Kelompok 7
Anggota :
FAKULTAS TEKNIK
TAHUN 2022
KATA PENGATAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan Kesehatan
sehingga kami selaku penulis dapat menyelesaikan Tugas Kelompok Perancangan Jalan Rel
dengan baik dan tepat waktunya. Adapun Tugas Kelompok ini berisi tentang Keadaaan Stasiun
Kebayoran berdasarkan SPM (Standar Pelayanan Minimum).
Dalam penyususnan Tugas Kelompok ini penulis banyak menjumpai kesulitan yang
dikarenakan keterbatasan pengetahuan penulis. Namun berkat adanya bimbingan dari Dosen
kami, penulis dapat menyelesaikan Tugas Kelompok ini berhasil mengatasi kesulitan tersebut.
Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Mukhlisya Dewi Ratna Putri, MT Sebagai dosen mata
kuliah Perancangan Jalan Rel.
Kami selaku penulis menyadari bahwa Tugas Kelompok ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun demi kesempatan Tugas Kelompok ini. Akhir kata kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang berperan dalam penyusunan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................................................... 4
BAB II........................................................................................................................................ 6
2.1. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomer PM 63 Tahun 2019 ..... 6
2.2.1. Aspek didalam Standar Pelayanan Minimum di Stasiun Kereta Api .................. 7
BAB IV .................................................................................................................................... 14
4.1. Kesimpulan................................................................................................................ 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
Kereta api adalah suatu moda transportasi yang memiliki karakteristik daya angkut secara
massal dengan kapasitas yang besar dan terintegrasi dengan moda transportasi lain. Dengan
demikian, peran kereta api harus lebih ditingkatkan untuk menunjang dan meningkatkan
kesejahteraan rakyat. Berdasarkan Peraturan Menteri 48 tahun 2015 kereta api merupakan
sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri atau dirangaki dengan sarana
perkeretaapian lainnya sesuai dengan kebutuhan.
SPM merupakan salah satu kebijakan prioritas nasional yang akan menjadi tolak ukur untuk
digunakan dalam penyelenggaraan pelayanan dan acuan dalam penilaian kualitas pelayanan
sekaligus sebagai kontrol terhadap kinerja pemerintah daerah dalam melayani masyarakat,
untuk itu pemerintah daerah diharapkan mampu menyelenggarakan urusan wajib secara lebih
sesuai dengan yang ditetapkan dalam SPM masing-masing sesuai petunjuk
Kementerian/Lembaga terkait dan dapat memprioritaskan pendanaan pelaksanaan daerah
dalam belanja daerah dan wajib melaporkan penerapan SPM, karena hasil penerapan SPM akan
digunakan untuk merumuskan kebijakan nasional dan sebagai pertimbangan pemberian
insentif dan disinsentif dengan mempertimbangkan keuangan negara.
Standar pelayanan minimal SPM disusun sebagai alat Pemerintah dan Pemerintahan Daerah
untuk menjamin akses dan mutu pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata dalam
rangka penyelenggaraan urusan wajib.
4
1.2. Rumusan Masalah
Penerapan SPM( Standar Pelayanan Minimal) pada moda transportasi kereta api merupakan
salah satu cara dalam meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pelanggan.
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam laporan ini adalah
1. Bagaimana tingkat pelayanan serta kelayakan fasilitas apa saja yang ada di Stasiun
Kebayoran ?
2. Bagaimana kinerja kinerja stasiun dari aspek pelayanan dan fasilitas sesuai dengan PM
63 Tahun 2019 tentang standar pelayanan minimum ?
3. Apa saja jenis pelayanan berdasarkan hasil pengamatan ?
1. Mencari tahu tingkat kelayakan fasilitas serta pelayanan kepada pelanggan di stasiun
Kebayoran.
2. Menganalisis kinerja stasiun dari aspek pelayanan dan fasilitas sesuai dengan PM 63
Tahun 2019 tentang standar pelayanan minimum.
3. Untuk mengetahui jenis pelayanan apa saja berdasarkan hasil pengamatan.
5
BAB II
DASAR TEORI
Dari isi Peraturan Mentri Perhubungan Republik Indonesia Nomer PM 63 Tahun 2019,
Standar Pelayanan Minimum atau SPM digolongkan menjadi 2 tipe yaitu
6
2.2. Standar Pelayanan Minimum di Stasiun Kereta Api
Dalam Pasal 4 dijelaskan bahwa Standar Pelayanan Minimum (SPM) di stasiun kereta api
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a disusun berdasarkan pada:
Kelas stasiun untuk pelayanan Kereta Api antarkota, Kereta Api jarak dekat, dan Kereta
Rel Diesel; dan
Jumlah rata-rata penumpang yang dilayani setiap hari untuk pelayanan Kereta Rel
Listrik, LRT, MRT, dan Kereta Api Bandara.
Sedangkan dalam Pasal 5 dijelaskan bahwa Standar Pelayanan Minimum sebagaimana yang
dimaskud dalam Pasal 4 paling sedikit mencakup beberapa aspek, dengan bagian dari aspek
keselamatan dan keamanan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari peratuan meteri ini.
Aspek yang ada harus dipenuhi diantara lain adalah sebagai berikut:
Keselamatan;
Keamanan;
Kehandalan;
Kenyamanan;
Kemudahan; dan
Kesetaraan.
7
BAB III
PEMBAHASAN
Dalam pengamatan SPM Stasiun ini, kelompok kami menggunakan beberapa alat untuk
memudahkan mendapatkan hasil dari pengamatan, diantaranya sebagai berikut :
Ballpoint,
Correction Tape,
Clipboard,
Dokumen Kuisioner, dan
Gawai (Ponsel).
Untuk pengamatan terhadap stasiun kebayoran ini, kelompok kami membaginya menjadi 2 sub
kelompok berisi 2 orang dengan tiap masing masing kelompok mengamati secara langsung 3
aspek yang dilakukan secara langsung.
Pengamatan terhadap stasiun kebayroran ini dilakukan dengan detail keterangan sebagai
berikut :
8
3.2. Hasil Pengamatan
3.2.1. Hasil Kuisioner dari Pengamatan
9
3.2.2. Lampiran Dokumentasi Pengamatan
10
11
12
13
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan kelompok kami lakukan hari Jumat Tanggal 17 Juni 2022
kemarin pada Stasiun Kebayoran yang terletak di Jl. Mesjid Al Huda No.12, Kebayoran Lama
Utara, Kec. Kebayoran Lama, Kota Jakarta Selatan tersebut, kami dapatkan hasil bahwa
berdasarkan aspek yang terkandung dalam SPM di Stasiun Kereta Api dari PerMenHub RI
Nomer PM 63 Tahun 2019 pada pasal 4, stasiun ini sudah cukup memenuhi standar tersebut
dengan detail dibeberapa aspek seperti keselamatan, keamanan, kehandalan, kenyamanan dan
kesetaraan cukup terpenuhi dengan kondisi yang baik, namun untuk aspek lainnya seperti
kemudahan masih berada dikategori standar dan beberapa jenis pelayanannya dalam aspek
tersebut kurang memadai.
4.2. Saran
Dalam laporan pengamatan ini kami yakin masih memiliki kekurangan, maka dari itu kami
berikan saran kepada para pembaca yang akan menggunakan laporan ini sebagai sumber atau
contoh dalam pengerjaan tugas kedepanya, sebagai berikut:
Usahakan melakukan pengamatan dalam kondisi atau keadaan stasiun yang normal (tidak
dalam saat renovasi) agar data yang dicatat tidak mengalami perubahan yang signifikan,
Dalam Pengamatan diusahakan semua anggota hadir dan tepat waktu untuk memudahkan
pendataan dan mempercepat pengamatan, walau bisa anggota yang berhalangan bisa
ditugaskan untuk pencatanan atau tugas lainnya,
Untuk dokumentasi dianjurkan menggunakan 1 (satu) gawai atau ponsel sama untuk
menghindarkan hasil dokumentasi yang berbeda, hilang, atau tidak terbaca,
Dibuat catatan penanda hal apa saja yang harus dilakukan dan didokumentasikan agar
tidak ada yang hal apapun yang terlewat.
14
DAFTAR PUSTAKA
2022, from
https://jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2019/PM_63_TAHUN_2019.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/8883/4/3MTS02204.pdf
https://bappelitbangda.purwakartakab.go.id/assets/upload/dokumen/9e56403897502fc
30122af95edb69c82.pdf
https://search.yahoo.com/search?fr=mcafee&type=E210US885G0&p=rumusan+masa
lah+tentang+kelayakan+stasiun+kereta
15