CEREBRAL PALSY
Disusun Oleh:
St. Faadiyah
111 2020 2115
Pembimbing
Dr. dr. Martira Maddeppungeng, Sp.A(K)
i
KATA PENGANTAR
kasus ini dapat diselesaikan. Salam dan salawat semoga selalu tercurah
sahabat dan kaum yang mengikuti ajaran beliau hingga akhir zaman.
semua bantuan yang telah diberikan, baik secara langsung maupun tidak
penulisan karya ini. Terakhir penulis berharap semoga laporan kasus ini
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................... i
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
2.1 Definisi…………………..……………………………………………………………3
2.2 Etiologi……………..…………………………………………………………………4
2.3 Patofisiologi.…………….……………………………………………………...……7
2.4 Klasifikasi………...………………………………………………………..…………7
2.6 Diagnosis…………….……….…………………………………………………….14
2.7 Tatalaksana……...…………………………………………………………….......18
2.8 Prognosis………..…………….……………………………………………….......21
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................24
iii
BAB I
PENDAHULUAN
motorik di dalam susunan saraf pusat, bersifat kronik dan non progresif
akibat kelainan atau cacat pada jaringan otak yang belum selesai
pertumbuhannya.1
beberapa tipe dan tingkatan, dapat terjadi segera sebelum lahir, pada
waktu lahir atau sesaat setelah lahir. Kelainan ini dapat bermanifestasi
mulai pada masa bayi, anak-anak dan menetap seumur hidupnya, secara
klinis berupa gangguan terhadap fungsi otot volunter dan persepsi dan
terkoordinasi.1
kondisi yang ditemukan pada anak berupa kejang atau kekakuan disertai
otak, yang merupakan wilayah yang terkena dampak dari otak (meskipun
bagian-bagian lain dari otak seperti serebelum), dan palsy mengacu pada
1
gangguan pergerakan, suatu kondisi yang ditandai dengan tremor pada
setelah lahir (15 %) sampai sekitar usia tiga tahun. Cerebral Palsy
secara pasti akan mengenai siapa, serta tidak dapat berpindah dari
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Cerebral Palsy (CP) adalah salah satu penyakit kronis yang ditandai
lainnya akibat kerusakan atau kelainan fungsi bagian otak tertentu pada
bayi atau anak dapat terjadi ketika bayi dalam kandungan, saat lahir atau
3
2.2 Etiologi
1. Prenatal
2. Perinatal
a) Anoksia/hipoksia
b) Perdarahan otak
4
diruang subaraknoid akan menyebabkan penyumbatan CSS
kelumpuhan spastis.4
c) Prematuritas
yang cedera.4
d) Ikterus
5
pada bayi yang mengalami ikterik biasanya tampak setelah hari
kedua dan ketiga kelahiran. Bayi menjadi lesu dan tidak dapat
e) Meningitis purulenta
CP.4
3. Pascanatal
operasi, dan juga kern ikterus seperti kasus pada gejala sekuele
6
ganglia, yang bereaksi setelah terjadi perdarahan. Kista tersebut
2.3 Patofisiologi
reflex. Bila terdapat cidera berat pada system ekstra pyramidal dapat
kemampuan bicara. Namun bila hanya cedera ringan maka gerakan gross
motor dapat dilakukan tetapi tidak terkoordinasi dengan baik dan gerakan
motorik halus sering kali tidak dapat dilakukan. Gangguan proses sensorik
keterbatasan gerak akibat fungsi motor control akan berdampak juga pada
proses sensorik.5
2.4 Klasifikasi
7
1. Cerebral Palsy Spastik
tungkai pada satu sisi tubuh. Jika tremor memberat, akan terjadi
sama.
8
Gerakan abnormal ini mengenai tangan, kaki, lengan atau tungkai
dan pada sebagian besar kasus, otot dan lidah. Akibatnya, anak
palsy.2,6
kaki terbuka lebar dan meletakkan kedua kaki dengan posisi saling
gemetaran.2,6
9
c. Derajat III Berjalan dengan alat bantu mobilitas, keterbatasan
alat bantu gerak yang cukup canggih untuk berada di luar rumah
walaupun sudah.2,6
1. Minimal
kualitatif
belajar spesifik.8
2. Ringan
10
terganggu, gangguan motorik (tremor), gangguan
koordinasi.
belajar spesifik.8
3. Sedang
4. Berat
11
Perkembangan motoric : Penderita sama sekali tidak bisa
Tanda awal Cerebral Palsy, biasanya terlihat pada usia kurang dari
tiga tahun. Orang tua mulai mencurigai ketika fungsi motorik anak tidak
12
selanjutnya berkembang menjadi hipertonia setelah dua sampai tiga
Kemampuan motorik
menelan.
Kemampuan sensoris
taktil.
Kemampuan intelektual
13
Kemampuan persepsi
2.6 Diagnosis
mudah, terutama pada bayi yang berusia kurang dari 1 tahun. Pada
14
18 bulan, akan tetapi 18 bulan merupakan waktu yang sangat lama
bagi orang tua pasien untuk menantikan diagnosa dari penyakit anak
mereka, dan ini menjadi saat-saat yang paling sulit untuk dilalui. 7
1. Anamnesis
bulan), belajar berdiri (10 bulan), berdiri sendiri (14 bulan), berjalan
tersebut.7
Lidah).
15
e. E – Evolution Maldevelopment (Refleks Primitif Menetap atau
menetep).
2. Pemeriksaan Fisik
hipotoni.7
3. Pemeriksaan Penunjang
16
pada pasien-pasien dengan kecurigaan Cerebral Palsy.
Cerebral Palsy.7,8
lainnya yang tidak ditemukan pada anak normal. Maka dari itu pada
2.7 Tatalaksana
17
Tidak ada terapi spesifik terhadap Cerebral Palsy. Terapi bersifat
1. Pertimbangan psikologis
18
dapat memusatkan perhatian dan labil sehingga sulit untuk
diajar.9,10
2. Pengobatan
benzodiazepine.9,10
19
Terapi fisik dan okupasional berfungsi untuk relaksasi otot,
bantu seperti kursi roda, skuter, sepeda beroda dua atau beroda
5. Penanganan Deformitas
20
• Pemakaian penyangga pada anggota gerak bawah diperlukan
tongkat.
penyangga.9,10
6. Pembedahan
2.8 Prognosis
dapat teratasi. Bila seorang anak mulai bertambah usia ataupun ketika
21
terlalu bergantung pada orang lain, akan tetapi ada juga anak yang
Kerusakan pada otak yang terjadi pada Cerebral Palsy tidak dapat
22
BAB III
KESIMPULAN
lainnya akibat kerusakan atau kelainan fungsi bagian otak tertentu pada
bayi atau anak dapat terjadi ketika bayi dalam kandungan, saat lahir atau
23
DAFTAR PUSTAKA
Physician.Volume 73.
76-87.
Journal Medicine.
Kedokteran : EGC.
10. Stavsky, M., Mor, O., Mastrolia, S. A., Greenbaum, S., Than, N. G., &
24
Development in Prenatal Mechanisms of Disease, Treatment, and
25