Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATAKULIAH

TUGAS 3

NamaMahasiswa :M. Ramsy

NomorIndukMahasiswa/NIM : 042591826

Kode/NamaMataKuliah : HKUM4102/Hukum dan Masyarakat

Kode/NamaUPBJJ : 19/Bengkulu

MasaUjian :2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA

This study source was downloaded by 100000775731577 from CourseHero.com on 06-07-2022 02:26:39 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/122670870/Tugas-3-Hukum-dan-Masyarakatpdf/
Analisis kasus di atas dalam kaitannya dengan mobilitas sosial, baik mobilitas vertikal
maupun horizontal.

Menurut Lawang dikutip dalam modul Sosiologi Hukum, mobilitas berarti gerak, dalam
hubungannya dengan konsep stratifikasi sosial mobilitas berarti gerak yang menghasilkan
perpindahan tempat. Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi dari satu apisan ke lapisan
yang lainnya atau dari satu dimensi ke dimensi lainnya. Mobilitas sosial menunjuk pada
gejala naik atau turunnya seseorang keluarga, atau kelas dalam hierarki kelas, status, dan
kekuasaan. Mobilitaseseorang atau keluarga akan tampak dalam masyarakat karena beberapa
hal, antara lain berdasarkan kecakapan dan kesempatan yang dibuka secara luas seperti
dalam masyarakat demokratis. Dalam suatu kelas, mobilitas naik karena fungsinya yang
semakin mendapat pengakuan umum, seperti para pemimpin pergerakan kemerdekaan di
Indonesia menjadi kelompok elite pada saat Indonesia merdeka.

Pada dasarnya, secara umum mobilitas dalam stratifikasi sosial masyarakat yang sering
terjadi adalah mobilitas sosial secara vertikal dan mobilitas sosial secara horizontal.
Mobilitas Vertikal berarti dapat ke atas atau ke bawah, gerak vertikal dapat dari bawah ke
atas atau dari atas ke bawah. Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan posisi seseorang
dari bawah ke posisi yang lebih tinggi, atau dari posisi yang tinggi ke yang lebih.

Horizontal berarti mendatar, gerak horizontal bergerak ke kanan atau ke kiri, ke depan atau
ke belakang secara mendatar. Mobilitas sosial horizontal adalah perpindahan posisi
seseorang antar bidang-bidang suatu dimensi (kekuasaan, privilase, dan prestise) atau antar
dimensi dalam lapisan yang sama.

Berdasarkan bacaan yang berjudul "Pandemi Corona, Angka Pengangguran Tembus 10


Juta", terjadi mobilitas sosial di masyarakat. Mobilitas tersebut terdiri atas mobilitas vertikal
dan mobilitas horizontal. Pada mobilitas vertikal terjadi pada peningkatan pengangguran. Hal
ini dapat dilihat dari kutipan dari bacaan berikut : "Begitu pandemi menghampiri negara kita,
mau tidak mau, dampaknya pada sektor ketenagakerjaan ini sungguh luar biasa. Sehingga
data yang ada di Kementerian Ketenagakerjaan total mereka yang diPHK, mereka yang
dirumahkan itu 3,5 juta. 3,5 juta ditambah 6,8, itu menjadi sangat signifikan jumlahnya.

This study source was downloaded by 100000775731577 from CourseHero.com on 06-07-2022 02:26:39 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/122670870/Tugas-3-Hukum-dan-Masyarakatpdf/
Sangat signifikan jumlahnya, 6,8 ditambah 3,5, 10 juta lebih. Dampak pandemi COVID-19
sungguh sangat luar biasa kita rasakan,"

Sedangkan mobilitas horizontal terjadi kepada karyawan yang terkena dampak PHK, tetapi
masih di subsidi oleh pemerintah melalui beberapa program bantuan yang diberikan oleh
pemerintah. Hal ini dikutip dari bacaan "Yang terakhir adalah melalui Kementerian
Ketenagakerjaan, pemerintah memberikan subsidi gaji atau upah kepada para pekerja yang
masih eksis bekerja, tapi karena pandemi kehilangan pendapatan atau berkurang pendapatan
atau pendapatan masih ajek, tetapi kebutuhan meningkat. Pemerintah memberikan subsidi
untuk 15,7 juta masyarakat yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Kenapa mereka
dibantu. Program ini melengkapi program ada".

1. Berikan contoh kasus lainnya tentang dampak Corona, dan menurut anda bagaimana
efektivitas hukum berlaku menghadapi situasi seperti pada kasus tersebut?

Jakarta, 28 Oktober 2021

Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmidzi menegaskan komitmen


Pemerintah untuk terus menurunkan kasus COVID-19. Hal ini dilakukan melalui evaluasi
penerapan level PPKM di seluruh wilayah Indonesia secara berkala. Saat ini situasi di
Indonesia baik di tingkat nasional maupun provinsi secara umum terjadi penurunan tren
kasus baru mingguan sebesar 23%. Selain itu juga terjadi penurunan jumlah kematian sebesar
16% dibandingkan dengan minggu sebelumnya.

Namun hal ini tidak mengurangi kewaspadaan Indonesia dalam menghadapi pandemic
COVID-19, mengingat di beberapa negara kembali terjadi lonjakan kasus. Berdasarkan
laporan WHO per 26 Oktober 2021, terjadi peningkatan jumlah kasus maupun kematian di
tingkat global dan regional Eropa yang berkontribusi lebih dari 50% total penambahan kasus
baru dan sekitar 14% dari total kematian baru. Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Turki dan
Ukraina merupakan negara yang melaporkan kasus tertinggi di level global.

“Situasi global pandemi Covid-19 bisa menjadi salah satu masukan dan pembelajaran terkait
respon nasional kita. Salah satu yang dianggap mempengaruhi peningkatan kasus di negara-
negara tersebut adalah sudah dilakukannya berbagai pelonggaran dan penurunan kepatuhan

This study source was downloaded by 100000775731577 from CourseHero.com on 06-07-2022 02:26:39 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/122670870/Tugas-3-Hukum-dan-Masyarakatpdf/
terhadap protokol kesehatan seperti penggunaan masker, cuci tangan, dan jaga jarak,” ujar dr
Siti Nadia Tarmizi saat memberikan keterangan pers virtual di Media Center KPC-PEN,
Jakarta (27/10).

Pemerintah, tambah dr Nadia juga terus mempertahankan testing rate dan positivity rate pada
level yang direkomendasikan WHO. Membaiknya situasi pandemi juga berimbas kepada
kondisi rumah sakit. Saat ini, keterisian tempat tidur (BOR) masih dalam level 20%. Artinya
situasi rumah sakit saat ini dalam suasana kondusif.

dr. Nadia berharap semua elemen harus sama-sama memahami bahwa dengan tingkat
pergerakan masyarakat yang semakin tinggi, maka tentu risiko interaksi dan penularan juga
semakin tinggi. Namun risiko ini bisa diminimalisir jika masyarakat patuh, taat, dan disiplin
menjalankan protokol kesehatan dan tetap selektif dan bijak saat beraktivitas.

“Kami berharap kerjasama dari semua pihak untuk tetap memperkuat upaya testing, lacak
dan isolasi serta kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Walau jumlah kasus baru yang
semakin sedikit, namun upaya pelacakan kontak harus dilakukan secara maksimal.
Identifikasi kontak tidak terbatas pada lingkungan keluarga, tetapi juga lingkungan lain
seperti tempat kerja, sekolah, dan lainnya,” pungkas dr. Nadia.

Sumber : https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20211028/1238766/kasus-terus-
turun-indonesia-tetap-waspadai-situasi-global-pandemi-covid-19/

Efektivitas hukum berlaku dan mengambil peran dalam menurunkan kasus Covid-19 :

a. Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) baru Nomor 25 Tahun 2020 tentang


Pengendalian Transportasi Pada Musim Idul Fitri 1441 H Dalam Rangka Pencegahan
Penularan COVID-19 pertama kali diperkenalkan dan diterapkan. Dengan adanya
peraturan ini, juga dapat membantu penurunan kasus Covid-19 yang ada di Indonesia.

b. Tindakan Penegakan Hukum yang Ketat bagi Individu yang Melanggar Peraturan.
Pemberitaan terkini menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang
mengabaikan perintah pemerintah daerah untuk menghalangi penularan penyakit virus

This study source was downloaded by 100000775731577 from CourseHero.com on 06-07-2022 02:26:39 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/122670870/Tugas-3-Hukum-dan-Masyarakatpdf/
corona pada tahun 2019. Menyikapi hal itu, konsekuensi yang berat harus diberlakukan
untuk membatasi tindakan terpidana. Sebagai ilustrasi, alih-alih hanya memerintahkan
para pemudik untuk kembali ke tempat tinggal mereka selama periode mudik, undang-
undang seharusnya menyatakan bahwa mereka harus membayar denda di tempat dan bagi
mereka yang tidak memiliki uang tunai akan didokumentasikan dan mereka akan tetap
memiliki kewajiban untuk membayar denda.

c. Membatasi aktivitas masyarakat melalui terbitnya PP No. 21 Tahun 2020 tentang


Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-
19. Mulai melarang kegiatan belajar mengajar di sekolah, beribadah di tempat ibadah,
membatasi transportasi, hingga larangan aktivitas di tempat kerja.

d. Sanksi sosial dan denda bagi pelanggar PSBB sebagaimana diatur Peraturan Gubernur
DKI Jakarta No.41 tahun 2020 tentang Pengenaan Sanksi terhadap Pelanggaran
Pelaksanaan PSBB dalam Penanganan Covid-19 di Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta. Pasal 11 ayat (1) menyebutkan, “Setiap orang yang melanggar larangan
melakukan kegiatan dengan jumlah lebih dari 5 orang di tempat atau fasilitas umum
selama pemberlakukan pelaksanaan PSBB dikenakan sanksi: a. administratif teguran
tertulis; b. sosial berupa membersihkan sarana fasilitas umum dengan mengenakan
rompi; atau c. denda administratif paling sedikit Rp100.000,00 dan paling banyak
Rp250.000,00.”

2. Simpulkan kegunaan hukum dan masyarakat dalam kenyataannya, terkait dengan dampak
Corona seperti kasus yang diberikan pada soal di atas!

Berdasarkan bacaan yang berjudul "Pandemi Corona, Angka Pengangguran Tembus 10


Juta", dapat disimpulkan bahwa kegunaan hukum dan masyarakat adalah tetap memantau
masyarakat dan memberikan tindakan dalam upaya menanggulangi bencana, baik dari sektor
hukum mauun ekonomi masyarakat. Pemerintah berupaya mengeluarkan berbagai kebijakan
demi menstabilkan perekonomian masyarakat, serta memberikan bantuan-bantuan sosial
kepada masyarakat termasuk subsidi gaji pada para karyawan. Tak hanya itu, terdapat juga
tindakan dalam segi kesehatan, seperti serbuan vaksin gratis yang telah di upayakan oleh
pemerintah.

This study source was downloaded by 100000775731577 from CourseHero.com on 06-07-2022 02:26:39 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/122670870/Tugas-3-Hukum-dan-Masyarakatpdf/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai