Anda di halaman 1dari 10

“KONSEP ACT(TIDAK LANJUT)

DALAM SISTEM MANAJEMEN MUTU”


DOSEN PENGAMPU : Ibu Nuri Aslami
M.Si
Disusun oleh :
Kelompok 1
1. Nadia Aprilia (0506202044)
2. Novy Arisca (0506202039)
3. Dita Ananda Bangun (0506202061)
4. Yuniar Pangesti (0506202083)
 
 
Pengertian Act
Menurut Akmal (2006) tindak lanjut hasil pemeriksaan didefinisikan sebagai suatu proses untuk
menentukan kecukupan, keefektifan dan ketepatan waktu tindakan tindakan koreksi yang
dilakukan oleh manajemen terhadap rekomendasi dari temuan pemeriksaan yang dilaporkan
Termasuk temuan temuan yang berkaitan yang diperoleh oleh pemeriksa baik intern maupun
ekstern.

Act adalah siklus atau lanjutan dari c atau check yang merupakan dari bagian PDCA.

Artinya melakukan evaluasi total terhadap hasil SASARAN dan PROSES dan menindaklanjuti
dengan perbaikan-perbaikan. Jika ternyata apa yang telah kita kerjakan masih ada yang kurang
atau belum sempurna, segera melakukan action untuk memperbaikinya. Proses ACT ini sangat
penting artinya sebelum kita melangkah lebih jauh keproses perbaikan selanjutnya.
Prisip-prinsip Act atau perbaikan berkelanjutan sebagai salah satu pilar mutu untuk memperbaiki kondisi dari ketujuh
komponen Act menuju organisasi bermutu total, dilakukan dengan cara berikut

1. Mengkaji proses, dimaksudkan untuk memberikan nilai tambah pada proses kerja sehingga menghasilkan keluaran
yang bermuta.
2. Membuat model masukan-keluaran, untuk mengetahui kinerja sebuah proses sehingga dapat memastikan kemampuan
memenuhi permintaan kostumer, mengkoreks masalah proses sebelum masalah tersebut mempengaruhi keluaran.
memperbaiki proses untuk memenuhi perubahan kebutuhan kostumer, Melakukan perbaikian berkelanjutan dengan
teknik mengapa dan teknik benchmarkin
Teknik mengapa digunakan untuk membantu menemukan akar penyebab masalah Teknik diwali dengan bertanya
mengapa sebuah masalah terjadi dan berulang-ulang ditanyakan mengapa masalah itu terjadi sampai diketemukan
penyebab dasarnya (Jerome S. Arcaro, 2002, hal 2005).Sedangkan Teknik benchmarking, bertujuan untuk
memperoleh keunggulan kompetitif untuk mengidentifikasi, mengukur dan menyamai atau melebihi praktik praktik
terbaik baik di dalam maupun di luar sekolah Benchmarking memungkinkan Anda untuk mendapatkan pandangan
baru terhadap praktik praktik standar, mengidentifikasi tujuan-tujuan keunggulan, dan memfasilitasi proses
perbaikan kaizen.

Prisip-prinsip Act
Faktor-faktor Yang Berpotensi Mengalami ACT
Menurut Jerome S. Arcaro ada lima pilar mutu yang sangat menentukan bagi organisasi yang
bermutu total, yaitu:

1) fokus pada kostumer,


2) keterlibatan total,
3) pengukuran,
4) komitmen,
5) perbaikan berkelanjutan.

Perbaikan berkelanjutan atau act sebagai salah satu pilar mutu dalam mewujudkan organisasi yang bermutu total
difokuskan pada tujuh faktor, meliputi:
1. iklim yang kondusif,
2. keterlibatan stakeholders sebagai pelanggan internal dan eksternal dalam perencananaan mutu,
3. tercapainya harapan terhadap hasil,
4. kesempatan, tanggung jawab dan partisipasi karyawan,
5. pemberian ganjaran dan insentif,
6. tatatertib dan disiplin organisasi,
7. pelaksanaan SOP dan proses kerja karyawan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Perilaku Berbahaya

Menurut Sanders (1993), perilaku berbahaya terjadi melalui tiga fase yang
bekerja secara bertahap, yaitu:

1) Tingkat Manajemen

2) Aspek-aspek lingkungan fisik, psikologis, dan sosiologis dari pekerjaan

3) Individu
Faktor-faktor Personal

1. Kemampuan kognitif
A. Tindakan Pada Act
a. Tindak Lanjut Manajemen Mutu (Act)

Tahap tindakan perbaikan (act), terdiri dari beberapa langkah, yaitu


menindaklanjuti hasil untuk perbaikan yang diperlukan yang berarti meninjau seluruh
dan memodifikasi proses untuk memperbaikinya, dan menindaklanjuti hasil, yang berarti
melakukan standarisasi perubahan seperti merevisi proses yang sudah diperbaiki,
memodifikasi standar, prosedur dan kebijakan yang ada.

Ada 2 jenis tindakan yang harus dilakukan berdasarkan hasil yang dicapainya, antara lain:
1. Tindakan perbaikan (corrective action)
2. Tindakan standarisasi (standarization action),
ACT Dalam Persefektif Islam
1. Dalam Alqur'an
2. Menurut Kajian Hadis

CONTOH PROGRAM TINDAK LANJUT


Evaluasi Program dan Tindak Lanjut adalah salah satu komponen manajemen program yang esensial dalam
program bimbingan dan konseling. Evaluasi merupakan pengukuran ketercapaian program pendidikan,
perencanaan suatu program substansi pendidikan.
Hasil penilaian sikap perlu dimanfaatkan dan ditindak lanjuti. Hasil pengukuran dan penilaian sikap anak didik
dalam kelas, tujuan utamanya bukanlah untuk dilaporkan dalam bentuk angka, seperti nilai penguasaan
pengetahuan (domain kognitif) atau keterampilan (domain psikomotor). Secara terperinci, hasil pengukuran dan
penilaian sikap dalam kelas dapat dimanfaatkan untuk hal-hal sebagai berikut:

3. Pembinaan sikap anak didik,


4. Perbaikan proses pembelajaran,
5. Peningkatan profesionalitas pendidik.
TUJUAN PROGRAM TINDAK LANJUT

Tujuan Progam Tindak Lanjut Tujuan dari kegiatan tindak lanjut adalah untuk mengoptimalkan hasil
belajar anak didik. Berikut ini beberapa kegiatan tindak lanjut yang dapat dilakukan pendidik dalam upaya
mengoptimalkan penguasaan anak didik (Ruhimat, 2007).

CARA CARA MENENTUKAN MASALAH BELAJAR


Program pembelajaran merupakan hal yang kompleks. Belajar di sekolah terkait dengan beberapa hal. Dalam bertindak
belajar, anak didik berhubungan dengan pendidik, bahan belajar, pemerolehan pengetahuan dan pengalaman, dan tata cara
evaluasi belajar. Di samping itu, anak didik secara intern menghadapi disiplin, kebiasaan dan semangat belajarnya Belajar
sendiri.
1. Pengamatan Perilaku Belajar Pendidik selaku pembelajar bertindak membelajarkan, dengan mengajar. Pendidik selaku
pengamat, melakukan pengamatan terhadap perilaku anak didik dalam pengamatan tersebut pendidik juga mewawancarai
anak didik atau teman belajarnya. Amiruddin. 2007. Pendekatan Mutu dan Kepuasan dalam Pelayanan. Jakarta: Prenada
Media.
2. Analisis hasil belajar Analisis hasil belajar anak didik merupakan pekerjaan khusus.
3. Tes Hasil Belajar Pada penggal proses belajar dilancarkan tes hasil belajar.
FAKTOR FAKTOR MASALAH BELAJAR
1. Faktor Internal
2. Fator Ekternal

Langkah Kegiatan Di Dalam Tindak Lanjut Evaluasi Hasil Pembelajaran

3. Identifikasi kelebihan dan kelemahan laporan hasil evaluasi pembelajaran.


4. Peningkatan hasil belajar
5. Merancang program pembelajaran remidi (perbaikan).
Th a n k y o u !
ha ve an y q uestions?
Do you

THA
NK
YOU

Anda mungkin juga menyukai