Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

Tentang
OLAHRAGA TRADISIONAL PETANQUE
Dosen pengampu:
Ahmad Afandi Harja, M.Pd

Ananda Rasyid Musuko Diwangkara


211636
Semester 2
Kelas C
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada penulis
untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan

makalah yang berjudul OLAHRAGA TRADISIONAL PETANQUE tepat waktu.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Ahmad Afandi Harja,M.pd. Penulis mengucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu selaku dosen mata kuliah. Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Tangerang, maret 2022

penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................
B. Rumusan masalah...............................................................................
C. Tujuan................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian, tujuan dan ruang lingkup petanque...................................


B. Sejarah Petanque..................................................................................
C. Teknik Dasar Permainan Petanque......................................................
D. Teknik Memegang Besi.......................................................................
E. Sikap Badan ........................................................................................
F. Sikap Kaki...........................................................................................
G. Teknik Melempar Bola......................................................................
H. Peraturan Permainan Petanque............................................................
I. Sistem pertandingan Permainan Petanque...........................................

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN...............................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Olahraga Petanque berasal dari Negara Prancis. Olahraga ini awalnya merupakan olahraga
tradisional asal Prancis, lalu dikembangkan sebagai cabang olahraga prestasi, permainan tradisional
dengan induk olahraga Petanque Internasional bernama Fédération Internationale de Pétanque et Jeu
Provençal (FIPJP) yang didirikan di Marseille, Prancis pada tahun 1958. Olahraga Petanque dating
ke Indonesia kiranya pada tahun 1990an karena olahraga ini dibawa oleh para ekspatriat Prancis ke
Indonesia namun masih terbatas dikalangan ekspatriat saja. Baru pada tahun 2011 ketika Indonesia
menjadi tuan rumah SEA Games ke-26 di Jakarta – Palembang, Petanque menjadi olahraga yang
dipertandingakan. Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan melalui KONI Provinsi Sumatera Selatan,
menunjuk Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi untuk mengemban amanah yang diberikan
untuk membentuk wadah olahraga petanque sekaligus mencari calon atlet untuk SEA GAMES 2011
di Palembang. Maka Perusahaan Daerah Pertambangan Dan Energi atau dikenal dengan sebut PDPDE
membentuk Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) pada tanggal 11 Maret 2011 dan
membiayai kegiatan kegiatan FOPI untuk SEA GAMES 2011.

Olahraga Petanque adalah suatu bentuk permainan boules yang tujuannya melempar bola besi
sedekat mungkin dengan bola kayu yang disebut cochonnet/jack/boka dan kaki harus berada di
lingkaran kecil. Permainan ini biasa dimainkan di tanah keras, tapi juga dapat dimainkan di
rerumputan, pasir atau permukaan tanah lain. Tetapi dalam kejuaraan nasional ataupun internasional
menggunakan lapangan tanah keras. Menurut FOPI (2012) Teknik dasar permainan petanque pointing
dan shooting, teknik pointing yaitu mendekatkan bola besi kepada target yaitu bola kecil yang terbuat
dari kayu. Sedangkan teknik shooting yaitu menjauhkan bola lawan sejauh-jauhnya bahkan sampai
bola lawan keluar dari lapangan pertandingan. Klub petanque Jakarta dan Tangerang kini sudah
berkembang dengan adanya event-event yang diselenggarakan maupun event-event yang diikuti
dalam lingkup Nasional maupun Internasional. Dalam event Nasional dan Internasional cabang
olahraga petanque mempertandingkan 11 kategori yaitu shooting men, shooting women, single men,
single women, double men, double women, mix double, triple men, triple women, triple2w1m,
triple2m1w. Klub petanque Jakarta dan Tangerang telah banyak mengikuti kejuaraan dan banyak
mendapatkan penghargaan maupun pengalaman. Dalam lingkup Nasional klub petanque Jakarta dan
Tangerang sudah mulai disegani ketika mengikuti berbagai kejuaraan. Terbukti dalam perolehan
penghargaan di kejuaraan-kejuaraan tingkat Nasional klub petanque Jakarta 3 dan Tangerang sudah
anyak memperoleh prestasi. Untuk mencapai prestasi terdapat 4 komponen yang memegang peran
penting yaitu, 1. Aspek biologi meliputi potensi atau kemampuan dasar tubuh, fungsi organ-organ
ubuh, postur tubuh, gizi. 2. Aspek psikologi meliputi intelektual, motivasi, kepribadian, koordinasi
gerak. 3. Aspek lingkungan meliputi sosial, sarana an prasarana, cuaca atau iklim. 4. Aspek penunjang
meliputi pelatih, program latihan, penghargaan/bonus.

Olahraga Petanque mengkombinasikan gerakan menjadi satu seperti berjalan, melempar, dan
jongkok dalam waktu yang relatif lama dengan intensitas yang rendah dan juga tidak memiliki batasan
usia. Olahraga ini dimainkan dengan skor 13 dan tidak ada batasan waktu dalam bermain Petanque,
bisa 1-3 jam sampai skor menjadi 13. Petanque dimainkan dari pagi hingga malam hari sehingga
memerlukan perhatian khusus untuk metabolisme tubuh pemain tersebut. Karena system metabolisme
seseorang berbeda sesuai dengan jenis kelamin, usia dan riwayat penyakit. Selain itu makanan cepat
saji yang sering dikonsumsi pada zaman sekarang sangat berbahaya bila dikonsumsi secara
berkepanjangan. Hal ini akan menyebabkan obesitas, tubuh kekurangan nutrisi, diabetes dan
meiingkatnya kolesterol dalam darah. Terlalu banyak \ kolesterol dalam darah bisa berbahaya. Maka
dari itu sangat dianjurkan untuk mengubah gaya hidup terutama pola makan dan kegiatan atau
aktivitas sehari hari yang menunjang kesehatan. 4 Komposisi di dalam tubuh bisa menjadi tidak
seimbang jika asupan makanan yang dikonsumsi tidak memenuhi standar angka kecukupan gizi.
Makanan memiliki berbagai fungsi seperti sebagai penghasil energi, membangun dan memelihara
jaringan. Makanan yang dikonsumsi pun perlu diimbangi dengan aktivitas fisik, karena jika tidak
diimbangi dengan aktivitas fisik, maka tubuh akan menimbun sisa-sisa makanan yang tidak terbakar
dan akan berdampak pada keseimbangan tubuh. Disebutkan dalam Undang-undang nomor 3 tahun
2005 pasal 1 ayat 6 yang berisi: Pengolahraga adalah orang yang berolahraga dalam usaha
mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial. Oleh sebab itu pola hidup sehat merupakan pola
hidup yang menjaga asupan makanan dan berolahraga secara teratur dan menjaga kesehatan jasmani
dan rohani. Oleh karena itu maka dibutuhkan sebuah penelitian untuk menurunkan kadar kolesterol
dalam darah sehingga penelitian tersebut bisa dijadikan pilihan untuk melakukan aktivitas olahraga
untuk menjaga kesehatan, apalagi bila pengolahraga mengetahui hasil dari manfaat olahraga yang satu
kali saja sudah memberikan efek yang baik bagi tubuh mereka. Penulis menyatakan efek dari
berolahraga Petanque salah satunya meningkatkan metabolism tubuh seperti menurunkan kadar
kolesterol total dalam tubuh.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian olahraga pentaque?
2.Apa saja peraturan permainan dalam olahraga pentaque?
3. Bagaimana cara melempar bola dalam olahraga pentaque?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari olahraga pentaque
2. untuk mengetahui peraturan permainan dalam olahraga pentaque
3. untuk mengetahui tehnik cara melempar bola dalam olahraga pentaque
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP PETANQUE

Pengertian Olahraga Petanque

Petanque (diucapkan [pe.tɑ̃ːk] dalam bahasa Perancis atau pay/tah~k atau petong) awalnya
merupakan permainan tradisional asal negara Prancis yang merupakan pengembangan dari permainan
jaman Yunani Kuno sekira abad ke-6 SM, versi modern dari permainan petanque diperkenalkan oleh
Jules Boule Lenoir pada tahun 1907 di kota La Ciotat, di Provence, di selatan Perancis.

Kata Petanque berasal dari kata Les Ped Tanco atau Petanca berdasar dialek Provençal dari bahasa
Occitan yang berarti kaki rapat, salah satu teknik dasar bermain petanque adalah kaki yang rapat tidak
mengangkat kaki yang menapak ke tanah. Agar bisa dikembangkan sebagai cabang olahraga prestasi
permainan tradisional ini distandarkan dan dibuat aturan baku yang berlaku universal, dengan induk
olahraga petanque internasional bernama Fédération Internationale de Pétanque et Jeu Provençal
(FIPJP) yang didirikan di Marseille, Prancis pada tahun 1958.

Petanque termasuk olah raga baru di Indonesia, namun petanque sebenarnya termasuk olah raga yang
sudah punya nama. Di dunia, negara-negara yang kuat dan konsisten mengembangkan petanque
adalah negara-negara yang pernah dijajah oleh Prancis, negara yang memang melahirkan cabang olah
raga tersebut. Pada pesta olahraga SEA Games Tahun 2011 di Indonesia, Pétanque sudah menjadi
salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan. Lazimnya cabang olahraga lainnya, petanque di
SEA Games dimasukkan dalam kategori olahraga konsentrasi, mempunyai prasyarat tertentu.
Permainan ini biasa dimainkan di tanah keras atau minyak, tapi juga dapat dimainkan di rerumputan,
pasir atau permukaan tanah lain.

Tujuan Olahraga Petanque

Olahraga mempunyai tujuan berbeda-beda untuk setiap orang yang memainkannya, ada yang
melakukan olahraga untuk meningkatkan kesehatannya, meningkatkan kebugaran fisik, sebagai alat
rekreasi, sampai untuk tujuan peningkatan prestasi olahraga. Tujuan-tujuan dari kegiatan olahraga
yang dilakukan oleh masyarakat telah diatur dan dituangkan dalam undang-undang Sisitem
Keolahragaan Nasional No.3 Tahun 2005, yaitu terdapat 3 macam jenis olahraga sesuai dengan tujuan
pelaksanaan aktifitas olahraga, yaitu olahraga rekreasi, olahraga pendidikan dan olahraga prestasi.
Setiap tujuan pelasanaan olahraga harus diatur sesuai kaidah-kaidah yang ada dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi keolahragaan (sport science) sehingga tujuan yang diharapkan dapat
tercapai dengan baik dan benar, tidak menimbulkan masalah-masalah yang sebaliknya dapat
membahayakan pelakunya, seperti cidera olahraga, latihan yang berlebihan (over training), dan lain
sebagainya. Cabang olahraga Petanque adalah salah satu cabang
olahraga yang membutuhkan pendekatan dan keterlibatan teknik tinggi. Ini terlihat dari tujuan
mekanika utama dari cabang ini dilihat dari kajian biomekanika olahraga adalah “mencapai ketepatan
maksimal”. Artinya adalah atlet harus bisa menempatkan bola sesuai dengan sasaran yang telah
ditetapkan, dengan cara melempar sesuai aturan yang ada.

Gerak Parabola
Dalam cabang olaraga petanque ada beberapa teknik melempar, yang dibedakan menjadi dua jenis
yaitu:
1. Lemparan untuk menuju titik sasaran (throwing for pointing)
 Roll
 Soft-Lob
 High-Lob
2. Lemparan untuk menembak (throwing for shooter)
 Shot on The Iron
 Short Shot
 Ground Shot

Dari jenis lemparan yang ada memperlihatkan menggunakan jenis lemparan parabola, atau lemparan
yang menghasilkan lintasan parabola. Sehingga dengan demikian untuk menghasilkan lemparan yang
tepat dibutuhkan kemampuan kinestetis yang baik untuk memperkirakan sudut lemparan yang tepat
dan kekuatan lemparan yang tepat pula, karena untuk mencapai satu jarak lemparan dalam gerak
parabola ditentukan oleh 2 faktor yaitu sudut elevasi lemparan dan tenaga awalan saat benda di
lemparkan.

Ruang lingkup olahraga petanque

 pengertian, tujuan, dan ruang lingkup olahraga petanque

 Sejarah Permaian petanque

 Pre tes : Ketepatan Melempar

 Teknik dasar permainan petanque

 Sikap badan saat memulai lemparan

 Gerak dasar pegangan Bola/jack

 Teknik dasar melempar dengan jongkok

 Teknik dasar melempar bola dengan ½ jongkok

 Teknik dasar melempar bola dengan berdiri


 Peraturan permainan Petanque

 Teknik dasar pointer

 Teknik dasar shoter

 Sisterm pertandingan permainan petanque

 Pertandingan single, Doubel, tripel.

 Ujian praktek
B. SEJARAH PETANQUE

Sejarah Tradisional PetanquePada awal abad ke-6 SM orang Yunani Kuno telah memainkan
permainan melempar koin, batu datar, dan bola batu, disebut spheristics. Bangsa Romawi Kuno
memodifikasi permainan dengan menambahkan target yang harus didekati sedekat mungkin. Variasi
Romawi dibawa ke Provence (wilayah selatan Perancis) oleh tentara Romawi dan pelaut. Pada sebuah
makam Romawi di Florence wilayah Italia, terdapat nisan yang menggambarkan tentang orang
bermain permainan ini dengan dekorasi pada nisannya terlihat orang yang sedang
membungkukuntukmengukurpoin. Dalam perkembangannya setelah itu masyarakat Roma,
menggantikan target yang awalnya bola batu dengan bola kayu. Pada Abad Pertengahan Erasmus
menyebut permainan itu sebagai globurum, tetapi selanjutnya oleh berbagai kalangan lebih dikenal
sebagai ‘boule,’ atau bola, dan permainan ini mulai dimainkan di seluruhEropa. Raja Henry III dari
Inggris melarang permainan itu dan menggantikannya dengan pemanah, dia ingin warganya lebih
berlatih memanah sebagai bela negara dibanding memainkan bole. Pada abad 14, Charles IV dan
Charles V dari Perancis juga melarang seluruh olahraga untuk rakyat jelata, yang boleh berolahraga
hanya kalangan bangsawan. Larangan ini baru pada abad ke-17 dicabut. Pada abad ke-19, di Inggris
olahraga permainan ini disebut dengan lawn-bouwling, sedangkan di Perancis, olahraga ini tetap
dikenal sebagai boule yang dapat dimainkan di seluruh lapisan masyarakatnya. Meissonnier seorang
seniman Perancis membuat dua lukisan menunjukkan orang-orang bermain game. Sedangkan Honoré
de Balzac dalam La Comédie humaine menggambarkan permainan ini dalam dramanya. Di Prancis
Selatan boule telah berevolusi menjadi jeu Provençal (boule lyonnaise) mirip dengan petanque,
kecuali ukuran lapangannya yang jauh lebih besar dari petanque dan pemain harus berlari tiga langkah
sebelum membuang bola. Permainan ini dimainkan di desa-desa di seluruh Provence, pada lapangan
tanah di bawah naungan pohon. Permainan ini diceritakan secara rinci pada memoar novelis
MarcelPagnol.”The pride will remain of having invented this magnificient game which by going
arround the world works modestly, but surrely, at connecting people together,
thereforebringingpeace” MarcelPagnol.
Sejarah Petanque Modern Petanque dalam bentuk yang sekarang ditemukan pada tahun 1907
di kota La Ciotat dekat Marseilles oleh pemain Lyonnaise Prancis bernama Jules Boule Lenoir.
Panjang pitch atau lapangan dikurangi oleh sekitar setengah, dan pelemparan bola secara bergerak
diganti dengan yang stasioner. Turnamen petanque pertama dengan aturan baru diselenggarakan pada
tahun 1910 oleh Ernest bersaudara dan Joseph Pitiot, pemilik sebuah kafe di La Ciotat. Dengan
semakin simpel dan aturan yang universal olahraga ini tumbuh dengan cepat, dan segera menjadi
bentuk yang paling populer dari boule. Dengan dibentuknya Federasi internasional petanque
Fédération Internationale de petanque et Jeu (FIPJP) pada tahun 1958 di Marseille yang kemudian
diselenggarakan Kejuaraan Dunia pertama pada tahun 1959.
C. TEKNIK DASAR PERMAINAN PETANQUE.

Pertama adalah pengenalan sarana dan prasarana yang terdapat dalam olahraga petanque,
dimana sarana itu sendiri adalah alat atau fasilitas yang di gunakan yang sifatnya bisa berpindah atau
di bawa, contoh sarana dari petanque adalah Bola besi atau bosi, yaitu sebuah bola bulat yang terbuat
dari besi dan menyerupai peluru dalam tolak peluru namun dengan ukuran yang lebih kecil dan lebih
ringan. Bola kayu atau boka, yang terbuat dari kayu atau sekarang dari fiber, bola yang berukuran
kecil yang di gunakan oleh pemain untuk lemparan awal pertandingan dimana boka ini harus di
lempar dengan jarak sejauh 6-10m. Circle atau lingkaran yang terbuat dari fiber atau rotan, yang
berfungsi sebagai tempat pemain berdiiri pada saat bertanding, dimana pemain tidak boleh
memindahkan circle ini jika sedang bermain dan tidak boleh menginjaknya, pemain haruslah berada
di dalam circle tersebut. Kedua adalah parasaana dari petanque dimana prasarana adalah pendukung
dimana terjadinya atau dapat di lakukan sebuah pertandingan yang tempatnya tetap dan tidak bisa di
pindah, yaitu adalah lapangan, yang terdiri dari 4-10 lintasan yang terbuat dar pasir batu kerikil
kecil,lapangan sendiri berbentuk persegi panjang dengan adanya garis garis pembatas di setiap
lintasan.

D. TEKNIK MEMEGANG BESI

Bagi pemula cara memegang bosi adalah dengan membentuk tangan lurus ke depan dengan
siku agak di tekuk lalu mengarah kan tealapak tangan ke atas, lalu merapatkan jari, dan bosi di
letakan di atas jari tersebut, ketika sudah di letakan, tutup atau gulung bosi tersebut dengan jari
sehingga bola tertutup dengan jari, setelah tertutup dan pegangan terasa sudah baik maka balik
permukaan tangan tadi sehingga bosi berada di bawah, dan untuk melempar bosi tersebu adalah
dengan cara tangan di ayunkan ke belakang dan haruslah lurus tidak masuk ke bagian belakang badan,
ketika pelepasan bosi adalah di anatara ke empat jari yang di rapatkan tadi yang di harapkan lajur bola
adalah lurus sesuai dengan target.

E. SIKAP BADAN

Pada saat melakukan lemparan bola besi, sikap badan adalah tetap lurus tidak di ayunkan atau
pun di gerakan, yang bergerak hanyalah tangan yang melempar bosi tersebut, badan dalam keadaan
rileks namum tidak ikut bergerak.

F. SIKAP KAKI

Kaki kanan di depan kaki kiri namun tidak terlalu jauh. Kaki kanan menghadap pada boka
yaitu sebagai target yang akan di tuju dan kaki kiri agak di serong ke kanan, kedua kaki berada di
dalam circle, ketika melaukan lemparan, jika di lakukan sambil berdiri maka keadaan kaki tetaplah
lurus, tidak menekukakan lutut ketika sedang melakukan lemparan. Jika melakukan lemparan dengan
keadaan jongkok, posisi kaki tetap sama, namum sekarang lutut di tekuk dan jongkok, namun ketika
sedang jongkok, tapak kaki tidak lah rata pada tanah melainkan di jinjit, kaki kanan tetap menghadap
ke arah boka yang menjadi tujuan, dan kaki kiri agak sedikit di serongkan, posisi lutut sendiri agak
berbeda dimana posisi lutut sebelah kanan lebih tinggi di bandingkan lutu sebelah kiri,

G. TEKNIK MELEMPAR BOLA

Pada sata akan melempar bola, baikmya membenarkan dahulu pegangan bola tersebut, jika
merasa pegangan bola telah benar maka tangan yang akan melakukan lemparan hendaklah di ayunkan
degan mengambil awalan dari depan lalu di ayunkan ke belakang. Posisi tangan ketika di ayunkan ke
belakang adlah lurus tidak masuk ke dalam bagian belakang punggung, karena akan mengubah lari
bola tidak sesuai target, ketika sudah mengayunkan tangan ke blekanag ayunkan kembali tangan
kedepan hingga lurus untuk melepaskan bosi tersebut, ketika melakukan lemparan posisi jari jangan
sampai renggang, tetap rapat sehingga jalur lajunya bola adalah di bagian tengah dari jari tersebut
sehingga lajur bola akan tetap lurus sesuai target, jika renggang, maka pengenaan target akan jauh,
dalam melempar haruslah kosentrasi dan dan tidak menggunakan emosi agar bola sesuai dengan target
dan tidak terlalu jauh, haruslah memakai perasaan dalam melempar, Sama halnya ketika melempar
sambil berdiri, ketika jongkok keadan ataupun cara melemparnya tetap sama dengan lemparan ketika
berdiri, hanya keadaan lutut saja yang di tekuk, badan tetap tidak bergerak ketika melempar.
Penjelasan Teknik Dengan Gambar

1. TEKNIK ASAS MEMEGANG BOLA

1) Menggunakan 4 jari rapat tanpa menggunakan ibu jari.

2) Menggunakan kelima-lima jari dengan sokongan ibu jari pada sisi tepi.

3) Menggunakan kelima-lima jari dengan sokongan ibu jari pada sisi depan
4) Menggunakan kelima-lima jari dengan sokongan ibu jari pada sisi belakang

2. TEKNIK ASAS POSISI KAKI

1). Kedudukan kaki separuh ke depan dan separuh ke belakang

2). Kedudukan kaki sama / selari


3). Kedudukan kaki setengah di hadapan dan setengah di belakang dan sedikit terbuka di bahagian
belakang

3. TEKNIK ASAS POSISI POINTING

1). Paras kedua-dua lutut sama tinggi


2). Paras lutut kanan lebih tinggi

3). Hayunan bola dari paras bahu

4). Hayunan bola dari aras bawah


TIP POINTING

• Kedudukan badan/ kaki mestilah seimbang.

• Tumpuan mata ke arah jatuhan bola (landing point).

• Ketika bola dilepaskan jari rapat dan tangan lurus serta pergelangan tangan bengkok ke atas.
TEKNIK POINTING

1. Lontaran Rendah (Rolling)

2. Lontaran Sederhana (Half Lob)

3. Lontaran Tinggi (Full Lob / High Lob)

· Kaedah yang sama untuk pointing berdiri

· Pastikan lontaran anda menepati kawasan jatuhan bola (landing point) dan menyeimbangkan
kekuatan lontaran dan ketinggian lontaran bola.

4. TEKNIK ASAS POSISI SHOOTING

· Pastikan posisi kaki, lutut, badan, jari dan tangan dalam keadaan betul dan selesa.
· Tumpukan perhatian kepada target (bola atau jack)

· Hayunkan tangan ke belakang dengan pergerakan seluruh badan dengan lembut.

· Bongkokkan sedikit badan untuk menambah kekuatan kepada teknik “Back swing”.

Ketika melepaskan bola, pastikan:


· Tangan lurus

· Pergelangan tangan bengkok ke atas

· Kelima-lima jari rapat

· Lutut dan pinggang terkunci

· Setkan minda – bukan “Shoot” tapi “put”.

TEKNIK SHOOTING

1. Shooting Golek (Rooling Shooting)

2. Shooting Jatuh Sebelum

3. Shooting Tepat

4. Shooting Tepat Gantian (Carreau)


PETANQUE : SIKAP BADAN SAAT MEMULAI LEMPARAN

Sikap badan saat memulai lemparan

SIKAP BADAN

Pada saat melakukan lemparan bola besi, sikap badan adalah tetap lurus dan tegak tidak di ayunkan
atau pun di gerakan, yang bergerak hanyalah tangan yang melempar bosi tersebut, badan dalam
keadaan rileks namum tidak ikut bergerak.

Begitu juga halnya ketika melakukan sebuah lemparan dengan keadaan jongkok, tubuh tidak bergerak
mengikuti ayunan tangan, tetap di pertahan seperti posisi awal, gerakan tubuh saat melempar akan
mempengaruhi pengenaan lemparan.

PETANQUE : GERAKAN DASAR PEGANGAN BOLA/JACK


TEKNIK MEMEGANG
Bagi pemula cara memegang bosi adalah dengan membentuk tangan lurus ke depan dengan siku agak
di tekuk lalu mengarah kan tealapak tangan ke atas, lalu merapatkan jari, dan bosi di letakan di atas
jari tersebut, ketika sudah di letakan, tutup atau gulung bosi tersebut dengan jari sehingga bola
tertutup dengan jari, setelah tertutup dan pegangan terasa sudah baik maka balik permukaan tangan
tadi sehingga bosi berada di bawah, dan untuk melempar bosi tersebu adalah dengan cara tangan di
ayunkan ke belakang dan haruslah lurus tidak masuk ke bagian belakang badan, ketika pelepasan bosi
adalah di anatara ke empat jari yang di rapatkan tadi yang di harapkan lajur bola adalah lurus sesuai
dengan target.

TEKNIK MELEMPAR BOLA

Pada sata akan melempar bola, baikmya membenarkan dahulu pegangan bola tersebut, jika merasa
pegangan bola telah benar maka tangan yang akan melakukan lemparan hendaklah di ayunkan degan
mengambil awalan dari depan lalu di ayunkan ke belakang.

Posisi tangan ketika di ayunkan ke belakang adlah lurus tidak masuk ke dalam bagian belakang
punggung, karena akan mengubah lari bola tidak sesuai target, ketika sudah mengayunkan tangan ke
blekanag ayunkan kembali tangan kedepan hingga lurus untuk melepaskan bosi tersebut, ketika
melakukan lemparan posisi jari jangan sampai renggang, tetap rapat sehingga jalur lajunya bola
adalah di bagian tengah dari jari tersebut sehingga lajur bola akan tetap lurus sesuai target, jika
renggang, maka pengenaan target akan jauh, dalam melempar haruslah kosentrasi dan dan tidak
menggunakan emosi agar bola sesuai dengan target dan tidak terlalu jauh, haruslah memakai perasaan
dalam melempar, Sama halnya ketika melempar sambil berdiri, ketika jongkok keadan ataupun cara
melemparnya tetap sama dengan lemparan ketika berdiri, hanya keadaan lutut saja yang di tekuk,
badan tetap tidak bergerak ketika melempar.

PETANQUE : Teknik Dasar Melempar Bola Dengan Jongkok

Teknik Dasar Melempar Bola Dengan Jongkok

SIKAP KAKI

Kaki kanan di depan kaki kiri namun tidak terlalu jauh. Kaki kanan menghadap pada boka yaitu
sebagai target yang akan di tuju dan kaki kiri agak di serong ke kanan, kedua kaki berada di dalam
circle, ketika melaukan lemparan, jika di lakukan sambil berdiri maka keadaan kaki tetaplah lurus,
tidak menekukakan lutut ketika sedang melakukan lemparan.

Jika melakukan lemparan dengan keadaan jongkok, posisi kaki tetap sama, namum sekarang lutut di
tekuk dan jongkok, namun ketika sedang jongkok, tapak kaki tidak lah rata pada tanah melainkan di
jinjit, kaki kanan tetap menghadap ke arah boka yang menjadi tujuan, dan kaki kiri agak sedikit di
serongkan, posisi lutut sendiri agak berbeda dimana posisi lutut sebelah kanan lebih tinggi di
bandingkan lutu sebelah kiri.
 Teknik Dasar Melempar Bola dengan 1/2 Jongkok
 Teknik Dasar Melempar Bola Dengan 1/2 Jongkok
 Melempar Bola Dengan Posisi 1/2 Jongkok
Jika melakukan lemparan dengan keadaan ½ jongkok, posisi kaki tetap sama, namum sekarang lutut
di tekuk dan ½ jongkok, namun ketika sedang ½ jongkok, tapak kaki tidak lah rata pada tanah
melainkan di jinjit, kaki kanan tetap menghadap ke arah boka yang menjadi tujuan, dan kaki kiri agak
sedikit di serongkan, posisi lutut sendiri agak berbeda dimana posisi lutut sebelah kanan lebih tinggi
di bandingkan lutu sebelah kiri.

Petanque : Teknik Dasar Melempar Bola Dengan Berdiri

TEKNIK DASAR MELEMPAR BOLA DENGAN BERDIRI

Sikap Badan
Pada saat melakukan lemparan bola besi, sikap badan adalah tetap lurus tidak di ayunkan atau pun
di gerakan, yang bergerak hanyalah tangan yang melempar bola besi tersebut, badan dalam keadaan
rileks namum tidak ikut bergerak.

Sikap Kaki
Kaki kanan di depan kaki kiri namun tidak terlalu jauh. Kaki kanan menghadap pada boka yaitu
sebagai target yang akan di tuju dan kaki kiri agak di serong ke kanan, kedua kaki berada di dalam
circle, ketika melaukan lemparan, jika di lakukan sambil berdiri maka keadaan kaki tetaplah lurus,
tidak menekukakan lutut ketika sedang melakukan lemparan. Jika melakukan lemparan dengan
keadaan jongkok, posisi kaki tetap sama, namum sekarang lutut di tekuk dan jongkok, namun ketika
sedang jongkok, tapak kaki tidak lah rata pada tanah melainkan di jinjit, kaki kanan tetap menghadap
ke arah boka yang menjadi tujuan, dan kaki kiri agak sedikit di serongkan, posisi lutut sendiri agak
berbeda dimana posisi lutut sebelah kanan lebih tinggi di bandingkan lutu sebelah kiri,

Teknik Melempar Bola Pada sata akan melempar bola, baikmya membenarkan dahulu pegangan bola
tersebut, jika merasa pegangan bola telah benar maka tangan yang akan melakukan lemparan
hendaklah di ayunkan degan mengambil awalan dari depan lalu di ayunkan ke belakang.

Posisi tangan ketika di ayunkan ke belakang adalah lurus tidak masuk ke dalam bagian belakang
punggung, karena akan mengubah lari bola tidak sesuai target, ketika sudah mengayunkan tangan ke
belekanag ayunkan kembali tangan kedepan hingga lurus untuk melepaskan bola besi tersebut, ketika
melakukan lemparan posisi jari jangan sampai renggang, tetap rapat sehingga jalur lajunya bola
adalah di bagian tengah dari jari tersebut sehingga lajur bola akan tetap lurus sesuai target. Jika
renggang, maka pengenaan target akan jauh, dalam melempar haruslah kosentrasi dan tidak
menggunakan emosi agar bola sesuai dengan target dan tidak terlalu jauh, haruslah memakai perasaan
dalam melempar, Sama halnya ketika melempar sambil berdiri, ketika jongkok keadan ataupun cara
melemparnya tetap sama dengan lemparan ketika berdiri, hanya keadaan lutut saja yang di tekuk,
badan tetap tidak bergerak ketika melempar.
H. Peraturan Permainan Petanque

Petanque dimainkan oleh dua, empat atau enam orang dalam dua tim, atau pemain dapat bersaing
sebagai individu dan bermain santai. Di tunggal dan ganda permainan setiap pemain memiliki tiga
boule. Sebuah koin dilempar untuk menentukan sisi mana pemain bermain terlebih dahulu. Tim mulai
menarik lingkaran di tanah yang ber diameter 35-50 cm. Semua pemain harus melempar boule mereka
dari dalam lingkaran ini, dengan kedua kaki yang tersisa di tanah. Pemain pertama melempar jack 6-
10 meter, setidaknya satu meter dari perbatasan.

Pemain yang melemparkan jack kemudian melemparkan Boule pertama mereka. Seorang pemain dari
tim lawan kemudian membuat melempar. Bermain terus dengan tim yang tidak terdekat ke jack harus
terus melemparkan tanah sampai mereka Boule lebih dekat ke jack dari lawan mereka atau kehabisan
boule. Jika boule terdekat dari setiap tim adalah jarak yang sama dari jack, maka tim yang
memainkan memainkan terakhir lagi. Jika boule masih berjarak sama maka tim bermain bergantian
sampai perubahan posisi. Jika boule masih berjarak sama pada akhir pertandingan maka tidak ada
poin yang dicetak oleh tim baik. Permainan berlanjut dengan pemain dari tim yang memenangkan
akhir sebelumnya menggambar lingkaran baru di sekitar di mana jack selesai dan melemparkan jack
untuk akhir yang baru.

Permainan berakhir, dan titik dapat mencetak gol ketika kedua tim tidak memiliki boule lebih, atau
ketika jack adalah tersingkir dari bermain. Tim yang menang menerima satu poin untuk setiap Boule
yang telah lebih dekat ke jack dari Boule terbaik-ditempatkan oposisi. Jika jack terlempar dari arena
permainan, tidak ada skor tim kecuali hanya satu tim telah boule kiri untuk memutar. Dalam hal ini
tim dengan boule menerima satu poin untuk setiap bahwa mereka harus bermain. Tim pemenang
adalah yang pertama yang mencapai 13 poin kemenangan.

Gambar 1. Jack (cochonnet) dan boule


Ketentuan Lain :

a. Boule 1.a memukul batas sudah mati dan akan dihapus dari ujung itu.
b. Dalam lapangan permainan atau piste ditandai dengan string Boule adalah mati jika itu benar-
benar melintasi string.

c. Lingkaran dapat dipindahkan kembali di garis akhir sebelumnya jika tidak ada ruang untuk
memainkan akhir 10 meter.
d. Boule dapat dilemparkan pada ketinggian manapun atau bahkan berguling tergantung pada
medan.
e. Boules dilemparkan ketiak, biasanya dengan telapak tangan ke bawah yang memungkinkan
backspin untuk diletakkan pada Boule memberikan kontrol yang lebih besar.
f. Masing-masing tim harus memiliki peralatan pengukuran yang cocok. Dalam kebanyakan
kasus pita pengukur adalah cukup tapi kaliper atau alat ukur lainnya mungkin diperlukan.

TEKNIK DASAR POINTER

i. Melontar boule arah jack untuk mendapat markah


ii. Posisi terbaik adalah duduk supaya dapat melihat keadaan permukaan gelanggang supaya
dapat perkiraan tempat boule jatuh dan bergulir le jack.
o paras kedua-dua lutut sama tinggi. o
paras lutut kanan lebih tinggi. o ayunan
boule dari paras bahu o ayunan bola dari
aras bawah o lontarkan boule ke arah
jack
 pointing posisi duduk
 pointing posisi berdiri

Petanque : Teknik Dasar Shooter

i. melontar boule ke arah boule sendiri supaya mendektijack atau ke arah boule pihak lawan supaya
menjauhi jack. ii. posisi terbaik adalah berdiri supaya dapat perkiraan kedudukan boule yang hendak
dituju. teknik shooting
a. pastikan posisi kaki,lutut,badan,jari dan tangan dalam keadaan betul dan rilek
b. fokus kepada target bola atau jeck
c. ayunkan tangan ke belakang dengan pergerakan seluruh badan dengan lembut
d. bungkukkan sedikit badan untuk menambah kekuatan kepada teknik "back swing"
e. ketika melepaskan bola, pastikan tangan lurus pergelangan tangan bengkok ke atas
kelima-kelima jari rapat lutut dan pinggang terkunci setkan minda o bukan "shoot"
tapi "put". o shooting posisi duduk o shooting posisi berdiri

I. SISTEM PERTANDINGAN PERMAINAN PETANQUE

Nomor Pertandingan :

 Shooting (Putra dan Putri)


 Single (Putra dan Putri)
 Double (Putra dan Putri)
 Double Mix
 Triple (Putra dan Putri)

Ketentuan pemain:

Setiap atlet diperbolehkan main maksimal 3 nomor namun dikarenakan keterbatasan waktu, jumlah
lapangan, dana, fasilitas, dan tenaga panitia maka seorang atlet nomor single putra maupun putri tidak
diperbolehkan main di nomor triple putra maupun putri dikarenakan kedua nomor tersebut akan
dimainkan dalam waktu bersamaan.

Jumlah pemain dan oficial dalam satu tim/kontingen maksimal 10 orang selebihnya tidak difasilitasi
oleh panitia.

Penentuan game set:

 Untuk nomor single dan double (putra/putri) dengan limited by time (35 menit) plus 1 boka.
 Untuk nomor triple (putra/putri) dengan limited by time (40 menit) plus 1 boka.

Sistem Pertandingan :

 Untuk nomor single, double, double mix, dan triple (pa/pi), pertandingan menggunakan
sistem Round Robin.
 Untuk nomor shooting (putra/putri), babak penyisihan diambil 8 rangking teratas dilanjutkan
dengan sistem gugur tunggal melalui drawing.

Peraturan main :

 Permainan menggunakan peraturan dari Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) yang
dimodifikasi sesuai kondisi kejuaraan.
Sifat Pertandingan :

 Pertandingan bersifat terbuka untuk umum tidak dibatasi usia namun tetap terdaftar pada
panitia terlebih dulu untuk menentukan leader dan tim.

Juara :

 Pada kejuaraan ini diambil juara I, II, dan III bersama.

Lapangan dan boucce :

 Lapangan menggunakan ukuran 3,5 x 12 meter dengan bola 680 s/d 740 gram.
 Setiap atlet membawa bosi sendiri dan ditunjukkan kepada arbite sebelum pertandingan
dimulai.

Persyaratan peserta :

 Bebas usia dan dibuktikan dengan KTP Daerah asal.

Pakaian tanding :

 Semua atlet yang sedang bertanding diwajibkan menggunakan pakaian olahraga (sport wear),
petanque atasan kaos.
 Semua atlet yang sedang bertanding harus bersepatu olahraga. Sistem Pertandingan Single,
Doubles & Triple pertandingan single double dan triple

Pertandingan single adalah pertandingan 1 lawan 1 dalam olahraga petanque dimana setiap orang
memegang 3 buah bosi dan mencapai poin 13 untuk pemenanngnya, pada permainan bisa melakukan
pointer untuk mrndekatkan saja bola besi ke bola kayu atau juga bisa dengan shoting untuk
menjauhkan bosi lawan dari boka, nomor pertandingannya adalah singlem men dan single women.

Pertandingan double adalah pertandingan 2 lawan 2 dalam olahraga petanque, dan dimana setiap
orang dalam regu memegang 3 buah bola besi, dimana setiap orang dalam team memegang 3 buah
bosi dan mencapai poin 13 untuk pemenanngnya, pada permainan bisa melakukan pointer untuk
mrndekatkan saja bola besi ke bola kayu atau juga bisa dengan shoting untuk menjauhkan bosi lawan
dari boka, nomor yang di petandingkan adalah, double man, double women dan double mix.

Pertandingan double adalah pertandingan 3 lawan 3 dalam olahraga petanque, dan dimana setiap
orang dalam regu memegang 3 buah bola besi, dimana setiap orang dalam team memegang 2 buah
bosi dan mencapai poin 13 untuk pemenanngnya., nomor di pertandinkan adalah triple man, triple
women, triple mix dan tidak ada batasan usia.
Bermain diawali dengan “Tos”, pemenang tos dipersilahkan melempar boke dari dalam lingkaran
yang disimpan disalah satu sisi lapangan dengan jarak lemparan minimal 6 meter maksimal 10 meter,
diberi kesempatan 3x apabila belum memenuhi jarak tersebut atu gagal. lawan yang melakukan
lemparan. Setelah boke (bola kecil) dilempar, selanjutnya pemenang undian melempar Boule ( Bola
besar) sedekat mungkin ke boke Selanjutnya giliran lawan melempar, bisa mengarah semakin dekat
ke boke atau bisa mengenai bola lawan hingga jauh Regu yang paling jauh boge nya ke boke, itu yang
main terus sampai habis atau sampai lebih dekat boge kita dari lawan. Skor dihitung sampai 13 poin,
siapa saja regu yang pertama mendapatkan poin 13 dialah yang menang.
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Petanque (diucapkan [pe.tɑ̃ːk] dalam bahasa Prancis atau pay/tah~k atau petong) awalnya merupakan
permainan tradisional asal negara Prancis yang merupakan pengembangan dari permainan zaman
Yunani Kuno sekira abad ke-6 SM, versi modern dari permainan petanque diperkenalkan oleh Jules
Boule Lenoir pada tahun 1907 di kota La Ciotat, di Provence, di selatan Prancis.
Kata Petan berasal dari kata Les Ped Tanco atau Petanca berdasar dialek Provençal dari bahasa
Occitan yang berarti kaki rapat, salah satu teknik dasar bermain petanque adalah kaki yang rapat tidak
mengangkat kaki yang menapak ke tanah.
Agar bisa dikembangkan sebagai cabang olahraga prestasi permainan tradisional ini distandarkan dan
dibuat aturan baku yang berlaku universal, dengan induk olahraga petanque internasional bernama
Fédération Internationale de Pétanque et Jeu Provençal (FIPJP) yang didirikan di Marseille, Prancis
pada tahun 1958.
DAFTAR PUSTAKA

Basir Annas. 2011. Olahraga Petanque, Cara Bermain dan Sejarahnya. [online], (
http://sibukforever.blogspot.com/2011 /11/olahraga-petanque-cara-bermain-dan.html ), diakses
tanggal 15 Maret 2017.

Bogi Triyadi. 2011. Apa Itu Petanque. [online], (http://bola


.liputan6.com/read/362674/apaitu-petanque), diakses tanggal 15 Maret 2017.

Pengurus Besar Federasi Olahraga Petanque Indonesia. 2012. Programdan Teknik Dasar Bermain
Petanque. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai