Anda di halaman 1dari 1

Tindakan yang dilakukan oleh OJK dalam rangka melindungi konsumen dan masyarakat dan tindakan

pelayanan pengaduan konsumen adalah sesuai dengan UU No.21 tahun 2011 yang memberikan
kewenangan pada OJK untuk melakukan tindakan pencegahan kerugian konsumen dan masyarakat.
Tindakan pencegahan itu meliputi :
a. Memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat atas karakteristik sektor jasa keuangan,
layanan dan produknya
b. Meminta lembaga jasa keuangan untuk menghentikan kegiatannya apabila kegiatan tersebut
berpotensi merugikan masyarakat
c. Tindakan lain yang dianggap perlu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di
sektor jasa keuangan
Berdasarkan kewenangan tersebut, selanjutnya OJK melakukan pelayanan pengaduan konsumen yang
meliputi :
a. Menyiapkan perangkat yang memadai untuk pelayanan pengaduan konsumen yang dirugikan oleh
pelaku di lembaga jasa keuangan
b. Membuat mekanisme pengaduan konsumen yang dirugikan oleh pelaku di lembaga jasa keuangan
c. Memfasilitasi penyelesaian pengaduan konsumen yang dirugikan oleh pelaku di lembaga jasa
keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan
Selanjutnya, dalam kerangka perlindungan konsumen dan masyarakat OJK juga diberi wewenang
melakukan pembelaan hukum. Adapun pembelaan hukum tersebut meliputi :
a. Memerintahkan atau melakukan tindakan tertentu kepada lembaga jasa keuangan untuk
menyelesaikan pengaduan konsumen yang dirugikan Lembaga jasa keuangan tersebut
b. Mengajukan gugatan untuk memperoleh kembali harta kekayaan milik pihak yang dirugikan dari
pihak yang menyebabkan kerugian baik yang berada di bawah penguasaan pihak yang menyebabkan
kerugian dimaksud maupun dibawah penguasaan pihak lain dengan itikad tidak baik dan atau untuk
memperoleh ganti kerugian dari pihak yang menyebabkan kerugian pada konsumen dan atau
lembaga jasa keuangan sebagai akibat dari pelanggaran atas peraturan perundang-undangan di
sektor jasa keuangan.

Selain itu adanya Undang-Undang No. 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Atas
dasar tujuan tersebut, Lembaga Penjamin Simpanan memiliki fungsi sebagai berikut.
1. Menjamin simpanan nasabah penyimpan.
2. Ikut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan kewenangannya
Sesuai Undang-Undang No. 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), secara
kelembagaan LPS merupakan lembaga independen yang bertanggung jawab kepada Presiden.
Apabila terdapat bank yang gagal menjamin simpanan nasabahnya maka OJK akan bertindak. Bila OJK
sudah menentukan bahwa Bank X merupakan bank bermasalah maka selanjutnya OJK akan
memberitahukan kepada LPS tentang bank gagal tersebut. Dengan pemberitahuan ini, selanjutnya LPS
menentukan langkah-langkah sesuai dengan UU No. 24 Tahun 2004. Langkah tersebut bisa berupa
tindakan penyehatan (untuk yang masih bisa diselamatkan) dan likuidasi untuk bank yang sudah masuk
kriteria bank gagal.

Sumber : BMP EKSI4205 dan materi inisiasi sesi 2

Anda mungkin juga menyukai