Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH SEJARAH OLAHRAGA INDONESIA

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Filsafat Olahraga


Dosen :
RUSLAN RUSMANA, M.pd

Disusun oleh :

AHMAD ZAENAL M : 23521202


HANHAN : 23521234
ALIP FATAH AFRIZAL : 23520067

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN


REKREASI STKIP PASUNDAN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya penjatkan kehadirat Tuhan YME, karena dengan rahmat dan
karunianya kami masih di beri kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini ditulis guna memenuhi tugas Sejarah Olahraga Indonesia.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini penulis masih banyak


kekurangannya oleh karena itu mohon kritik dan saran yang membangun.

Semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
teman-teman yang membutuhkan.

. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Bandung, 6 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. ............................................................................................... Ⅰ


DAFTAR ISI .............................................................................................................. ll
PENDAHULUAN ..................................................................................................... III
BAB 1 ......................................................................................................................... IV
1.1 Latar Belakang .............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................
1.3 Tujuan ............................................................................................................
1.4 Manfaat .........................................................................................................

BAB II ....................................................................................................................... V
ISI .................................................................................................................................... VI

2.1 Jaman Prasejarah ........................................................................................

2.2 Masa Sebelum Penjajahan ..........................................................................

2.3 Zaman Penjajahan Belanda ........................................................................

2.4 Zaman Penjajahan Jepang ..........................................................................

2.5 Masa Kemerdekaan .....................................................................................

BAB III ..................................................................................................................... VII


PENUTUP ................................................................................................................ VIII

3.1 Kesimpulan .................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. I


BAB I PENDAHULUAN

• Latar Belakang

Sejarah filsafat
merupakan potret
pergumulan para ahli pikir
dalam mencari
kebenaran. Sedangkan
filsafat sendiri memiliki
pengertian usaha manusia
dengan
akalnya untuk memperoleh
suatu pandangan dunia dan
hidup yang memuaskan hati
(Hadiwijono, 2000: 8-9).
Namun sesungguhnya
definisi filsafat sangat
beragam sesuai
dengan karakter filsafat
rasional, yang berarti
logis, sistematis, dan
kritis (Rapar,
1996:15) Sebagai sebuah
kajian, filsafat merupakan
sesuatu yang menarik
sekaligus
cukup membuat orang
yang mempelajarinya
frustasi. Salah satu cara
mempelajari
filsafat adalah membaca
sejarah pemikiran filsuf
terdahulu, sebelum
membaca karya
besar mereka (Kenny,
2006:xi). Karena itu,
para penikmat dan
mahasiswa filsafat
memiliki tuntutan
mempelajari sejarah filsafat
sebagai sebuah
kebutuhan.Hal lainnya,
dewasa ini dunia pendidikan
tidak dapat melepaskan diri
dari perkembangan
teknologi.
Ledakan informasi dan
teknologi telah menggeser
juga pola pendidikan dari
analog
menuju era digital yang
tertumpu pada logika
“networking” dengan
menggunakan
gadget dan mobile
phone, sehingga
memungkin para pegiat
pendidikan terhubung
secara interaktif satu
sama lain (Selwyn,
2011:15). Dengan kata
lain, pendidikan
berbasis teknologi
merupakan tuntutan masa
kini, demi meningkatkan
keberhasilan
proses belajar-mengajar
(Aripurnamayana, 2012:6).
Beberapa peneliti
beranggapan
bahwa metode.
Pembelajaran berbasis
media elektronik
meningkatkan gairah para
peserta didik dalam
belajar
(Rossafri&Shabariah,
2011: 80). Salah satu
gadget dan mobile phone
yang
adaadalah Android.
Android merupakan
sebuah sistem operasi
berbasis linux yang
dirancang untuk
perangkat bergerak layar
sentuh seperti smartphone
dan komputer
tablet. Salah satu
kelebihan sistem operasi
Android yang bersifat
open source code, bagi
para
pengembang aplikasi
untuk menciptakan
aplikasi mereka sendiri
dan dapat
mengkustomasi fitur – fitur
yang belum ada di sistem
operasi Android. Android
lebih
Dalam bidang olahraga sangat dibutuhkan suatu daya tahan tubuh yang kuat,
sehingga kita bisa melakukan sebuah aktivitas olahraga dengan semangat karena
didukung oleh daya tahan tubuh yang kuat. Dengan itu maka kita menjalani kegiatan
tersebut dengan perasaan senang menjalani aktivitas tersebut. Kita sering berolahraga,
tetapi apakah kita tahu sejarah olahraga di Negara kita ini yaitu Indonesia.
Mungkin kebanyakan orang di sekitar kita tidak tahu sejarah olahraga di Indonesia
saat ini, karena mereka hanya menjalankan olahraga dan tidak ingin tahu bagaimana
sejarah dari olahraga itu sendiri.
Sehubungan dengan itulah maka perlu adanya suatu pengetahuan mengenai
sejarah olahraga supaya kita semua bisa tahu bagaimana sejarah olahraga tidak hanya
bisa berolahraga saja.
Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati
dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia olahraga.

Kesadaran bahwa olahraga


merupakan ilmu secara
internasional mulai
muncul pertengahan abad
20, dan di Indonesia secara
resmi dibakukan melalui
deklarasi ilmu olahraga
tahun 1998. Beberapa
akademisi dan masyarakat
awam
memang masih pesimis
terhadap eksistensi ilmu
olahraga, khususnya di
Indonesia, terutama dengan
melihat kajian dan wacana
akademis yang masih
sangat terbatas dan kurang
integral. Namun sebagai
suatu ilmu baru yang diakui
secara luas, ilmu olahraga
berkembang seiring
kompleksitas permasalahan
yang
ada dengan ketertarikan-
ketertarikan ilmiah yang
mulai bergairah
menunjukkan
eksistensi ilmu baru ini ke
arah kemapanan.
Filsafat, dalam hal ini
dianggap memiliki tanggung
jawab penting dalam
mempersatukan berbagai
kajian ilmu untuk
dirumuskan secara padu dan
mengakar menuju ilmu
olahraga dalam tiga dimensi
ilmiahnya (ontologi,
epistemologi dan aksiologi)
yang kokoh dan sejajar
dengan ilmu lain. Ontologi
membahas tentang apa yang
ingin diketahui atau dengan
kata lain merupakan
pengkajian mengenai teori
tentang ada. Dasar ontologi
dari ilmu berhubungan
dengan materi yang menjadi
obyek penelaahan ilmu, ciri-
ciri esensial obyek itu
yang berlaku umum.
Ontologi berperan dalam
perbincangan mengenai
pengembangan ilmu, asumsi
dasar ilmu dan
konsekuensinya pada
penerapan
ilmu. Ontologi merupakan
sarana ilmiah untuk
menemukan jalan
penanganan
masalah secara ilmiah (Van
Peursen, 1985: 32). Dalam
hal ini ontologi berperan
dalam proses konsistensi
ekstensif dan intensif dalam
pengembangan ilmu.
Epistemologi membahas
secara mendalam segenap
proses yang terlibat
dalam usaha untuk
memperoleh pengetahuan.
Ini terutama berkaitan
dengan
metode keilmuan dan
sistematika isi ilmu. Metode
keilmuan merupakan suatu
prosedur yang mencakup
berbagai tindakan pikiran,
pola kerja, cara teknis, dan
tata langkah untuk
memperoleh pengetahuan
baru atau mengembangkan
yang
telah ada. Sedangkan
sistimatisasi isi ilmu dalam
hal ini berkaitan dengan
batang
Penulis adalah dosen Fakultas
Ilmu Keolahragaan, Universitas
Negeri Surabaya
Made, Dasar-dasar Filosofis
139
tubuh ilmu, di mana peta
dasar dan pengembangan
ilmu pokok dan ilmu cabang
dibahas di sini.
Aksiologi ilmu membahas
tentang manfaat yang
diperoleh manusia dari
pengetahuan yang
didapatnya. Bila persoalan
value free dan value bound
ilmu
mendominasi fokus
perhatian aksiologi pada
umumnya, maka dalam hal
pengembangan ilmu baru
seperti olahraga ini, dimensi
aksiologi diperluas lagi
sehingga secara inheren
mencakup dimensi nilai
kehidupan manusia seperti
etika,
estetika, religius (sisi dalam)
dan juga interrelasi ilmu
dengan aspek-aspek
kehidupan manusia dalam
sosialitasnya (sisi luar
aksiologi). Keduanya
merupakan aspek dari
permasalahan transfer
pengetahuan.
Relevansi filosofis ini pada
gilirannya mensyaratkan
pula komunikasi
lintas, inter dan
muiltidisipliner ilmu-ilmu
terkait dalam upaya
menjawab
persoalan dan tantangan
yang muncul dari fenomena
keolahragaan. Dengan kata
lain, proses timbal balik
yang sinergis antara
khasanah keilmuan dan
wilayah
praksis muncul, dan menjadi
tanggungjawab filsafat
untuk mengkritisi,
memetakan dan memadukan
hal tersebut. Filsafat ilmu
olahraga, dengan titik
tekan utama pada tiga
dimensi keilmuan ini –
ontologi, epistemologi,
aksiologi –
mengeksplorasi ilmu
olahraga ini secara
mendalam. Ekstensifikasi
dan
intensifikasi menjadi
permasalahan yang amat
menentukan eksistensi dan
perkembangan ilmu
keolahragaan lebih jauh dari
hasil eksplorasi ini
• Rumusan Masalah
• Bagaimana zaman Pra-sejarah Olahraga ?
• Bagaimana masa Pra-Kolonial Olahraga ?
• Bagaimana masa Penjajahan dalam Olahraga ?
• Bagaimana masa Kemerdekaan Olahraga ?
• Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari
Sejarah Olahraga dan untuk memahaminya juga. Beberapa tujuan khusus yang
ingin dicapai antara lain:
 Menjelaskan pengetahuan zaman Pra-sejarah Olahraga
 Mengetahui masa Pra-Kolonial Olahraga
 Mencari tau masa Penjajahan dalam Olahraga.
 Menyimpulkan Kemerdekaan Olahraga.

• Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa
PJKR dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa PJKR
dalam memahami Sejarah Olahraga tentang Masa Masa Bagaimana Perjalanan
Olahraga .

BAB II
ISI

• Zaman Prasejarah

Zaman Prasejarah merupakan masa awal berkembangnya olahraga di


Indonesia.. Pada masa ini, suku-suku yang menghuni kepulauan Indonesia melakukan
berbagai aktivitas fisik.. Kegiatan seperti berburu, berenang, dan memanah
merupakan bentuk olah raga pertama.. Selain itu, seni bela diri tradisional seperti
Pencak Silat juga sudah ada sejak zaman prasejarah dan menjadi bagian penting dari
warisan olahraga Indonesia.. Agar pada perencanaan itu berjalan lancar serta tepat
pada sasaran, tujuan yang mempunyai arah jelas bagi pendidikan yang akan datang
lebih baik dan berkembang. Bangsa Indonesia merupakan percampuran bangsa-
bangsa yang datang dari Indo-Cina (pendatang baru) dengan penduduk asli yang telah
menetap di kepulauan Indonesia. Kehidupan mereka pada waktu itu adalah bertani,
beternak, dan berburu dengan menggunakan alat-alat yang terbuat dari batu yang
masih sederhana, seperti kapak, pisau, dan tombak. Karena kehidupannya yang
demikian itu, mereka memerlukan fisik yang kuat dan tangguh untuk melawan segala
tantangan hidupnya.Dalam masyarakat purba, usaha-usaha dan kegiatan pendidikan
pada umumnya berupa pendidikan jasmaniah, karena kelangsungan hidupnya
tergantung pada kemampuan tubuhnya untuk sanggup bertahan terhadap kehidupan di
alam bebas yang keras, berkelahi melawan musuh-musuh, serta membuat maupun
menggunakan alat-alat dan senjata (seperti lembing, panah, kapak, dan alat bandil).
Demikian pula kelangsungan hidup kelompok banyak tergantung kepada unsur
kekuatan jasmani para anggotanya, seperti kecekatan, kecepatan, dan kekuatan
mengatasi keadaan gawat.

• Masa Sebelum Penjajahan

Sebelum Indonesia menjadi negara kolonial, olahraga menjadi bagian tak


terpisahkan dari budaya populer.. Permainan tradisional seperti sepak takraw,
mendaki gunung, dan memanjat pinang sangat populer di seluruh pulau.. Olahraga
tidak hanya sekedar hiburan tetapi juga merupakan sarana untuk menjaga kebugaran
jasmani dan keterampilan bela diri yang penting dalam kehidupan sehari-hari..

Dapat dikatakan perkembangan olahraga Indonesia menuju model olahraga


modern dimulai ketika Belanda mulai menduduki Indonesia. Pada awalnya Belanda
hanya datang untuk berdagang, namun kemudian hal ini berubah dan mulai
mempengaruhi perkembangan masyarakat Indonesia saat itu

.Dengan adanya pendudukan pemerintah Belanda, pengaruh Belanda sedikit banyak


terhadap keadaan masyarakat pada saat itu. Termasuk dalam bidang olah raga yang
juga membuat masyarakat Indonesia kemudian mulai mengenal berbagai olah raga
baru. Pengenalan masyarakat Indonesia terhadap berbagai jenis olahraga juga
dimulai ketika Belanda membawa pasukannya ke Indonesia.

• Masa Penjajahan Belanda

Ketika Belanda menyerbu Indonesia membawa perubahan yang signifikan dalam


dunia olahraga.. Olahraga Barat seperti sepak bola dan tenis diperkenalkan.. Sepak
bola khususnya menjadi sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia dan mulai
bermunculan klub-klub sepak bola lokal.. Selain itu, perkumpulan olahraga modern
dan prasarana olahraga seperti stadion dan lapangan olahraga merupakan ciri khas
masa penjajahan Belanda. Pemerintah Belanda tidak banyak menaruh perhatian kepada
latihan jasmani penduduk asli. Sejak mula-mula berkuasa di Indonesia, pemerintah
Belanda melarang segala kegiatan jasmani, baik dalam langgar-langgar maupun dalam
masyarakat. Dengan demikian, latihan jasmani warisan nenek moyang bangsa
Indonesia semakin berkurang. Perhatian terhadap latihan jasmani baru ada kira-kira
pada akhir abad ke-19, ketika sekolah-sekolah bagi anak-anak Eropa semakin
berkembang. Keadaan keolahragaan di Indonesia yang dijajah oleh Belanda itu
tentunya sesuai dengan keadaan keolahragaan di Belanda sendiri. Pada waktu itu di
Belanda masuk dan berkembang sistem Jerman, yang semula hanya digunakan di
kalangan militer, kemudian pengaruhnya masuk juga di sekolah-sekolah dan
masyarakat. Karena militer Belanda di Indonesia banyak mempunyai pengaruh, maka
akhirnya sistem Jerman tersebut ikut pula dikembangkan di Indonesia. Sistem Jerman
yang dikembangkan oleh Jahn, Spiesz, dan Maul ini hanya bertujuan untuk
menguatkan otot-otot. Dilihat dari segi pendidikan dan ilmu jiwa kurang dapat
dipertanggungjawabkan, karena sifat latihannya yang sangat statis dan siswa hanya
dianggap sebagai objek belaka, maka kemudian sistem Jerman terdesak oleh sistem
yang lebih baru, yaitu sistem Swedia, yang mulai masuk Indonesia tahun 1918 dan
dibawa oleh dr. H. F. Minkema, seorang Perwira Kesehatan Kelas Satu Koninklejke
Marine Belanda. Sistem ini, yang dipelopori oleh Per Hendrik Ling, hanya bertujuan
untuk kesehatan badan saja. Namun sistem Swedia akhirnya terdesak juga oleh sistem
Austria, yang diciptakan dan dipelopori oleh Gaulhofer dan Streicher. Sistem ini yang
didasari oleh faktor-faktor anatomis, fisiologis, psikologis, paedagogis, dan sosiologis,
bertujuan untuk menjadikan manusia sempurna dalam bentuk (form), prestasi

• Zaman Penjajahan Jepang

Masa penjajahan Jepang yang hanya 3,5 tahun itu ternyata


banyak menimbulkan penderitaan bagi bangsa Indonesia. Hal ini
karena Jepang sedang berperang melawan Sekutu, dan Indonesia
merupakan sumber bahan makanan dan bahan mentah serta
tenaga kerja yang murah untuk mendukung peperangan itu.
Dalam keadaan seperti itu, tidak mungkin mengharapkan
suatu mutu pendidikan yang baik kepada bangsa Indonesia,
begitupun terhadap latihan jasmani. Kegiatan-kegiatan olahraga
yang dilaksanakan pemerintah Jepang pada waktu itu,
dimanfaatkan untuk: (1) memperkuat fisik dan mental para pemuda;
(2) sebagai tontonan yang rekreatif; (3) menyalurkan kegiatan
pemuda atau masyarakat ke arah positif agar terlena dari alam
penjajahan; (4) memperkenalkan kebudayaan Jepang, khususnya
olahraga sumo, judo, karate, serta olahraga-olahraga kecil lainnya
yang berasal dari Jepang; dan (5) memperkenalkan olahraga
militer. Namun secara menyeluruh, tujuan latihan jasmani pada
saat itu hanya membentuk manusia yang setia kepada kerajaan
Jepang dan mampu berperang membantu tentara Jepang. Latihan
jasmaninya terdiri dari baris-berbaris (kyoren), senam (taiso) dan
pembelaan diri menggunakan senjata bayonet (kendo). Dalam
latihan ini ditekankan pada penanaman keberanian dan disiplin
mati, sehingga keuntungan yang didapatkan dari pendidikan
jasmani pada masa Jepang semata-mata hanya keberanian saja.
Taiso merupakan olahraga wajib yang dilaksanakan dengan
setengah paksaan, dan karena kegiatannya diiringi dengan radio
maka dinamakan “razio taiso” (senam diiringi lagu dari radio).
Selama penjajahan Jepang, khususnya pada masa-masa
kehidupan olahraga di Indonesia macet, ISI tidak aktif lagi. Pihak
Jepang berkuasa untuk membangkitkan kembali kegiatan-kegiatan
olahraga di Indonesia dan membentuk suatu induk organisasi
olahraga baru dibawah pengawasan mereka, dinamakan DJAWA
TENGO TAI IKU KAI. Nama ini kemudian diganti dengan Gerakan
Latihan Olahraga Rakyat
(GELORA), yang berusaha
membangkitkan kembali semangat olahraga di seluruh Indonesia
dan mendorong pembentukan persatuan-persatuan olahraga di
masing-masing daerah.
Meskipun kegiatan keolahragaan pada masa penjajahan
Jepang kurang intensif pembinaannya, namun ada juga hikmah dari
kegiatan olahraga pada masa itu yang menguntungkan para
pemuda Indonesia. Melalui pendidikan jasmani di sekolah, dimana
para siswa juga diajar baris-berbaris, perang-perangan dengan
senapan bersangkur (tiruan), dan latihan fisik lainnya yang sangat
berat, pelajar-pelajar pada umumnya mempunyai daya tahan tubuh
yang tinggi. Demikian pula latihan-latihan disiplin, baik di sekolah
maupun pada berbagai latihan yang diberikan oleh Jepang kepada
kelompok-kelompok tertentu, membentuk pemuda Indonesia
menjadi pemuda yang siap menghadapi berbagai kesulitan dan
tantangan. Hal inilah yang menguntungkan dan sangat membantu
saat-saat bangsa Indonesia menghadapi Belanda yang ingin
menjajah kembali.
Ketika Jepang menyerah kepada tentara Sekutu, para
pemuda Indonesia telah siap fisik dan mentalnya menghadapi
tantangan-tantangan, baik dari Jepang sendiri, Inggris maupun
Belanda, dalam merebut serta mempertahankan kemerdekaan.

• Masa Kemerdekaan
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, olahraga menjadi salah satu sarana
penting dalam membangun jati diri bangsa.. Indonesia mulai mengikuti berbagai ajang
olahraga internasional, seperti Olimpiade dan Asian Games, dengan berbagai prestasi
yang diraih.. Olahraga juga menjadi alat diplomasi, memperkuat persatuan bangsa..
Pencak Silat, sebagai seni bela diri tradisional, merupakan warisan budaya yang diakui
secara internasional..
Secara ringkas, sejarah olahraga di Indonesia mencerminkan proses perkembangan
yang panjang dan beragam, mulai dari aktivitas fisik prasejarah hingga menjadi
bagian penting dari kebudayaan, jati diri bangsa, dan pembangunan sosial..
Perkembangan olahraga pada masa penjajahan dan pasca kemerdekaan membentuk
peran olahraga dalam masyarakat Indonesia yang semakin progresif.. Oleh karena itu,
olahraga di Indonesia tidak hanya mewakili fisik, tetapi juga jati diri bangsa,
solidaritas, dan prestasi..

BAB III
PENUTUP

• Kesimpulan
sejarah olahraga yaitu segala sesuatu yang bernilai sejarah tentang olahraga. Sejarah
olahraga dapat mengajarkan kepada kita arti mengenai perubahan masyarakat dan mengenai
olahraga itu sendiri.
Olahraga sepertinya melibatkan kemampuan dasar manusia yang dikembangkan dan
dilatih untuk kepentingannyasendiri, yang sejalan dengan dilatih demi kegunaannya. Ini
menunjukkan bahwa olahraga itu mungkin sama tuanyadengan keberadaan manusia itu
sendiri, yang memiliki tujuan, dan adalah cara yang berguna untuk meningkatkankemampuan
mereka dalam menaklukkan alam dan lingkungan.

a. Menjelang abad modern


Abad pertengahan ditandai oleh kelompok penyiar agama dan kelompok
Ritter. Penyiar agama menganggap hidup duniawi ini sebagai persiapan ke kehidupan
akherat. Semua hal yang bersifat duniawi diremehkan. Ciata-cita alamiah harus
dikalahkan terhadap cita-cita alam baka. Jelas bahwa pembinaan badan melalaui
kegiatan-kegiatan fisik ditentang oleh penyiar-penyiar agama.

b. Abad ke-17
Latihan-latihan fisik terutama untuk anak kaum bangsawan yang biasanya
diasuh oleh “ Gouverneur “ dan juga di dalam Ritterakademie. Universitas hanya
sedikit saja memberi kesempatan untuk naik kuda, anggar dan tari.
Kaum Jeziut ( gereja ) sudah mengakui perlunnya permainan sebagai rekreasi
yang sehat, dan murid-murid diajak berkelana dan berkemah.

c. Abad ke-18
Ini ditandai oleh kesadaran baru akan ilmuu pengetahuan alam oleh
masyarakat luas setelah kepeloporan Leonardo Davinci, Copernicus, Galilei, Keples
dan Newton.
Orang mulai menggunakan pikiran secara tajam dan timbulah “pikiran sehat “
yang mampu membedakan yang benar dari yang tidak benar. Kehidupan menjadi
lebih dinamis dan berkembanglah ilmu alam kimia, kedokteran dan sebagainya

DAFTAR PUSTAKA
https://www.researchgate.net/publication/215545403_Dasar-
Dasar_Filosofis_Ilmu_Keolahragaan_Philosophical_Bases_of_Sport_Science

https://fikuniversitasnegeripadang.blogspot.com/2017/09/makalah-sejarah-olahraga-
perkembangan.html

https://www.kompasiana.com/amp/badrunnur/55547bf6739773552090556c/akar-eksistensi-
olahraga

https://www.netter.co.id/sejarah-olahraga-di-indonesia/

https://bamsip.blogspot.com/2016/04/tugas-makalah-sejarah-olahraga.html

https://gurugurupaud.blogspot.com/2021/04/makalah-sejarah-olahraga.html

https://www.netter.co.id/sejarah-olahraga-di-indonesia/

https://pahami.id/sejarah/sejarah-olahraga-di-indonesia-dan-perkembangan-
organisasinya-sejarah-14373

https://id.scribd.com/doc/119704959/Sejarah-Perkembangan-Olahraga-Di-Indonesia

https://www.bing.com/search?
q=pendahuluan+sejarah+olahraga&pc=COS2&ptag=D030621-
N0640ADDAA807491&form=CONBDF&conlogo=CT3335465

Anda mungkin juga menyukai