Riril Firdaus
Riril Firdaus
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui posisi bersaing dan penetapan strategi
pemasaran produsen kripik tempe di Kota Malang. Penelitian ini merupakan
penelitian survei, dengan mengandalkan kuesioner sebagai instrumen
pengumpulan data. Metode penelitian ini dimaksudkan sebagai rancangan untuk
menguji atau membuktikan sesuatu melalui pengujian hipotesis (Confirmatory
research). Populasidalampenelitianiniadalahpengusahaindustri keripik
tempeyang berlokasidiKecamatanBlimbing, KotaMalang.Berdasarkan hasil
penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa posisi bersaing Industri Kripik
Tempe di Sanan terdapat 4 cluster yang terbagi dalam: Cluster 1 (pemimpin
pasar/market leader)beranggotakan 1 perusahaan atau usaha yaitu usaha tempe
yang dimiliki oleh Abdul Majid. Cluster 2 (penceruk pasar/market nicher)
beranggotakan 13 perusahaan atau usaha yaitu usaha tempe yang dimiliki oleh
Suwono, Kasturi, Bambang, Djumadi, Darto, Laili, Abd. Sholeh, Darmadji,
Suci, Priyo, Rokhim, Abdul Rochman, dan Wawan. Cluster 3 (penantang
pasar/market challenger) beranggotakan 8 perusahaan atau usaha yaitu usaha
tempe yang dimiliki oleh Bawon, Setyowati, Djuari, Kutiya, Priyo, Hari,
Tumiran, dan Hasan. Cluster 4 (pengikut pasar/market follower) beranggotakan
11 perusahaan atau usaha yaitu usaha tempe yang dimiliki oleh Choiri, Ema,
Maslikah, Gunari, Suparmi, Zaini, M. Ainur, H. Taufik, Agus, Chifni, dan Hj. R.
Jannah.
rasa dan juga kualitas. Kripik tempe dalam perjalanannya industri ini
Malang terkenal gurih, renyah, enak banyak mengalami masalah antara
dan terutama kekhasan rasanya yang lain banyaknya pesaing yang terus
tidak dapat ditiru oleh kripik-kripik masuk dalam bisnis ini. Hal ini
tempe lainnya. Serta inovasi, mengakibatkan persaingan yang
kreatifitas, dan keunikan rasa dari semakin ketat sehingga para pelaku
produksi kripik tempe Malang yang atau produsen kripik tempe harus
sangat berbeda dengan kripik tempe dapat menentukan strategi untuk
kota lainnya. Beragam rasa kripik dapat memenangkan persaingan.
tempe Malang seperti kripik tempe Strategi pemasaran yang tepat dapat
spesial rasa original, barbeque, diru-muskan jika perusahaan mampu
pedas, manis, jagung bakar, balado, mengidentifikasi posisi bersaingnya.
keju, pizza, dan rumput laut. Posisi bersaing terdiri dari pemimpin
Konsumennya pun mulai dari pasar (market leader), penantang
kalangan menengah ke bawah hingga pasar (market challenger), pengikut
menengah ke atas. Sampai saat ini pasar (market follower), dan
industri kripik tempe hanya tersebar penceruk pasar (market nicher).
di beberapa kawasan kota Malang, Seiring dengan kenaikan
seperti kawasan Sanan yang telah harga kedelai yang mencapai Rp
menjadi sentra industri kripik tempe, 8.500,00/ kg, otomatis biaya
Blimbing dan Purwantoro saja. produksi juga tinggi, sehingga
Kawasan industri kripik tempe pemasaran kripik tempe menurun
tersebut akan ramai didatangi dan ratusan perajin kripik tempe
pembeli dan banjir pesanan saat hari- berhenti berproduksi. Kondisi
hari besar saja, karena mereka tersebut, diperpuruk dengan kenaikan
cenderung memanfaatkan kripik harga minyak mencapai Rp
tempe Malang sebagai oleh-oleh. 11.800,00/kg. Keuntungan yang
Sebaliknya, kondisi tersebut berbeda didapat oleh produsen kripik tempe
jauh dengan keseharian produksi mengalami penurunan hingga 40
kripik tempe Malang yang cenderung persen. Namun, para produsen kripik
hanya dipasarkan pada rumah tangga tempe tidak akan menaikkan harga
dan pasar saja. Selain itu, produksi jualnya pada konsumen. Karena
kripik tempe kota Malang masih mereka khawatir konsumen akan lari
berkutat memenuhi konsumsi pasar dari para produsen kripik tempe yang
lokal. Padahal kripik tempe masih tersisa. Para produsen kripik
merupakan salah satu potensi ekspor tempe mengeluhkan semakin mem-
yang bisa dikembangkan. bengkaknya biaya produksi, bila
Industri kripik tempe di Desa sebelumnya mereka membeli minyak
Sanan Malang yang merupakan goreng dengan harga Rp 8.500 kini
bagian dari UMKM mengalami naik menjadi sekitar Rp 11.800 per
perkembangan yang cukup baik. kilogram (kg). "Setiap hari rata-rata
Hingga kini berjumlah kurang lebih menghabiskan minyak goreng hingga
65 pengrajin dari total penduduk 30 kg," kata Ibu Bawon salah
yang ada di Desa Sanan. Bahkan saat seorang pengrajin,
ini Sanan sudah menjadi sentra Menghadapi kondisi industri
industri kecil penghasil kripik tempe kripik tempe seperti saat ini,
dan menjadi salah satu produk diperlukan terobosan baru bagi
unggulan Kota Malang. Namun industri kripik tempe Malang, baik
ISSN 2407-4268
393 | Riril Mardiana Firdaus
ISSN 2407-4268
395 | Riril Mardiana Firdaus
ISSN 2407-4268
397 | Riril Mardiana Firdaus
ISSN 2407-4268
399 | Riril Mardiana Firdaus
ISSN 2407-4268
401 | Riril Mardiana Firdaus
ISSN 2407-4268
403 | Riril Mardiana Firdaus