Anda di halaman 1dari 3

Nama : Claudio Rivaldo Rokot

NIM : 19404028
Mata Kuliah : Filsafat Pendidikan

Jawaban UAS
Filsafat pendidikan adalah ilmu yang meliputi seni atau cara berpikir manusia dalam menjawab
pertanyaan atau permasalahan filosofis dalam dunia pendidikan.

A. Hakikat pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara adalah memasukkan kebudayaan ke dalam


diri anak dan memasukkan anak ke dalam kebudayaan supaya anak menjadi makhluk yang insani.
Pendidikan bagi Freire, adalah jalan menuju pembebasan umat manusia yang permanen dan terdiri
dari dua tahap. Tahap pertama adalah masa dimana manusia menjadi sadar akan pembebasan mereka
dan melalui praksis merubah kesadaran itu.
Menurut Illich, pendidikan yang berlangsung di Amerika Latin saat itu tidak mampu menjawab
bahkan menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh siswa. Sekolah hanya mendorong kepada
pengasingan siswa dari hidup. Sekolah hanya memaksa semua anak untuk memanjat tangga
pendidikan yang tidak berujung dan tidak meningkatkan mutu, melainkan hanya menguntungkan
individu-individu yang sudah mengawali pemanjatan itu sejak dini.

B. Ki Hadjar menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada
anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik
sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Tujuan utama pendidikan menurut Freire
adalah conscientizacao, konsientisasi, penyadaran. Yaitu peningkatan menuju kesadaran kritis
sebagai fase kesadaran tertinggi.Untuk meningkatkan kesadaran menuju ke kesadaran tertinggi yakni
kesadaran kritis, yang dilakukan Freire adalah dengan melakukan pemilihan tema-tema generatif,
yang merupakan upaya aktualisasi realitas rakyat secara sederhana, menggunakan bahasa rakyat dan
sudut pandang mereka.
tujuan pendidikan Ivan Illich berpendapat bahwa suatu sistem pendidikan yang baik harus
mempunyai tiga tujuan, yaitu (1) memberi kesempatan semua orang untuk bebas dan mudah
memperoleh sumber belajar pada setiap saat, (2) memungkinkan semua orang yang ingin
memberikan pengetahuan mereka kepada orang lain

C. Pendidik haruslah menjadi teladan, seorang model sekaligus mentor dari anak/siswa di dalam
mewujudkan perilaku yang berkarakter yang meliputi olah pikir, olah hati dan olah rasa. Konsep
pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara dengan menerapkan “Sistem Among”, “Tutwuri
Handayani” dan “Tringa”. Menurut Ki Hadjar Dewantara mendidik dalam arti yang sesungguhnya
adalah proses memanusiakan manusia, yakni pengangkatan manusia ke taraf insani. Mendidik harus
lebih memerdekakan manusia dari aspek hidup batin (otonomi berpikir dan mengambil keputusan,
martabat, mentalitas demokratik).

Selain itu, Freire menginginkan proses belajar sebagai bentuk investigasi kenyataan. Maksudnya,
proses pendidikan itu melibatkan indentifikasi permasalahan yang terjadi di masyarakat. Konteks
pendidikan negara agraris misalnya, kurikulum pendidikannya juga harus melibatkan realitas
permasalahan pertanian di dalamnya. Selain itu, Freire juga mencontohkan sistem ppengajaran
idealnya antara guru dan murid.

D. Pada dasarnya peserta didik menurut Ki Hadjar Dewantara sama dengan konsep peserta
didik dalam Islam. Apabila ki hadjar dewantara menyebutkan bahwa manusia memiliki sifat
bawaan yang diperoleh sejak lahir, maka dalam islam menyebut hal itu dengan sebutan fitrah.
Kata fitrah berasal dari kata kerja (fi’il) fathara yang berarti “menjadikan”. Secara etimologis
fitrah berarti, kejadian, sifat semula jadi, potensi dasar, kesucian. Didalam kamus munjid ditemukan
bahwa fitrah mempunyai arti yaitu sifat yang menyifati segala yang ada pada saat selesai diciptakan.
Pendidikan yang membebaskan adalah sebuah model pendidikan yang peserta didik bisa berperan
aktif dalam proses belajar yang sedang berlangsung. Seorang guru / pendidik yang lebih berperan
aktif dalam proses belajar mengajar dinilai tidak membuat pesrta didik
kurang bisa berkembang dengan baik dalam menjalani proses pendidikan.

E. Pemikiran Ki Hajar Dewantara perihal Merdeka Belajar yang menjadi fondasi pengembangan
Kurikulum Merdeka. Menurut Ki Hajar Dewantara, Merdeka Belajar tidak hanya berarti terlepas
dari perintah, tetapi  cakap dan kuat memerintah diri sendiri. Merdeka berarti seorang bisa
menentukan arah tujuan hidupnya, mandiri, dan terampil mengatur hidupnya dengan tertib
berdasarkan nilai dan norma masyarakat. Merdeka Belajar bertujuan untuk menuntun segala kodrat
yang ada pada anak agar  dapat mencapai kebahagiaan, baik sebagai manusia maupun sebagai
anggota masyarakat. 

Adapun menurut Freire isi kurikulum harus bermuara pada dan untuk humanisasi, bukan sekedar
menghasilkan pekerja. Dalam kurikulum yang pro-neoliberalisme, para siswa di didik untuk menjadi
pekerja dan professional yang menyerahkan urusan politik kepada para pembuat kebijakan resmi
oleh pemimpin masyarakat. Kuriulum netral keliru ini mendidik para siswa untuk mengamati
fenomena tanpa mempertimbangkan (judging), memahami dunia berdasarkan konsensus resmi,
melaksanakan perintah tampa mempertanyakannya, seakan masyarakay yang ada sudah baik-baik
adanya.

F. Metode pembelajaran yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara adalah metode among dan
metode sariswara. Metode among adalah metode dimana anak diberi kebebasan tapi seorang pamong
tetap mengamati dan membimbing anak selagi tidak ada bahaya yang mengancam.

Bagi Freire pendidikan hadap masalah merupakan sebuah metode pembebasan manusia. Oleh
karenanya metode tersebut berisi laku-laki pemahaman (act of cognition) bukannya pengalihan
informasi. Laku pemahaman itu sendiri hanya dapat dimunculkan dalam hubungan yang dialogis,
yang menuntut adanya pemecahan terhadap masalah kontradiksi antara guru dengan murid. Murid
diberikan kesempatan untuk melakukan dialog secara terbuka dan bebas, di mana murid dan murid
saling mendidik satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai