Anda di halaman 1dari 19

i

Teorema Taylor
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Seminar Matematika

Oleh:

Rapika Andela
NIM : 1984202049

POGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
BANGKINANG
2022

i
i

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat tuhan yang maha esa yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul “Teorema

Taylor” dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam tetap terlimpahkan

atas junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan tuntunan dan suri

tauladan kepada seluruh makhluk menuju jalan yang diridho’i-Nya yaitu Diinul

Islam yang diterangi dengan cahaya keimanan.

Kiranya penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian makalah ini

telah banyak mendapatkan bantuan dan dorongan semangat dari berbagai pihak.

Oleh karena itu dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis ingin

mengucapkan hormat dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada:

1. Prof. Dr. Amir Lutfi selaku Rektor Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai.

2. Astuti, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Universitas

Pahlawan Tuanku Tambusai Bangkinang.

3. Adityawarman hidayat selaku dosen pembimbing seminar matematika yang

telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan kepada

penulis dalam penulisan makalah ini.

4. Semua dosen dan guru–guru yang telah menyalurkan ilmunya kepada penulis

sehingga penulis bisa terus melangkah menyelesaikan makalah ini.

5. Keluarga yang telah memberikan dukungan penuh dan limpahan do’a terhadap

penulis.

i
ii

6. Rekan–rekan mahasiswa pendidikan matematika Universitas Pahlawan

Tuanku Tambusai Bangkinang yang telah memberikan semangat dan motivasi

kepada penulis.

7. Kepada semua pihak yang telah banyak membantu yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari para

pembaca sangat penulis harapkan. Akhirnya, hanya kepada tuhan yang maha esa

penulis berserah diri dan semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya

dan semua pihak pada umumnya.

Kuok, 18 Juni 2022

Rapika Andela

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1


B. Batasan Masalah........................................................................................... 3
C. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3
D. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 3
E. Metode Penulisan ......................................................................................... 4
BAB II MATERI PENDUKUNG .........................................................................5

A. Teorema taylor dalam satu variabel ............ Error! Bookmark not defined.
B. Teorema Taylor dalam satu variabel nyata . Error! Bookmark not defined.
BAB III PEMBAHASAN ....................................................................................11

A. Pengertian Teorema Taylor ......................... Error! Bookmark not defined.


B. Pembuktian satu variabel dan Penyelesaian Contoh Soal .................. Error!
Bookmark not defined.
BAB IV PENUTUP ..............................................................................................14

A. Kesimpulan ................................................................................................ 14
B. Saran ........................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA

iii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari sering berhadapan dengan persoalan yang

apabila kita telusuri ternyata merupakan masalah matematika. Dengan

mengubahnya kedalam bahasa atau persamaan matematika maka persoalan

tersebut lebih mudah diselesaikan. Tetapi terkadang suatu persoalan sering

kali memuat lebih dari dua persamaan dan beberapa variabel, sehingga kita

mengalami kesulitan untuk mencari hubungan antara variabel-variabelnya.

Bahkan dinegara maju sering ditemukan model ekonomi yang harus

memecahkan suatu sistem persamaan dengan puluhan atau ratusan variabel

yang nilainya harus ditentukan.

Dalam kalkulus, teorema taylor adalah menyatakan bahwa suatu fungsi

yang terdiferensiasi dapat dinyatakan dalam suatu deret pangkat atau suku

banyak (polinomial). Koefisien polinomial tersebut hanya tergantung pada

turunan fungsi pada titik yang bersangkutan.

Pada awal 1849 Cayley menghubungkan ide-idenya pada permutasi

dengan ide Cauchy. Pada tahun 1849 Cayley menulis dua makalah yang untuk

wawasan tentang grup abstrak. Pada saat itu yang dikenal hanya kelompok itu

digunakan untuk pemutasi dan itu merupakan hal baru. Namun Cayley

mendefinisikan sebuah kelompok abstrak dan meberikan tabel untuk

1
2

menampilkan perkalian kelompok. Dia memberikan tabel cayley dari beberapa

kelompok.permutasi khusus, tetapi jauh lebih signifikan untuk pengenalan

konsep grup abstrak, dia menyadari bahwa matriks dan quaternions adalah

kelompok. Akan tetapi, pada awalnya matriks hanya dianggap permainan karna

tidak dapat diaplikasikan. Kemudian pada tahun 1925, matriks digunakan pada

mekanika kuantum dan setelah itu matriks mengalami perkembangan dan

digunakan oleh berbagai bidang (Amanda, 2020).

Ada banyak penerapan matriks dalam kehidupan sehari-hari seperti

menyelesakan permasalahan matematika misalnya dalam menemukan solusi

masalah persamaan linear, transformasi lienar yakni bentuk umum dari fungsi

linear. Contohnya rotasi dalam 3 dimensi. Matriks juga seperti variable biasa

yang bisa dikali, dijumlah, dikurang, dan didekomposisikan sehingga

perhitungan lebih terstruktur. Selain itu matriks juga dikaitkan dengan

penggunaan program linear dalam analisis input maupun output dalam

ekonomi, statistic, maupun dalam bidang Pendidikan, manajemen, kimia dan

bidang-bidang teknologi lainnya.

Pada teori matriks, perhitungan determinan merupakan salah satu kajian

yang sering dibahas. Perhitungan determinan terkait dengan matriks berukuran

kecil (n ≤ 3) biasanya tidak pernah menjadi masalah, hanya dengan

menggunakan definisi determinan biasanya langsung dapat diselesaikan.

Namun perhitungan determinan matriks dengan ukuran yang besar, sukar

dilakukan jika hanya menggunakan definisi determinan.


3

Beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung determinan matriks

adalah metode reduksi baris, metode ekspansi Laplace/kofaktor dan metode

Komplemen Schur. Metode lain yang dapat digunakan adalah dengan

mengubah matriks tersebut menjadi matriks blok. Untuk menentukan

determinan matriks blok tersebut, pada penelitian ini akan digunakan metode

Kompelen Schur.

B. Batasan Masalah

Makalah ini hanya membahas tentang Menghitung Determinan Matriks

Blok Menggunakan Komlemen Schur. Untuk memudahkan penulis dalam

pembahasan, penulis juga memberikan dan menyajikan beberapa materi

pendukung sebagai pengingat yang dapat mendukung teori pokok yang

disajikan dalam makalah ini.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada makalah ini adalah bagaimana cara Menentukan

Determinan Matriks Blok Menggunakan Komplemen Schur?.

D. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan pada makalah ini adalah untuk :

1. Sebagai bahan seminar untuk diseminarkan dan sekaligus sebagai syarat

untuk mengikuti mata kuliah Seminar Matematika.

2. Sebagai tambahan wawasan penulis tentang cara menghitung determinan

matriks blok.
E. Metode Penulisan

Penulisan manggunakan metode studi kepustakaan dan konsultai kepada dosen

pembimbing serta dosen pengampuh yang bersangkutan untuk memudahkan penulis dalam

menyelesaikan permasalahan dalam makalah ini.

4
BAB II

MATERI PENDUKUNG

1. Teorema Taylor dalam satu variabel

Teorema Taylor menyatakan sembarang fungsi mulus dapat dihampiri dengan polinomial.
Contoh sederhana penerapan teorema Taylor adalah hampiran fungsi
eksponensial ex didekat x =0:

=1+ + + + ……+ .

Hampiran ini dinamakan hampiran Taylor orde ke-n’ terhadap ex karena menghampiri nilai
fungsi eksponensial menggunakan polinomial derajat n. Hampiran ini hanya berlaku
untuk x mendekati nol, dan bila x bergerak menjauhi nol, hampiran ini menjadi semakin buruk.
Kualitas hampiran dinyatakan oleh suku sisa:

( )= –( ).

5
Lebih umum lagi, teorema Taylor berlaku untuk setiap fungsi yang dapat diturunkan ƒ, dengan
hampiran untuk x di dekat titik a, dalam bentuk:

= .

Suku sisa adalah perbedaan antara fungsi dan polinomial hampirannya:

( )= ( ).

Meskipun rumus eksplisit untuk suku sisa ini jarang digunakan, teorema Taylor juga
memberikan estimasi nilai sisanya. Dengan kata lain, untuk x cukup dekat terhadap a, suku sisa
haruslah cukup kecil. Teorema Taylor memberikan informasi persis seberapa kecil suku sisa
tersebut.

1.1. Pertanyaan

Pernyataan cermat teorema ini adalah sebagai berikut: bila n ≥ 0 adalah bilangan bulat dan f
adalah fungsi yang terturunkan kontinu pada selang tertutup [a, x] dan terturunkan n + 1 kali
pada selang terbuka (a, x), maka

Di sini n! melambangkan n faktorial dan Rn(x) adalah suku sisa, melambangkan beda antara
polinomial Taylor derajat-n terhadap fungsi asli. Suku sisa Rn(x) tergantung pada x, dan kecil
bila x cukup dekat terhadap a. Ada beberapa pernyataan untuk suku sisa ini.

Bentuk Lagrange dari suku sisa menyatakan bahwa terdapat bilangan antara a dan x
sedemikian sehingga:

= .

Ini mengungkapkan teorema Taylor sebagai perampatan teorema nilai rata-rata. Sebenarnya,
teorema nilai rata-rata digunakan untuk membuktikan teorema Taylor dengan suku sisa bentuk
Lagrange.

6
Bentuk Cauchy suku sisa menyatakan bahwa terdapat bilangan antara a dan x sehingga

Secara umum, bila G(t) adalah fungsi kontinu pada selang tertutup [a,x], yang terturunkan
dengan turunan tidak nol pada (a,x), maka ada suatu bilangan antara a dan x sehingga:

Ini mengungkapkan teorema Taylor sebagai generalisasi teorema nilai rata-rata Cauchy.

Bentuk di atas terbatas pada fungsi riil. Namun bentuk integral dari suku sisa juga berlaku
untuk fungsi kompleks, yaitu:

dengan syarat, seperti yang biasa ditemui, kontinu mutlak dalam Ini menunjukkan
teorema ini sebagai perampatan teorema dasar kalkulus.

Secara umum, suatu fungsi tidak perlu sama dengan deret Taylor-nya, karena mungkin saja deret
Taylor tersebut tidak konvergen, atau konvergen menuju fungsi yang berbeda. Namun, untuk
banyak fungsi f(x), kita dapat menunjukkan bahwa suku sisa Rn mendekati nol saat n mendekati
∞. Fungsi-fungsi tersebut dapat dinyatakan sebagai deret Taylor pada persekitaran titik a, dan
disebut sebagai fungsi analitik.

1.2.Estimasi suku sisa

Versi umum teorema Taylor lainnya berlaku pada selang tempat variabel x
mengambil nilainya. Perumusan teorema ini memiliki keuntungan bahwa mungkin
mengendalikan ukuran suku-suku sisa, dan dengan demikian kita dapat menghitung hampiran
fungsi yang sahih pada seluruh selang, dengan batas yang cermat untuk mutu hampirannya.

Versi yang cermat untuk teorema Taylor dalam bentuk ini adalah sebagai berikut.

7
Misalkan adalah fungsi yang terturunkan Kontiniu n kali pada selang tertutup .
Bila ada konstanta positif rill sedemikian sehingga untuk semua
, maka

Di mana fungsi sisa memenuhi ketidaksamaan (dikenal sebagai estimasi Cauchy)

Untuk semua . ini disebut sebagai estimasi seragam galat pada polinomial
Taylor yang terpusat pada a, karena ini berlaku seragam untuk setiao x dalam selang.

Bila adalah fungsi mulus pada , maka konstanta positif ada untuk setiap
n =1,2,3,…. Sedemikian sehingga untuk semua . Tambahan
lagi jika mungkin memilih konstanta ini, sehingga :

Maka adalah fungsi mulus pada . Secara khusus, suku sisa pada hampiran

Taylor, cenderung menuju nol secara seragam saat Dengan kata lain, fungsi
analitik adalah limit seragam dari polinomial Taylornya pada sebuah selang.

2. Teorema taylor dalam suatu variabel nyata

2.1.Pernyataan teorema[
Pernyataan dari versi paling dasar dari teorema Taylor adalah sebagai berikut:
Teorema Taylor. jika nilai pada integer dan biarkan
nilai fungsi jika nilai k kali ini dapat dibedakan pada titik tersebut
Setelah itu fungsi pada dirumuskan:

8
,
And hal ini disebut juga Peano.

Hasil Teorema yang muncul dalam Teorema Taylor adalah k urutan pada Teorema Taylor,yaitu:

Dari fungsi pada titik a, Teorema Taylor adalah Teorema yang digunakan dalam arti, jika
terdapat suatu fungsi ke order Teorema ``p dengan sedemikian rupa
setelah itu . Teorema
Taylor menggambarkan perilaku asimotik dari istilah sisa

Salah satu kesalahan aproksimasi saat mendekati nilai dengan Teorema Taylor. Menggunakan
notasi o kecil, pernyataan dalam Teorema Taylor dibaca sebagai berikut:

Rumus eksplit untuk sisa


Di bawah asumsi keteraturan yang lebih kuat pada nilai ada beberapa rumus yang tepat untuk
istilah sisa pada dari teorema taylor, yang paling relevan adalah sebagai berikut.

a. Bentuk nilai rata-rata dari sisa.


Mari mencari nilai berada pada nilai saat kita dapat membedakan pada
interval terbuka dengan saat fungsi kontiniu pada interval tertutup antara serta .
Kemudian

Untuk beberapa bilangan real pada nilai diantara nilai a dan x. hal tersebut adalah dari
lagrange pada sisa pernyataan.

9
Demikian pula,

Untuk beberapa bilangan real pada diantara a dan x. hal tersebut adalah bentuk
dari Cauchy dari sisa pernyataan.
b. Bentuk integral dari sisanya.
Dari cara menjadikan bilangan berkelanjutan pada interval tertutup antara a dan x,
yaitu:

10
BAB III

PEMBAHASAN

1. Pengertian Teorema Taylor

Dalam Kalkulus, Teorema Taylor menyatakan bahwa suatu fungsi yang terdiferensiasi dapat
dinyatakan dalam suatu deret pangkat atau suku banyak (polinomial). Koefisien polinomial
tersebut hanya tergantung pada turunan fungsi pada titik yang bersangkutan. Lebih lanjut,
teorema ini juga memberikan estimasi nilai galat dari seberapa banyaknya barisan dalam deret
yang digunakan. Teorema ini mendapat nama dari matematikawan brook taylor, yang
menyatakan pada tahun 1712, meskipun hasilnya sudah ditemukan pertama kali tahun 1671
oleh James Gregory.

Fungsi eksponensial (garis merah kontinu) dan polinomial Taylor orde empat di sekitar
titik asal (garis hijau putus-putus)

2.Pembuktian satu variabel dan penyelesaian contoh soal


a. Pembuktian satu variabel

11
Berikut adalah bukti teorema Taylor dengan suku sisa integral

Teorema dasar kalkulus menyatakan bahwa

Yang dapat disusun ulang menjadi,

Sekarang kita dapat melihat bahwa penerapan integrasi parsial menghasilkan:

= ∫ ∫

= ∫ .

Persamaan pertama diperoleh dengan memisalkan dandv = dt; persamaan kedua

didapatkan dengan mencatat bahwa ∫ ; yang ketiga


didapatkan dengan mengeluarkan faktor yang sama.

Bila integrasi parsial ini diteruskan didapatkan:

Dengan mengulangi proses ini, kita dapat menurunkan teorema Taylor untuk nilai n yang lebih
tinggi.

Proses ini dapat diformalkan dengan menerapkan teknik induksi matematika. Jadi misalkan
teorema Taylor berlaku unutk n tertentu, yaitu, misalkan

12

Kita dapat menulis ulang integral dengan integrasi parsial. Sebuah antiturunan sebagai

fungsi dari t diberikan sebagai sehingga

* + ∫

= ∫

Mensubstitusikan ini dalam (*) membuktikan teorema Taylor untuk , dan karenanya
untuk semua n bilangan bulat non-negatif.

Suku sisa dalam bentuk Lagrange dapat diturunkan dengan teorema nilai rata-rata untuk integral
dengan cara berikut:

∫ ∫

di mana adalah suatu bilangan dari selang [a, x]. Integral terakhir dapat dievaluasi langsung,
yang menghasilkan

Secara lebih umum, untuk tiap fungsi G(t), teorema nilai rata-rata menjamin eksistensi dalam
selang [a,x] yang memenuhi

∫ ∫

13
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Suatu matriks (matrix) adalah jajaran empat persegi panjang dari bilangan-bilangan.

Bilangan-bilangan dalam jajaran tersebut entry dari matriks. Pada umumnya matriks di

notasikan dalam huruf besar, sedangkan elemen-elemennya dalam huruf kecil.

Komplemen schur merupakan salah satu metode atau cara dalam analisis matriks yang

banyak menggunakan pertidaksamaan matriks. Dalam teori tentang matriks, komplemen

schur biasanya di gunakan pada matriks kuadrat yang berukuran besar dimana matriks

tersebut telah di blok.

B. Saran

Penulis menyarankan kepada pembaca, selanjutnya bagi yang berminat dengan materi ini

sekiranya dapat melanjutkan dengan pembuktian menggunakan Komplemen Schur

14
DAFTAR PUSTAKA
Irpan riski, musraini. (2015). Modifikasi Aproksimasi Taylor dan Penerapannya. Fakultas
matematika dan ilmu pengetahuan alam universitas riau kampus binawidya pekanbaru (28293),
Indonesia

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Teorema_Taylor

15

Anda mungkin juga menyukai