Nim : CBR0190020
Prodi : S1 Kebidanan
Mata Kuliah : Anti Korupsi
Dosen Pengampu : H. Cecep, MH
Banyak warga masyarakat mungkin bertanya dimana hati nurani para pejabat yang
telah mendapatkan gaji dan tunjangan yang tinggi berkewajiban mengurus rakyat, justru
malah menyakiti perasaan rakyat. Kondisi pandemi saat ini banyak masyarakat yang terkena
PHK, dirumahkan, dan kehilangan penghasilan. Banyak warga yang ngantri bansos, tetapi
dibalik itu, dana bansos jadi ajang bancakan sejumlah pejabat dan pihak swasta. Hal ini pun
mencoreng upaya dan kerja keras yang dilakukan oleh presiden Joko Widodo dan para
kepala daerah yang sudah sangat serius menangani Covid-19.Korupsi dana bansos sudah
berkali-kali terungkap di Indonesia. Kasus-kasus tersebut itu melibatkan oknum pejabat,
aparat, dan pihak swasta. Bagi mereka, dana bansos menjadi sasaran yang empuk untuk
dikorupsi. Bantuan disunat, kualitas material bangunan dikurangi, laporan direkayasa, dan
sebagainya. Hal tersebut mencoreng revolusi mental dan pembangunan karakter yang
selama ini telah digembar-gemborkan.
data diatas sebanyak 88% mahasiswa mengetahui korupsi bansos, 50% mahasiswa
tahu seberapa besar kerugian negara atas kasus korupsi tersebut, Juliari diduga menerima
suap sebesar Rp 17 miliar yang diperoleh dari perusahaan rekanan yang menggarap proyek
pengadaan dan penyaluran bansos Covid-19. Uang itu diduga merupakan bagian dari fee
sebesar Rp 10.000 per paket bantuan sosial dari nilai Rp 300.000 per paket yang telah
ditetapkan oleh pihak pejabat pembuat komitmen pada Kementrian Sosial, dan 44%
mahasiswa tahu siapa yang terlibat dalam kasus korupsi bansos ini. Banyak sekali dampak
dari korupsi bansos dimasa pandemi covid 19 ini, terutama pada masyarakat miskin yang
memerlukan bantuan tersebut. Menurut pendapat mahasiswa mengenai kasus korupsi di
tengah pandemi seperti ini sangat jahat karena secara tidak langsung memotong bantuan
yang dibutuhkan orang miskin yang sedang terdampak pandemi Covid-19. Masyarakat
merasa sakit hati atas pengkhianatan amanat beruba korupsi bansos di kala pandemi seperti
sekarang ini, dan hilangnya kesejahteraan masyarakat. Yang lebih parah dari dampak
tersebut ialah Pemerintah memaksa siapapun itu (terutama untuk masyarakat miskin) untuk
mengikuti protokol kesehatan seperti menggunakan masker, disaat ini masker harganya
semakin tinggi dari sebelum pandemi Covid-19, nasib masyarakat miskin yang kesulitan
untuk membeli makan mereka dipaksa untuk menggunakan masker.