Anda di halaman 1dari 3

PENUGASAN MATERI KOMUNIKASI RISIKO

PELAYANAN KESEHATAN HAJI PANDEMI COVID 19


BAPELKES CIKARANG_JKS
NO KEGIATAN ALOKASI WAKTU
1 Fasilitator membagi peserta menjadi 3 kelompok yang 5 menit
terdiri dari 15 orang perkelompoknya, selanjutnya akan
di bagi dalam breakout room

2 Masing - masing Kelompok melakukan diskusi tentang 25 menit


skenario simulasi sesuai dengan kasus yang diberikan
terkait situasi dalam pelayanan kesehatan haji dengan
menerapkan komunikasi risiko.
Sesuai urutan kelompok membahas kasus :
Kasus 1 (suspect) di lokasi Pesawat & Bandara Arab Saudi
Kasus 2 (kontak erat)di Arofah
Kasus 3 (konfirmasi)di Makkah Paska Armuzna
2 Kembali ke ruang utama untuk menyajikan simulasi @ 15 menit
Peserta lain memperhatikan dan mencatat hal – hal yang (maksimal)
perlu di kritisi
3 Pembahasan dan Umpan Balik 15 menit
Total alokasi waktu 90 menit

Pembagian topik sajian simulasi : setiap peserta melakukan simulasi komunikasi risiko
didalam Kelompoknya di lokus (sesuai pembagian kelompok):
a. Pesawat & Bandara Arab Saudi
Situasi:
Jemaah haji semua sudah masuk pesawat. Setelah pesawat take off, dan pramugari
membagikan makanan, petugas pun melaksanakan tugasnya selama di pesawat.
Beberapa jam di pesawat, saat sebagian Jemaah sudah pada beristirahat, pramugari
melaporkan ada Jemaah yang sakit kepala, demam dan mengeluh nyeri ulu hati
karena batuk dan nafas agak sesak yang butuh bantuan. Petugas kesehatan
kemudian mendatangangi Jemaah dan memberikan pelayanan. Saat landing pun
tiba, pesawat telah mendarat di Bandara Arab Saudi, petugas kesehatan haji kloter
mendampingi Jemaah untuk melakukan pengecekan keimigrasian serta memantau
kesehatan Jemaah.
Tugas: Sajian simulasi komunikasi risiko pelayanan kesehatan haji masa pandemi
pada saat di pesawat dan bandara Arab Saudi , kemudian Sajikan didepan kelas
secara virtual.
b. Arofah
Situasi:
Sehari sebelum wukuf, saat tarwiyah (8 Dzulhijjah), Jemaah haji mulai
diberangkatkan secara taraddudi (berurutan sesuai qur’ah) menuju Arafah. Petugas
kesehatan melakukan tugasnya, memantau dan memberikan pelayanan kesehatan.
Saat di Arafah, menjelang wukuf, Jemaah kloter Anda mengeluh sakit kepala setelah
kontak tatap muka dan berdekatan dalam radius 1 meter dengan jangka waktu
lebih dari 15 menit bahkan melakukan sentuhan fisik secara langsung dengan
Jemaah yang terkonfirmasi covid 19.
Tugas: Sajian simulasi komunikasi risiko pelayanan kesehatan haji pada saat di
Arofah. Sajikan didepan kelas secara virtual.

c. Makkah Pasca Armuzna


Situasi:

Kegiatan jamaah terbilang padat pada tanggal 10 Dzulhijah. Jamaah haji melakukan
mabit atau bermalam di Muzdalifah kemudian setelah itu menuju Mina dengan
dijemput oleh pihak Muasassah. Di Mina, rukun haji yang akan dilaksanakan adalah
mabit dan melontar jumroh. Nah, biasanya yang cukup membuat jamaah haji  harus
mempersiapkan diri dengan maksimal adalah kegiatan melempar jumroh. Kegiatan
melempar jumroh sendiri memiliki syarat-syarat tertentu yang harus diketahui oleh
jamaah haji. Selesai tahalul pertama, jamaah haji akan menuju Masjidilharam untuk
melaksanakan rukun haji thawaf ifadhah. Waktu thawaf ifadhah dimulai setelah
pertengahan malam 10 Dzulhijah sementara waktu akhirnya tidak terbatas selama
hidup. Saat mau melaksanakan rukun haji thawaf ifadhah, ada seorang Jemaah sakit
dan mengalami demam >38°C, batuk, nyeri tenggorok, hidung tersumbat, badan
lemah. Setelah melaksanakan mabit dan melempar jumroh di Mina.
Tugas: Sajian simulasi komunikasi risiko pelayanan kesehatan haji masa pandemi
pada saat di Makkah Pasca Armuzna, kemudian Sajikan didepan kelas secara virtual.

4. Peserta lain dalam kelompok memantau sajian simulasi penerapan komunikasi risiko
pelayanan kesehatan haji :

UNSUR YANG DIPANTAU CATATAN


Pengembangan Pesan Risiko

Sasaran komunikasi risiko:


Primer
Sekunder
Tersier
Strategi komunikasi risiko
Media dan saluran komunikasi risiko

Anda mungkin juga menyukai