Anda di halaman 1dari 36

2021

PANDUAN PENYUSUNAN
BUKTI FISIK DUPAK

JABATAN FUNGSIONAL TEKNIK JALAN


DAN JEMBATAN

Subdit Pengelolaan Jabatan Fungsional Bidang Jalan dan

Pengembangan Profesi

Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Direktorat Jenderal Bina Marga

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


BAB I PENDAHULUAN

I. Maksud dan Tujuan

Buku panduan penyusunan bukti fisik Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK)
ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi para jabatan fungsional Teknik Jalan dan
Jembatan agar dapat menyusun dan mengajukan Daftar Usulan Penilaian Angka
Kredit (DUPAK) sesuai dengan ketentuan dan satuan hasil yang diminta.

Tujuan pembuatan buku panduan ini agar mempermudah para pengusul Daftar
Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK) jabatan fungsional Teknik Jalan dan
Jembatan dalam melakukan proses pengajuan serta penilaian dan penetapan angka
kredit.

II. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari panduan penyusunan bukti fisik Daftar Usulan Penilaian Angka
Kredit (DUPAK) adalah dibuat untuk para pejabat fungsional Teknik Jalan dan
Jembatan baik dilingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
dan Pemerintah Daerah.

III. Dasar Peraturan

Dasar peraturan yang digunakan dalam panduan penyusunan bukti fisik Daftar
Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK) sebagai berikut:

 Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara


 Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2020 tentang Manajemen Pegawai Negeri
Sipil
 Permen PAN RB No. 13 Tahun 2019 tentang Pengusulan, Penetapan, dan
Pembinaan Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil
 Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan
Pendayagunaan Aparatur Negara No. 64/Kep/MK.WASPAN/10/1999 tentang
Jabatan Fungsional Teknik Jalan dan Jembatan dan Angka Kreditnya

1|Page
BAB II KETENTUAN UMUM

I. Jabatan Fungsional Teknik Jalan dan Jembatan

Menurut Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan


dan Pendayagunaan Aparatur Negara No. 64/Kep/MK.WASPAN/10/1999 tentang
Jabatan Fungsional Teknik Jalan dan Jembatan dan Angka Kreditnya pejabat
fungsional Teknik Jalan dan Jembatan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi
tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang
berwenang untuk melakukan kegiatan teknis fungsional penyelanggara penyusunan
sistem jaringan jalan, penyelenggaraan penanganan jalan dan penyelenggaraan
penanganan jembatan.

II. Jenjang Jabatan Fungsional Teknik Jalan dan Jembatan

Jabatan fungsional Teknik Jalan dan Jembatan terdiri dari Teknik Jalan dan
Jembatan Terampil dan Teknik Jalan dan Jembatan Ahli.

Teknik Jalan dan Jembatan Terampil adalah jabatan fungsional Teknik Jalan dan
Jembatan keterampilan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya mempergunakan
prosedur dan teknik kerja tertentu.

Teknik Jalan dan Jembatan Ahli adalah jabatan fungsional Teknik Jalan dan
Jembatan keahlian yang dalam pelaksanaan pekerjaannya didasarkan atas disiplin
ilmu pengetahuan dan metodologi teknik analisis tertentu.

III. Jabatan Fungsional Teknik Jalan dan Jembatan Terampil

Jenjang Jabatan Angka Kredit yang


Pangkat, Golongan
Fungsional Harus Dicapai

Penata Tk. I, III/d 300


Penyelia
Penata, III/c 200
Penata Muda Tk. I, III/b 150
Mahir
Penata Muda, III/a 100
Pengatur Tk. I, II/d 80
Terampil Pengatur, II/c 60
Pengatur Muda Tk. I, II/b 40
Pemula Pengatur Muda, II/a 25

2|Page
IV. Jabatan Fungsional Teknik Jalan dan Jembatan Ahli

Jenjang Jabatan Angka Kredit yang


Pangkat, Golongan
Fungsional Harus Dicapai

Pembina Utama, IV/e 1.050


Utama
Pembina Utama Madya, IV/d 850
Pembina Utama Muda, IV/c 700
Madya Pembina Tk. I, IV/b 550
Pembina, IV/a 400
Penata Tk. I, III/d 300
Muda
Penata, III/c 200
Penata Muda Tk. I, III/b 150
Pertama
Penata Muda, III/a 100

3|Page
BAB III DAFTAR USULAN PENILAIAN ANGKA KREDIT

I. Definisi Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit

Menurut Permen PAN RB No. 13 Tahun 2019 tentang Pengusulan, Penetapan, dan
Pembinaan Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil, Angka Kredit adalah satuan
nilai dari uraian kegiatan dan/atau akumulasi nilai dari uraian kegiatan yang harus
dicapai oleh Pejabat Fungsional dalam rangka pembinaan karier yang bersangkutan.

Penetapan Angka Kredit yang selanjutnya disingkat PAK adalah hasil penilaian yang
diberikan berdasarkan angka kredit untuk pengangkatan atau kenaikan pangkat atau
jabatan dalam JF.

Menurut Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan


dan Pendayagunaan Aparatur Negara No. 64/Kep/MK.WASPAN/10/1999 tentang
Jabatan Fungsional Teknik Jalan dan Jembatan dan Angka Kreditnya, Angka Kredit
adalah suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas prestasi kerja yang
telah dicapai oleh seorang pejabat fungsional Teknik Jalan dan Jembatan dalam
mengerjakan butir kegiatan yang digunakan sebagai salah satu syarat untuk
pengangkatan dalam jabatan dan kenaikan jabatan/pangkat pejabat fungsional
Teknik Jalan dan Jembatan.

II. Persyaratan Pengesahan Dokumen Administrasi DUPAK

Jenjang
Dokumen
No Jabatan Pejabat Penetap
Administrasi
Fungsional
1 2 3 4
Surat Pernyataan
Melaksanakan Pejabat Pimpinan Tinggi
Kegiatan: Madya:
a. Tugas Pokok a. Sekretaris Jenderal
1 Ahli Utama
b. Mengikuti diklat b. Inspektur Jenderal
c. Pengembangan c. Direktur Jenderal
Profesi d. Kepala Badan
d. Penunjang

4|Page
Jenjang
Dokumen
No Jabatan Pejabat Penetap
Administrasi
Fungsional
2 Surat Perintah
Pejabat Administrator:
Pelimpahan Tugas
melaksanakan Kepala Balai Unit Pelaksana
pekerjaan/tugas Teknis/Balai Kecil
satu tingkat di atas
atau dibawah Pejabat Pimpinan Tinggi
jenjang Jabatan Pratama:
Fungsionalnya
a. Kepala Biro di Sekretariat
3 Surat Usulan Jenderal
Penetapan Angka b. Kepala Pusat di
Kredit dalam Sekretariat
Jabatan Jenderal/Direktorat
Fungsional Jenderal/Badan
Ahli Madya c. Inspektur
d. Sekretaris Inspektorat
Jenderal
e. Sekretaris Direktorat
Jenderal
f. Sekretaris Badan
g. Direktur
h. Sekretaris Lembaga Non
Struktural
i. Kepala Balai Besar
j. Sekretaris Dewan
Pengurus KORPRI
k. Direktur Politeknik PU

Pejabat Administrator:
a. Kepala Subdirektorat
b. Kepala Bagian/Bidang
Unit Organik
c. Kepala Bagian/Bidang
Unit Pelaksana
Penyelia/ Ahli Teknis/Balai Besar
Muda d. Kepala Bagian Setwan
KORPRI
e. Kepala Balai Unit
Pelaksana Teknis/Balai
Kecil
f. Kepala Bagian Politeknik
PU

5|Page
Jenjang
Dokumen
No Jabatan Pejabat Penetap
Administrasi
Fungsional

Pejabat Administrator:
a. Kepala Bagian/BidangUnit
Pelaksana Teknis/Balai
Besar

Pejabat Pengawas:
Pemula s.d. a. Kepala
Mahir/Ahli
Subbagian/Subbidang
Pertama
Unit Organik
b. Kepala Loka
c. Kepala Seksi/Subbagian
Unit Pelaksana Teknis
d. Kepala Subbagian
Politeknik PU

III. Susunan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit

Berikut merupakan susunan dokumen yang harus disertakan didalam Daftar Usulan
Penilaian Angka Kredit (DUPAK):

1. Surat Usulan dari Unit Kerja;


2. Cover Depan: Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional
Teknik Jalan dan Jembatan, Nama, NIP, Pangkat, Jabatan, Unit Kerja,
Periode Penilaian;
3. Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) disusun oleh Jafung dan
ditandatangani oleh Atasan Jafung (min. Eselon III);
4. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan ditandatangani Atasan Jafung (min.
Eselon III);
5. Curriculum Vitae (CV);
6. Salinan SK Pangkat Golongan terakhir;
7. Salinan SK Jabatan (bila ada);
8. Salinan SKP satu tahun terakhir;
9. Salinan SK Jabatan fungsional terakhir;
10. Salinan Penetapan Angka Kredit (PAK) terakhir;
11. Salinan Kartu Pegawai/Karpeg (bila ada);
12. Bukti Fisik.

6|Page
BAB IV BUKTI FISIK DAFTAR USULAN PENILAIAN ANGKA KREDIT

I. Dokumen Pendukung

 Cover :

FOTO

7|Page
Cover dapat dibuat sekreatif mungkin, namun tetap memuat poin-poin sebagai
berikut:

1. Judul : DAFTAR USULAN PENILAIAN ANGKA KREDIT;


2. Foto formal;
3. Nama (Beserta gelar yang telah dicantumkan oleh kepegawaian);
4. NIP;
5. Pangkat / Golongan (TMT);
6. Unit Kerja;
7. Periode Penilaian (Dari Periode PAK terakhir s/d tanggal pengajuan usulan);
8. Jabatan Fungsional Teknik Jalan dan Jembatan Pertama/Muda/Madya/Utama
(TMT).

8|Page
 Surat Usulan dari Unit Kerja : KOP Unit Kerja yang
bersangkutan

5
TTD

9|Page
1. Tanggal pengajuan, sebelum tanggal batas akhir pengumpulan DUPAK pada
periode saat itu, jika sudah melewati tanggal batas akhir akan dinilai pada
periode berikutnya;
2. Pangkat, Golongan (ex. Penata, III/C);
3. Jabatan fungsional / jabatan lain jika belum memiliki SK jabatan fungsional;
4. Periode penilaian yang dimulai dari tanggal akhir masa penilaian PAK terakhir
sampai dengan tanggal pada saat mengajukan penilaian DUPAK;
5. Tanda tangan atasan langsung min. Eselon III dan cap dari unit kerja.

10 | P a g e
 Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit :

1 2

1. Tanggal akhir dari periode PAK terakhir;


2. Tanggal saat pengajuan;
3. Data diri sesuai ketentuan yang diminta.

11 | P a g e
4 5 6 7 8 9

10

4. List kegiatan yang akan diajukan, dapat dimasukan poin-poin judul kegiatan yang diajukan agar mempermudah dalam
melihat kelengkapan dokumen yang diajukan;
5. Satuan hasil yang diminta, lihat contoh satuan hasil;
6. Angka kredit yang didapatkan sesuai dengan jenjang jabatan saat ini, jika mengerjakan kegiatan diatas jenjang jabatan
saat ini angka kredit yang didapatkan harus dikalikan dengan 0,8;
7. Angka kredit lama dari PAK periode sebelumnya;
8. Angka kredit baru yang akan diajukan dalam penilaian;
9. Jumlah angka kredit lama dan baru : (7) + (8);
10. Jumlahkan seluruh angka kredit tiap sub-unsur/unsurnya.

12 | P a g e
KOP Unit Kerja yang
 Surat Pernyataan melakukan kegiatan : bersangkutan

3 4 5 6 7 8

13 | P a g e
1. Data diri atasan langsung;
2. Data diri pengusul;
3. Uraian kegiatan :
 Isi dengan unsur kegiatan yang diajukan
 Isi dengan sub-unsur kegiatan yang diajukan
 Judul kegiatan;
 Tahun kegiatan.
4. Tanggal berlangsungnya kegiatan;
5. Satuan hasil kegiatan berdasarkan form DUPAK, jika satuan hasil tidak sesuai
dengan yang ada dalam form DUPAK maka angka kredit yang didapatkan
akan dikurangi dari yang sebelumnya diajukan;
6. Jumlah volume kegiatan : jumlah laporan yang diberikan dalam satu judul kegiatan;
7. Jumlah angka kredit : jumlah laporan x nilai angka kredit yang didapatkan
berdasarkan DUPAK;
8. Keterangan : Jenis bukti fisik lainnya yang dilampirkan selain dari satuan hasil yang
diminta.

14 | P a g e
 Curriculum Vitae (CV) :

FOTO
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

NAMA :
NIP :
TEMPAT, TANGGAL LAHIR :
JENIS KELAMIN :
PENDIDIKAN TERAKHIR :
PANGKAT TERAKHIR/ TMT :
JABATAN FUNGSIONAL/TMT :
NILAI PAK TERAKHIR/ PERIODE :
UNIT KERJA :

I. RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL

TINGKAT PENDIDIKAN JURUSAN DAN TEMPAT PENDIDIKAN TGL IJASAH


SD

SLTP

SLTA

SARJANA MUDA/S0/D3

SARJANA/S1

PASCA SARJANA/S2

DOKTOR (S3)

15 | P a g e
II. RIWAYAT PENDIDIKAN IN FORMAL / DIKLAT

No. PENDIDIKAN NILAI


URAIAN TEMPAT/Tgl JAM ANGKA
PEL KREDIT
1
2.

JUMLAH PAK

III. RIWAYAT PEKERJAAN


A. MASA KERJA

1. a. Tanggal bekerja di instansi pemerintah :


b. Tanggal bekerja di Departemen Pekerjaan Umum :
2. Tanggal diangkat menjadi CPNS :
3. Jumlah masa kerja pada tanggal :
Masa Kerja non PNS :
Masa Kerja PNS :
Masa Bakti :
JUMLAH :
Masa Kerja Golongan ... :
Pangkat Golongan..... :

B. RIWAYAT KEPANGKATAN

No. URAIAN GOLONGAN No. SURAT KEPUTUSAN TGL. MULAI


– SELESAI
1.
2.

C. RIWAYAT JABATAN

No. URAIAN No. SURAT KEPUTUSAN TGL. MULAI –


SELESAI
1.
2.

16 | P a g e
D. TANDA PENGHARGAAN

No. URAIAN TINGKAT TGL. SK


1.
2.

E. PENGEMBANGAN PROFESI

No. JUDUL ; BUKU/ NASKAH/ GAGASAN/ MAKALAH/ JURNAL/ Periode SATUAN Angka
RUMUSAN PAK HASIL Kredit
/BIMBINGAN KEPADA JAFUNG DI BAWAHNYA TGL
1.
2.

JUMLAH PAK

F. PENUGASAN LAIN YANG PENTING (al.SEMINAR, SIMPOSIUM)

No. URAIAN SEBAGAI TEMPAT, TGL Angka


Kredit
1.
2.

JUMLAH PAK

IV. ORGANISASI PROFESI

No. NAMA ORGANISASI SEBAGAI Nomor Anggota TANGGAL

......................., ............................
YANG MEMBUAT

………………………………….
NIP: ................

17 | P a g e
I. Riwayat pendidikan formal : Tingkat pendidikan yang dimuat harus sudah
dilakukan pencantuman gelar dan pendidikan yang sudah diakui oleh kepegawaian.

II. Riwayat pendidikan informal/diklat : Kegiatan pendidikan informal/diklat yang


dicantumkan merupakan kegiatan yang sudah diperhitungkan angka kreditnya dalam
PAK terakhir. (Harap Diisi).

III.A. Masa kerja : Ditulis dalam jumlah tahun dan bulan, masa kerja non-PNS
merupakan masa kerja yang telah diakui dan seusai dengan data e-HRM.

III.B. Riwayat kepangkatan : Diisi mulai dari kepangkatan Non-PNS, CPNS dan PNS.

III.C. Riwayat Jabatan : Diisi mulai dari jabatan CPNS sampai dengan sekarang.

III.D. Riwayat penugasan lainnya : Penugasan diluar jabatan.

III.E. Tanda penghargaan : Penghargaan terhitung semenjak bekerja didalam lingkup


Kementerian PUPR

III.F. Pengembangan Profesi : Merupakan hasil kegiatan pengembangan profesi


yang sudah diperhitungkan angka kreditnya dalam PAK terakhir (Harap Diisi).

III.G. Penugasan lain yang penting : Merupakan hasil akhir kegiatan pada unsur
penunjang yang tercantum dan telah diperhitungkan angka kreditnya dalam PAK
terakhir (Harap Diisi).

IV. Organisasi Profesi : Anggota profesi yang sudah diperhitungan dan masih berlaku
sampai dengan tanggal pengajuan DUPAK.

18 | P a g e
 Salinan SK Pangkat Golongan terakhir :

19 | P a g e
 Salinan SK Jabatan fungsional terakhir :

20 | P a g e
 Salinan Penetapan Angka Kredit (PAK) terakhir :

21 | P a g e
1. Angka kredit yang akan dicantumkan di dalam PAK baru sebagai angka kredit
lama, pastikan bahwa nilai angka kredit tersebut merupakan perolehan angka
kredit terakhir yang didapatkan!;
2. Tanggal mulai untuk masa penilaian pada PAK baru.

 Dokumen tambahan lainnya yang dapat dimuat sebagai data pendukung DUPAK:
 Salinan Kartu Pegawai/Karpeg (bila ada)
 Salinan SKP satu tahun terakhir
 Salinan SK Jabatan (bila ada)

22 | P a g e
II. Unsur Utama – Pendidikan

 Ijazah
 Hanya yang masuk didalam masa penilaian dan sudah melakukan
pencantuman gelar yang akan diperhitungkan angka kreditnya.
 Untuk ijazah S2/S3 yang tidak linier dalam bidang keteknikan, ijazah
tersebut akan diakui sebagai unsur penunjang.

FOTO

 Sertifikat Diklat (hanya yang masuk didalam masa penilaian dan JP lebih
dari 30 jam yang akan diperhitungkan angka kreditnya!)

FOTO

23 | P a g e
III. Unsur Utama – Perencanaan Jaringan Jalan, Penanganan Jalan
dan Penanganan Jembatan

 Satuan Hasil Konsep


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kata konsep adalah rancangan
atau buram surat dan sebagainya. Arti lainnya dari konsep adalah ide atau
pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa konsep merupakan hasil dari suatu kegiatan yang belum
mencapai tahap final atau masih berupa dokumen abstrak sehingga kegiatan
tersebut masih dapat dibatalkan/diubah. Contohnya membuat konsep rancangan
undang-undang.
 Satuan Hasil Naskah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, naskah merupakan karangan
seseorang yang belum diterbitkan; bahan-bahan berita yang siap untuk diset;
rancangan. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa naskah merupakan hasil suatu
kegiatan yang sudah mencapai final tetapi kegiatan tersebut masih dapat
berlanjut/belum selesai. Di dalam lampiran satuan hasil naskah, perlu adanya
laporan yang disertakan dengan bukti-bukti kerja yang telah dilaksanakan.
Contohnya membuat peraturan-peraturan baru.
 Satuan Hasil Laporan
Laporan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan segala sesuatu
yang dilaporkan. Pada dasarnya segala sesuatu yang dilaporkan berkenaan
dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada si pelapor. Sehingga, dapat
disimpulkan bahwa laporan adalah suatu hasil kegiatan yang difungsikan
sebagai informasi kepada atasan atas progress suatu pekerjaan. Contohnya
pekerjaan pemeliharaan, perbaikan dan lain sebagainya.
 Lampiran satuan hasil
Lampiran bukti fisik dari naskah/konsep/laporan yang disertakan didalam
DUPAK dapat berupa:
 Spesifikasi,
 MC,
 Laporan harian/mingguan/bulanan,
 Dokumentasi kegiatan,
 Paparan materi presentasi kegiatan,
 KAK (Kerangka Acuan Kerja),
 Nota dinas/surat undangan,

24 | P a g e
 DED/RAB,
 Surat tugas/surat melaksanakan kegiatan,
 Dan lain sebagainya yang merupakan hasil kerja kestrukturan maupun
kesatkeran kontrak,
 Bukan berupa dokumen laporan konsultan/laporan kontraktor.

Dalam mengajukan unsur utama dalam DUPAK harus dapat membuktikan bahwa
pekerjaan tersebut telah mereka laksanakan maka setiap satuan hasilnya harus
dinarasikan dan disesuaikan dengan poin sub-unsur yang diminta.
Berikut beberapa contoh format dan sistematika narasi yang didapat digunakan
dalam menyusun satuan hasil DUPAK.

 Contoh Narasi Satuan Hasil 1 :

Laporan
Judul:
Menyusun Kalender Kegiatan dan Output Tahun
Anggaran 20xx untuk kegiatan …………….. Jumlah Halaman : 1 hal
Lokasi: Tanggal: Dibuat Oleh:
Ruang Rapat …………. (Nama)
Pukul: NIP.

Agenda: Pimpinan Kegiatan:


Menyusun Kalender Kegiatan dan (Jabatan)
Output Tahun Anggaran 20xx untuk (Nama)
Kegiatan ……………. NIP.

Lampiran : -

DESKRIPSI

I. Pendahuluan
Sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan ..............

II. Pelaksanaan Kegiatan/Rincian Kegiatan


1. Menyusun/melakukan/melaksanakan/menyampaikan ........
2. .............

III. Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan dan saran dari kegiatan tersebut adalah ...........

25 | P a g e
Demikian Laporan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui, Jakarta, 1 Januari 20xx


Atasan Langsung, Ybs Sebagai Jafung

TTD TTD

(Nama) (Nama)
NIP NIP

 Contoh Narasi Satuan Hasil 2 :

JUDUL KEGIATAN
BIDANG PEKERJAAN

I. PENDAHULUAN
Sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan ..............

II. PELAKSANAAN KEGIATAN/RINCIAN KEGIATAN


Lokasi :
Tanggal Kegiatan :
Waktu Kegiatan :

1. Menyusun/melakukan/melaksanakan/menyampaikan ........
2.

III. KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan dan saran dari kegiatan tersebut adalah ...........

Mengetahui, Jakarta, 1 Januari 20xx


Atasan Langsung Ybs Sebagai Jafung

TTD TTD

(Nama) (Nama)
NIP NIP

26 | P a g e
IV. Unsur Utama – Pengembangan Profesi

 Karya Tulis Ilmiah :

27 | P a g e
28 | P a g e
29 | P a g e
30 | P a g e
Sistematika penulisan karya tulis ilmiah sesuai kaidah yang berlaku adalah
sebagai berikut:

a. Halaman Judul
Harus berisikan judul dan nama serta tim pembuat laporan (jika karya
tulis dibuat oleh lebih dari 1 orang). Jika karya tulis ilmiah/makalah
dikerjakan lebih dari 1 orang maka angka kredit yang didapatkan akan
dibagi sesuai dengan jumlah orang yang tercantum didalam
pembuatan makalah tersebut.
b. Abstrak
Abstrak dalam bahasa indonesia dan bahasa inggris.
c. Kata Pengantar
d. Daftar Isi
e. Daftar Tabel (bila ada)
f. Daftar Gambar/Grafik (bila ada)
g. Daftar Lampiran (bila ada)

31 | P a g e
h. BAB I PENDAHULUAN
 Latar Belakang
 Perumusan Masalah
 Maksud dan Tujuan Penulisan
 Ruang Lingkup Masalah
 Masalah Pokok yang dilaporkan
 Pendekatan Sistematika Laporan
i. BAB II TINJAUAN PUSTAKA/KERANGKA TEORETIS
 Data Pelaksanaan Kegiatan
 Fakta-fakta
 Masalah yang dihadapi
 Pembahasan atau analisan masalah
 Landasan Teori/Tinjauan Teoretis
 Kerangka Teori
 Kerangka Konsep
 Hipotesis
j. BAB III METODE PENELITIAN
 Mengidentifikasi masalah
 Literatur yang sesuai dan mendukung
 Spesifikasi Tujuan Penulisan
 Mengumpulkan Data
 Menganalisa dan Menginterpretasikan Data
 Membuat Laporan dan Evaluasi Penelitian
k. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
 Hasil Analisis Lengkap
 Hasil Analisis Pokok
 Pembahasan Mengenai Hasil Tersebut
l. BAB V PENUTUP
 Kesimpulan yang Singkron dengan Pendahuluan dan Maksud
Tujuan Laporan
 Saran
m. Daftar Pustaka
n. Lampiran-lampiran (bila ada)

32 | P a g e
 Buku

Sistematika penulisan buku adalah sebagai berikut:


a. Cover
b. Bagian Awal (Prelimenary)
 Kata Pengantar
 Prakata
 Daftar Isi
 KDT (Katalog Dalam Terbitan)
c. Bagian Isi (Text Matter)
 Bab Pendahuluan
 Bab Isi
 Terdiri dari beberapa bagian, Bab dan Subbab.
 Bahan Isi dapat langsung berupa bab dan subbab.
 Minimal 3 Bab.
 Judul bab mencerminkan topik atau konten pembahasan
buku, bukan “Tinjauan Pustaka”, “Metodologi penelitian”,
“Pembahasan”, atau “Hasil”.
 Judul subbab mencerminkan topik atau konten pembahasan
buku, bukan “Penyataan/Perumusan Masalah”, “Tujuan
Penelitian”, atau “Manfaat Penelitian”.
 Uraian tentang “Latar Belakang”, “Metoda” dan“Kajian
Pustaka” tidak menjadi judul bab atau subbab sebagaimana
dalam laporan penelitian.

33 | P a g e
 Substansi “Latar Belakang”, “Metoda” dan“Kajian Pustaka”
selayaknya disarikan dalam bab“Pendahuluan”.
 Bab Penutup
d. Bagian Akhir (Postlimenary)
 Glosari
 Index
 Biografi Penulis
 Sinopsis
 Daftar Pustaka

34 | P a g e
V. Unsur Penunjang

 Sertifikat seminar/webinar : Tema webinar/seminar yang akan dinilai adalah


yang bersifat teknis jalan dan jembatan.

 Organisasi profesi : Dapat berupa sertifikat maupun kartu keanggotaan yang


masih berlaku pada saat pengajuan dan belum diperhitungkan diperiode
sebelumnya

Foto

Nama

Barcode

35 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai