Anda di halaman 1dari 2

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Mata Uji : HUKUM DAN HAM


Program : S.1
Kelas :B
Hari / Tgl : Senin / 25 April 2022
Dosen Pengampu : Subaidah Ratna Juita, S.H., M.H.

INSTRUKSI: Kalian diminta untuk mengakses dan menyimak peristiwa aktual yang
berkaitan dengan tayangan dalam Chanel Youtube melalui link di bawah ini!
https://www.youtube.com/watch?v=zbpZdyMhdo8&t=16s
Berdasarkan link tersebut, jawablah pertanyaan di bawah ini:
1. Jelaskan mengenai issue HAM yang terdapat dalam tayangan tersebut!
2. Berikan Pemikiran saudara mengenai jawaban No.1 dikaitkan dengan 8 (delapan)
Prinsip HAM!
3. Identifikasi dan jelaskan hubungan HAM dengan Negara dan Hukum dalam tayangan
tersebut!

Nama : Ananda Teguh Prayoga

NIM : A.131.19.0258

1. Meningkatnya kasus positif Covid-19 Indonesia membuat para tenaga medis harus
berjuang di garda terdepan untuk menangi pasien yang terpapar virus Covid-19.
Namun  perjuangan tenaga medis tersebut tak jarang mendapatkan diskriminasi dari
lingkungan masyarakat tempat mereka tinggal, masyarakat takut petugas medis
membawa virus Covid-19 ke lingkungan tempat mereka tinggal karena petugas
medis harus menangani pasien positif virus Covid-19 yang merupakan virus
mematikan dan mudah menular sehingga masyarakat berpikir bahwa petugas medis
akan membawa virus Covid-19 ke lingkungannya. Beberapa perlakuan diskriminasi
yang dilakukan oleh masyarakat terhadap petugas medis Covid-19 seperti yang
terjadi di Ibu Kota dan beberapa kota besar lainnya, tenaga medis tidak dizinkan
lagi tinggal di komplek yang sama oleh warga karena dianggap dapat membawa
virus yang akan menularkan penyakit.

2. Masyarakat telah melakukan diskriminasi sosial terhadap petugas medis Covid-19


yang menangi pasien dimana petugas medis covid-19 tidak lagi diterima
dilingkungan tempat mereka tinggal karena takut petugas medis dapat membawa
virus Covid-19. Pengusiran tenaga medis serta dikucilkan di lingkungan sangat
bertentangan dengan hak asasi manusia, karena perbuatan tersebut menunjukan
sebuah diskriminasi padahal dalam hal ini petugas medis Covid-19 sendiri telah
memunuhi prosedur protokol kesehatan, adanya prosedur yang ketat terhadap
pakaian dan ADP yang tenaga medis gunakan untuk menangani pasien Covid-19.
Bahkan sebelum petugas medis pulang pun mereka mengganti pakaian untuk ke
rumahnya. Sehingga sangat kecil kemungkinan ada virus yang menempel pada
mereka yang dibawa ke luar rumah sakit. Selain itupun petugas medis covid-19
sudah mempunyai aturan dan segala bentuk tindakan pencegahan covid-19, mereka
juga punya keluarga di rumah sehingga pencegahan pun telah mutlak mereka
lakukan untuk melindungi keluarganya. Sehingga tidak mungkin tenaga medis
membawa virus Covid-19 ke lingkungan masyarakat, namun dalam hal ini
masyarakat masih melakukan diskriminasi dan stigma negatif terhadap tenaga
medis hal ini merenggut hak-hak yang seharusnya tenaga medis peroleh seperti
diterima dilingkungan, mendapatkan ketenangan dan kenyaman apalagi mereka
telah berjuang dengan penuh tanggung jawab dan risiko untuk menangi pasien
positif Covid-19, selain itupun stigma ini akan memunculkan gejolak dan masalah
sosial baru dengan hilangnya rasa keharmonisan di lingkungan masyarakat dan
tidak lagi menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian yang ada dimasyarakat yang
seharusnya saling melindungi dan juga saling menyemangati untuk melawan virus
Covid-19.

3. Dalam hal ini diskriminasi yang dilakukan oleh masyarkat telah melanggar HAM
pasal 28 I ayat 2 “ Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat
diskriminatif atas dasar apapun dengan berhak mendapat perlindungan terhadap
perlakuan yang bersifat diskriminatif itu” perlakuan yang diberikan oleh masyarakat
terhadap tenaga medis Covid 19 sudah sangat jelas melanggar Undang-undang
tersebut. Selain itupun dalam pasal 1 ayat (3) UU No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak
Asasi Manusia menyatakan bahwa “Diskriminasi adalah setiap pembatasan,
pelecehan, atau pengecualian yang langsung ataupun tidak langsung didasarkan
oleh pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, golongan, status
sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik, yang berakibat
pengurangan, penyimpangan atau penghapusan, pengakuan, pelaksanaan atau
penggunaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik
individual maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan aspek
kehidupan lainnya.”

Anda mungkin juga menyukai