Ada 2 Jenis tindakan yang harus dilakukan berdasarkan hasil yang dicapainya, antara
lain:
a. Tindakan perbaikan (corrnective action) yang berupa solusi terhadap masalah yang
dihadapi dalam pencapaian target. Tindakan perbaikan ini perlu diambil jika hasilnya
tidak mencapai apa yang telah ditargetkan.
B. Tindakan standarisasi (standarization action), yaitu tindakan untuk
menstadarisasikan cara ataupun praktek terbaik yang telah dilakukan. Tindakan
standarisasi ini dilakukan
PRINSIP-PRINSIP PADA ACT
• Prinsip prinsip act atau perbaikan berkelanjutan sebagai salah satu pilar mutu untuk memperbaiki kondisi dari
ketujuh komponen act menuju organisasi bermutu total,dilakukan dengan cara berikut:
•
• mengkaji proses,dimaksudkan untuk memberikan nilai tambah pada proses kerja sehingga menghasilkan
keluaran yang bermutu.
•
• Membuat model masukan-keluaran,untuk mengetahui kinerja sebuah proses sehingga dapat memastikan
kemampuan memenuhi permintaan kostumer,mengkoreksi masalah proses sebelum masalah tersebut
mempengaruhi keluaran,memperbaiki proses untuk memenuhi perubahan kebutuhan kostumer.
•
• Melakukan perbaikan berkelanjutan dengan teknik mengapa dan teknik benchmarking.
AKTOR-FAKTOR YANG BERPOTENSI MENGALAMI ACT
(TINDAK LANJUT)
• Menurut Jerome S. Arcaro ada lima pilar mutu yang sangat menentukam bagi
organisasu yang bermutu total, yaitu :
• (1) Fokus pada kostumer
• (2) Keterlibatan total
• (3) Pengukuran
• (4) Komitmrn
• (5) Perbaikan berkelanjutan.
ACT DALAM PRESFEKTIF ISLAM
• Dalam sudut pandang Islam mengenai konsep check and action diistilahkan
dengan menggunakan kata at-tadbir (Penindaklanjutan). Kata ini berasal dari
kata dabbara (mengatur) yang banyak terdapat dalam Alquran seperti firman
Allah swt.
• TERIMAKASIH KASIH