Pendekar Muda
(email : muhkadri@gmail.com)
ABSTRAK
Bela diri praktis merupakan salah olahraga bagian dari kekayaan yang
otot, otak serta nurani secara realistis dan rasional. Bela diri praktis
Tapak Suci terdapat beberapa jurus yang menjadi khas yang memiliki
kekayaan intelektual Tapak Suci yaitu jurus lembu yang diciptakan oleh
kekuatan siku menjadi dasar lima gerakan beladiri praktis yang akan
digunakan.
"Dengan Iman dan Kebaikan akhlak saya menjadi kuat, tanpa Iman dan
terutama yang berasal dari alam, binaatang, dan manusia. Hal ini menjadi
silat di Indonesia dilatar belakangi oleh budaya setempat. Pencak silat Cimande
dan kebanyakan aliran di Jawa Barat bersifat tidak suka mengangkat kaki,
kuda-kuda lebar, selalu menghadapi lawan, tidak suka langkah surut, banyak
gerakannya seperti menari. Pencak silat Jawa Timur bersifat sigap, tegas, dan
penciptannya. Dalam tapak suci sendiri terdapat beberapa jurus yang ada.
Pencak silat merupakan salah satu seni budaya Indonesia yang diwariskan
secara turun temurun yang diyakini diciptakan oleh masyarakat Melayu sejak
masa prasejarah dengan tujuan untuk keselamatan diri melawan binatang buas
(Marlianto et al., 2018). Pencak silat adalah cara untuk melakukan pembelaan
diri dengan menggunakan seluruh bagian tubuh dengan teknik yang terdiri
Beladiri Tapak Suci memiliki jurus yang diberi nama menggunakan nama flora
dan fauna yang terdiri dari: (1) katak, (2) mawar, (3) merpati, (4) harimau, (5)
lembu, (6) naga, (7) rajawali, (8) ikan tebang dengan keunikan pada filosofi
gerakan, alat penyasar, sasaran dan lintasan gerakan. Setiap jurus memiliki
perguruan yang berasaskan Islam yang bersumber dari Al Qur’an dan Hadist,
jurus lembu jantan. Jurus lembu sendiri merupakan bagian dari jurus yang ada
di tapak suci yang diciptakan oleh pendekar besar Buchori Ahmad. Lembu
melumpuhkan lawan. Fokus dari gerakan lembu adalah beladiri jarak dekat
karena alat sasar siku dapat efektif digunakan melumpuhkan lawan dengan
kekuatan siku. Beladiri praktis ini dibagi menjadi lima gerakan dengan lima
sasaran yang berbeda. Berikut adalah ilustrasi gerakan dengan deskripsi serta
tujuannya:
berbasis lembu jantan. Beladiri praktis ini memiliki filosofi lawan menyerang
benar yaitu tangkisan. Tangkisan dilakukan dengan tepat karena jika tidak tepat
jutru kita yang akan terlumpuhkan terlebih dahulu sebelum dapat melancarkan
serangan balik agar supaya lawan dapat terlumpuhkan dan tidak melakukan
merupakan bagian rentan dari lawan sehingga lawan secara cepat dapat
terlumpuhkan. Gerakan dari lembu jantan juga beragam mulai dari atas
gerakan lembu tersebut disertai dengan tenaga yang kuat sehingga sasaran
Meskipun beladiri ini sangat cocok dengan beladiri jarak dekat karena
ancaman datang dari jarak jauh, sehingga bela diri praktis dengan basis lembu
ini tidak cocok untuk beladiri jarak jauh. Basis lembu jantan sendiri memang
Kesimpulan dari beladiri dengan dasar lembu jantan ini yaitu ada lima
serangan balik dengan menggunakan lembu jantan yaitu kekuatan utama siku.
Beladiri praktis dengan basis lembu dapat digunakan pada kasus beladiri jarak
lawan sehingga praktis menangkis dan menyerang balik dengan cepat untuk
melumpuhkan lawan dengan lima sasaran tersebut. Beladiri praktis ini tidak
sesuai jika digunakan dalam jarak jauh sehingga hanya menjadi pembekalan
Alexander, H., Chambers, Q., Draeger, D.F. (1972). Pentjak-Silat, the Indonesian
Marlianto, f., yarmani, y., sutisyana, a., & defliyanto, d. (2018). Analisis
tendangan sabit pada perguruan pencak silat tapak suci di kota bengkulu.
Shamsuddin, Sh. (2005). The Malay Art of Self-defense: Silat Seni Gayong.
Harimurti.