Anda di halaman 1dari 26

Hukum Perbankan (A) 30 Maret 2021

PERLINDUNGAN NASABAH

DAN PENGAWASAN

Bank
Shafinna Aura

(110110180046)
Fahira Puan Millanesya

(110110180022)
Deandra Salsabila

(110110180096)
Mirza Alvina Maharani

(110110180223)
Shellma Riyaadhotunnis
a
(110110180216)
Hukum Perbankan (A)

Pokok Pembahasan

Pengertian Perlindungan Nasabah


1 5 Pengertian Pengawasan Bank

2 Aturan Hukum Perlindungan 6 Jenis Pengawasan Bank


Nasabah

3 Mekanisme Perlindungan Nasabah Mekanisme Pengawasan Bank Oleh


7
OJK

4 Mekanisme Pelaporan dan


Penyelesaian
1
1. Pengertian Perlindungan
Nasabah

Menurut Undang-Undang Perlindungan konsumen


Segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk
memberikan perlindungan kepada konsumen.

Nasabah merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut pihak


yang menggunakan jasa bank.

Perlindungan nasabah merupakan segala upaya yang


menjamin adanya kepastian hukum untuk memberikan
perlindungan kepada konsumen
Aturan Hukum Perlindungan
Nasabah

2
2. Dasar Hukum Bentuk
Bank
Beberapa ketentuan mengenai perlindungan nasabah dalam Undang-Undang
Perbankan:
✣ Pasal 29 ayat (3) – bank menempuh cara yang tidak merugikan
✣ Pasal 29 ayat (4) – penyediaan inforamsi resiko
✣ Pasal 37B ayat (1)(2) – Penajmin dana

✣ Pasal 40 ayat (1) – rahasia data nasabah


2. Dasar Hukum Bentuk
Bank

Beberapa ketentuan mengenai perlindungan nasabah:

✣ POJK 1/POJK.07/2013

✣ POJK 1/POJK.07/2014
Mekanisme Perlindungan
Nasabah

3
Prinsip-Prinsip Perlindungan
Nasabah

Transparansi

Transparansi adalah pemberian informasi mengenai produk dan/atau layanan kepada


nasabah secara jelas, lengkap dengan bahasa yang mudah untuk dimengerti oleh nasabah.

Perlakuan Yang Adil

. Yang dimaksud dengan “perlakuan yang adil” adalah perlakuan Nasabah secara adil dan
tidak diskriminatif (Diskriminatif adalah memperlakukan pihak lain secara berbeda
berdasarkan suku, agama dan ras).
Prinsip-Prinsip Perlindungan
Nasabah

Keandalan

Keandalan dalam hal ini ialah bank dapat memberikan layanan yang akurat melalui
sistem, prosedur, infrastuktur, dan sumber daya manusia yang andal.

Kerahasiaan dan Keamanan data/informasi Nasabah

Kerahasiaan dan keamanan data/informasi Nasabah dalam hal ini adalah tindakan yang
memberikan perlindungan, menjaga kerahasiaan dan keamanan data dan/atau informasi
Nasabah, serta hanya menggunakannya sesuai dengan kepentingan dan tujuan yang
disetujui oleh Nasabah, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang undangan yang
berlaku.
Mekanisme Perlindungan Nasabah

Terdapat beberapa hal yang harus dilakukan oleh bank sebagai pelaksanaan perlindungan terhadap nasabah
yang telah menggunakan produk atau layanan jasa bank, yakni antara lain:

• Menyediakan informasi terkait produk dan layanan seperti rincian biaya, manfaat, resiko, syarat dan
ketentuannya secara jelas, akurat dan menggunakan bahasa yang mudah untuk dipahami, serta dituangkan
dalam dokumen yang dapat digunakan sebagai alat bukti
• Informasi tersebut disampaikan pada saat membuat perjanjian dengan nasabah
• Memberikan penjelasan kepada Nasabah mengenai apa saja hak dan kewajibannya

Dengan adanya penyediaan informasi tersebut, nasabah mempunyai gambaran dan dapat melakukan
pertimbangan ketika akan membuat keputusan berkaitan dengan produk atau layanan bank yang digunakannya,
yang mana itu akan meminimalisir kerugian yang timbul.
Mekanisme Perlindungan Nasabah

Dalam hal menjaga keamanan informasi nasabah maupun keterangan simpanannya, bank dapat melakukan
perlindungan sebagaimana tercantum dalam Pasal 31 POJK Nomor 1 Tahun 2013, yakni:
• Tidak memberikan data informasi apapun tentang konsumen kepada pihak ketiga, kecuali atas
persetujuan konsumen atau memang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan.
• Hanya menggunakan data informasi tersebut untuk keperluan pelaksanaan kegiatan usaha saja, yang
mana hal tersebut pun harus telah atas persetujuan konsumen

Dengan adanya jaminan atas segala data informasi nasabah yang dimiliki oleh bank akan dilindungi
kerahasiaannya dan tidak akan disalahgunakan, maka kepercayaan masyarakat kepada bank akan semakin
meningkat.
Mekanisme Perlindungan Nasabah

Bank sebagai pelaku usaha jasa keuangan harus memastikan bahwa nasabahnya tidak akan mengalami kerugian yang
1
disebabkan oleh pihak bank itu sendiri atau pihak ketiga yang bekerja untuk kepentingan bank, maka pelaksanaan
perlindungan oleh bank dalam hal ini dilakukan dengan cara menurut pasal 30 POJK Nomor 1 Tahun 2013 yakni antara
lain:
• Mencegah pengurus, pengawas dan pegawainya dalam menyalahgunakan kewenangan atau sarana yang ada pada
jabatannya untuk menguntungkan diri sendiri atau bahkan pihak lain dengan mengakibatkan kerugian pada Nasabah
• Mewajibkan pengurus dan pengawai untuk menaati kode etik dalam melayani Nasabah

Namun dalam hal apabila di kemudian hari nasabah tetap mengalami kerugian akibat kesalahan atau kelalaian dari pihak
bank itu sendiri, maka bank harus bertanggung jawab kepada nasabah sebagai bentuk perlaksanaan perlindungan
konsumen, ini didasarkan pada Pasal 29 POJK Nomor 1 Tahun 2013.
Mekanisme Pelaporan dan
Penyelesaian

4
Prosedur Pelaporan/Pengaduan kepada Bank

Prosedur Pelaporan/Pengaduan kepada Bank diatur berdasarkan


Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 01/POJK.07/2013 tentang
Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan dan Surat Edaran
Otoritas Jasa Keuangan Nomor 2/SEOJK.07/2014 tentang Pelayanan
Dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen Pada Pelaku Usaha Jasa
keuangan yang selanjutnya dan lebih detailnya mekanisme pelaporan
tersebut diatur oleh bank masing-masing. Berikut contoh Prosedur
Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Nasabah PT Bank DBS
Indonesia. Pengajuan pengaduan kepada Bank hanya dapat dilakukan
oleh nasabah atau perwakilan nasabah yang bertindak untuk dan atas
nama nasabah. Nasabah dapat menyampaikan pengaduan kepada
Bank melalui beberapa cara sebagai berikut:
• Pengaduan Secara Lisan
• Pengaduan Secara Tulisan
Penyelesaian Sengketan

Sengketa merupakan pengaduan yang tidak mendapatkan


kesepakatan penyelesaian antara Nasabah dengan Bank. Apabila
nasabah tidak puas dengan hasil penyelesaian yang disampaikan
Bank, nasabah dapat melanjutkan upaya penyelesaian melalui
fasilitas penyelesaian melalui Otoritas Jasa Keuangan OJK.
Penyelesiaan sengketa harus dilakukan di LJK lebih dahulu. Jika
penyelesaian sengketa di LJK tidak mencapai kesepakatan,
konsumen dapat melakukan penyelesaian sengketa di luar
pengadilan atau melalui pengadilan. Penyelesaian sengketa di luar
pengadilan dilakukan melalui Lembaga Alternatif Penyelesaian
Sengketa (LAPS).
LAPS ada 3 (tiga) diantaranya adalah :
• Mediasi
• Ajudikasi
• Arbitrase
Pengawasan Bank

5
A. Pengertian Pengawasan
Bank

Pengawasan adalah suatu proses pengamatan dari pelaksanaan seluruh kegiatan


organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan.

Pada hakikatnya, pengawasan bank dilakukan sebagai bentuk peningkatan


kepercayaan nasabah dan/atau para pihak lainnya yang memiliki kepentingan dengan
bank, sehingga dapat meyakinkan bahwa bank tersebut merupakan bank yang sehat dari
segi finansial, dikelola dengan baik dan profesional, dan tidak mengandung hal-hal yang
berpotensi ataupun merupakan ancaman terhadap kepentingan pihak terkait atau nasabah
yang telah menaruh kepercayaannya pada bank.
Jenis-Jenis Pengawasan Bank

6
B. Jenis Pengawasan pada
Bank
Jenis-Jenis Pengawasan pada Bank meliputi:
1) Pengawasan secara tidak langsung (off-site supervision) ini dilakukan melalui alat
pemantauan seperti laporan berkala yang disampaikan bank, laporan hasil pemeriksaan,
dan informasi lainnya.
2) Pengawasan bank secara langsung (on-site supervision) ini terdiri dari pemeriksaan yang
bertujuan untuk mendapatkan gambaran keadaan keuangan bank dan untuk memantau
tingkat kepatuhan bank terhadap peraturan yang berlaku, serta untuk mengetahui apakah
terdapat praktik-praktik tidak sehat yang membahayakan kelangsungan usaha bank.
3) Pada Bank juga dilakukan pembinaan dan pengawasan dengan menempuh upaya-upaya
baik yang bersifat preventif maupun represif.
B. Jenis Pengawasan pada
Bank
Jenis-Jenis Pengawasan pada Bank meliputi:
4 )Bank juga wajib memiliki dan menerapkan sistem pengawasan intern dalam rangka menjamin
terlaksananya proses pengambilan keputusan dalam pengelolaan bank yang sesuai dengan prinsip kehati-
hatian. Mengingat bank terutama bekerja dengan dana dari masyarakat yang disimpan pada bank atas dasar
kepercayaan, setiap bank perlu terus menjaga kesehatannya dan memelihara kepercayaan masyarakat
padanya. Menurut Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 35/SEOJK.03/2017 tentang Pedoman
Standar Pengendalian Intern Bagi Bank Umum, pengawasan internal pada bank paling sedikit meliputi 5
(lima) komponen pokok yaitu:
(1)Pengawasan oleh manajemen dan budaya pengendalian;
(2)Identifikasi dan penilaian risiko;
(3)Kegiatan pengendalian dan pemisahan fungsi;
(4)Sistem akuntansi, informasi dan komunikasi; dan
(5)Kegiatan pemantauan dan tindakan koreksi penyimpangan.
Mekanisme Pengawasan Bank
oleh OJK

7
OJK

Sebagaimana tercantum dalam UU No. 21 Tahun 2011 tentang


Otoritas Jasa Keuangan, OJK merupakan lembaga yang independent
dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi,
tugas, dan wewenang pengaturan pengawasan, pemeriksaan, dan
penyidikan yang secara tegas diatur dalam undang-undang ini.
OJK

• OJK berwenang untuk melaksanakan tugas pengaturan dan


pengawasan di sektor Perbankan (diatur dalam Pasal 7 UU No. 21
Tahun 2011)
• OJK berwenang untuk melaksanakan tugas pengawasan (diatur
dalam Pasal 8 UU No. 21 Tahun 2011)
• OJK berwenang untuk melakukan tindakan pencegahan kerugian
konsumen dan masyarakat (Pasal 28 UU No. 21 Tahun 2011)
• OJK berwenang melakukan pelayanan pengaduan konsumen
(Pasal 29 UU No. 21 Tahun 2011)
OJK

Sehingga mekanisme pengawasan yang dilakukan oleh OJK


terhadap seluruh kegiatan jasa keuangan di Indonesia meliputi
melakukan pengawasan perbankan secara terpadu dan melakukan
pelayanan perlindungan hukum terhadap konsumen dalam kegiatan
keuangan di Indonesia yang diatur dalam UU No. 21 Tahun 2011
tentang Otoritas Jasa Keuangan.
Hukum Perbankan (A) 30 Maret 2021

Th an k Have a
great day
ahead.

yo u!

Anda mungkin juga menyukai