SKRIPSI
Oleh:
N A S RU L L A H
1207101010190
Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat meyelesaikan skripsi penelitian ini dengan judul
“Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Salam (Eugenia polyantha) terhadap
Penurunan Kadar Asam Urat Tikus Jantan (Rattus norvegicus) Galur Wistar
Hiperurisemia”. Skripsi ini membahas tentang efektivitas ekstrak etanol daun
salam yang diujikan pada tikus jantan galur wistar hiperurisemia untuk
mengetahui kadar asam uratnya.
Dalam pembuatan skripsi ini penulis telah banyak mendapat bantuan serta
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1. Dr. dr. Mulyadi, Sp.P(K) selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Syiah Kuala.
2. Ibu Suryawati, S.Si.,Apt, M.Sc selaku dosen pembimbing I yang dengan
keikhlasan dan kesabaran telah meluangkan waktu untuk memberikan
bimbingan selama pembuatan skripsi ini.
3. dr. Masra Lena Siregar, Sp.PD selaku dosen pembimbing II yang juga
dengan kesabaran dan keikhlasan telah meluangkan waktu untuk
memberikan bimbingan selama pembuatan skripsi ini.
4. Penguji I Dr. Kartini Hasballah, MS, Apt yang telah bersedia menjadi
penguji untuk skripsi ini.
5. Penguji II Dr. dr. Maimun Syukri, Sp.PD, KGH, FINASIM yang telah
bersedia menjadi penguji untuk skripsi ini.
6. dr. Istanul Badiri MS, Sp.PA selaku dosen wali yang telah membimbing
penulis selama pendidikan di Fakultas Kedokteran.
7. Kedua Orang tua penulis, Ayahanda Samsul Bahri dan Ibunda Hj.
Rahmaniar yang tidak henti-hentinya memberi dukungan dan doa untuk
penulis.
8. Abang dan Kakak Penulis, Husaini, Mutia Safrida, Chairul Bariah, Rahmat
Fauzi, dan adik penulis, Dina Fadillah yang telah memotivasi dan memberi
semangat kepada penulis dalam pembuatan skripsi.
iii
9. Teman-teman Pendidikan Dokter FK Unsyiah angkatan 2012, para sahabat,
senior dan berbagai pihak yang turut memberi dukungan, saran dan doa
dalam terlaksananya pembuatan skripsi ini.
Saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan skripsi ini.
Nasrullah
iv
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...........................................................................................................v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ ix
DAFTAR SINGKATAN ........................................................................................x
ABSTRAK ............................................................................................................ xi
ABSTRACT .......................................................................................................... xii
v
3.7.6 Perlakuan Hewan Uji ....................................................................19
3.7.7 Pemeriksaan Kadar Asam Urat Pretes dan Postes ........................18
3.7.8 Alur Penelitian ..............................................................................19
3.8 Analisis Data ........................................................................................20
3.9 Etika Penelitian ....................................................................................20
LAMPIRAN ..............................................................................................................
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Daftar Kandungan Purin dalam Makanan.................................................7
Tabel 4.1 Data Pengaruh Ekstrak Daun Salam Terhadap Penurunan Kadar Asam
Urat Hewan Uji ........................................................................................21
Tabel 4.2 Uji Beda Antar Kelompok dengan Metode LSD .....................................23
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Skema Metabolisme Asam Urat ............................................................6
Gambar 2.2 Mekanisme Kerja Allopurinol dalam Menghambat Xanthin Oksidase 8
Gambar 2.3 Kerangka Teori .....................................................................................12
Gambar 3.1 Skema Alur Penelitian..........................................................................19
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 .................................................................................................................31
Lampiran 2 .................................................................................................................32
Lampiran 3 .................................................................................................................33
Lampiran 4 .................................................................................................................34
Lampiran 5 .................................................................................................................35
Lampiran 6 .................................................................................................................36
Lampiran 7 .................................................................................................................37
Lmapiran 8 .................................................................................................................38
Lampiran 9 .................................................................................................................39
Lampiran 10 ...............................................................................................................41
Lampiran 11 ...............................................................................................................43
ix
DAFTAR SINGKATAN
x
ABSTRAK
xi
ABSTRACT
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Gout adalah satu tipe dari arthritis (rematik) yang digunakan untuk
menggambarkan keadaan penyakit yang berkaitan dengan hiperurisemia.(1)
Penelitian yang pernah dilakukan di Jawa Tengah atas kerja sama WHO terhadap
4.683 sampel berusia antara 15-45, didapatkan prevalensi gout sebesar 21,7%.(2)
Sejak penemuan hiperurisemia sebagai penyebab gout pada awal 1800-an,
hipertensi, penyakit jantung dan penyakit ginjal juga telah terkait dengan
peningkatan asam urat di tahun-tahun berikutnya.(3) Angka kejadian hiperurisemia
di masyarakat dan berbagai kepustakaan sangat bervariasi, diperkirakan antara
2,3–17,6%, sedangkan angka kejadian gout bervariasi antara 0,16 – 1,36%.(4)
Definisi hiperurisemia saat ini bervariasi dari > 6 mg/dL (360μmol/l) pada wanita
dan > 7 mg/dL (416μmol/l) di laki-laki.(5) Asam urat adalah hasil produksi oleh
tubuh , merupakan hasil metabolisme purin. Purin adalah protein yang termasuk
golongan nukleo protein. Purin didapat dari makanan, selain itu juga berasal dari
penghancuran sel-sel tubuh yang sudah tua.(6)
Penderita hiperurisemia biasanya diberi obat – obat yang menghambat
enzim xantin oksidase (allopurinol) atau golongan urikosurik (probenesid).(7)
Sayangnya obat-obatan antihiperurisemia ini memiliki efek samping yang tidak
diinginkan, seperti hipersensitivitas (allopurinol) atau peningkatan resiko
pembentukan batu ginjal dan nefrotoksisitas (urikosurik).(8) Oleh karena itu, WHO
merekomendasikann penggunaan obat tradisional termasuk herbal dalam
pencegahan dan pengobatan penyakit, terutama untuk penyakit kronis, penyakit
degeneratif, dan kanker. Penggunaan obat tradisional secara umum mulai dinilai
lebih aman daripada penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan karena obat
tradisional memiliki efek samping yang relatif lebih kecil dari pada obat
modern.(9)
Beberapa tanaman terbukti dapat menurukan kadar asam urat diantaranya
kulit melinjo, kulit batang mahoni, daun binahong, dan lain-lain. Salah satu
tanaman yang dipercaya dapat menurunkan kadar asam urat ialah daun salam.(10)
1
2
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan dosis ektrak daun
salam yang paling efektif terhadap penurunan kadar asam urat tikus jantan (Rattus
norvegicus) galur wistar yang diinduksi hati ayam dan membandingkan
penurunan kadar asam urat tikus jantan (Rattus norvegicus) galur wistar yang
diberi ekstrak etanol 70% daun salam (Eugenia polyantha) dengan tikus jantan
(Rattus norvegicus) galur wistar yang diberi allopurinol.
1.5 Hipotesis
1. Terdapat pengaruh yang dihasilkan dari pemberian ekstrak etanol 70% daun
salam terhadap penurunan kadar asam urat tikus jantan (Rattus norvegicus)
galur wistar yang diinduksi hati ayam.
4
2. Dosis ekstrak etanol 70% daun salam (Eugenia polyantha) yang paling
efektif dalam menurunkan kadar asam urat tikus jantan (Rattus norvegicus)
galur wistar adalah dosis yang tertinggi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hiperuisemia
5
6
dan guanosin monofosfat (GMP) menjadi bentuk basanya berupa adenosin dan
guanosin. Kemudian adenosin mengalami deaminasi oleh enzim adenosin
deaminase menjadi inosin. Selanjutnya enzim xantin oksidase dan guanase
mengubah hipoxantin dan guanin menjadi xanthin. Lalu xantin teroksidasi
menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang dikatalisasi oleh enzim xantin
oksidase. Oleh karena itu, xantin oksidase merupakan bagian dasar yang efektif
untuk intervensi farmakologis pada penderita hiperurisemia dan penyakit gout.(24)
2.1.4 Terapi
Pengobatan hiperurisemia bertujuan untuk menghilangkan serangan akut
dan mencegah serangan berulang. Konsumsi makanan tinggi purin merupakan
penyebab utama terjadinya peningkatan asam urat. Dianjurkan bagi penderita
8
asam urat untuk menghindari makanan yang tinggi purin dan mengkonsumsi
makanan rendah purin.(24)
Disamping edukasi, pemberian obat hipourisemik diperlukan untuk
mengontrol kadar asam urat dalam darah penderita hiperurisemia. Obat
hipourisemik yang menjadi pilihan adalah allopurinol. Allopurinol bekerja dengan
cara menghambat xantin oksidase, enzim yang bekerja untuk merubah
hypoxanthine menjadi xanthine dan asam urat.(29) Kira-kira 80% allopurinol
diserap setelah pemakaian oral dan tidak terikat pada protein darah. Allopurinol
sendiri mengalami konversi oleh xantin oksidase menjadi metabolit aktif yaitu
oksipurinol (alloxantin), namun tetap memiliki kemampuan untuk menghambat
xantin oksidase dan mempunyai durasi kerja yang cukup lama. Waktu paruh
allopurinol sekitar 2 jam dan oksipurinol bisa mencapai 12-30 jam, sehingga
allopurinol cukup diberikan sekali dalam sehari.(30) Oksipurinol dan allopurinol
diekskresikan melalui ginjal bersama dengan ribosida allopurinol.(1)
alkaloid sering kali beracun pada manusia dan banyak yang mempunyai kegiatan
fisiologi yang menonjol, jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan.(31)
e. Tanin
Tanin secara kimia dibagi menjadi 2, yaitu tanin terkondensasi dan tanin
terhidrolisis. Tanin terkondensasi atau flavolan secara biosistesis dapat dianggap
terbentuk dengan cara kondensasi katekin tunggal yang membentuk senyawa
dimer dan kemudian oligomer yang lebih tinggi. Kebanyakan flavolan memiliki
2-20 satuan flavon.(31)
f. Flavonoid
Flavonoid sebagai suatu senywa fenol dalam dunia tumbuhan dapat
ditemukan dalam bentuk glikosida maupun aglikonnya. Aglikon flavonoid
mempunyai kerangka dasar struktur C6-C3-C6. Berdasarkan tingkat oksidasi serta
subsituennya kerangka flavonoid dibedakan menjadi berbagai jenis seperti
flavoin, flavonol, khalkon, xanthon, auron, autosianidin dan leukoantosianidin.
Flavonoid umunya terdapat dalam tumbuhan terikat pada gula seperti glikosida.(31)
Salah satu obat tradisional yang telah terbuki dapat menurunkan kadar asam
urat adalah daun salam. Dari hasi penelitian sebelumnya, dikatakan bahwa ektrak
daun salam memiliki senyawa flavonoid yang dapat menurunkan kadar asam urat
tikus putih.(10) Penelitian lain yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa
senyawa flavonoid dari analisis kinetik dapat menghambat xantin oksidase dengan
mengikat sisi reaktifnya. Mekanisme utama dari flavonoid adalah aktifitas
inhibitor enzim dan antioksidan untuk radikal bebas. Xantin oksidase adalah salah
satu enzim penting yang dapat dihambat flavonoid.(37) Penurunan aktivitas xanthin
oksidase dapat terjadi jika bahan uji mengandung flavonoid terutama yang
mempunyai gugus 5,7 dihidroksi.(13)
12
Purin
Xanthin
Oksidase
Asam Urat
Terapi
Ganguan
Ginjal
Eliminasi
Ekstrak
Etanol Daun
Peningkatan Salam dan
Allantoin
Asam Urat Allopurinol
pada Darah
Menghambat
Hiperurisemia Diekskresikan Xantin
melalui Urin Oksidase
Keterangan:
= Yang Diteliti
13
14
Penelitian ini dilakukan pada hewan uji tikus jantan (Rattus norvegicus)
galur wistar. Besar sampel minimal menggunakan rumus dari Frederer(38) dengan
rumus sebagai berikut:
( n-1) (t-1) ≥ 15
Keterangan:
n = jumlah pengulangan
t = jumlah perlakuan, penelitian ini menggunakan 5 perlakuan
(n – 1) (5 – 1) ≥ 15 ; t = 5
(n – 1) (4) ≥ 15
4n – 4 ≥ 15
4n ≥ 19
n ≥ 4, 75 ; Maka nilai n dibulatkan menjadi 5
Dari kalkulasi di atas, didapatkan jumlah pengulangan pada penelitian ini
adalah 5 untuk masing – masing kelompok, maka jumlah total pada penelitian ini
adalah 25 ekor hewan uji. Kemungkinan tikus drop out selama penelitian dapat
terjadi, maka perlu ditambahakan 2 tikus pada masing-masing kelompok.
Hewan uji yang dipilih adalah tikus jantan (Rattus norvegicus) jantan galur
wistar sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut:
1) Kriteria inklusi:
Tikus jantan (Rattus norvegicus) galur wistar
Umur 3- 4 bulan dengan Berat badan 150-250 gram
Kondisi sehat (aktif dan tidak cacat)
2) Kriteria eksklusi:
Tikus sakit
1) Variabel bebas
Ekstrak daun salam adalah jumlah sediaan pekat yang diperoleh dengan
mengekstraksikan zat aktif dari tanaman daun salam menggunakan pelarut yang
sesuai yaitu etanol 70%.
Dosis ekstrak daun salam yang diberikan pada hewan uji adalah dosis yang
sesuai dengan penelitian Restusari dkk (2014) yaitu, 150 mg/kg BB, 200 mg/kg
BB, dan 250 mg/kg BB.(16) Ekstrak akan dicairkan menggunakan larutan aquades
dan diberikan melalui mulut menggunakan sonde lambung. Cara penentuan dosis
ekstrak daun salam dilakukan dengan cara mengklasifikasikan dosis berdasarkan
klasifikasi rendah, sedang dan tinggi, yaitu:
Dosis I = 150 mg/kg BB = 30 mg/200 g BB
Dosis II = 200 mg/kg BB = 40 mg/200 g BB
Dosis III = 250 mg/kg BB = 50 mg/200 g BB(16)
2) Variabel terikat
Hiperurisemia didefinisikan sebagai kenaikan kadar asam urat yang
mencapai ≥ 6,8 mg/dL pada manusia. Pada tikus dikatakan hiperurisemia bila
kadar asam urat darahnya 1,7 – 3,0 mg/dL.(38) Pemeriksaan asam urat dilakukan
dengan alat Glucose, Cholesterol, Uric acid (GCU) Nesco Multi Check portabel
dengan menggunakan strip sekali pakai. Tes ini menggunakan oksidasi asam urat
yang dideteksi oleh teknologi biologi sensor.
3) Variabel kendali
a. Berat badan hewan uji
Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah 150-250 gram.
b. Makanan hewan uji
Selama masa aklimatisasi dan perlakuan hewan uji diberikan pakan pelet
dan aquades.
c. Umur hewan uji
Pada penelitian ini hewan uji yang digunakan berumur 3-4 bulan.
16
Randomisasi
Hari Ke-
14 Pemeriksaan Kadar Asam Urat (Pretes)
Analisis Data
Tabel 4.1 Data Pengaruh Ekstrak Daun Salam Terhadap Penurunan Kadar
Asam Urat Hewan Uji
Kadar n
Std.
Kelompok Hewan Uji Asam Urat
Deviasi Total n = 25
(mg/dL)
Rata-Rata Kadar Asam Urat Pretes
Kontrol Negatif 10,32 3,88±1,73 5
Kontrol Positif 11,98 3,10±1,38 5
Perlakuan 1 11,28 2,25±1,00 5
Perlakuan 2 10,86 4,56±2,04 5
Perlakuan 3 12,36 2,94±1,31 5
Rata-Rata Kadar Asam Urat Postes
Kontrol Negatif 9,80 4,12±1,84 5
Kontrol Positif 8,28 1,61±0,72 5
Perlakuan 1 8,32 2,37±1,06 5
Perlakuan 2 7,92 4,03±1,80 5
Perlakuan 3 8,92 1,02±0,45 5
Selisih Rata - Rata Penurunan
Kontrol Negatif 0,52 0,34±0,15 5
Kontrol Positif 3,70 1,54±0,68 5
Perlakuan 1 2,96 2,22±0,99 5
Perlakuan 2 2,94 1,34±0,60 5
Perlakuan 3 3,44 2,03±0,91 5
Tabel di atas menunjukkan adanya penurunan rata-rata kadar asam urat pada
semua kelompok Posttes. Selisih rata-rata penurunan kadar asam urat yang paling
tinggi dapat dilihat pada kelompok kontrol positif kemudian disusul oleh
kelompok perlakuan 3.
21
22
4.2 Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian jus hati ayam selama 7
hari dapat meningkatkan kadar asam urat tikus pada semua kelompok, hal ini
dikarenakan tingginya kadar purin yang terkandung dalam hati ayam (100 – 1000
mg/100 g)(28) sehingga dapat memacu peningkatan asam urat (over production)
dalam tubuh. Purin adalah salah satu senyawa basa organik yang menyusun asam
nukleat atau inti sel dan termasuk dalam kelompok asam amino. Asam nukleat
yang dilepas di traktus intestinalis akan diurai menjadi mononukleotida oleh
enzim ribonuklease, deoksiribonuklease, dan polinukleotidase. Kemudian enzim
nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida menjadi nukleotida
24
yang kemudian diserap lebih lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa
purin dan pirimidin. Proses pembentukan asam urat sebagian besar dari
metabolisme nukleotida purin endogen, guanosine monophosphate (GMP),
ionosine monophosphate (IMP), dan adenosine monophosphate (AMP).(25) Purin
dalam makanan berbeda-beda kandungan dan bioavaibilitasnya, selain itu
perubahan purin menjadi asam urat juga tergantung pada selularitas relatif dan
aktifitas transkripsi serta metabolik selular makanan tersebut. Pada penelitian
Fitria dkk (2014) menyebutkan bahwa pemberian makanan tinggi purin seperti
hati ayam dengan dosis 25 mL/kg BB yang diberikan sebanyak 2 kali/hari selama
7 hari dapat meningkatkan kadar asam urat hewan uji.(17)
Pemberian ekstrak etanol 70% daun salam dapat menurunkan kadar asam
urat tikus jantan (Rattus norvegicus) galur wistar yang diinduksi jus hati ayam, hal
tersebut dapat dibuktikan melalui hasil uji ANOVA (p < 0,05) yang menunjukkan
adanya perbedaan rata – rata yang bermakna antara kelompok kontrol negatif
dengan kelompok kontrol positif dan perlakuan. Penggunaan ekstrak etanol 70%
lebih baik dalam menghasilkan zat aktif yang terkandung dalam daun salam
dibandingkan dengan penggunaan fraksi air atau etanol 96%.(43) Penurunan kadar
asam urat tersebut diduga ada hubungannya dengan senyawa yang sangat
berperan penting yaitu flavonoid. Flavonoid termasuk senyawa fenolik alam yang
potensial sebagai antioksidan dan mempunyai bioaktivitas sebagai obat. Menurut
Arum (2014) daun salam yang dikumpulkan dari tiga tempat di Indonesia
memiliki kadar total flavonoid rata – rata sebesar 16%.(43) Penelitian ini juga
didukung oleh penelitian Potapivich (2003) yang menyatakan bahwa senyawa
flavonoid dari sisi analisis kinetik dapat menghambat xantin oksidase dengan
mengikat sisi reaktifnya.(37) Xantin oksidase bertanggung jawab dalam mengubah
hipoxantin dan xantin menjadi asam urat.
Penelitian yang dikemukakan oleh utami (2008) bahwa berdasarkan tingkat
oksidasi serta subtituennya kerangka flavonoid dibedakan menjadi berbagai jenis
seperti flavon, flavonol, khalkon, xanton, auron, autosianidin, dan
leukoantosianidin. Senyawa tersebut merupakan inhibitor xantin oksidase terkuat
karena disebabkan oleh adanya gugus hidroksil C5 dan C7 selain itu, disebabkan
juga oleh adanya C2 dan C3 sehingga lebih memudahkan interaksi dengan xantin
25
oksidase. Mekanisme utama dari flavonoid adalah aktifitas inhibitor enzim dan
antioksidan untuk radikal bebas.(31)
Penelitian ini menunjukkan bahwa allopurinol bekerja sangat efektif dalam
menurukan kadar asam urat hewan uji. Walaupun demikian efektifitas ektrak
etanol 70% daun salam tidak berbeda jauh dengan allopurinol dalam menurunkan
kadar asam urat hewan uji. Allopurinol digunakan sebagai pembanding karena
allopurinol adalah obat modern yang umum digunakan untuk menurunkan kadar
asam urat dengan cara menghabat xantin oksidase, enzim yang bekerja untuk
merubah hypoxanthine menjadi xanthine dan asam urat.(29) Allopurinol juga
merupakan inhibitor allosterik xantin oksidase yang mereduksi gugus reaktif
oksidasi-reduksi xantin oksidase. Mekanisme penghambatan allopurinol ini
dimanfaatkan untuk menjaga sintesis asam urat tetap stabil. Kira-kira 80%
allopurinol diserap setelah pemakaian oral dan tidak terikat pada protein darah.
Berdasarkan dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa ekstrak etanol
70% daun salam dapat menurunkan kadar asam urat hewan uji secara signifikan
dibandingkan dengan kontrol negatif tetapi variasi dosis ekstrak etanol 70% daun
salam tidak mempengaruhi penurunan kadar asam urat hewan uji secara
signifikan. Walaupun demikian, kemampuan menurunkan kadar asam urat hewan
uji yang paling baik didapatkan dari kelompok kontrol positif, lalu disusul oleh
perlakuan dosis 3.
Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam mengontrol hewan uji
dikarenakan peneliti tidak berada pada satu lokasi dengan hewan uji. Selain itu,
pemeriksaaan asam urat hewan uji membutukan waktu yang sangat lama
dikarenakan kesalahan sering terjadi pada saat pengukuran dengan menggunakan
alat.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
26
27
DAFTAR PUSTAKA
5. Hak AE, Choi HK. Menopause, Postmenopausal Hormone Use and Serum
Uric Acid Levels in US Women. Arthritis Res Ther. 2008;10(5):166.
14. Sinaga AF, Bodhi W, Lolo WA. Uji Efek Ekstrak Etanol Daun Salam
(Syzgyium polyanthum Walp) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Tikus
Putih Jantan Galur Wistar (Rattus norvegicus L.) yang Diinduksi Potasium
Oksonat. PHARMACON. 2014;3(2).
15. Indrayana R. Efek Antioksidan Ekstrak Etanol 70% Daun Salam (Syzygium
polyanthum) Pada Serum Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang
Diinduksi Karbon Tetraklorida (CCI4). Skripsi. 2008:17.
17. Fitrya, Muharni. Efek Hipourisemia Ekstrak Etanol Akar Tumbuhan Tunjuk
Langit (Helminthostachys zaylanica Linn Hook) terhadap Mencit Jantan
Galur Swiss. Traditional Medicine Journal. 2014;19(1):14-8.
19. Johnson. Is There a Pathogenetic Role for Uric Acid in Hypertension and
Cardiovascular and Renal Disease?. Hypertension. 2003;41(6):1183-90.
20. Kutzing, Firestein. Altered Uric Acid Levels and Disease States. Journal of
Phamacology and Experimental Therapeutics. 2008;324(1):1-7.
21. Sustrani. Asam Urat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2005. p. 25-6.
24. Price S. Gangguan Sistem Muskuloskeletal dan Jaringan Ikat. In: Hartanto
H, editor. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. 6 ed.
Jakarta: EGC; 2006. p. 1402-5.
25. Guilherme A. Uric Acid and Renal Function. In: Sahay M, editor. Diseases
of Renal Parenchyma. Brazil: In Tech; 2012. p. 57-66.
28. Daftar Kandungan Purin Dalam Makanan [Internet]. Instalasi Gizi RSCM
dan Assosiasi Dietensi Indonesia. 2011 [cited 8 juni 2015]. Available from:
http://www.itokindo.org/?wpfb_dl=7.
31. Utami. Fraksi Air Ekstrak Etanol Daun Salam Terhadap Penurunan Kadar
asam urat pada Mencit Putih Jantan GalurBalb-c yang diinduksi dengan
Kalium Oksonat. Surakarta: Fakultas Farmasi Universitas Muhamadiyah;
2008.
32. Adrianto. Uji Daya Antibakteri Ekstrak Daun Salam dalam Pasta Gigi
terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans. Universitas Jember. 2012.
33. Studiawan. Uji Aktivitas Penurunan Kadar Glukosa Darah Ekstrak Daun
Salam pada Mencit Putih yang Diinduksi Aloxan. Media Kedokteran
Hewan. 2005;21(2):62-5.
38. Mazzali M, Hughes J, Kim YG. Elevated Uric Acid Increases Blood
Pressure in the Rat by A Novel Crystal-Independent Mechanism.
Hypertension. 2001;38:1101-6.
LAMPIRAN 1
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN PENELITIAN
Jadwal 2015-2016
Penelitian
Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nov Des Jan
Studi Pustaka
Penyusunan
Proposal
Seminar
Proposal
Penelitian
Pengelohan
data
Penyusunan
Skripsi
Sidang
Skripsi
32
LAMPIRAN 2
PEMBUATAN EKSTRAK
33
LAMPIRAN 3
UJI HERBARIUM
34
LAMPIRAN 4
UJI ETIK
35
LAMPIRAN 5
KELOMPOK
TIKUS PRETES POSTES SELISIH
PERLAKUAN
Tikus 1 8,6 7,9 0,7
Tikus 2 10,8 9,9 0,9
Kontrol Negatif ( - ) Tikus 3 13,5 13,4 0,1
Tikus 4 14,1 13,9 0,2
Tikus 5 4,6 3,9 0,7
Tikus 1 10,9 7,6 3,3
Tikus 2 11,6 8,5 3,1
Kontrol positif ( + )
Allopurinol Tikus 3 7,8 6,1 1,7
Tikus 4 16,2 10,5 5,7
Tikus 5 13,4 8,7 4,7
Tikus 1 10,5 9,1 1,4
Perlakuan 1 | Ekstrak Tikus 2 10,7 7,4 3,3
Daun Salam Dosis Tikus 3 14,2 7,7 6,5
150 mg/kg BB Tikus 4 12,7 11,9 0,8
Tikus 5 8,3 5,5 2,8
Tikus 1 5,4 3,2 2,2
Perlakuan 2 | Ekstrak Tikus 2 15,3 10,8 4,5
Daun Salam Dosis Tikus 3 14,7 12,9 1,8
200 mg/kg BB Tikus 4 12,2 7,9 4,3
Tikus 5 6,7 4,8 1,9
Tikus 1 9,6 8,3 1,3
Perlakuan 3 | Ekstrak Tikus 2 11,3 7,9 3,4
Daun Salam Dosis Tikus 3 14,3 9,7 4,6
250 mg/kg BB Tikus 4 10,1 8,4 1,7
Tikus 5 16,5 10,3 6,2
36
LAMPIRAN 6
Descriptive Statistics
Tests of Normality
a
Kelompok Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
LAMPRAN 7
Descriptives
95% Confidence
Interval for
Mean
1,808 4 20 ,167
38
LAMPIRAN 8
ANOVA
Penurunan
LAMPIRAN 9
Multiple Comparisons
LSD
*
Perlakuan 2 Kontrol Negatif 2,4200 1,0350 ,030 ,261 4,579
e
n
Kontrol Positif -,7600 1,0350 ,471 -2,919 1,399
s
Perlakuan 1 -,0200 1,0350 ,985 -2,179 2,139
i
Perlakuan 3 -,5000 1,0350 ,634 -2,659 1,659
*
o
LAMPIRAN 10
DOKUMENTASI
Maserasi Penyaringan
LAMPIRAN 11
BIODATA PENULIS
1. Nama :Nasrullah
2. Tempat/TglLahir :Kualasimpang, 21 April 1993
3. Asal/Tahun Lulus, Nyatakan
a. SD :SDN 2 Bukit Tempurung (1999-
2005)
b. SMP :SMPN 1 Kualasimpang (2005-
2008)
c. SMA :SMAN 1 Kejuruan Muda (2008-
2011)
4. Tahun Masuk Universitas :2012
5. Nomor Mahasiswa :1207101010190
6. Program Studi :Pendidikan Dokter
7. Dosen Pembimbing I :Suryawati, S.Si, Apt, M.Sc
8. Dosen Pembimbing II :dr. Masra Lena Siregar, Sp.PD
9. Alamat Sekarang :Jalan Agragria, Kampung Mulia,
Banda Aceh