Anda di halaman 1dari 5

Skenario 1 Penanganan Jenazah Covid-19

Seorang laki-laki berusia 58 tahun dibawa ke Instalasi Gawat Darurat


(IGD) rumah sakit (RS) oleh keluarganya karena tidak sadarkan diri. Pasien
dinyatakan sudah meninggal dunia oleh dokter jaga IGD. Pasien diketahui
terkonfirmasi covid-19 sejak 2 hari yang lalu, namun menolak untuk dirawat di
RS karena takut mendapatkan stigma negatif dari masyarakat. Pemulasaran
jenazah akan dilakukan sesuai dengan protokol penanganan jenazah covid- 19.
Karena warga sekitar menolak pemakaman jenazah covid-19 diwilayahnya,
keluarga keberatan dan ingin jenazah keluarganya tersebut dimandikan dan
disholatkan seperti jenazah biasa. Dokter menjelaskan bahwa pemulasaran
jenazah covid-19 yang tidak sesuai protokol dapat dikenai sanksi hukum.

Step 1: Clarify unfamiliar terms

a. Pemulasaran, adalah prosedur perawatan jenazah sehingga layak dibawa


oleh keluarga, adalah penanganan jenazah dengan prosedur tertentu.
b. Stigma negative, stigma negative adalah sebuah pikiran, pandangan, atau
kepercayaan negative yg didapat seseorang dari lingkungan. Adalah ciri
negative yang menempel pada seseorang.
c. Protokol, adalah tata cara atau sistem aturan. Aturan atau standar. Tata
cara yang berlaku. Sebuah hal yang mengatur sebuah hubungan,
komunikasi, dan perpindahan data. Tata cara adalah tatacara yang
diciptakan untuk…
d. Covid-19, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh jenis virus
SARS COVID. Penyakit yang disebabkan oleh virus respirotary
syndrome.
e. IGD (Instalasi Gawat Darurat), adalah bagian dari rumah sakit yang
menyediakan penanganan awal pasien yang menderita sakit dan cidera
yang parah. Salah satu instalasi dalam rumah sakit yang menyediakan
penanganan awal pasien sesuai dengan kegawatannya. Bagian dari rumah
sakit yang menyediakan penanganan awal pasien sesuai dengan
kegawatannya.

Step 2: Define the problem

a. Mengapa pasien menolak dirawat di rumah sakit dan apa hubungannya


dengan stigma negative di masyarakat?
b. Mengapa warga dimakamkan sesuai dengan protokol penanganan covid19
dan mengapa ada warga yg menolak pemakaman jenazah covid19?
c. Apa yang harus dilakukan agar tidak terjangkit covid19 dan hal apa yg
harus dilakukan ketika terkonfirmasi terkena covid19?
d. Apa sanksi hukum bagi yang menolak pemulasaran jenazah covid19?

Step 3: Brainstorm possible hypothesis or explanation

a. Karena pasien takut mendapatkan stigma negative dan dijauhi dari


masyarakat. Mindset pasien menjadi panik dan juga stress. Tingkat
kepercayaan masyarakat yang rendah terhadap ilmu kedokteran. Kurang
sosialisasi mengenai covid19.
b. Karena warga takut adanya penularan dari jenazah kepada warga sekitar,
kurangnya sosialisasi dan pengetahuan yang dimiliki masyarakat. karena
jenazah covid19 itu memiliki SOP tersendiri untuk penanganannya. Dan
bila tidak sesuai protokol, ditakutkan akan menjadi sumber penyebaran
virus covid19.
c. Dengan mematuhi prokes, menjaga imun tubuh dengan berolahraga,
berjemur dibawah sinar matahari, meminum vitamin dan makan 4 sehat 5
sempurna, menjaga kebersihan tangan baik menggunakan air ataupun hand
sanitizer, menjauhi kerumunan, membatasi mobilitas, mandi setelah
melakukan aktivitas diluar untuk mengurangi virus covid19 yang
menempel di badan, dan bila terpapar covid19 harus melakukan isolasi
mandiri.
d. Adanya peraturan yang berlaku untuk mencegah hal tersebut. Hukum
pidana dengan sanksi 1 bulan 2 minggu.
Step 4: Arrange explanations into tentative solutions

a. Stigma negative adalah dasar alasan mengapa pasien tidak mau diobati di
rumah sakit. Keterbatasan biaya yang dimiliki oleh pasien sehingga
menolak untuk dirawat di rumah sakit. Pasien tidak ingin dirawat karena
takut mendapat stigma negatif dan dijauhi oleh masyarakat.
b. karena jenazah covid19 itu memiliki SOP tersendiri untuk penanganannya.
Dan bila tidak sesuai protokol, ditakutkan akan menjadi sumber
penyebaran virus covid19. Karena warga sekitar takut akan terjadinya
penularan yang berasal dari jenazah tersebut kepada warga yang bertempat
tinggal dekat dengan tempat jenazah dimakamkan.
c. Menjaga prokes dan melakukan vaksinasi. Menjaga imun tubuh dengan
berolahraga, berjemur dibawah sinar matahari, meminum vitamin dan
makan 4 sehat 5 sempurna, menjaga kebersihan tangan baik menggunakan
air ataupun hand sanitizer, menjauhi kerumunan, membatasi mobilitas,
mandi setelah melakukan aktivitas diluar untuk mengurangi virus covid19
yang menempel di badan. Bila terpapar, harus melapor kepada pihak
medis terdekat, melakukan isolasi mandiri.
d. Adanya peraturan yang berlaku untuk mencegah hal tersebut. Hukum
pidana dengan sanksi 1 bulan 2 minggu. Pasal 178 KUHP menyatakan
barang siapa dengan sengaja merintangi atau menghalangi jalan masuk
mayat ke kuburan yang diizinkan, diancam dengan hukum penjara 1 bulan
2 minggu atau dengan denda paling banyak Rp.800.000.

Kepala: Pelayanan di kedokteran

Ekor: aspek sosiologiko, sosio, budaya; hak manusia terkait bidang


Kesehatan; tanggung jawab manusia terkait bidang Kesehatan; kewajiban
manusia terhadap bidang Kesehatan; faktor-faktor yang mempengaruhi
pandangan masyarakat terhadap pelayanan kedokteran.
Aspek agama, logiko, Hak manusia terkait
sosio, dan budaya. bidang kesehatan.

Pelayanan
di
Kedokteran.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi Tanggung jawab
pandangan manusia terkait
masyarakat terhadap bidang kesehatan.
pelayanan kedokteran

Kewajiban manusia
terkait bidang
kesehatan.

Step 5: Define learning objectives

a. Bagaimana aspek agama, logiko, sosio, dan budaya yang dimiliki oleh
manusia terkait pelayanan kedokteran?
b. Bagaimana hak, kewajiban, dan tanggung jawab manusia terhadap
bidang kesehatan?
c. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pandangan masyarakat
terhadap pelayanan kedokteran?
d. Apa saja manfaat yang didapatkan oleh masyarakat dari pelayanan
kedokteran?

Refleksi diri

Alhamdulillah, pada diskusi hari ini, kami sudah memiliki


pengertian yang lebih matang terhadap step 1 hingga 5 PBL dibandingkan
pada saat matrikulasi. PBL merupakan situasi dimana kami dituntut untuk
aktif, berpikir kritis, tanggap, dan mampu memberi ide serta saran. Dalam
hal ini, topik yang harus kami pahami adalah Pelayanan di Kedokteran.
Strategi kami untuk mencapai tujuan kami adalah dengan mencari
pengetahuan sebanyak mungkin mengenai skenario yang akan dibahas
pada PBL pertemuan ke-2. Kami dapat memperoleh pengetahuan dengan
cara; membaca jurnal yang memiliki pembahasan mengenai skenario,
bertanya kepada teman yang memiliki rangkuman dan paham mengenai
pembahasan skenario, dan membaca buku dengan topik yang sama seperti
skenario yang akan dibahas. Cara tersebut berhasil saat kami masih
menjadi siswa SMA.

Step 6: Information gathering (private study)

BELAJAR MANDIRI.

Step 7: Synthesize and test acquired information (Share the results of information
gathering and private study)

Anda mungkin juga menyukai