Anda di halaman 1dari 29

DIPLOMA III TEKNIK MESIN

Oleh

Riswanto ( 1405101013)

Riki Yakub ( 1405101012 )

M.Riyan Guntur ( 1405101009 )

Heksa Pamungkas ( 1405101025 )

PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
Makalah Boiler KELUNIVERSITAS
3 LAMPUNG
1
DAFTAR ISI

A. Pengertian Boiler ............................................................................. 3

B. Fungsi Uap Yang Dihasilkan Boiler ................................................ 4

C. Esensi Boiler Yang Baik .................................................................. 5

D. Efisiensi Boiler dan Rugi-Rugi Boiler ............................................ 6

E. Faktor Berpengaruh Pada Efisiensi Boiler ..................................... 23

F. Prinsip konservasi Energi pada Boiler (Daur Ulang)........................ 25

DAFTAR PUSTAKA

Makalah Boiler KEL 3 2


A. Pengertian Boiler

Boiler/ketel uap merupakan bejana tertutup dimana panas pembakaran

dialirkan ke air sampai terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja. Air

adalah media yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu

proses. Air panas atau steam pada tekanan dan suhu tertentu mempunyai nilai

energi yang kemudian digunakan untuk mengalirkan panas dalam bentuk

energi kalor ke suatu proses. Jika air didihkan sampai menjadi steam, maka

volumenya akan meningkat sekitar 1600 kali, menghasilkan tenaga yang

menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga sistem boiler

merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik.

Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai tekanan,

temperatur, dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam yang akan

digunakan. Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler mengenal keadaan

tekanan-temperatur rendah (low pressure/LP), dan tekanan-temperatur tinggi

(high pressure/HP), dengan perbedaan itu pemanfaatan steam yang keluar

dari sistem boiler dimanfaatkan dalam suatu proses untuk memanasakan

cairan dan menjalankan suatu mesin (commercial and industrial boilers), atau

membangkitkan energi listrik dengan merubah energi kalor menjadi energi

Makalah Boiler KEL 3 3


mekanik kemudian memutar generator sehingga menghasilkan energi listrik

(power boilers). Berikut ini adalah gambar dari boiler.

Gambar 1 Boiler
(http://hamdisaad74.blogspot.co.id/2013/03/gambar-boiler.html)

B. Fungsi Uap Yang dihasilkan Boiler

Pada dasarnya uapyang dihasilkan oleh boiler memiliki fungsi dan

kegunaannya masing-masing. Berikut ini adalah fungsi uap yang

dihasilkan oleh boiler :


1. Mesin pembakaran luar seperti, mesin uap dan turbin uap pada

pembangkit listrik. Pada pembangkit listrik uap memiliki fungsi

untuk memutarkan turbin sehingga turbin yang terhubung dengan

generator dapat menghasilkan listrik.


2. Suplai tekanan rendah bagi kerja proses di industri seperti industri
perminyakaan, pabrik gula dan lain sebagainya.
3. Menghasilkan air panas, dimana bisa digunakan untuk instalasi

pemanas bertekanan rendah.

C. Esensi Boiler Yang Baik

Agar mendapatkan hasil kerja yang maksimal dari suatu kerja boiler, maka

harus memperhatikan hal-hal berikut ini :


1. Harus menghasilkan kuantitas maksimum uap dengan bahan bakar

yang diberikan. Hal ini harus diperhatikan karena kuantitas uap

harus sesuai dengan bahan bakar yang digunakan.

Makalah Boiler KEL 3 4


2. Harus ekonomis ketika dipasang, dan menghendaki sedikit perhatian

ketika beroperasi.
3. Harus secara cepat bisa memenuhi beban yang berfluktuasi.
4. Harus bisa distarter dengan cepat.
5. Beratnya harus ringan.hal ini harus diperhatikan agar boiler yang

digunakan tidak merusak tempat yang akan ditempatinya dan

tentunya dengan berat yag ringan akan memperkecil biaya kontruksi

dari tempat boiler.


6. Harus menempati ruang yang kecil. Artinya menempati ruang yang

kecil agar memperkecil biaya kontruksi tempat boiler.


7. Sambungan harus sesedikit mungkin dan bisa dinspeksi. Maksud

dari sambungan harus sesedikit mungkin adalah agar rugi-rugi pada

sambungan diboiler dapat diperkecil


8. Lumpur atau endapan lainnya tidak boleh mengumpul pada pelat

pemanas.
9. Tube tidak boleh mengakumulasi jelaga atau kotoran air, dan harus
10. Mempunyai toleransi ketebalan untuk keausan dan korosi.
11. Rangkaian air dan gas asap harus didesain supaya bisa memberikan

kecepatan fluida maksimum tanpa mengakibatkan kerugian gesek

yang besar.

D. Pengertian Efisiensi Boiler

Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan output

(hasil antara keuntungan dengan sumber-sumber yang dipergunakan), seperti

halnya juga hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber yang

terbatas. Dengan kata lain hubungan antara apa yang telah diselesaikan.

Sedangkan efisiensi pada boiler adalah prestasi kerja atau tingkat unjuk kerja

boiler atau ketel uap yang didapatkan dari perbandingan antara energi yang

dipindahkan ke atau diserap oleh fluida kerja didalam ketel dengan masukan

Tugas Boiler Kel 3 Page 5


energi kimia dari bahan bakar. Untuk tingkat efisiensi pada boiler atau ketel

uap tingkat efisiensinya berkisar antara 70% hingga 90%.

Pada dasarnya rumus efisiensi pada boiler dapat dihitung dengan

menggunakan persamaan yaitu :


energi Keluar
Efisiensi= x 100
energi Masuk

Tugas Boiler Kel 3 Page 6


Namun pada dasarnya, efisiensi pada boiler dapat didefinisikan ke dalam tiga cara

yaitu efisiensi pembakaran, efisensi thermal dan efisiensi bahan bakar uap (fuel to

steam). Berikut ini adalah penjelasan dari ketiga cara.

1. Efisiensi Pembakaran

Efisiensi Pembakaran Boiler secara umum menjelaskan kemampuan sebuah

burner untuk membakar keseluruhan bahan bakar yang masuk ke dalam

ruang bakar (furnace) boiler. Efisiensi tipe ini dihitung dari jumlah bahan

bakar yang tidak terbakar bersamaan dengan jumlah udara sisa pembakaran

(excess air). Pembakaran boiler dapat dikatakan efisien apabila tidak ada

bahan bakar yang tersisa di ujung keluaran ruang bakar boiler, begitu pula

dengan jumlah udara sisa.

Gambar 2 Proses Pembakaran

Makalah Boiler KEL 3 7


Untuk mendapatkan efisiensi pembakaran yang tinggi, burner dan ruang bakar

boiler harus didesain seoptimum mungkin. Di sisi lain perbedaan penggunaan

jenis bahan bakar juga mempengaruhi efisiensi pembakaran. Diketahui bahwa

bahan bakar cair dan gas (seperti LNG dan HSD) menghasilkan efisiensi

pembakaran yang lebih tinggi jika dibandingkan bahan bakar padat seperti

batubara. Untuk mencari atau menghitung efisiensi dengan cara menghitung

efisiensi dari proses pembakaran adalah sebagai berikut.

η combustion = Qin − QlossesQin × 100%

dimana,

η combustion : Efisiensi pembakaran boiler (%)

Q in : Energi panas total hasil pembakaran (kalori; Joule)

Q losses : Energi panas lolos melewati cerobong asap (kalori; Joule)

Faktor penting yang digunakan pada proses perhitungan efisiensi pembakaran

adalah energi panas total pembakaran dan energi panas lolos melewati cerobong

asap, tanpa memperhatikan faktor-faktor lain.

Satu-satunya yang sulit dari efisiensi pembakaran adalah bagaimana mengejar

angka yang paling optimal. Efisiensi pembakaran ditandai dengan terbakarnya

keseluruhan bahan bakar di ruang bakar. Sedangkan parameter kontrol yang

digunakan untuk memastikan keseluruhan bahan bakar terbakar, adalah jumlah

udara sisa pembakaran (excess air) yang keluar melalui stack.

Semakin banyak jumlah excess air yang keluar melewati cerobong asap, maka

semakin kecil pula kemungkinan jumlah bahan bakar yang belum terbakar bisa

Tugas Boiler Kel 3 Page 8


melewati cerobong asap. Namun juga, semakin banyak jumlah excess air yang

lolos melewati cerobong asap, jumlah energi panas yang lolos terbawa oleh udara

sisa tersebut juga semakin banyak. Maka dari itu ada angka optimum dari besaran

excess air, sehingga didapatkan efisiensi pembakaran boiler yang paling optimal.

Gambar 3 Grafik Excess air

Sedangkan Parameter kinerja boiler, seperti efisiensi dan rasio penguapan,

berkurang terhadap waktu disebabkan buruknya pembakaran, kotornya

permukaan penukar panas dan buruknya operasi dan pemeliharaan. Bahkan untuk

boiler yang baru sekalipun, alasan seperti buruknya kualitas bahan bakar dan

kualitas air dapat mengakibatkan buruknya kinerja boiler.

Neraca panas dapat membantu dalam mengidentifikasi kehilangan panas yang

dapat atau tidak dapat dihindari. Uji efisiensi boiler dapat membantu dalam

menemukan penyimpangan efisiensi boiler dari efisiensi terbaik dan target area

permasalahan untuk tindakan perbaikan.

Tugas Boiler Kel 3 Page 9


Proses pembakaran dalam boiler dapat digambarkan dalam bentuk diagram alir

energi. Diagram ini menggambarkan secara grafis tentang bagaimana energi

masuk dari bahan bakar diubah menjadi aliran energi dengan berbagai kegunaan

dan menjadi aliran kehilangan panas dan energi. Panah tebal menunjukan jumlah

energi yang dikandung dalam aliran masing-masing.

Gambar 4 Diagram Neraca Energi Boiler

Gambar 5 Kehilang panas pada boiler

Tugas Boiler Kel 3 Page 10


Berikut ini adalah tabel parameter kontrol efisiensi pembakaran

Tabel 2 Parameter kontrol efisiensi pembakaran

2. Efisiensi Thermal

Efisiensi Thermal Boiler menunjukkan bagaimana performa boiler dalam hal

fungsinya sebagai heat exchanger. Perhitungan efisiensi ini akan

menunjukkan seefektif apa perpindahan energi panas dari proses pembakaran

bahan bakar ke air. Namun perhitungan efisiensi ini tidak terlalu akurat,

karena ia tidak memperhitungkan kerugian panas radiasi maupun konveksi

yang tidak terserap oleh air.

Selain itu, perhitungan efisiensi termal boiler tidak bisa digunakan untuk

analisa ekonomis, sebab perhitungan ini tidak memperhatikan secara teliti

jumlah bahan bakar yang dikonsumsi. Atas dasar inilah kita tidak akan

membahas lebih dalam mengenai perhitungan efisiensi termal boiler. Untuk

Tugas Boiler Kel 3 Page 11


menghitung efisiensi thermal pada boiler dapat dengan menggunakan rumus

sebagai berikut.

wc x ( Hsup−h 1)
Efisiensi Thermal
c

Dimana,

H1 : kalor sensibilitas

C : energi pembakaran bahan bakar

HSUP : kalor total uap yang dihasilkan

3. Efisiensi Bahan Bakar-Uap Air (Fuel-to-Steam)

Efisiensi Fuel-to-Steam-nya (biasa pula disebut dengan efisiensi bahan

bakar). Selain memperhatikan efektifitas boiler sebagai heat exchanger

(efisiensi termal), perhitungan efisiensi bahan bakar boiler juga

memperhatikan adanya losses (kerugian) akibat adanya perpindahan panas

radiasi dan konveksi.

Efisiensi bahan bakar boiler memperhatikan dengan sangat teliti jumlah

konsumsi bahan bakar yang digunakan, sehingga sangat tepat digunakan

sebagai bahan analisa ekonomis boiler. Pada perhitungan Efisiensi Bahan

Bakar-Uap Air (Fuel-to-Steam) dapat dilakukan dengan menggunakan 2

metode, yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Berikut ini adalah

penjelasa dari metode langsung dan metode tidak langsung.

Tugas Boiler Kel 3 Page 12


a. Metode langsung

Metode langsung adalah metode yang igunakan dengan cara

membandingkan secara langsung energi panas yang diserap oleh air

sehingga berubah fase menjadi uap air (energi output), dengan energi

panas yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar di dalam ruang

bakar boiler (energi input). Berikut ini adalah rumus yang digunakan

untuk menghitung metod langsung. Perhitungan metode langsung dapat

dilakukan dengan cara

η fuel = QsteamQfuel × 100%

= Q × (hg−hf) q × GCV × 100%

Keterangan :

ηfuel : Efisiensi bahan bakar boiler (%)

Qsteam : Energi panas total yang diserap uap air (kalori; Joule)

Q : Debit uap air keluar boiler (kg/jam)

hg : Entalpi uap keluar boiler (kcal/kg)

hg : Entalpi air masuk boiler (kcal/kg)

Qfuel : Energi panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan

Tugas Boiler Kel 3 Page 13


bakar (kalori; Joule)

q : Debit kebutuhan bahan bakar (kg/jam)

GCV : Gross Calorific Value atau nilai kalor spesifik bahan

bakar (kcal/kg)

Pada metode langsung memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut ini

adalah tabel kelebihan dan kekurangan pada metode langsung.

Tabel 1 Metode Langsung

Kelebihan Kekurangan

Debit dan heating value bahan bakar,


Parameter primer dari definisi
maupun debit dan properties uap air,
efisiensi bahan bakar boiler (input-
harus dihitung seakurat mungkin
output) dihitung secara langsung.
untuk meminimalisir ketidaktepatan.

Hanya membutuhkan sedikit Tidak mampu menunjukkan potensi

perhitungan. penyebab inefisiensi.

Harus menggunakan metode tak-


Tidak memerlukan asumsi nilai untuk
langsung untuk menilai tingkat
kerugian tak terukur.
keakuratan perhitungan.

Sedangkan parameter yang digunakan pada metode langsung adalah

sebagai berikut :

Tugas Boiler Kel 3 Page 14


1. Debit air (feedwater) masuk ke boiler

2. Debit air desuperheater

3. Keseluruhan debit aliran sekunder seperti boiler blowdown, auxiliary

steam, dan lain sebagainya.

4. Tekanan dan temperatur keseluruhan aliran fluida kerja seperti air

masuk, uap superheater keluar, uap reheater masuk dan keluar,

auxiliary steam, dan lain-lain.

5. Debit kebutuhan bahan bakar

6. Nilai kalor (heating value) bahan bakar

7. Energi masuk lainnya

b. Metode tidak langsung

Metode tidak langsung adalah perhitungan yang tidak langsung

melibatkan komponen utama rumusan efisiensi boiler yakni energi output

dan input, melainkan dengan jalan menghitung kerugian-kerugian (losses)

yang ada.

Perhitungan efisiensi tak-langsung dilakukan dengan cara terbalik yakni

fokus ke parameter-parameter losses serta energy credit (kredit energi),

yang dimaksud dengan kredit energi adalah energi-energi sekunder yang

Tugas Boiler Kel 3 Page 15


masuk ke boiler selain energi primer dari bahan bakar. Sedangkan losses

adalah parameter-parameter energi terbuang yang tidak terkonversikan

menjadi energi panas di dalam uap air. Petunjuk perhitungan dan

pengukuran dari parameter-parameter tersebut sangat datail dijabarkan

melalui standardisasi yang dikeluarkan oleh The American Society of

Mechanical Engineers (ASME).

Metode tidak langsung dilakukan dengan sangat detail pada setiap

parameter yang diukur, sehingga tingkat keakuratannya dianggap jauh

lebih baik dibandingkan dengan metode langsung. Namun tentu metode

tak-langsung ini membutuhkan biaya yang lebih besar karena

membutuhkan peralatan-peralatan khusus di dalamnya. Atas dasar itulah

banyak yang menganggap metode tak-langsung ini lebih cocok digunakan

pada boiler-boiler skala besar, dan tentu tidak terlalu cocok digunakan

untuk menghitung efisiensi boiler kecil. Untuk menghitung efisiensi

dengan menggunakan metode tidak langsung dapat dilakukan dengan cara

sebagai berikut :

1) Menghitung panas masuk


a) Panas hasil pembakaran bahan bakar (Qp)
Panas dari hasil pembakaran bahan bakar, besarnya sesuai dengan
nilai kalor bahan bakar.

Qp = Wf x HHV

Keterangan :
Wf : Jumlah Bahan Bakar, (Kg/jam)
HHV : Nilai Kalori Bahan Bakar, (K.cal/kg)

b) Panas sensible bahan bakar (Qf)

Tugas Boiler Kel 3 Page 16


Qf= (1 - W) x Cpf x tf x Wf

Keterangan :
W : Jumlah steam
Cpf : panas jenis bahan bakar (kcal/kg.k)
Tf : suhu bahan bakar (k)
Wf : Jumlah Bahan bakar, (kg/jam)

c) Panas sensible air karena kelembaban bahan bakar (Qw) Besarnya


sangat tergantung dari besarnya kandungan air dalam bahan bakar.

Qw = W x Cpwf x tf x Wf

Keterangan :
W : Jumlah steam
Cpwf : panas bahan bakar
Tf : suhu bahan bakar (k)
Wf : Jumlah Bahan bakar, (kg/jam)

d) Panas sensible udara pembakaran (QA1)


Dihitung menurut panas jenis udara dan suhu udara masuk.

QA1 = WA x Cpa x ta

Keterangan :

WA : Jumlah udara sebenarnya yang digunakan dalam


pembakaran (kg/kg bahan bakar)
Cpa : Panas jenis rata-rata gas asap kering, umumnya
Dianggap sebagai panas jenis udara, yakni 0,24
kcal/kg0C

e) Panas sensible air karena kelembaban udara (Qma) Besarnya

sesuai dengan besar kandungan air dalam udara kering dan suhu

udara masuk

Qma = WA x Cpwa x ta x MA

Keterangan :

Tugas Boiler Kel 3 Page 17


WA : Jumlah udara sebenarnya yang digunakan dalam
pembakaran (kg/kg bahan bakar)
MA : Berat air di dalam udara / kg udara kering (kg/kg
udara kering)

f) Panas sensible air umpan (Qfw)


Besarnya sangat tergantung dari besar suhu dari air umpan

Qfw = Ww x hf1

Keterangan :

Ww : Jumlah berat pemakaian air umpan ( kg/jam )

hf1 : Enthalpy air umpan ketel, k.cal/kg

2) Menghitung panas yang keluar


a) Panas yang terbawa oleh hasil uap Besarnya panas yang terbawa

oleh uap produk tergantung pada kondisi akhir uap.

Q’S= Ws x H

Keterangan :
Ws : Jumlah steam, kg/jam
H : Enthalpy produksi uap
b) Panas yang terbawa oleh gas asap

Q’fg= WFG x Cpa x tFG

Keterangan :

Cpa : Panas jenis rata-rata gas asap kering, umumnya


Dianggap sebagai panas jenis udara, yakni 0,24
kcal/kg0C
tFG : suhu gas asap

c) Panas yang terbawa uap air dalam gas asap karena kelembaban

Tugas Boiler Kel 3 Page 18


udara dalam pembakaran. Besarnya sangat tergantung dari besar
kandungan air dalam udara kering.

Q’ma = WA x MA x H’sup

Keterangan :

WA : Jumlah udara sebenarnya yang digunakan dalam


pembakaran (kg/kg bahan bakar)
MA : Berat air di dalam udara / kg udara kering (kg/kg
udara kering)

H’Sup : enthalphy uap air pada suhu (tFG) 2200C

d) Panas yang terbawa oleh uap air dalam gas asap karena

kelembaban bahan bakar. Besarnya tergantung dari kandungan air

dalam bahan bakar dan suhu gas asap. Uap air dalam gas asap

dianggap sebagai uap lewat jenuh pada, 1,033 kg/Cm3 dan suhu

tFG.

Q’ w = W x Wf x H’sup

Keterangan :

W : Jumlah steam
Wf : Jumlah Bahan bakar, (kg/jam)
H’Sup : enthalphy uap air pada suhu (tFG) 2200C

e) Panas yang terbawa oleh uap air dalam gas asap karena adanya
hidrogen didalam bahan bakar.

Q’ H = 9 H2 x H’sup

Keterangan :

H : Enthalpy superheated steam, k.cal/kg

Tugas Boiler Kel 3 Page 19


H’Sup : enthalphy uap air pada suhu (tFG) 2200C

f) Panas yang terbawa oleh blow down

Q’BD= Wb x hf2

Keterangan :

Wb : Kandungan air dalam bahan bakar

g) Panas yang hilang melalui dinding

Q’wall = (Panas masuk–Panas keluar)

Q’wall = ( Qp+Qf+Qw+Qal+Qma+Qfw) -

(Q’s+Q’fq+Q’ma+Q’w+Q’bd+Q’h) kcal/kg

Sehingga didapatkan nilai efisiensi boiler dengan metode tidak

langsung adalah :

ηk = (1-total kehilangan panas / total panas yang digunakan) x 100 %

Dimana,

Total kehilangan panas = Q’fg+Q’ma+Q’w+Q’H+Q’B+Q’wall

Total panas yang digunakan = Qp+Qf+Qw+Qal+Qma+Qfw

Parameter yang digunakan pada metode tidak langsung adalah sebagai

berikut :

1. Analisis ultimate bahan bakar (H2, O2,, C, kadar air, kadar abu)
2. Persentase O2 atau CO2 dalam gas buang
3. Suhu gas buang dalam oC (Tf)
4. Suhu ambien (Ta) dan kelembaban udara dalam kg/kg udara kering

Tugas Boiler Kel 3 Page 20


5. GCV bahan bakar dalam kkal/kg
6. Persentase bahan yang dapatterbakar dalam abu (untuk bahan

bakar padat)
7. GCV abu dalam kkal/kg (untuk bahan bakar padat)

Sedangkan kelebihan dan kekurang untuk metode tidak langsung

adalah sebagai berikut :

Tabel 2 Metode tidak langsung

Kelebihan Kekurangan

Perhitungan primer seperti analisa


gas buang dan temperatur gas Membutuhkan perhitungan lebih banyak
buang dapat dilakukan dengan daripada metode langsung.
sangat akurat.

Dapat dilakukan perbaikan


perhitungan untuk mengejar Tidak otomatis memberikan data kapasitas
standard yang ada ataupun untuk dan output.
pemenuhan garansi.

Memiliki tingkat ketidaktentuan


yang rendah, sebab perhitungan
Beberapa titik kerugian tidak dapat diukur
kerugian hanya mencerminkan
sehingga nilainya harus diasumsikan.
sebagian kecil saja dari total
konversi energi yang ada.

Dapat diketahui sumber kerugian


terbesar.
-
Tingkat eror perhitungan relatif
rendah.

Pada dasarnya macam-macam kehilangan panas pada boiler disebabkan

oleh :

1. Rugi karena kelembaban dalam bahan bakar

Tugas Boiler Kel 3 Page 21


2. Rugi akibat kelembaban yang terbentuk selama pembakaran
3. Rugi karena kelembaban di udara pembakaran
4. Tidak terbakarnya bahan bakar
5. Rugi karena radiasi Boiler dengan lingkungan
6. Produsen Margin atau kerugian tak terhitung

E. Faktor Berpengaruh Pada Efisiensi Boiler


Pada dasarnya terdapat beberapa faktor yang berpengaruh pada boiler.

Faktor-faktor tersebut antara lain adalah :


1. Manajemen pembakaran
Manajemen pembakaran pada dasarnya memiliki Fungsinya untuk

mendapatkan kondisi pembakaran suatu bahan bakar yang

optimum.Kegiatan utama dalam manajemen pembakaran adalah :


a. Menjaga agar pembakaran selalu berada pada ratio udara rendah (low

air ratio combustion). Pembakaran sempurna dapat terjadi bilamana

jumlah udara pembakaran yang dipasok ke ruang bakar berlebih dari

kebutuhan teoritis (stoichiometric).


Namun apabila udara lebih (excess air) tersebut dibuat terlalu banyak

maka jumlah gas buang (exhaust gas) hasil pembakaran menjadi

besar dan akibatnya energi sensibel gas buang atau biasa disebut

energi hilang ke stack (cerobong) jumlahnya menjadi besar.


b. Menjaga agar kapasitas burner beroperasi sesuai dengan beban boiler.
c. Memelihara (maintenance) burner. Artinya menjaga agar keadaan

dala burner dalam keadaan bersih dan agar kerja dari burner menjadi

atau bekerja secara maksimal.

2. Kualitas Manajemen air umpan (feedwater) boiler


Air umpan (feed water) boiler umumnya mengandung CaCO3 atau

CaCO4. Adanya zat tersebut menyebabkan permukaan pipa pemanas

maupun drum boiler cenderung terbentuk kerak dan bagian bawah drum

boiler akan muncul endapan berupa lumpur. pada boiler tidak dapat

terealisasi. Pada grafik 3 tampak hubungan antara tebal kerak dengan

Tugas Boiler Kel 3 Page 22


pemborosan energi. Semakin tebal kerak maka semakin besar konsumsi

bahan bakar. Untuk itu pemeliharaan/pembersihan pada sisi air boiler

perlu dilakukan misalnya dengan cara mekanis maupun dengan zat kimia.

Pengaruh kerak terhadap proses perpindahan panas (gambar 4) terlihat

perbedaan antara pipa yang bersih (A) dan pipa yang berkerak (pipa B),

dimana Pipa A mampu menyalurkan panas 600 °C menjadi 500 °C terjadi

kehilangan panas 100 °C, sedangkan pipa B menyalurkan panas 800 °C

menjadi 500 °C terjadi kehilangan panas 300 °C.

Grafik pemborosan bahan bakar dengan kerak


pada sisi air pipa boiler

Bila keadaan ini berlangsung lama, maka jumlah kerak dan lumpur

semakin bertambah sehingga menghalangi proses perpindahan panas dari

gas pembakaran ke air/uap. Jika kondisi ini terjadi meskipun manajemen

pembakaran telah berhasil diterapkan, maka efisiensi energi optimal

Tugas Boiler Kel 3 Page 23


Gambar Pemeliharaan untuk meningkatkan kerja boiler

F. Prinsip konservasi Energi pada Boiler (Daur Ulang)


Prinsip konservasi energi pada boiler digunakan untuk mendaur ulang energi

yang digunakan. Berikut ini adalah contoh konservasi energi pada boiler.
1. Memasang preheater
2. Memasang ekonomizer
Economizer adalah jenis penukar kalor antara Gas dan Cairan , dimana dengan system ini

Kalor dariGas asap Boiler dimanfaatkan sebagai pemanas air untuk proses produksi

ataupun sebagai umpan Air ke Boiler . Secara umum Boiler akan mengalami peningkatan

effesiens sekitar 1 % untuk setiap penurunan temperature 20 oC dari Gas Asap.


Keuntungan pemasangan economizer :

1. Menghemat bakan bakar

2. Meningkatkan kapasitas Boiler

3. Menggunakan welded fin dengan efisiensi tinggi

4. Pemasangan mudah

5. Perawatan mudah , disediakan pintu untuk memudahkan perawatan

6. Tahan lama
3. Blowdown
Blowdown adalah pembuangan sejumlah kecil boiler water (air boiler)

dengan maksud untuk menjaga tingkat maximum dari padatan terlarut

Tugas Boiler Kel 3 Page 24


dan terendap pada tingkat yang diizinkan Blowdown pada permukaan air

boiler (surface water blowdown) biasanya dilakukan secara berkala untuk

mengurangi jumlah padatan terlarut dalam air ketel.

Gambar letak blowdown


Adapun blowdown pada bagian dasar boiler (bottom blowdown) berfungsi

untuk membuang kotoran berupa lumpur (sludge) yang mengendap di

dasar boiler. Boiler blowdown yang dilakukan secara periodik sangat

penting. Namun, blowdown yang tidak benar dapat menyebabkan

peningkatan konsumsi bahan bakar, tambahan perlakuan kimiawi lain

(chemical treatment) dan heat loss. Keuntungan dalam menggunakan

Blowdown Boiler adalah sebagai berikut :


a. Mengurangi penggunaan air, bahan bakar dan perlakuan kimiawi
b. Mengurangi biaya perawatan dan perbaikan
c. Uap yang lebih effisien dan bersih
d. Mengurangi biaya operasi (pengurangan pada konsumsi bahan bakar,

perlakuan kimiawi dan heat loss)


e. Meminimalkan energi loss hingga 2 % dari total kebutuhan energi

yang diperlukan.

Persamaan yang digunakan untuk menghitung rasio jumlah blowdown adalah

sebagai berikut :

C feedwater
Required blowdown :
C blowdown

Tugas Boiler Kel 3 Page 25


Dimana :

Cfeedwater : Konsentrasi kimia terukur dalam feed water

Cblowdown : Konsentrasi kimia terrukur dalam boiler

Batas konsentrat yang diperbolehkan untuk air ketel yang berasal dari feedwater

ditentukan berdasarkan standar yang dikeluarkan oleh American Boiler

Manufacturers Association (ABMA), sebagai berikut:

Gambar batas konsentrat ABMA


DAFTAR PUSTAKA

idwan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../boiler1r.pdf

rtikel-teknologi.com/cara-menghitung-efisiensi-boiler/ pdf

enginerulen.blogspot.com/2012/.../perhitungan-efisiensi-boiler.

enginerulen.blogspot.com/2012/.../perhitungan-efisiensi-boiler.

https://royc5.wordpress.com/2012/12/02/boiler-efficiency-calculations

Tugas Boiler Kel 3 Page 26


Tugas Boiler Kel 3 Page 27
Makalah Boiler KEL 3 28
Makalah Boiler KEL 3 29

Anda mungkin juga menyukai