Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad Firman Fauzy

NIM : 3332190024
Matakuliah : Etika Profesi

KODE ETIK BAGI SEORANG ENGINEER


Dalam kehidupan seorang engineer diperlukan sebuah kode etik untuk mengatur
berbagai macam hal, salah satu hal yang paling penting dalam sebuah kode etik engineering
adalah untuk menciptakan sebuah keamanan. Terdapat berbagai macam kode etik, salah satu
kode etik insinyur yang ada di Amerika adalah ASCE atau “American Society of Civil
Engineers”. Terdapat beberapa insiden dalam dunia teknik, khususnya teknik sipil, yaitu
insiden Kansas City Hyatt-Regency Collapse pada bulan Juli 1980 yang menyebabkan banyak
kerugian, bahkan sampai mendapatkan korban jiwa yang menewaskan 114 orang dan 216
orang luka-luka. Insiden tersebut terjadi karena saat melakukan pembangunan atrium yang
bertingkat tidak memperhatikan kode etik engineering dengan memperhatikan keamanan, tidak
adanya pengawasan yang baik serta perhitungan yang akurat pada desain yang awal yang
disepakati dengan desain baru yang mengubah beberapa hal dalam segi pondasi penopang yang
menggantung pada langit-langit.

Gambar 1. Insiden Kansas City Hyatt-Regency Collapse (Buck, 2017)

Pada Gambar 1 diperlihatkan kerusakan pada insiden Kansas City Hyatt-Regency


Collapse yang mengakibatkan lantai skywalk yang menggantung pada langit-langit jatuh
karena adanya ketidak-akuratan dalam perhitungan kekuatan pondasi skywalk hingga
menghasilkan korban jiwa. Perubahan yang terjadi pada desain skywalk adalah penopang
skywalk yang seharusnya menggunakan satu batang yang memanjang sepanjang jalan tersebut
yang digantung di langit-langit untuk meratakan beban dan mengurangi tegangan pada setiap
balok, tetapi karena saat melakukan pembangunan mengalami beberapa kesulitan saat
menyatukannya, maka terdapat modifikasi untuk menggunakan 2 batang pendek yang terpisah
yang mengakibatkan perubahan tersebut mengharuskan batang bagian atas tersebut menopang
beban 2 kali lipat, yaitu menopang bebasn lantai yang ditopang dan beban lantai dibawahnya.
Insiden Kansas City Hyatt-Regency Collapse merupakan salah satu contoh Ketika
seorang engineer sipil tidak memperhatikan kode etik engineer, hal yang tidak diinginkan pun
akan terjadi hingga menewaskan banyak korban jiwa. Oleh karena itu seorang engineer harus
memperhatikan kode etik yang berlaku, kode etik yang berasal dari Amerika yaitu ASCE atau
“American Society of Civil Engineers” memiliki delapan prinsip, yaitu sebagai berikut.
1. Hold Safety Paramount, hal tersebut memiliki arti bahwa seorang engineer
haruslah memperhatikan dan memprioritaskan keselamatan masyarakat, dalam
contoh insiden yang dijelaskan sebelumnya dijelaskan bahwa adanya perubahan
desain yang disetujui tanpa adanya perhitungan secara akurat, hal tersebut
bertentangan dengan prinsip ini.
2. Service With Competence, hal tersebut memiliki arti bahwa seseorang hanya dapat
diperbolehkan bekerja pada bidang yang telah dikuasainya, seperti halnya hanya
seorang engineer listrik yang diperbolehkan dalam melakukan perbaikan ataupun
pembuatan instalasi listrik dalam sebuah Gedung.
3. Issue True Statements, yaitu bahwa setiap pernyatan didasari oleh kejujuran dan
tidak adanya kebohongan dalam sebuah pernyataan ataupun tindakan yang
dilakukan seorang engineer.
4. Act As A Faithful Agent, hal tersebut memiliki arti bahwa seorang engineer haruslah
menghindari sebuah konflik kepentingan pribadi yang dapat menyabotase ataupun
merugikan klien ataupun masyarakat.
5. Reputation By Merit, hal tersebut memiliki arti bahwa reputasi seorang engineer
berdasarkan prestasi yang dibangun oleh pekerjaan-pekerjaan yang telah
dilakukannya dengan cara yang baik dan benar tanpa adanya kecurangan.
6. Uphold Professional Honor, hal tersebut memiliki arti bahwa seorang engineer
haruslah memiliki sifat integritas yang tinggi sebagai seorang professional dan
memiliki kebijakan untuk menolak segala tindak penipuan, penyuapan, dan segala
jenis korupsi yang dapat merugikan masyarakat.
7. Continue Professional Development, yaitu sebagai seorang engineer haruslah
mendorong perkembangan engineer lainnya untuk pertumbuhan jangka panjang
yang lebih baik.
8. Treat All Persons Fairly, yaiu seorang engineer haruslah memperlakukan siapapun
secara adil.

Delapan prinsip kode etik yang telah digunakan tidaklah sempurna, terdapat hal-hal
yang harus diperhatikan dan ditinjau kembali seiring perkembangan zaman dan kemajuan
teknologi. Dalam melakukan sebuah perubahan dalam kode etik haruslah memperhatikan
bahwa hal tersebut bermanfaat dan dapat memaksimalkan kebaikan yang dapat dilakukan
dengan memperhatikan berbagai macam aspek atau bersifat “utilitarianisme”. Salah satu
contoh perkembangan zaman yang dapat mempengaruhi dunia teknik adalah pada Gedung
Citicorp yang pada saat itu merupakan salah satu gedung pencakar langit tertinggi di dunia,
karena menggunakan desain tradisional tidak adanya perhitungan keamanan untuk angin sudut
yang saat itu disadari oleh seorang mahasiswa yang sedang melakukan penelitian pada Gedung
tersebut yang dapat berpotensi merobohkan sebuah gedung pencakar langit hanya dengan
tiupan angin dengan kecepatan 112 kilometer perjam.
Gambar 2. Gedung Citicorp (Syairudin, 2021)

Contoh lain dari permasalahan kode etik yang disepelekan adalah pada bencana Space
Shuttle Challenger pada tahun 1986, yaitu peluncuran roket ke luar angkasa oleh NASA. Demi
meluncurkan roket sesuai pada jadwal peluncuran, manajemen NASA tidak mendengarkan
kekhawatiran beberapa engineer dalam melakukan pengujian pada cincin-O. Hal tersebut
menyebabkan kebocoran di salah satu pendorong roket yang mengakibatkan penyulutan bahan
bakar utama dikarenakan kegagalan segel pada cincin-O. Karena adanya kode etik yang tidak
dilakukan maka terdapat insiden yang memakan korban jiwa seluruh awak roket.

Gambar 3. Penerbangan Roket Space Shuttle Challenger (Kiri) Meledaknya Roket Space
Shuttle Challenger (Kanan) (Williams, 2013)
Di Indonesia terdapat Asosiasi Profesi Insinyu yang tergabung dalam Persatuan
Insinyur Indonesia (PII) yang mengatur kode etik seorang engineer di Indonesia. Terdapat 2
kode etik engineer, yaitu sebagai berikut.
1. Catur Karsa (4 Prinsip-Prinsip Dasar) (Indonesia, 2020):
a. Mengutamakan keluhuran budi.
b. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan
kesejahteraan umat manusia.
c. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai
dengan tugas dan tanggung jawabnya.
d. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional
keinsinyuran.
2. Sapta Dharma (7 Tuntunan Sikap) (Muayyadi, 2018):
a. Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan
kesejahteraan Masyarakat.
b. Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kempetensinya.
c. Insinyur Indinesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung
jawabkan.
d. Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan
kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya.
e. Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan
kemampuan masing-masing.
f. Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan
martabat profesi.
g. Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya.

Berdasarkan hal-hal yang telah dibahas, kode etik profesi seorang insinyur sangat
dibutuhkan dan harus diterapkan dalam menjalankan segala aspek bidang teknik karena kode
etik berisikan norma, nilai, dan aturan professional secara tertulis agar dapat memberikan jasa
sebaik-baiknya kepada masyarakat. Dalam penerapan kode etik dapat menghidarkan seorang
profesionl dari segala macam hal-hal yang tidak diinginkan, seperti Insiden Kansas City Hyatt-
Regency Collapse ataupun peristiwa Space Shuttle Challenger yang dapat dicegah jika
mengikuti kode etik engineer yang berlaku seperti ASCE atau American Society of Civil
Engineers yang ada di Amerka ataupun kode etik engineer di Indonesia yang telah disusun oleh
PII (Persatuan Insinyur Indonesia).
DAFTAR PUSTAKA

Buck, S. (2017, Agustus 1). When this hotel skywalk collapsed, it was one of the deadliest
structural failures in US history. Retrieved from Timeline: https://timeline.com/hyatt-
regency-skywalk-failure-8240bff34fa6
Indonesia, P. I. (2020). Tentang Kami. Retrieved from The Insitution of Engineers Indonesia:
http://www.pii.or.id/pii/tentang-kami
Muayyadi, A. (2018, Januari). Etika Engineering. Retrieved from Telkom University:
https://alimuayyadi.staff.telkomuniversity.ac.id/files/2018/01/M7-Etika2.pdf
Syairudin, B. (2021, Juli 10). Kecacatan Desain yang Menggulingkan Gedung Pencakar
Langit Citicorp Center dan Jasa LeMessurier. Retrieved from Kompasiana:
https://www.kompasiana.com/kautsarramadhan/60dd3ac706310e5a80077502/kecacat
an-desain-yang-menggulingkan-gedung-pencakar-langit-citicorp-center-dan-jasa-
lemessurier
Williams, V. (2013, Februari 27). The Space Shuttle Challenger Disaster. Retrieved from
Pintrest: https://www.pinterest.co.uk/pin/47006389832824465/

Anda mungkin juga menyukai