Anda di halaman 1dari 4

EVALUASI MANDIRI

PUSKESMAS PALOLO

Jelaskan apa yang dimaksud dengan Komunikasi resiko?

Komunikasi risiko pada dasamya merupakan bagian dari rangkaian proses meminimalkan risiko, yang
terdiri dari tiga komponen, yaitu persepsi risiko, manajemen risiko dan komunikasi risiko.

- Persepsi risiko adalah suatu proses penentuan faktor-faktor dan tingkat risiko berdasarkan
data-data ilmiah.
- Manajemen risiko adalah proses penyusunan dan penerapan kebijakan dengan
mempertimbangkan masukan dari bebagai pihak untuk melindungi masyarakat dari risiko,
dalam hal ini risiko terhadap kesehatan.
- Komunikasi risiko adalah pertukaran informasi dan opini secara timbal balik dalam
pelaksanaan manajemen risiko.

Komunikasi risiko adalah proses pertukaran informasi secara terus-menerus. baik langsung dan tidak
langsung dengan pemberitaan yang benar dan bertanggung jawab yang terbuka dan interaktif atau
berulang di antara individu, kelompok atau lembaga.
Siapa saja sasaran komunikasi resiko?

Sasaran komunikasi, perilaku dan sosial budaya Sasaran komunikasi dapat dikelompokkan dalam tiga
kategori, yaitu sasaran primer, sekunder dan tersier.

Kategorisasi sasaran ini tidak berarti mengelompokkan masyarakat dalam kelompok yang terpisah,
melainkan pengelompokan dalam konteks posisi dan peran kelompok sebagai komunikasi.

- Sasaran primer adalah individu, kelompok atau masyarakat yang diharapkan akan berubah
perilakunya. Yang termasuk dalam sasaran primer adalah semua anggota masyarakat yang
berisiko tertular.
- Sasaran sekunder adalah individu, kelompok atau organisasi yang mempengaruhi
perubahan perilaku sasaran primer. Yang termasuk dalam sasaran sekunder adalah kader,
tokoh masyarakat, tokoh agama, petugas kesehatan, petugas pemerintah, organisasi profesi,
organisasi kepemudaan, organisasi keagamaan, lembaga swadaya masyarakat, dan
sebagainya.
- Sasaran tersier adalah individu, kelompok atau organisasi yang memiliki kewenangan untuk
membuat kebijakan dan keputusan dalam pelaksanaan penanggulangan yang temasuk
dalam sasaran tersier adalah para pejabat eksekutif, legislatif, penyandang dana, pimpinan
media massa, dan sebagainya.
Jelaskan Strategi komunikasi Resiko?

- Kepercayaan.
Mempunyai kepercayaan terhadap petugas. Sebaliknya petugas juga harus mempunyai
kepercayaan pada masyarakat. Kepercayaan bukan hal yang diperoleh secara instant, jadi
perlu dibangun secara terus-menerus. Jika terdapat situasi dimana masyarakat tidak
menaruh kepercayaan pada petugas atau pemerintah, maka tugas pertama TGC adalah
membangun atau mengembalikan kepercayaan masyarakat terlebih dahulu.

- Pemberitahuan Pertama.
Jika telah dideteksiterjadinyakasus, maka TGC (JuruBicara yang ditunjuk) perlu memberitahu
secepatnya kepada masyarakat, bahkan meskipun penjelasan lebih rinci belum diperoleh
Masyarakat perlu mengetahui keadaan sebenarnya dari petugas yang berwenang, tidak dari
pihak lain.

- Transparansi.
Petugas atau Juru Bicara harus memberikan informasi sejujur mungkinmengenai keadaan
yang sedangterjadi. Tidak perlu ragu untuk menjelaskan hal yang sudah diketahui dan hal
yang belum diketahui atau belum jelas pada saat itu. Petugas juga harus menjelaska nhal-hal
yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk membantu mengendalikan keadaan.

- Pendapat dan Sikap Masyarakat.


Pada situasi krisis sangat penting untuk mengetahui apa yang menjadi pendapat dan
concern masyarakat. Secara khusus perlu ditanyakan dan ditelusuri apa kata masyarakat,
temasuk sikap, kepercayaan, kebiasaan dana perilaku yang lain. Hal ini tentunya akan
menjadi pertimbangan yang berguna dalam menyusun pesan kunci maupun strategi
komunikasi.

- Perencanaan.
Perencanaan, atau persiapan, betapapun krisis situasinya merupakan hal yang harus
dilakukan. Perlu disusun rencana komunikasi krisis, yang antara lain mencakup penetapan
juru bicara, penetapan waktu pemberitahuan pertama, pesan kunci, hubungan dengan pihak
lain, dsb. Perencanaan ini juga akan menempatkan kegiatan komunikasi sebagai bagian
integral dari manajemen resiko dan kegiatan pengendalian penyakit secara keseluruhan
Bagaimana Teknik komunikasi dalam penyebar luasan informasi ?

Peter Sandman, ahli Komunikasi Resiko dari Amerika, menyimpulkan terdapat empat jenis
komunikasi yang didasarkan pada situasi kekuatiran masyarakat dan tingkat bahaya yang
sesungguhnya. Formulanya dikenal dengan "Risk = Hazard + Outrage".

- Situasi pertama adalah dimana bahaya tinggi, namun masyarakat tidak terlalu peduli;
- Situasi Kedua bahaya sedang dan perhatian masyarakat juga sedang;
- Situasi ketiga, bahaya rendah, namun menimbulkan kepanikan atau kemarahan di
masyarakat;
- Situasi keempat, keadaan dimana bahaya tinggi dan masyarakat sangat kuatir (situasi ini
banyak dihadapi oleh TGC).

Pemahaman terhadap situasi ini diperlukan sebagai pertimbangan dalam mengambil bentuk
komunikasi yang paling sesuai.

Pada bagian berikut diuraikan mengenai bentuk komunikasi yang disarankan untuk setiap situasi.
Untuk setiap situasi, diuraikan pengenalan terhadap ciri-ciri audiens, oleh type tugas apa yang secara
spesifik perlu dilakukan komunikator/TGC, dan jenis media atau saluran komunikasi yang cocok. Juga
diuraikan tantangan atau kendala yang harus dipertimbangkan, serta sebaliknya, situasi yang
mendukung dan dapat mempermudah komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai