“ Tugas ini di buat untuk memenuhi tugas Keperawatan Maternitas yang di bina oleh Ns.
KURNIA LAKSANA .,S.Kep. M,Kep.”
Nama :
Khoirotul Fajriyah
(1814314201037)
Adapun gejala atau karakteristik yang positif dari gangguan jiwa seperti :
1) Delusi
2) Halusinasi
3) Kekacauan pikiran
4) Gaduh gelisa
5) Perilaku aneh dan bermusuhan
Adapun gejala atau karakteristik yang negatif dari gangguan jiwa seperti :
1) Alam perasaan.
2) Menarik diri atau isolasi diri dari pergaulan.
3) Kurang kontak emosional (pendiam, sulit diajak bicara)
4) Pasif
5) Apatis atau acuh tak acuh
6) Sulit berfikir abstrak
7) Kehilangan dorongan kehendak atau inisiatif serta rasa takut dan
cemas (Siahaan,2012)
Jika pasien dalam rumah sakit jiwa , pasien dengan kondisi keterbatasan
mental bisa di pulangkan jika pasien benar-benar sudah tidak dalam
kondisi yang mentalnya terganggu. Tetapi pasien juga masih bisa
berkontrol untuk tetap bisa mengetahui kesehatan mentalnya.
“Setiap warga Negara yang berusia lanjut, cacat fisik dan atau
cacat mental berhak memperoleh perawatan , pendidikan ,
pelatihan , dan bantuan khusus atas biaya Negara, untuk
menjamin kehidupan yang layak sesuai dengan martabat
kemanusiaanya, meningkatkan rasa percaya diri, dan kemampuan
berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa, dan
bernegara.”
d). pembenaran
dalam keperawatan jiwa di benarkan bahwa orang yang memiliki
gangguan jiwa tidak boleh untuk di pasung karena bisa menyebabkan mental
pada gangguan jiwa bisa terganggu. Sebaiknya, orang memiliki gangguan
jiwa di bawa ke Rumah sakit untuk melakukan terapi-terapi di rumah sakit
tersebut.
1) Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang
berlaku di rumah sakit.
2) Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil , dan jujur.
3) Pasien berhak memperoleh pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan
standar profesi kedokteran tanpa diskriminasi
4) Pasien berhak memperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi
keperawatan
5) Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas dapat menentukan
pendapat klinis dan pendapat etisnya tanpa campur tangan pihak luar
6) Pasien berhak mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang
didapatkan
7) Pasien memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindae
dari kerugian fisik dan materi
8) Pasien berhak atas privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk
data medisnya
9) Pasien berhak mendapatkan informasi yang meliputi :
Penyakit yang diderita
Tindakan mdik apa yang hendak dilakukan
Kemungkinan penyulit sebagai akibat tindakan tersebut dan tindakan
untuk mengatasinya
Alternatif terapi lainnya
Perkiraan biaya pengobatan
10) Pasien berhak menyetujui/ memberikan izin atas tindakan yang akan
dilakukan oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya
11) Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan
mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri, sesudah
memperoleh informassi yang jelas tentang penyakitnya
12) Pasien berhak mendapingi keluarganya dalam keadaan kritis
13) Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai dengan agama/ kepercayaan yang di
anutnya selama hal itu tidak menganggu pasien lain
14) Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan rumah sakit
terhadap dirinya
15) Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di rumah sakit
16) Pasien berhak menrima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual
17) Oasien berhak menggungat danmenuntut rumah sakit apabila rumah sakit di
duga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara
data ataupun pidana
18) Pasien berhak mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan
standar rumah sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui media
cetak dan eletronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undang
(4) PERAN LEGAL PERAWAT
Pokok bahasan aspek legal dan etis dalam keperawatan jiwa di awali dengan
pembahasan peran fungsi perawat jiwa,domain aktivitas keperawatan jiwa , standart
praktik keperawatan jiwa, dan penerapan konsep etika dalam keperawatan jiwa.
Peran fungsi perawat jiwa saat ini telah berkembang secara kompleks. Peran
perawat jiwa sekarang mencakup parameter kompetensi klinik,advokasi pasien, tanggung
jawab fiscal (keuangan), kolaborasi professional,akuntabilitas (tanggung gugat) social,
serta kewajiban etik dan legal. Dengan demikian, dalam memberikan asuhan keperawatan
jiwa perawat di tuntut melakukan aktivitas pada area utama yaitu :
Meskipun tidak semua perawat berperan dalam semua aktivitas, mereka tetap
mencerminkan sifat dan lingkup terbaru dari asuhan yang kompeten dari perawat jiwa.
Selain itu, perawatan jiwa harus mampu melakukan hal-hal sebagai berikut :
Evaluasi hasil dapat berfokus pada kondisi klinik, intervensi, dna proses
pemberian asuhan. Berbagai hasil dapat dievaluasi mencakup indikator-
indikator klinik, fungsional , finansial , serta perseptual kepuasan pasien dan
keluarga.
TULISLAH TENTANG ASUHAN KEPERAWATAN JIWA MELIPUTI :
Fokus pelayanan keperawatan jiwa pad peningkatan kesehatan dan pencegahan terjadinya
gangguan jiwa. Tujuan pelayanan adalah mencegah terjadinya gangguan jiwa,
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan jiwa targetnya pelayanan yaitu anggota
masyarakat yang sehat jiwa dan belum mengalami gangguan jiwa sesuai dengan
kelompok umur yaitu anak-anak,remaja,dewasa,dan usia lanjut.
b). program dukungan sosial diberikan pada anak yatim, kehidupan program , kehilangan
pekerjaan, kehilangan rumah / tempat tinggal, yang semua ini memungkinkan terjadi
akibat bencana.
fokus pelayanan keperawatan jiwa pada tingkat pencegahan sekunder adalah deteksi
dini masalah psikososial dan gangguan jiwa serta penanganan dengan segera . tujuan
pelayanan adalah mencegah dan menurunkan kejadian gangguan jiwa. Target pelayanan
yaitu anggota masyarakat yang beresiko/ gangguan jiwa (telah memiliki faktor resiko) dan
memperlihatkan tanda-tanda masalah psikososial dan gangguan jiwa.
Upaya pencegahan tersier
Fokus pelayanan jiwa pada peningkatan fungsi dan sosialisasi serta pencegahan
kekambuhan pada pasien gangguan jiwa dan pemulihan optimal. Target pelayanan
yaitu anggota masyarakat yang mengalami gangguan jiwa pada tahap pemulihan.
DAFTAR PUSTAKA
(Yusuf, Fitryasari, & Nihayati, 2015), (Agus Waluyo, 2017),(Fitriasari, Rohman, &
Koeswo, 2017), Sembiring MG. Pengaruh Harapan, Reputasi Universitas, dan Kepuasan
Terhadap Loyalitas 11. Wang W, Wang Y, and Liu E. The Stickness Intention of Mahasiswa
Program Sarjana Non-Kependidikan Group-Buying Website: The Integration of The
Unversitas Terbuka (2012).