Anda di halaman 1dari 3

VII.

Perhitungan

 Pembuatan larutan NH4OH 0,2 N


C1.V1=C2.V2
0,5 N.V1=0,2 N.100 mL
V1=40 mL
 Pembuatan larutan CH3COOH 0,2 N
C1.V1=C2.V2
0,25 N.V1=0,2 N.100 mL
V1=80 mL
 Rerata pH larutan awal
( 10,30+ 10,30+10,30 )
= = 10,30
3
 Rerata pH larutan akhir
( 7,00+7,04+7,03 )
= = 7,02
3
 Rerata mL asam asetat 0,2 N
( 17,90+ 18,03+17,73 ) mL
= = 17,89 mL
3
 Galat
Ulangan 1 = ( 17,90 - 17,89 ) mL = 0,01 mL
Ulangan 2 = ( 18,03 - 17,89 ) mL = 0,14 mL
Ulangan 3 = ( 17,89 - 17,73 ) mL = 0,16 mL
( 0,01+ 0,14+0,16 ) mL
Rerata galat = = 0,10 mL
3
 Nilai volume asam asetat 0,2 N
= (17,89 ± ( 0,10 x 2 ))mL = 17,89 ± 0,20 mL
 Standar deviasi

S=
√ ∑ ( xi−x )2
n−1


2 2 2
= ( 0,01 ) + ( 0,14 ) + ( 0,16 )
3−1

=
√ 0,0018
2

= 0,15

 Galat relatif pH akhir


pH akhir
Galat = x 100%
pH teoritis
7,00
Ulangan 1 = x 100% = 1,00%
7,00
7,04
Ulangan 2 = x 100% = 1,01%
7,00
7,03
Ulangan 3 = x 100% = 1,00%
7,00

VIII.Pembahasan
Pada percobaan ini telah dilakukan titrasi asam lemah – basa lemah secara potensiometri. (Menurut
Regina,2006) Titrasi merupakan suatu proses analisis dimana suatu volum larutan standar
ditambahkan ke dalam larutan dengan tujuan mengetahui komponen yang tidak
dikenal. Titrasi asam basa merupakan suatu prosedur yang dilakukan saat kita ingin menentukan
kemolaran atau konsentrasi suatu asam atau basa dengan menggunakan konsep penetralan asam-basa.
Potensiometri merupakan metode analisis kimia yang didasarkan kepada hubungan antara konsentrasi
zat dengan potensial listrik larutan. Dimana penentuan titik ekuivalennya berdasarkan perbuahan pH
karena melibatkan reaksi asam dan basa.
Untuk percobaan ini digunakan asam asetat sebagai asam lemah dan amoniak sebagai basa
lemah.Percobaan ini bertujuan untuk menguji tingkat presisi dari teknik titrasi.Titik kritis dari
percobaan ini yaitu pH meter harus terkalibrasi dengan baik dan memiliki sensitifitas yang tinggi serta
probe harus dibilas dengan aquabides dan diseka dengan tisu.
Sebelum melakukan titrasi, nilai pH titik ekuivalen stoikiometri sistem titrasi harus dihitung terlebih
dahulu dengan menggunakan nilai pKa asam lemah dan pKb basa lemah yang digunakan. Nilai pKa
dan pKb ini dapat ditentukann dengan menggunakan metode potensiometri juga, tetapi dalam
praktikum kali ini digunakan nilai pKa dan pKb berdasarkan literatur sehingga didapatkan pH
ekuivalennya adalah 7.
pH=1/2(pKw+pKa-pKb)=1/2(14+4,76-4,76)=7,00
Penitaran asam lemah-basa lemah ini dilakukan sebanyak triplo atau tiga kali guna mendapatkan hasil
yang akurat dan presisi.Didapatkan volume asam asetat sebesar 17,90 mL; 18,03 mL; dan 17,73
mL.Dan nilai galat yang diperoleh yaitu 0,10 mL tetapi karena 0,10 belum memenuhi minimum
rentang maka dikalikan 2 menjadi 0,20.Jadi nilai galatnya 17,89 ± 0,20 mL.Untuk nilai galat
relative pH ulangan 1 = 1,00% ,ulangan 2 = 1,01%,dan ulangan 3 = 1,00%. Titrasi ini memiliki
beberapa tingkat kesulitan diantaranya yaitu kecepatan penetesan pentitar dari buret harus
disesuaikan dengan kecepatan respons tanggap elektroda jika skala ukur pH masih terus
berubah, berarti kecepatan tetes terlalu tinggi, kecepatan tetes yang terlalu tinggi beresiko
terlampaunya titik akhir titrasi.

IX.Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum titrasi asam lemah-basa lemah secara potensiometri didapatkan volume
asam asetat sebesar 17,89 ± 0,28 mL.Dan diperoleh nilai galat relative pH akhir sebesar 1,00% ;
1,01% ; 1,00%.
X.Daftar Pustaka
 Day, R.A & Underwood, A.L. 1994. Kimia Analisa Kimia Kuantitatif. 4th ed. A.b.
Soendoro. Jakarta : Erlangga.
 Noviar D.2022.Penuntun Praktik Analisis Elektrokimia.Peliteknik AKA Bogor.Bogor
 Regina,T.P.2006. Makalah Titrasi Asidimetri.UNY.Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai