Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Gambar 1.1 Peta Desa Sungai Tabuk Kota

Desa Sungai Tabuk Kota adalah suatu desa yang berada di pusat Kecamatan
Sungai Tabuk. Secara astronomi Desa Sungai Tabuk Kota berada disebelah
selatan dari Desa Sungai Tabuk Keramat dan Desa Pemakuan, disebelah utara dari
desa Pematang Panjang, disebelah timur dari Desa Gudang Hirang, dan disebelah
Barat dari desa Gudang Tengah dan Desa Abumbun Jaya. Jarak tempuh ke
kabupaten : ±30 kilometer, dan jarak ke ibukota provinsi : ±10 km. Desa Sungai
Tabuk Kota memiliki luas wilayah 4160,1 m2 dan terdiri dari 6 RT. Tercatat
jumlah total penduduk Desa Sungai Tabuk Kota 3.087 jiwa, terdiri dari laki-laki
1.509 jiwa atau 48,09 % dari total jumlah penduduk yang tercatat. Sementara
perempuan 1.578 jiwa atau 51,10 % dari total jumlah penduduk.
Jumlah Penduduk Desa Sungai Tabuk Kota sebanyak 3.087 jiwa dengan
penduduk usia produktif 1.291 jiwa, sedangkan penduduk yang dikategorikan
miskin 44 jiwa. Jumlah penduduk usia produktif yang hampir setengah dari
jumlah penduduk yang ada dapat menjadi potensi untuk Desa Sungai Tabuk Kota.
Pada dasarnya penduduk usia produktif adalah penduduk pada kelompok usia
dimana ia dapat berpenghasilan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Mata
pencaharian sebagian penduduk adalah petani sedangkan hasil produksi ekonomis
desa yang menonjol adalah padi dan sayur-sayuran. Kondisi sosial dan ekonomi
Desa Sungai Tabuk Kota tergolong baik dimana penghasilan warga sudah di atas
rata-rata.
Namun, masih terdapat permasalahan gizi yaitu gizi kurang pada balita.
Berdasarkan hasil analisa situasi, terdapat 9 orang (10,3%) balita yang mengalami
gizi kurang. Menurut UU RI No. 36 Tahun 2009, salah satu indikator yang
digunakan untuk menilai derajat kesehatan masyarakat adalah angka status gizi.
Status gizi merupakan salah satu indikator kesehatan anak. Masa lima tahun (masa
balita) adalah periode penting dimana anak membutuhkan kecukupan gizi untuk
menunjang pertumbuhan fisiknya (Pratiwi dkk, 2016). Maka dari itu, perlu
dilakukan upaya intervensi berupa POSKO SEMANGKA (Posko insiasi
menyusui dini, edukasi pemberian makanan pendampin ASI, senam ibu hamil di
Desa Sungai Tabuk Kota). Tujuan umum dari kegiatan intervensi ini adalah agar
kesadaran masyarakat menegani pentingnya status gizi dapat meningkat sehingga
status gizi balita membaik. Adapun tujuan khususnya agar masyarakat khususnya
ibu-ibu mau dan mampu dalam melakukan inisiasi menyusui dini (IMD),
memberikan makanan pendamping ASI (MPASI), dan melakukan senam ibu
hamil agar gizi kurang dapat dicegah.

1.2 Urgensi Permasalahan Prioritas


POSKO SEMANGKA (Posko insiasi menyusui dini, edukasi pemberian
makanan pendampin ASI, senam ibu hamil di Desa Sungai Tabuk Kota)
merupakan kegiatan intervensi untuk menanggulangi kasus gizi kurang di Desa
Sungai Tabuk Kota. Dalam intervensi ini terdapat beberapa kegiatan yaitu posko
inisiasi menyusui dini (IMD), eduakasi pemberian MPASI, dan senam untuk ibu
hamil. Posko inisiasi menyusui dini (IMD) bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran ibu mengenai IMD sehingga kebutuhan balita akan ASI dapat
terpenuhi. IMD yaitu proses menyusu yang dimulai secepatnya segera setelah bayi
lahir dengan cara melakukan kontak kulit antara bayi dengan ibu. Proses ini
dilakukan minimal satu jam atau proses menyusu pertama selesai (jika menyusu
pertama lebih dari satu jam) (Rosyid dkk, 2017). Makanan Pendamping Air Susu
Ibu (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi yang
diberikan pada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi
selain ASI. MP-ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan
keluarga. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap
baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan bayi. Pemberian MP-
ASI yang cukup kualitas dan kuantitasnya penting untuk pertumbuhan fisik dan
perkembangan kecerdasan anak yang sangat pesat pada periode ini (Mufida dkk,
2015). Kemudian, senam ibu hamil bertujuan untuk menjaga kondisi ibu hamil
untuk tetap sehat dan bugar agar ibu hamil mampu menjaga kesehatan diri dan
janinnya.
Status gizi yang baik merupakan syarat utama kesehatan dan berdampak
terhadap kualitas sumber daya manusia. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai
akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Status gizi ini menjadi
penting karena merupakan salah satu faktor risiko untuk terjadinya kesakitan dan
kematian. Status gizi yang baik bagi seseorang akan berkontribusi terhadap
kesehatannya dan juga terhadap kemampuan dalam proses pemulihan. Gizi
kurang merupakan salah satu masalah kesehatan yang berkontribusi terhadap
rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Asupan gizi
dengan kualitas dan kuantitas yang baik sangat dibutuhkan terutama pada usia
balita karena pertumbuhan dan perkembangan fisik serta kognitif sedang tumbuh
dengan pesat pada tahap usia tersebut. Gizi kurang pada anak balita dapat
mempengaruhi kecerdasan anak, menurunnya produktivitas anak serta rendahnya
kemampuan kognitif (Suyatman, 2017).

DAFTAR PUSTAKA

Mufida L, Widyaningsih TD, Maligan JM. 2015. Prinsip dasar Makanan


Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) bayi 6-24 bulan: kajian pustaka.
Jurnal Pangan dan Agroindustri; 3(4): 1646-1651.
Pratiwi TD, Masrul, Eti Y. 2016. Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Status Gizi
Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing Kota Padang. Jurnal
Kesehatan Andalas; 5(3): 661-665.
Rosyid ZN, Sri S. 2017.. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Dan IMD Dengan
Praktik ASI Eksklusif. Jurnal Kesehatan; 1(1): 406-414.
Suyatman B, Fatimah S, Dharminto. 2017. Faktor risiko kejadian gizi kurang pada
balita (studi kasus di wilayah kerja Puskesmas Bandarharjo Kota
Semarang). Jurnal Kesehatan Masyarakat; 5(4): 778-787.

Anda mungkin juga menyukai