesehatan ibu :
a. Pemeriksaan ANC, dilaksanakan di PKM,polindes,posyandu maupun kunjungan
rumah..
b. Pelaksanaan klas ibu (ibu hamil/ibu balita) di puskesmas dan di desa
c. Pertolongan persalinan normal,di PKM,polindes
d. Perawatan nifas,di PKM, polindes,kunjungan rumah
e. Penyuluhan : perorangan , kelompok
f. Rujukan :
 internal: antar poli, dari posyandu/polindes ke puskesmas ,
 external : dari puskesmas ke fasilitas rujukan yang lebih tinggi
g. Melaksanakan deteksi dini kanker leher rahim (IVA),dan payudara (sarari)
f. Pemberian surat keterangan kelahiran dan kematian
2. Pelayanan kesehatan anak:
a. Pemeriksaan kesehatan neonatal,bayi,anak balita,prasekolah :
posyandu,polindes,sekolah,puskesmas
b. Pemantauan tumbuh kembang anak : posyandu,polindes,sekolah,puskesmas
c. Imunisasi : posyandu,puskesmas
d. MTBM,MTBS : polindes,puskesmas
e. Konseling kesehatan anak dan remaja : sekolah,puskesmas
f. Rujukan
 internal : antar poli, dari posyandu/polindes ke puskesmas,
 external: dari puskesmas ke fasilitas rujukan yang lebih tinggi.
3. Pelayanan kesehatan remaja:
a. KIE
b. Pelayanan medis
c. Konseling
d. Rujukan

12 dari 31
4. Pelayanan keluarga berencana:
a. Pelayanan dan konseling KB
b. Pelayanan KB kafetaria (IUD,implant,suntik,pil,kondom)
c. Pelayanan efek samping dan komplikasi
d. Penyuluhan : perorangan dan kelompok
e. Pelayanan dan konseling CPW
f. Pelayanan dan konseling CPW, prahamil,masa antara 2 kehamilan
g. Pelayanan PPIA
h. Pelayanan IVA dan pengambilan sediaan papsmear
i. rujukan :
 Internal
 external

B. PENDAFTARAN DAN PENCATATAN


1. PENDAFTARAN DAN ALUR PELAYANAN RUANGAN KIA KB
a. Pasien datang, mendaftarkan diri di loket pendaftaran Puskesmas.
b. Pasien menuju ruangan pemeriksaan KIA KB untuk diperiksa.
c. Sebelum melakukan pemeriksaan pasian diberi penjelasan dan menanda tangani
blangko inform consent
d. Apabila memerlukan rujukan antar poli, pasien diberikan diarahkan ke poli yang dituju
e. Setelah selesai pemeriksaan petugas ruangan KIA KB mencatat hasil pemeriksaan di
buku register yang diperlukan.
f. Hasil pemeriksaan dijelaskan ke pasian
g. Apabila memerlukan konsultasi dokter maka formulir hasil pemeriksaan diserahkan
ke dokter untuk mendapat pelayanan
h. Formulir hasil pemeriksaan yang di perlukan pasien di serahkan ke pasien
i. Apabila memerlukan obat, resep diberikan ke pasien untuk serahkan ke kamar obat
(apotik)
j. Bila ada tindakan yang harus dibayar pasien di anjurkan ke kasir dengan membawa
perincian
k. Pelayanan di ruangan KIA selesei pasien di silahkan pulang

2. PENCATATAN DAN PELAPORAN


a. Pencatatan
Pencatatan selain untuk pemantauan data juga untuk evaluasi.
Macam-macam pencatatan antara lain :
 Buku Register Pendaftaran
 Buku kohort ibu,bayi,balita,prasek,KB.
 Buku Rujukan
 Buku register MTBM,MTBS.
 Buku register PITC,

13 dari 31
 Buku register IVA, PAP SMEAR,SKRINING TT.

b. Pelaporan
Pelaporan yang harus disampaikan secara berkala ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Kediri berupa laporan bulanan yang merupakan hasil rekapitulasi pencatatan harian,
sesuai ketentuan yang berlaku. Hasil rekapitulasi pencatatan dilaporkan dengan
menggunakan formulir baku yang sudah ditentukan oleh program.

C. METODE
Metode pelayanan KIA KB dilaksanakan sesuai SOP yang telah di tentukan.
 Pelayanan di dalam gedung
 Pelayanan di luar gedung

D. LANGKAH KEGIATAN
Langkah kegiatan di Ruangan KIA KB meliputi:
1. Menerima pasien dari ruang pendaftaran atau pasien yang dirujuk dari Ruangan
Pemeriksaan Umum, Ruangan fisioterapi, Rawat Inap ataupun Ruangan Kesehatan
Gigi dan Mulut.
2. Mencocokkan identitas pasien dan jenis pemeriksaan yang diminta
3. Melakukan pemeriksaan sesuai SOP yang telah di tentukan
4. Mencatat hasil pemeriksaan dan dimasukkan dalam buku register ruangan KIA KB
5. Menyerahkan hasil pemeriksaan kepada pasien sesuai surat keterangan yang
diperlukan (surat keterangan sehat CPW,surat keterangan sehat CPP, kartu TT,
Kartu KB ,buku KIA)
6. Membersihkan ruangan dan dekontaminasi alat yang telah di digunakan untuk
pelayanan KIA KB..
7. Mematikan peralatan setelah tidak digunakan.

E. PENGELOLAAN LIMBAH
1. Limbah Padat
Limbah padatterdiri dari limbah / sampah umum dan limbah khusus seperti benda
tajam, limbah infeksius, limbah sitotoksik, limbah toksik, limbah kimia, limbah B3
dan limbah plastik.
Fasilitas Pembuangan Limbah Padat :
a. Tempat Pengumpulan Sampah
Terbuat dari bahanyang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air dan
mempunyai permukaan yang halus pada bagian dalamnya.
Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup, minimal terdapat satu buah
untuk masing-masing kegiatan.

14 dari 31
Kantong plastik diangkat setiap hari atau apabila 2/3 bagian telah terisi sampah.

b. Tempat Penampungan Sampah Sementara


Tersedia tempat penampungan sampah yang tidak permanen, yang diletakkan
pada lokasi yang mudah dijangkau kendaraan pengangkut sampah.
Tempat penampungan sampah sementara dikosongkan dan dibersihkan
sekurang-kurangnya satu kali dalam 24 jam.

c. Tempat Pembuangan Sampah Akhir


1. Sampah infeksius, sampah toksik dan sitotoksik dikelola sesuai prosedur
dan peraturan yang berlaku.
2. Sampah umum (domestik) dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir
yang dikelola sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
2. Limbah Cair
Limbah cair terdiri dari limbah cair umum / domestik, limbah cair infeksius dan
limbah cair kimia.
Cara menangani limbah cair :
a. Limbah cair umum / domestik dialirkan masuk ke dalam septik tank.
b. Limbah cair infeksius dan kimia dikelola sesuai dengan prosedur dan
peraturan yang berlaku.

F. LAPORAN HASIL DAN ARSIP


Pelaporan yang harus disampaikan secara berkala ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Kediri berupa laporan bulanan yang merupakan hasil rekapitulasi pencatatan harian.
Laporan triwulan, semester, dan tahunan sesuai ketentuan yang berlaku.
Ruangan KIA KB memiliki arsip hasil pemeriksaan yang dilakukan di ruangan KIA KB
baik pencatatan harian maupun hasil rekapitulasi yang dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten Kediri. Ruangan KIA KB memiliki arsip sebagai dokumen pemeriksaan.

G. PEMELIHARAAN DAN KALIBRASI ALAT


Pemeliharaan alat perlu dilakukan untuk menjamin hasil pemeriksaan yang baik.
Hal-hal yang perlu dilakukan agar alat tetap berfungsi dengan baik adalah :
1. Melakukan pemeriksaan sesuai SOP
2. Membersihkan alat dari kotoran
3. Menyimpan alat dengan baik
4. Menggunakan alat dengan hati-hati dan benar sesuai petunjuk penggunaan

15 dari 31
5. Membuat program pemeliharaan peralatan KIA KB dan kalibrasi alat secara teratur
dan terjadwal
6. Melakukan pemeliharaan rutin termasuk memeriksa fungsinya.

Kalibrasi peralatan dilakukan pada saat awal, ketika alat baru diinstal dan diuji fungsi,
dan selanjutnya wajib dilakukan secara berkala sekurang-kurangnya satu kali dalam
satu tahun, atau sesuai dengan pedoman pabrikan prasarana dan alat kesehatan serta
ketentuan peraturan perundang-undangan sesuai instruksi pabrik.

Kalibrasi peralatan dapat dilakukan oleh teknisi penjual alat, petugas KIA KB yang
memilikikompetensi dan pernah dilatih, atau oleh institusi yang berwenang.

Kalibrasi serta fungsi peralatan dan sistem analitiksecara berkala harus dipantau dan
dibuktikan memenuhi syarat atau sesuai standar. Ruangan KIA KB harus mempunyai
dokumentasi untuk pemeliharaan, tindakan pencegahan sesuai rekomendasi pabrik
pembuat. Semua instruksi pabrik untuk penggunaan dan pemeliharaan alat harus
sepenuhnya dipenuhi.

16 dari 31
BAB V
LOGISTIK

Pengadaan peralatan dan alkon KIA KB harus mempertimbangkan hal-hal sebagai


berikut:

1. TINGKAT PERSEDIAAN
Pada umumnya tingkat persediaan harus selalu sama dengan jumlah persediaan
yaitu jumlah persediaan minimum ditambah jumlah safety stock.
Tingkat persediaan minimum adalah jumlah alat/bahan yang diperlukan untuk
memenuhi kegiatan operasional normal, sampai pengadaan berikutnya dari
pembekal / ruang penyimpanan umum.
Safety stock adalah jumlah persediaan cadangan yang harus ada untuk alat dan
bahan yang dibutuhkan atau yang sering terlambat diterima.

2. PERKIRAAN JUMLAH KEBUTUHAN


Perkiraan kebutuhan dapat diperoleh berdasarkan jumlah pemakaian periode 6-12
bulan yang lalu dan proyeksi jumlah pemeriksaan untuk periode 6-12 bulan untuk
tahun yang akan datang. Jumlah rata-rata pemakaian untuk satu bulan perlu dicatat.

3. WAKTU YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENDAPATKAN ALAT/BAHAN (


DELIVERY TIME )
Lamanya waktu yang dibutuhkan mulai dari pemesanan sampai alat/bahan diterima
perlu diperhitungkan.

Daftar Bahan Logistik

No JENIS PERALATAN JUMLAH


1 Buku KIA 1000
2 Kartu KB 1000
3 Kartu TT 1000
4 Kartu ibu 1000
5 Blangko permintaan pemeriksaan laboratorium 1000
6 Povidon iodin 24
7 Alkohol 70% 36
8 Aquabidest 60

17 dari 31
9 Larutan cuka dixi 24
10 Sabun cuci tangan 48
11 Albotyl 12
12 Spuit 5 cc 1000
13 Spuit 3cc 6000
14 Spuit 1cc 2000
15 Benang chromic catgut 100
16 Blangko MTBM 1000
17 Blangko papsmear 1000
18 Lidi kapas steril 1000
19 Formulir rujukan 1000
20 Sarung tangan 24 box
21 Masker 12 box
22 Cairan desinfektan 60 lt
23 Kapas 12 gulung
24 Tissue 24 box
25 ALKON (kondom,pil,depo progestin,IUD,implan) @1000
26 Tas Kresek sampah (sampah medis dan non medis @ 12 bgks

27 Khasa steril 120 gulung


28 Plester 24
29 Kantong plastik 1000
30 ATK 120
31 Blangko MTBS 1000
32 Kain steril 60
33 Khasa non steril 120 gulung
34 Lubrikan gel 120 btl
35 Blangko sarari 1000
36 Blangko pemeriksaan & TT catin 1000
37 Formulir inform consent 1000
38 Blangko keterangan hamil 1000

Jenis bahan logistik bisa bertambah sesuai kebutuhan. Proses pengadaan alat dan bahan
habis pakai dilakukan dengan cara, setiap tahun pada bulan Januari petugas ruangan KIA
KB membuat usulan kebutuhan alat dan bahan habis pakai untuk tahun berikutnya ke tim
perencana UPTD Puskesmas Semen.

18 dari 31
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN

A. PENGERTIAN

Sasaran kegiatan adalah sesuatu yang menjadi target dari suatu kegiatan dalam
rangka peningkatan mutu pelayanan. Dalam pelayanan ruangan KIA KB, sasaran
kegiatan adalah pasien. Dalam hal ini, keselamatan pasien harus diperhatikan dalam
memberikan pelayanan. Keselamatan Pasien / Patient Safety adalah keadaan dimana
pasien bebas dari harm atau cidera, yang dapat meliputi penyakit, cidera fisik,
psikologis, sosial, penderitaan, cacat, kematian dan lainnya, yang seharusnya tidak
terjadi.
Dalam penyelenggaraan pelayanan ruangan KIA KB, Keselamatan Pasien berarti
semua standar operasionalprosedur yang sudah dibuat untuk kegiatan pelayanan
ruangan KIA KB harus ditaati, tidak ada kesalahan dalam pelayanan tindakan, tidak
ada kesalahan dalam assesment.Melaporkan segera nilai kritis kepada dokter
merupakan salah satu tindakan untuk keselamatan pasien.
Keselamatan pasien di ruangan KIA KB, berarti juga semua fasilitas yang dipakai
adalah fasilitas yang aman untuk pasien. Dimulai dari standar bangunan, mebeler,
peralatan adalah alat yang menunjang mutu dan keselamatan pasien.
Keselamatan pasien di ruangan KIA KB juga meliputi pencegahan infeksi
nosokomial yang berhubungan dengan tindakan di ruangan KIA KB dengan cara
mengikuti standar pengendalian infeksi mulai dari cuci tangan dan penggunaan alat
pengaman diri ( APD ).

B. TUJUAN

1. TUJUAN UMUM
Memenuhi standar keselamatan pasien di ruangan KIA KB UPTD Puskesmas
Semen
2. TUJUAN KHUSUS
a. Menurunkan angka Kejadian Tidak Diharapkan di ruangan KIA KBUPTD
Puskesmas Semen
b. Menganalisa, mengevaluasi datadanmengusulkan jalan keluar
pemecahan permasalahan yang terjadi yang berhubungan dengan ruangan
KIA KB

C. TATA LAKSANA KESELAMATAN PASIEN.

19 dari 31
Tata laksana keselamatan pasien di ruangan KIA KB adalah sebagai berikut:
1. Mulai dengan membuat Standar Operasional Prosedur (SOP)
2. Melakukan SOP di semua segi pelayanan KIA KB
3. Mencatat dan menuliskan laporan kejadian bila terjadi Kejadian yang Tidak
Diharapkan (KTD)
4. Penanggung Jawab ruangan KIA KB bersama pihak yang terkait
melakukan penyelidikan terhadap KTD, mencari jalan keluar bila perlumerubah
sistem sehingga lebih baik dan lebih aman untuk pasien, membuat tindak lanjut dan
mensosialisasikan tindak lanjut untuk dilakukan bersama dan mengevaluasi sistem
yang baru tersebut
5. Melakukan semua standar pengendalian infeksi
6. Memilih peralatan yang bermutu dan aman bagi pasien.

20 dari 31
BAB VII

KESELAMATAN KERJA

A. PENGERTIAN.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomer 43 tahun 2013


Bab VIII menyatakan bahwa Kesehatan dan Keselamatan kerja (K3)merupakanbagian
dari kegiatan pemeriksaansecarakeseluruhan. Ruangan KIA KB melakukan berbagai
tindakan dan kegiatan pemeriksaan KIA/KByang berpotensimenularkan infeksi ke
pasien yang lain. Potensi infeksi juga terjadi dari petugas ke petugas lainnya, atau
keluarganya dan ke masyarakat. Untuk mengurangi bahaya yang terjadi, perlu adanya
kebijakan yang ketat.Petugas harus mempunyai sikap dan kemampuan untuk
melakukan pengamanan sehubungan dengan pekerjaannya sesuai SOP,serta
memakai APD dengan cara yang benar.
Undang-undang no 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dimaksudkan untuk
menjamin :
a. Setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan dalam
melakukan kerja.
b. Agar pegawai dan setiap orang yang berada di tempat kerja selalu berada dalam
keadaan sehat dan selamat.
c. Agar faktor-faktor produksi dapat dipakai dan dijalankan secara efisien.

B. TUJUAN.

Tujuan dari Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah supaya setiap
petugas kesehatan yg bertugas di ruangan KIA/KB aman dari kecelakaan akibat kerja,
termasuk aman dari paparan cairan tubuh yang infeksius dan zat kimia lainnya.

C. TATA LAKSANA.
1. Gedung
 Design Ruangan KIA/KB harus memiliki system ventilasi yang memadai
dengan sirkulasi udara yang adekuat.
 Design Ruangan KIA/KB harus dibuat sedemikian rupa agar pasien
merasa aman serta terlaksananya pemeriksaan secara tertutup (privacy
terjaga)
 Tempat penyimpanan cairan kimia (alkohol,betadin,klorin,dll) di design untuk
mengurangi resiko sampai sekecil mungkin
 Sistem pembuangan limbah yang aman .

2. Peralatan Ruangan KIA/KB.

21 dari 31
Semua alat di ruangan KIA/KB memiliki keamanan sedemikian rupa
sehingga pekerja tidak terpapar aliran listrik.

3. Alat Pengaman Diri.


Jenis alat pelindung yang digunakan petugas ruangan KIA/KB meliputi : sarung
tangan, baju kerja, masker, sepatu, kacamata google. Sarung tangan harus dipakai
padasaat melakukan tindakan diperkirakan akan terjadi kontak dengan darah,cairan
tubuh, secret, dan benda yang terkontaminasi. Cuci tangan harus selalu dilakukan
pada saat sebelum memakai dan melepas sarung tangan. Sarung tangan
harusdisposable untuk setiap pasien.
Baju kerja berupa apron/scort merupakan salah satu jenis pakaian kerja dapat
digunakan diruang KIA/KB.Tujuanpemakaian apronuntuk melindungi petugas dari
kemungkinan genangan atau percikan darah atau cairan tubuhyang lain yang dapat
mencemari baju atau seragam. Baju kerja harus segera diganti bila terkena
kotoran/darah atau cairan tubuh yang lain.
Sepatu kerja digunakan di area pemeriksaan KIA/KB sehingga dapat
mencegah terperciknya sampel ke kaki petugas dan mencegah terlukanya kaki
petugas karena terkena tusukan benda tajam yang terjatuh.

4. Petunjuk Pencegahan Infeksi Untuk Petugas Kesehatan :


 Mencegah bahan infeksi tertelan atau terkena kulit serta mata selama bekerja :
- Mencuci tangan dengan sabun/desinfektan sebelum dan sesudah bekerja.
- Menggunakan alat pelindung mata/muka jika terjadi resiko percikan
bahan infeksi saat bekerja.
-
 Mencegah infeksi melalui tusukan.
- Bila terjadi luka tusukan maka setiap petugas wajib melakukan pemeriksaan
/ test Panel Hepatitis dan HIV

22 dari 31
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien dalam penyelenggaraan pelayanan


KIA KB harus dilakukan secara terus menerus dan berkala merujuk pada pengelolaan
keseluruhan manajemen Puskesmas.
Pimpinan/ penanggungjawab ruangan KIA KB harus mendapatkan pendidikan/
pelatihan terkait mutu dan keselamatan pasien yang difasilitasi oleh fasilitas pelayanan
kesehatan dimana pelayanan KIA KB terselenggara.
Mutu dan keselamatan pasien harus selalu tertanam dalam setiap kegiatan
pelayanan KIA KB, baik pada proses asuhan maupun pada proses menajerial, yang
dipahami seluruh staf/ anggota.
Untuk menjamin pengawasan mutu dan keselamatan passion pelayanan KIAKB,
pet gas ruangan KIA KB mendukung dan melaksanakan progam mutu
dankeselamatanpasien UPTD Puskesmas Semen.Indikator yang digunakan dalam
pengendalian mututersebutditetapkanolehkepala UPTD Puskesmas. .Evaluasiindikator
pelayanan KIA KBdilakukanoleh Tim PMKP danManajemenRisiko UPTD
PuskesmasSemen.Beberapaindikator yang biasdigunakan di
ruangankesehatanibudananakadalahsebagaiberikut:

1) Kepuasan Pelanggan
Judul Kepuasan Pelanggan Pada Ruangan KIA

Dimensi Mutu Kenyamanan

Tujuan Terselenggaranya pelayanan KIA yang mampu memberikan


kepuasan pelanggan
DefinisiOperasional Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap
pelayanan yang diberikan oleh dokter, bidan, dan fasilitas Puskesmas
FrekuensiPengumpulan Data Setiap bulan

PeriodeAnalisa Tiga bulan sekali

Numerator Jumlah kumulatif reratapenilaiankepuasanpasienKIA yang di survey

Denominator JumlahseluruhpasienKIA yang di survey (minimal n=50)

Sumber data Survey

Standar ≥90 %

Penanggungjawabpengumpul Penanggungjawab ruangan kesehatan ibu dan anak


data

23 dari 31
2) Jam Buka Pelayanan

Judul Jam BukaPelayanan

DimensiMutu Akses

Tujuan Tersedianya Pelayanan KIA pada hari kerja di setiap


Puskesmas
DefinisiOperasional Jam buka pelayanan adalah jam dimulainya pelayanan
KIA oleh tenaga dokter atau bidan. Jam buka antara
pukul 07.30 s.d. 13.30 setiap hari kerja kecuali Jum’at
pukul 07.00 – 11.00 dan Sabtu pukul 07.30 -12.00
Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

PeriodeAnalisa 3 bulan

Numerator Jumlah hari pelayanan KIA yang buka sesuai


ketentuan dalam satu bulan
Denominator Jumlah hari pelayanan KIA dalam satu bulan

Sumber data Register rawat jalan

Standar 100 %

Penanggungjawabpengumpul Tim PMKP


data

3) KepatuhanHand Hygiene
Judul Kepatuhan Hand Hygiene

Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas

Tujuan Tersedianya Pelayanan KIA Puskesmas yang


mendukung keselamatan pasien dan efektifitas
pelayanan melalui cuci tangan
DefinisiOperasional Kepatuhan hand hygiene adalah kepatuhan petugas
ruangan KIA terhadap ketentuan cuci tangan.
FrekuensiPengumpulan Data 1 bulan

PeriodeAnalisa 3 bulan

Numerator Jumlah petugas KIA yang mematuhi ketentuan cuci


tangan
Denominator Jumlah seluruh petugas KIA

Sumber data Survey Petugas KIA

24 dari 31
Standar 100%

Penanggungjawabpengumpul Tim PMKP


data

A. Profil Sasaran Mutu UKM


a. UPAYA KIA / KB
1) Cakupan kunjungan ibu hamil K4

Indikator Cakupan kunjungan ibu hamil K4

Dimensi Mutu AKI/AKB menurun

Tujuan Menurunkan AKI dan AKB

Definisi Operasional Ibu hamil yang mendapat pelayanan ANC sesuai standart dengan
distribusi pelayanan minimal tribulan 1: 1 Kali, tribulan 2 : 1 kali,
tribulan 3 : 2 kali oleh petugas kesehatan di wilayah kerja periode
Januari s/d desember

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan Data

Periode Analisa Tiga bulan sekali

Numerator Jumlah capaian kunjungan Ibu Hamil 4 x di trimester III

Denominator Jumlah sasaran ibu hamil

Sumber data Laporan PWS KIA

Target 95 %

Penanggung jawab Penanggung Jawab Program KIA/KB


pengumpul data

2.Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

Indikator Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

Dimensi Mutu AKI dan AKB turun

Tujuan Menurunkan AKI dan AKB

Definisi Operasional Jumlah ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas dengan risti/komplikasi ang
mendapatkan pelayanan sesuai dengan standart pada tingkat pelayanan
25 dari 31
dasar dan rujukan di wilayah kerjanya selama periode januari s/d
desember

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan Data

Periode Analisa Tiga bulan sekali

Numerator Jumlah capaian ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas dengan
risti/komplikasi

Denominator 20 % Jumlah sasaran ibu hamil

Sumber data Laporan PWS KIA

Target 80 %

Penanggung jawab Penanggung Jawab Program KIA/KB


pengumpul data

3.Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi


kebidanan

Indikator Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi kebidanan

Dimensi Mutu Perolongan persalinan aman

Tujuan Menurunkan AKI dan AKB

Definisi Operasional Jumlah persalinan yang di tolong oleh tenaga kesehatan yang mempunyai
kompetensi kebidanan di wilayah kerja selama periode januari s/d
desember

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan Data

Periode Analisa Tiga bulan sekali

Numerator Jumlah capaian persalianan yang di tolong oleh tenaga kesehatan yang
mempunyai kompetensi

Denominator Jumlah sasaran ibu bersalin di wilayah Kecamatan Semen

Sumber data PWS KIA

Target 95 %

Penanggung jawab Penanggung Jawab Program KIA


pengumpul data

26 dari 31
4.Cakupan pelayanan nifas

Indikator Cakupan pelayanan nifas

Dimensi Mutu Pelayanan Ibu Nifas Paripurna

Tujuan Menurunkan AKB

Definisi Operasional Jumlah ibu nifas yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standart, minimal 3 kali dengan distribusi pelayanan 6 jam paska
salin,s/d hari ke 3, minimal 1 kali hari ke 4 s/d hari ke 28 , dan hari ke
29 s/d hari ke 42 termasuk pemberian Fe bufas 42 tab,vit A 200.000 IU
2 kali di wilayah kerjanya periode Januari s/d Desember

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan Data

Periode Analisa Tiga bulan sekali

Numerator Jumlah capaianIbu nifas yang mendapatkan pelayanan paripurrna

Denominator Jumlah sasaran ibu nifas di wilayah kecamatan Semen

Sumber data PWS KIA

Target 85 %

Penanggung jawab Penanggung Jawab KIA


pengumpul data

Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani

Indikator Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani

Dimensi Mutu Komplikasi pada neonatal bisa di angani dengan ade kuat

Tujuan Menurunkan AKB

Definisi Operasional Jumlah neonatal komplikasi di tangani yang mendapat pelayanan oleh
tenaga kesehatan di wilayah kerja periode januari-desember

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan Data

Periode Analisa Tiga bulan sekali

Numerator Jumlah capaian neonatal komplikasi mendapatkan pelayanan oleh


tenaga kesehatan

27 dari 31
Denominator Jumlah15 % sasaran bayi di wilayah kecamatan Semen

Sumber data PWS KIA

Target 80 %

Penanggung jawab Penanggung Jawab KIA


pengumpul data

6. Cakupan kunjungan bayi

Indikator Cakupan kunjungan bayi

Dimensi Mutu Bayi yang sehat

Tujuan Menurunkan AKB

Definisi Operasional Jumlah bayi mempeorleh pelayanan kesehatan sesuai standar oleh akes
minimal 4xsetahunsetelah menndapatkan yankes neoatal (KN lengkap)
dengan distribusi Palayanan Minimal umur 1-3 bulan 1x,4-6 bulan 1x,
7-9 bulan 1x, 9-12 1x, Pelayanan tersebut meliputi imunisasi dasar
lengkap,Vit A dosis yinggi 1x, SDITK dan MTBM/MTBS.

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan

Numerator Jumlah capaian bayi dengan pelayanan paripurna

Denominator Jumlah sasaran bayi ( 0-11bulan) di kecamatan Semen

Sumber data Laporan PWS KIA

Target

Penanggung jawab Penanggung Jawab KIA


pengumpul data

7.Cakupan pelayanan anak balita

Indikator Cakupan pelayanan anak balita

Dimensi Mutu Pelayan balita paripurna

Tujuan Menurunkan angka kematian balita

Definisi Operasional Jumlah anak usia 1-4 tahun yang memperoleh Pelayanan kesehatan
meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8x/thn, SDITK sesuai
standar oleh tenaga kesehatan minimal 6 bln sekali dan pemberian Vi A
2x ( pebruari-agustus ) diwilayah kerja

Frekuensi Setiap Bulan

28 dari 31
Pengumpulan Data

Periode Analisa Tiga Bulan

Numerator Jumlah capaian balita dengan pelayanan paripurna

Denominator Jumlah Sasaran Balita usia 1-4 tahun di kecamatan semen

Sumber data Laporan PWS Anak

Standar

Penanggung jawab Penanggung Jawab Program


pengumpul data

BAB IX
PENUTUP

29 dari 31
Pedoman Pelayanan Ruangan KIA/KB ini digunakan sebagai acuan dalam
perencanaan, upaya pengembangan, dan peningkatan pelayanan serta mutu pelayanan
ruangan KIA/KB di UPTD Puskesmas Semen. Pedoman Pelayanan Ruangan KIA/KB ini
dapat dikembangkan lebih lanjut sesuai kebutuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.

PEDOMAN PELAYANAN
RUANGAN KIA KB

30 dari 31
UPTD PUSKESMAS SEMEN

31 dari 31

Anda mungkin juga menyukai