Anda di halaman 1dari 20

KABUPATEN SRAGEN PROVINSI JAWA TENGAH

Oktavia salsabila

Oktaviasalsabilah@gmail.com

Hukum Tata Negara Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

PENDAHULUAN
SEJARAH KABUPATEN SRAGEN

Pangeran Mangkubumi adik dari Sunan Paku Buwono II di Mataram sangat membenci
Kolonialis Belanda. Apalagi setelah Belanda banyak mengintervensi Mataram sebagai Pemerintah
yang berdaulat. Oleh karena itu dengan tekad yang menyala Bangsawam tersebut lolos dari
istana dan menyatakan perang dengan Belanda. Atas sikap adiknya tersebut Sunan PB II tidak
tega kepada adiknya, tapi karena sudah berhutang budi kepada Kompeni, beliau memberi bekal
berupa Tombak Pusaka Keraton “Kanjeng Kyai Pleret” dan uang secukupnya.
Dalam sejarah peperangan tersebut disebut peratag Mangkubumen (1746-1757).Dalam
perjalanan perangnya Pangeran Mangubumi dengan pasukannya sampailah ke desa Pandak
Karangnongko masuk tlatah Sukowati. Di desa ini Pangeran Mangkubumi membentuk
Pemerintahan Pemberontak Desa Pandak Karangnongko dijadikan pusat pemerintahan Projo
Sukowati dan beliau meresmikan namanya menjadi Pangeran Sukowati serta mengangkat pula
beberapa pejabat pemerintahan.
Karena secara geografis desa Pandak Karangnongko terletak di tepi Jalan Lintas tentara
Kompeni Surakarta – Madiun,  pusat pemerintahan tersebut dianggap kurang aman, maka
kemudian dipindah ke Desa Gebang yang terletak disebelah tenggara Desa Pandak
Karangnongko. Sejak itu Pangeran Sukowati memperluas daerah kekuasaannya serta
memperkuat pasukannya dengan bahu membahu bersama saudaranya Raden Mas Said dan
Adipati dari Grobogan yaitu KRT Martopuro dan beberapa kerabat yang bersimpati dengan
perjuangan Pangeran Mangkubumi.
Pusat Pemerintahan Projo Sukowati yang ada di Desa Gcbang ini pun akhirnya tercium oleh
Kompeni Belanda yang bekerja sama dengan Kasunanan dan akan mengadakan penyerangan ke
desa Gebang. Pasukan Gabungan antara Kompeni dan Pasukan dari Keraton Surakarta tersebut
dipimpin oleh Patih Pringgalaya (Patih dari PB II). Untung rencana tersebut diketahui oleh
Petugas Sandi (Intetegent ) dan Pangeran Sukowati.Dengan berbagai pertimbangan maka Pusat
Pemerintahan akan dipindahkan ke Desa Jekawal.
Dalam proses boyongan dari Gebang ke Jekawal “(Tangen)” tersebut melewati suatu
Padepokan yang dipimpin oleh seorang kyai, yakni Kyai Srenggi. Konon Kyai Srenggi ini adalah
salah seorang Panglima Perang dari Sunan Amangkurat di Kartosuro, yang sebetulnya bernama
asli Tumenggung Alap-Alap.Untuk menghilangkan jejak beliau berganti nama Kyai Srenggi.
Pada saat Pangeran Sukowati singgah di padepokan tersebut oleh Kyai Srenggi disuguhi Legen
dan Polowijo.Pangeran Sukowati merasa sangat puas dan beliau bersabda bahwa tempat
tersebut diberi nama “SRAGEN” dari kata “Pasarah Legen” dan Kyai Srenggi diberi sebutan Ki
Ageng Srenggi. Setelah pusat Pemerintahan berada di Jekawal maka Raden Mas Said diambil
menantu oleh Pangeran Mangkubumi/Pangeran Sukowati dikawinkan dengan putrinya bernama
BRA Suminten.
Perlawanan Pasukan Pangeran Sukowati semakin kuat dan karena Kompeni merasa terdesak
kemudian membuat siasat memecah belah dengan mangadakan Perjanjian Pelihan Negeri atau
terkenal dengan Perjanjian Giyanti Tahun 1755 dimana Kerajaan Mataram dipecah menjadi
Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Jogjakarta dengan mengangkat Pangeran
Mangkubumi/Pangeran Sukowati menjadi Sultan Hamengku Buwono I.
Kemudian pada tahun I757 diadakan  Perjanjian  Salatiga dengan memecah Kasultanan
Jogjakarta menjadi Kasultanan dan Paku Alaman serta Kasunanan Surakarta menjadi Kasunanan
dan Mangkunegaran, dimana Raden Mas Said (Pangeran Sambernyawa) ditetapkan menjadi
Adipati Mangkunegoro I dengan mendapat sebagian wilayah Kasunan (Wonogiri dan
Karanganyar.)
Sejak Pangeran Mangkubumi diangkat sebagai Sultan Hamengku Buwono VII dengan Hamengku
Buwono V, daerah sukowati menjadi kurang terurus karena jauh dari pusat Pemerintahan
Kasultanan Jogjakarta. Pada saat itu timbullah perlawanan pemberontakan dari Madiun dan
Ponorogo yang ingin menguasai wilayah Sukowati dipimpin oleh Pangeran Ronggo Madiun.
Untuk menanggulangi pemberontakan itu Raden Tumengung Kartowiryo, salah seorang
punggowo pasukan Pangeran Mangkubumi di tugasi untuk menghadapi kraman/pemberontakan
tersebut. RT Kartowiryo berhasil menumpas pemberontakan Pangeran Ronggo Madiun, dan RT
Kartowiryo diangkat sebagai Bupati Penamping (wilayah perbatasan) di wilayah.
Pada tangga 17 September 1830, terjadilah perjanjian antara Paku Buwono dengan Hamengku
Buwono V, daerah Sukowati masuk wilayah Kasunanan Surakarta dan Gunug Kidul masuk wilayah
Kasultanan Jogjakarta.
Dalam Suatu Pisowanan Agung di Keraton Kasunanan Surakarta KRT Kartowiryo dapat
menyerahkan pusaka-pusaka keraton yang hilang saat perang pecinan di Kartosuro yang berupa   
Satu tombak   “Kanjeng Kyai Lindu Pawon”, Satu Keris “Kanjeng Kyai Nogososro” dan satu keris
pusaka milik KRT Kartowiryo sendiri.
Karena sangat bergembira mendapatkan kenbali pusaka-pusaka yang sudah lama hilang dan
sebagai penghargaan atas jasa KRT Kartowiryo, maka sejak saat itu daerah Sukowati diserahkan
kepada KRT Kartowiryo sebagai daerah “Perdikan”(daerah bebas pajak).
Selanjutnya pada tanggal 12 Oktobcr 1840 dengan Surat Keputusan Sunan PB VII yaitu Serat
Angger-angger Gunung, daerah yang lokasinya strategis ditunjuk menjadi Pos Tundan, yaitu
tempat untuk menjaga ketertiban dan keamanan lalu lintas barang dan surat serta perbaikan
jalan dan jembatan, termasuk salah satunya adalah Pos Tundan Sragen.
Setelah KRT Kartowiryo wafat, kedudukannya sebagai Bupati Penamping digantikan oleh putra
ke V yang nama kecilnya RM Sulomo. Perkembangan selanjutnya sejak tanggal 5 juni 1847 oleh
Sunan Paku Buwono VIII dengan persetujuan Resident Surakarta Baron de geer ditambah
kekuasaannya yaitu melakukan tugas kepolisian dan karenanya disebut Kabupaten Gunung Pulisi
Sragen dan RM Sulomo yang diangkat menjadi Bupati Gunung Pulisi Sragen dengan nama KRT
Sastrodipuro.

LETAK GEOGRAFRIS

A. BATAS WILAYAH
Jawa Tengah merupakan salah satu Provinsi yang ada di Pulau Jawa yang letaknya diapit
oleh dua provinsi besar yaitu Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Jawa Barat. Jawa Tengah
terletak antara 5º40’ dan 8º30’ LS dan 108º30’ dan 111º30’BT (termasuk Pulau
Karimunjawa). Provinsi Jawa Tengah memiliki luas wilayah Jawa Tengah tercatat sebesar
3,25 juta hektar atau sekitar 25,04% dari luas Pulau Jawa (1,70% dari luas Indonesia).
Peta Wilayah Kabupaten Sragen

Sementara itu, Kabupaten Sragen merupakan kabupaten yang terletak paling timur di
Provinsi Jawa Tengah yang berbatasan dengan Kabupaten Ngawi Jawa Tengah.
Kabupaten Sragen berada pada ketinggian rata-rata 109 m diatas permukaan laut dengan
standard deviasi 50 m. Secara geografis Kabupaten Sragen terletak pada garis bujur
110.45’ - 111.10’ BT serta garis lintang 7.15’ - 7.30’ LS. Secara geografis Kabupaten Sragen
berbatasan dengan Kabupaten Grobogan di sebelah utara, Kabupaten Ngawi di sebelah
timur, Kabupaten Karanganyar di sebelah selatan dan Kabupaten Boyolali di sebelah
barat. 61 Kabupaten Sragen memiliki luas wilayah sebesar 941,55 kilometer persegi yang
terbagi menjadi 20 kecamatan dan 208 desa/kelurahan. Dari luas tersebut 68.753 Ha
(73.02%) adalah lahan pertanian dan 25.402,00 Ha (26.98%) merupakan lahan bukan
pertanian. Sementara itu Kabupaten Sragen mempunyai ketinggian rata-rata 109m di atas
permukaan air laut dengan standard deviasi 50m. Kabupaten Sragen beriklim tropis dan
temperature sedang, curah hujan rata-rata 3287mm per tahun dan hari hujan dengan
rata-rata 173 hari per tahun.

B. TOPOGRAFI
Kabupaten Sragen merupakan salah satu Kondisi Geografis Kab. Sragen kabupaten di
Jawa Tengah yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur. Terletak di antara 110°45'
sampai 111°10' Bujur Timur dan 7°15' sampai 7°30' Lintang Selatan. Rentang antar
kecamatan terjauh adalah antara Kecamatan Jenar dengan Plupuh yang berjarak 52 km,
sedangkan jarak terjauh kota kabupaten dengan kecamatan adalah dengan Kecamatan
Miri yang berjarak 33 km. Sebagian besar wilayah Sragen merupakan dataran rendah
dengan ketinggian rata-rata 109 di atas permukaan laut sehingga sangat cocok untuk
pertanian. Sungai Bengawan Solo yang membelah Kabupaten Sragen menghasilkan
karakteristik yang berbeda, untuk daerah utara bengawan relatif tanahnya kurang subur
karena tidak ada pengairan, sedangkan untuk wilayah selatan Bengawan Solo lebih subur
karena adanya pengairan, sehingga daerah tersebut menjadi salah satu lumbung padi
Kabupaten Sragen. Rata-rata curah hujan di Sragen cukup tinggi, yaitu berkisar antara
138,4 milimeter sampai dengan 256,8 milimeter per tahun. Sedangkan rata-rata hari hujan
per tahun berkisar antara 6-10 hari. Curah hujan tertinggi terjadi pada tahun 2016 yang
mencapai 256,8 mm. Demikian juga hari hujan tertinggi terjadi pada tahun 2016 sebesar 10
hari sedangkan curah hujan terendah terjadi pada tahun 2019 yang hanya sebesar 138,4
hari hujan atau hanya sekitar 4 bulan, sehingga pada tahun itu terjadi musim kemarau
yang lebih panjang sehingga di beberapa tempat sebelah utara Sungai Bengawan Solo
terjadi kesulitan air bersih.
C. KEPENDUDUKAN
Jumlah penduduk dan komposisi penduduk. Dari data BPS Kabupaten Sragen tahun
2021, jumlah penduduk di Kabupaten Sragen tahun 2020 sebanyak 976.951 jiwa dengan
laju pertumbuhan dari tahun dasar sebesar 1,26%. Angka tersebut mengalami peningkatan
dari jumlah penduduk tahun 2019 sebesar 890.518 jiwa dan mengalami laju pertumbuhan
sebesar 0,30%. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin terdiri atas:
penduduk laki-laki sebanyak 486.829 jiwa (50%) dan penduduk perempuan sebanyak
486.829 jiwa (50%). Rasio jenis kelamin Kabupaten Sragen sebesar 99,3 atau dengan kata
lain, setiap 100 jiwa penduduk perempuan terdapat 100 jiwa penduduk laki-laki.
Kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Kecamatan Masaran dan
terendah Kecamatan Gesi. Laju pertumbuhan penduduk dan kepadatan penduduk. Laju
pertumbuhan penduduk Kabupaten Sragen dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019
mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Tahun 2015 laju pertumbuhan penduduk
sebesar 0,37% turun 0,33 di tahun 2017, tahun 2018 turun menjadi 0,31%, dan di tahun 2019
menjadi 0,30%. Namun pertumbuhan penduduk di tahun 2020 mengalami kenaikan
sebesar 1,26% dan kepadatan penduduk per km2 mencapai 1.038 jiwa. Kenaikan angka ini
karena menggunakan tahun dasar 2010 jumlah penduduk 859.780 jiwa sehingga laju
pertumbuhan penduduk tahun 2020 mengalami kenaikan menjadi 1,26% atau 0,96%. Selain
itu juga dipengaruhi jumlah kelahiran bayi mencapai 13.462 jiwa dan jumlah ibu hamil
mencapai 14.869 jiwa, serta diperkirakan dengan adanya pandemi Covid-19 banyak
perantau yang kehilangan pekerjaan di perantuan sehingga memutuskan untuk pulang
kembali ke Kabupaten Sragen. Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Sragen tahun
2015-2020 dapat dilihat pada gambar berikut. RKPD Kab.Sragen Tahun 2022 II-8 Sumber
Data: Kabupaten Sragen Dalam Angka Tahun 2021 Gambar 2.6. Laju Pertumbuhan
Penduduk Kabupaten Sragen Tahun 2015-2020 (%) Sumber Data: Kabupaten Sragen Dalam
Angka Tahun 2021 Gambar 2.7. Kepadatan Penduduk Kabupaten Sragen Tahun 2015-2020
(Jiwa per Km) Penduduk per Kecamatan Tahun 2020 RKPD Kab.Sragen Tahun 2022 II-9
Kepadatan penduduk menjelaskan mengenai berapa jumlah penduduk yang tinggal
dalam wilayah seluas 1 Km2. Semakin banyak manusia yang tinggal di suatu tempat, maka
kepadatan penduduk di wilayah tersebut pun semakin tinggi, atau kerap disebut semakin
padat. Kepadatan penduduk di Kabupaten Sragen Tahun 2020 mencapai 1.038 jiwa per
km2 dengan jumlah penduduk 976.951 jiwa dan luas wilayah 941,55 km2. Angka tersebut
mengalami peningkatan 92 jiwa/km2 atau 8,86% dari tahun 2019 sebesar 946 jiwa/km2.
Kenaikan dipengaruhi oleh jumlah penduduk tahun 2020 mencapai 976.951 jiwa. Rasio
ketergantungan penduduk di Kabupaten Sragen pada tahun 2020 sebesar 13,54%, artinya
setiap 100 penduduk usia produktif (15-64 tahun) harus menanggung sebanyak 14
penduduk usia non produktif (0-14 tahun dan 65 tahun ke atas). Angka ini turun jika
dibandingkan dengan rasio ketergantungan penduduk pada tahun 2019 yang mencapai
16,36%. Kondisi ini membawa Kabupaten Sragen berada dalam masa bonus demografi, di
mana jumlah penduduk usia produktif jauh lebih banyak daripada usia non produktif.

D. AKSES TRANSPORTASI
Kemudahan akses komunikasi dan transportasi pada suatu wilayah merupakan salah satu
faktor penting dalam pembangunan. Kelancaran transportasi darat sangat tergantung
pada sarana dan prasarana transportasi darat itu sendiri seperti jalan dan jembatan. Akses
transportasi darat di wilayah Kabupaten Sragen termasuk relatif mudah, antar wilayah
kecamatan dan akses antar desa sudah terhubung jalan yang cukup memadai. Panjang
jalan Kabupaten pada tahun 2019 mencapai 1.020,25 km dengan kondisi baik sebesar 71%,
kondisi sedang sebesar 7%, kondisi rusak dan kondisi rusak berat sebesar 22%. Jumlah
kendaraan bermotor yang beroperasi di Kabupaten Sragen pada tahun 2019 menurut
Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya yaitu bus berjumlah 1.051 armada, mobil
penumpang sebanyak 36.935 unit, truk sejumlah 18.491 unit, dan sepeda motor tercatat
527.371 unit. Jumlah kendaraan baru jenis sedan, jeep dan minibus mengalami penurunan
sebesar - 3,39% jika dibandingkan tahun sebelumnya sedangkan jenis bus mengalami
peningkatan sebesar 221,74%. Jumlah kendaraan baru jenis truck dan pickup mengalami
penurunan sebesar 18,28% sedangkan sepeda motor tercatat menurun sebesar 4,99%.
Jumlah fasilitas sarana angkutan di Kabupaten Sragen tidak banyak mengalami
perubahan kecuali untuk Agen biro perjalanan dan perusahaan angkutan beserta
armadanya.

E. PARIWISATA
Perekonomian di kabupaten sragen didominasi oleh sektorpertanian, khususnya
pertanian tanaman pangan. Hal ini di tunjang oleh luasnya lahan untuk pertanian sawah,
yaitu seluas 39.931 Ha yang terdiri dari : sawah beririgrasi teknis seluas 18.571 Ha, ½ teknis
seluas 3.584 Ha, sederhana seluas 1.685 Ha dan tadah hujan seluas 14.588 Ha. Potensi
kepariwisataan di Kabupaten Sragen di pengaruhi oleh letak Kabupaten sragen yang
berada dekat dengan obyek wisata andalan jawa tengah, antara lain :
1. Wisata budaya keraton surakarta
2. Wisata alam tawangmangu kabupaten karanganyar
3. Wisata candi cetho kabupaten karanganyar
4. Wisata candi borobudur di magelang
5. Wisata gunun berapi di selo kabupaten boyolali

PEMERINTAHAN

A. DAFTAR BUPATI/WALIKOTA SRAGEN


Mulai Akhir Keterang Re
No Foto Nama Wakil Bupati
Jabatan Jabatan an f.

K. R. T.
1. - 1861 1871
Sastropuro

K. R. T.
2. Wirjodiprodj 1871 1903
o

K. R. M. T.
3. Panji 1903 1933
Sumonegoro

K. R. M. A. A.
4. - 1933 1939
Yudonegoro

K. R. M. T.
Mr.
5. 1939 1944
Wongsoneg
oro

K. R. M. T.
6. - Darmonegor 1944 1946
o

K. R. M. T. P
7. - Mangunnag 1946 1950
oro
R. Suprapto
8. - Wirjosaputr 1950 1959
o

9. - M. Mustajab 1959 1967

Suwarno
1. - Djojowardon 1967 1973
o, SH

11. - Srinardi 1973 1974

12. - Sayid Abbas 1974 1980

H. Suryanto,
13. - 1980 1990
PA

H. R.
14. - 1990 2001
Bawono

H. Agus
H. Untung
15. 2001 2011 Fatchurrahm
Wiyono
an, SH, MH

H. Agus
Daryanto,
16. Fatchurrahm 2011 2016
SH
an, SH, MH
dr.
26
Hj. Kusdinar Dedy
17. 2016 September 2
Untung Yuni Endriyatno
020
Sukowati

Dedy 26 5
*. Endriyatno P September 2 Desember 20 Pj. [1]
j. 020 20

dr.
Hj. Kusdinar 26
18. Petahana Suroto
Untung Yuni Pebruari 2021
Sukowati
B. ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAR SRAGEN

NO NAMA PARTAI POLITIK

1 SUKAMTO, SE PDI-P

2 HERU WALUYO, SE MM PDI-P

3 SUPARNO, SH PDI-P

4 SUGIYAMTO, SH., MH PDI-P

5 WAHYU DWI SETYANINGRUM, SE., MH GERINDRA

6 PURWANTO, SH PAN

7 PUJONO ELLI BAYU EFENDI, SE, M.I.Kom GOLKAR

8 dr. ARIS SURAWAN GIRIYANTO PKS

9 Ir. FATHURROHMAN PKB

10 HARMONO, SH DEMOKRAT

C. NAMA-NAMA KECAMATAN KABUPATEN SEAGEN

Kode Kecamatan Jumlah Juml Statu Daftar


Kemend Kelurah ah s Desa/Kel
agri an Desa urahan

7 Desa Banyuurip
33.14.20 Jenar Dawung
Japoh
Jenar
Kandang
Sapi
Mlale
Ngepringan
33.14.19 Tangen 7 Desa Denanyar
Dukuh
Galeh
Jekawal
Katelan
Ngrombo
Sigit
33.14.18 Gesi 7 Desa Blangu
Gesi
Pilangsari
Poleng
Kode Kecamatan Jumlah Juml Statu Daftar
Kemend Kelurah ah s Desa/Kel
agri an Desa urahan

Slendro
Srawung
Tanggan
33.14.17 Sukodono 9 Desa Baleharjo
Bendo
Gebang
Jati Tengah
Juwok
Karang
Anom
Majenang
Newung
Pantirejo
33.14.16 Mondokan 9 Desa Gemantar
Jambangan
Jekani
Kedawung
Pare
Sono
Sumberejo
Tempelrejo
Trombol
33.14.15 Sumberlawang 11 Desa Cepoko
Hadiluwih
Jati
Kacangan
Mojopuro
Ngandul
Ngargosari
Ngargotirto
Pagak
Pendem
Tlogo Tirto
33.14.14 Miri 10 Desa Bagor
Brojol
Doyong
Geneng
Gilirejo
Gilirejo Baru
Girimargo
Jeruk
Soko
Sunggingan
Kode Kecamatan Jumlah Juml Statu Daftar
Kemend Kelurah ah s Desa/Kel
agri an Desa urahan

33.14.13 Gemolong 4 10 Desa Brangkal


Geneng
Duwur
Jatibatur
Jenalas
Kalangan
Kaloran
Nganti
Peleman
Purworejo
Tegaldowo
Gemolong
Gemolong Kelurah Kragilan
33.14.13 4 10
an Kwangen
Ngembat
Padas
33.14.12 Tanon 16 Desa Bonagung
Gabugan
Gading
Gawan
Jono
Kalikobok
Karang
Talun
Karangase
m
Kecik
Ketro
Padas
Pengkol
Sambiduwu
r
Slogo
Suwatu
Tanon
33.14.11 Sidoharjo 12 Desa Bentak
Duyungan
Jambanan
Jetak
Pandak
Patihan
Purwosuma
n
Sidoharjo
Kode Kecamatan Jumlah Juml Statu Daftar
Kemend Kelurah ah s Desa/Kel
agri an Desa urahan

Singopadu
Sribit
Taraman
Tenggak
33.14.10 Sragen 6 2 Desa Kedungupit
Tangkil

Karang
Tengah
Nglorog
Sragen Sine
Kelurah
33.14.10 6 2 Sragen
an Kulon
Sragen
Tengah
Sragen
Wetan
33.14.09 Karangmalang 2 8 Desa Guworejo
Jurangjero
Kedung
Waduk
Mojorejo
Pelem
Gadung
Plosokerep
Puro
Saradan
Karangmalang Kelurah Kroyo
33.14.09 2 8
an Plumbunga
n
33.14.08 Ngrampal 8 Desa Bandung
Bener
Gabus
Karangudi
Kebonromo
Klandungan
Ngarum
Pilangsari
33.14.07 Sambungmacan 9 Desa Banaran
Banyuurip
Bedoro
Cemeng
Kode Kecamatan Jumlah Juml Statu Daftar
Kemend Kelurah ah s Desa/Kel
agri an Desa urahan

Gringging
Karanganya
r
Plumbon
Sambungm
acan
Toyogo
33.14.06 Gondang 9 Desa Bumiaji
Glonggong
Gondang
Kaliwedi
Plosorejo
Srimulyo
Tegalrejo
Tunggul
Wonotolo
33.14.05 Sambirejo 9 Desa Blimbing
Dawung
Jambeyan
Jetis
Kadipiro
Musuk
Sambi
Sambirejo
Sukorejo
33.14.04 Kedawung 10 Desa Bendungan
Celep
Jenggrik
Karang
Pelem
Kedawung
Mojodoyon
g
Mojokerto
Pengkok
Wonokerso
Wonorejo
33.14.03 Masaran 13 Desa Dawungan
Gebang
Jati
Jirapan
Karang
Malang
Kliwonan
Kode Kecamatan Jumlah Juml Statu Daftar
Kemend Kelurah ah s Desa/Kel
agri an Desa urahan

Krebet
Krikilan
Masaran
Pilang
Pringanom
Sepat
Sidodadi
33.14.02 Plupuh 16 Desa Cangkol
Dari
Gedongan
Gentan
Banaran
Jabung
Jembangan
Karang
Anyar
Karangwaru
Karungan
Manyarejo
Ngrombo
Plupuh
Pungsari
Sambirejo
Sidokerto
Somomoro
Dukuh
33.14.01 Kalijambe 14 Desa Banaran
Bukuran
Donoyudan
Jetiskarang
pung
Kalimacan
Karangjati
Keden
Krikilan
Ngebung
Samberemb
e
Saren
Tegalombo
Trobayan
Wonorejo
TOTAL 12 196
Kode Kecamatan Jumlah Juml Statu Daftar
Kemend Kelurah ah s Desa/Kel
agri an Desa urahan

D. NAMA-NAMA DESA ATAU KELURAHAN DAN JUMLAH RT/RW KABUPATEN SRAGEN

aaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaa Desa/ Rukun Rukun
a

aaaaaaaaaaaaaa Kecamatan Kelurahan Dukuh Warga Tetangga

aaaaaaaaaaaaaa Subdistrict Village Sub Village ( RW ) ( RT )


aaaaaaaaaaaaaa (1) (2) (3) (4) (5)
aaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaa aaaaaaaaaaaaaaaaaa aaaaaaaaaaaa aaaaaaaaaaaa aaaaaaaaaaaa
a
aaaaaaaaaaaaaa 01. Kalijambe 14 137 0 216
aaaaaaaaaaaaaa 02. Plupuh 16 169 0 264
aaaaaaaaaaaaaa 03. Masaran 13 164 0 455
aaaaaaaaaaaaaa 04. Kedawung 10 158 0 301
aaaaaaaaaaaaaa 05. Sambirejo 9 157 0 240
aaaaaaaaaaaaaa 06. Gondang 9 115 0 245
aaaaaaaaaaaaaa 07. Sambungmacan 9 120 0 285
aaaaaaaaaaaaaa 08. Ngrampal 8 102 0 221
aaaaaaaaaaaaaa 09. Karangmalang 10 97 0 338
aaaaaaaaaaaaaa 10. Sragen 8 113 0 362
aaaaaaaaaaaaaa 11. Sidoharjo 12 133 0 307
aaaaaaaaaaaaaa 12. Tanon 16 168 0 399
aaaaaaaaaaaaaa 13. Gemolong 14 150 0 283
aaaaaaaaaaaaaa 14. M i r i 10 117 0 197
aaaaaaaaaaaaaa 15. Sumberlawang 11 122 0 305
aaaaaaaaaaaaaa 16. Mondokan 9 110 0 238
aaaaaaaaaaaaaa 17. Sukodono 9 140 0 212
aaaaaaaaaaaaaa 18. G e s i 7 85 0 146
aaaaaaaaaaaaaa 19. Tangen 7 80 0 152
aaaaaaaaaaaaaa 20. Jenar 7 82 0 162
aaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaa aaaaaaaaaaaaaaaaaa aaaaaaaaaaaa aaaaaaaaaaaa aaaaaaaaaaaa
a
aaaaaaaaaaaaaa Jumlah / Total 208 2519 0 5328
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai