Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH PEMBERIAN TEH ROSELLA TERHADAP PERUBAHAN

TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS SERUPA INDAH PADA TAHUN 2018

NOVIA FARAH LARASATY,S.Tr.Keb

NIP: 198911292011012004
ABSTRAK Berdasarkan hasil penelitian
diketahui nilai mean pretest systole
X + 58 Halaman + 8 Tabel + 2
Gambar + 12 Lampiran dan diastole 155.58 mmHg dan
95.81 mmHg, nilai mean posttest
Hipertensi adalah suatu keadaan
systole dan diastole 133.49 mmHg
kronis yang ditandai dengan
dan 92.56 mmHg. Didapatkan nilai
masing-masing tingginya angka
<0.05 berarti ada pengaruh yang
prevalensi hipertensi. Bunga rosela
antara pemberian teh rosella
bermanfaat terhadap penurunan
terhadap penurunan tekanan darah
tekanan darah pada penderita
pada lansia penderita hipertensi
hipertensi, senyawa bioaktif pada
diwilayah kerja Puskesmas Serupa
bunga rosella yang bertanggung
Indah Way Kanan Tahun 2018.
jawab untuk menurunkan tekanan
Diharapkan menggunakan bunga
darah. Penelitian ini bertujuan untuk
rosella untuk terapi pengobatan
mengetahui pengaruh pemberian
hipertensi dan anjurkan kepada
minum teh rosella terhadap
keluarga, teman atau orang terdekat
perubahan tekanan darah pada
lainnya yang menderita hipertensi.
lansia penderita hipertensi
diwilayah kerja Puskesmas Serupa
Indah Kabupaten Way Kanan Kata kunci : Teh Rosella,
Hipertensi, Lansia
Tahun 2018. Kepustakaan : 18 (2009-2018)

Jenis penelitian yang digunakan


dalam penelitian ini adalah
kuantitatif, desain penelitian Pre
eksperimental dengan pendekatan
one group pretest dan posttest
design. Populasi dalam penelitian
ini seluruh lansia yang menderita
hipertensi yang ada diwilayah kerja
Puskesmas Serupa Indah
Kabupaten Way Kanan yaitu
sebanya 43 lansia dengan teknik
pengambilan sampel menggunakan
purposive sampling. Uji statistik
menggunakan uji t-independent.
PENDAHULUAN Penderita hipertensi diwilayah kerja

puskesmas serupa indah sampai bulan


Data World Health Organization
maret 2018 terdapat 43 lansia yang
(WHO) tahun 2011 menunjukkan satu
menderita hipertensi yang terdeteksi. Dari
milyar orang di dunia menderita Hipertensi,
43 lansia selalu dilakukan cek berkala
2/3 diantaranya berada di negara
tekanan darah setia 1 minggu sekali pada
berkembang yang berpenghasilan rendah
saat dilaksanakan senam lansia di
sampai sedang. Prevalensi Hipertensi akan
puskesmas serupa indah. Sedangkan pada
terus meningkat tajam dan diprediksi pada
tahun 2017 hipertensi di puskesmas serupa
tahun 2025 sebanyak 29% orang dewasa di
indah terdapat 36 lansia penderita
seluruh dunia terkena Hipertensi. Hipertensi
hipertensi.
telah mengakibatkan kematian sekitar 8 juta
Salah satu kandungan bunga rosella
orang setiap tahun, dimana 1,5 juta
(Hibiscus Sabdariffa Linn) yang dikenal
kematian terjadi di Asia Tenggara yang 1/3
khasiatnya sebagai diuretik adalah
populasinya menderita Hipertensi sehingga
antosianin, gossipetin dan hibicin. Khasiat
dapat menyebabkan peningkatan beban
yang dimiliki bunga rosella (Hibiscus
biaya kesehatan (WHO, 2011).
Sabdariffa Linn) yaitu sebagai diuretik dan
Prevalensi penduduk dengan tekanan
koleretik, membantu melancarkan
darah tinggi secara nasional sebesar 30,9%.
peredaran darah, menurunkan kekentalan
Prevalensi tekanan darah tinggi pada
darah, mencegah tekanan darah tinggi,
perempuan (32,9%) lebih tinggi
meningkatkan kinerja usus, antiinfeksi-
dibandingkan dengan laki-laki (28,7%).
bakteri, memperlambat pertumbuhan jamur/
Prevalensi di perkotaan sedikit lebih tinggi
bakteri/ parasit, kram otot, mencegah
(31,7%) dibandingkan dengan pedesaan
pembentukan batu ginjal, serta
(30,2%). Prevalensi semakin meningkat
meningkatkan daya tahan tubuh.
seiring dengan bertambahnya umur (Profil

Kesehatan Indonesia, 2016).


hipertensi pada lansia dengan pendekatan
Bunga rosela (Hibiscus Sabdariffa Linn)
eksperimen (Notoatmodjo, 2014).
bermanfaat terhadap penurunan tekanan
Definsi Operasional
darah pada penderita hipertensi (tekanan
Untuk membatasi ruang lingkup atau
darah tinggi), membantu program diet bagi
pengertian variabel-variabel
penderita kegemukan (obesitas),
diamati/diteliti, perlu sekali variabel-
melancarkan peredaran darah, menurunkan variabel tersebut diberi batasan atau

demam umum, melancarkan dahak bagi disebut definisi operasional. Definisi


operasional ini juga bermanfaat untuk
batuk berdahak, dan dapat dimanfaatkan
mengarahkan kepada pengukuran atau
untuk melancarkan buang air besar. pengamatan terhadap variabel-variabel

Senyawa yang terdapat pada bunga rosella yang bersangkutan serta pengembangana
instrument (alat ukur).
diduga menjadi senyawa bioaktif yang
Tabel 3.1

bertanggung jawab untuk menurunkan Definisi Operasional

Definisi Cara

tekanan darah (Kusumastuti, 2014). Variabel


Operasional
Alat Ukur
Ukur
Hasil Ukur Skala

Variabel

METODE PENELITIAN Independent

Konsumsi the Merupakan salah Observasi pemberian - -

Jenis Peneltian Rosella satu cara teh rosella

mengkonsumsi the diberikan


rosella dengan cara setiap hari

Jenis peneltian yang digunakan dalam Mengkonsumsi


dibuat dari 10 gram

kelopak kering dan

penelitian ini adalah kuantittatif, jenis 0.2 liter air dan


diminum setiap

hari selama 12

peneltian ini merupakan jneis peneltiain Hari.

Variabel Dependent

untuk mendapatkan gambaran yang akurat Tekanan darah Hasil pemeriksaan Tensimeter Mengukur Sistole/Distole Rasio

Lansia tekanan darah pada Tekanan


lansia dengan Darah

dari sebuah karakteristik masalah yang Menderita

hipertensi tahap
satu dengan sisto
mengkalasifikasikan suatu data dan 140-159 mmhg dan

diasto 90-99 mmhg


menggunakan alat
pengambilan data yang berhubungan dengan pengukur tekanan
Darah

angka-angka yang diperloeh dari hasil

pengukuran maupun dari nilai suatu data


Pos

Karakteri
Pre t Hasil Penelitian
stik N % Sist Dias Sisto Diast
ole tole le ole 4.2.1 Karakteristik Lansia
60 – 74
Tahun 31 72.1 155.1 95.8 135 95.8 Tabel 4.1
75 – 90 Distribusi Frekuensi Karakteristik Lansia Di Wilayah Kerja
Umur Tahun 12 27.9 156.6 95.8 132.9 91.2 Puskesmas Serupa Indah Kabupaten Way Kanan tahun 2018

ah
Total 43 100.0 - - - -
Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat
Laki-laki 19 55.8 156.3 95.7 133.6 92.1
Jenis diketahui bahwa Karakteristik lansia
Kelami Perempuan 24 44.2 155 95.8 133.3 92.9
n
Total 43 100.0 - - - -
berdasarkan umur lebih tinggi pada kategori

umur 60-74 tahun sebesar 31 responden


yang diperoleh dengn variabel bebas yaitu
(72.1%), sedangkan kategori terendah adalah
teh rosella serta variabel terikat yaitu
umur 75-90 tahun sebesar 12 responden Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui nilai

(27.9). Karakteristik lansia berdasarkan jenis rerata score frekuensi tekanan darah sesudah

kelamin lebih tinggi pada kategori perempuan pemberian teh rosella pada lansia penderita

sebesar 24 responden (55.8%), sedangkan hipertensi adalah dengan nilai systole 133.49

kategori terendah adalah laki-laki sebesar 19 mmHg dengan nilai minimum 120 mmHg

responden (44.2%). dan maksimum 140 mmHg dengan nilai

Analisis Univariat standar deviasinya 6.504. nilai mean diastole


a. Nilai Rerata Score Frekuensi Tekanan
Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi Sebelum Diberi teh
92.56 mmHg dengan nilai minimum 80
rosella
Tabel 4.2 mmHg dan maksimum 100 mmHg dengan
Nilai Rerata Score Frekuensi Tekanan Darah
Pada Lansia Penderita Hipertensi Sebelum dan
Sesudah Diberi teh rosella diwilayah kerja nilai standar deviasinya adalah 5.387.
Puskesmas Serupa Indah Kabupaten Way Kanan
Tahun 2018
Standar Analisis Bivariat
Variabel Mean Min Max
Deviasi
a. Pengaruh Pemberian Teh
Rosella terhadap Penurunan
Sistole 155.58 140 170 9.336
Sebelum Tekanan Darah Pada Lansia Penderita
Diastole 95.81 90 100 4.992 Hipertensi
Tabel 4.6
Pengaruh Pemberian Teh Rosella Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi Diwilayah Kerja
Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui nilai Puskesmas Serupa Indah Kabupaten Way Kanan Tahun 2018

Variabel Standa
rerata score frekuensi tekanan darah sebelum Mea Ma r p-
n Min x Devias Valu
i e
pemberian teh Sistole Prestest –
144. 12 11.24 0.00
53 0 170 6 0 Sistole Postest
rosella 94. 8 0.00 pada Diastole Pretest –
19 0 100 6.064 1 Diastole Postest
lansia penderita hipertensi adalah dengan Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui
bahwa hasil pengujian
nilai sistole 155.58 mmHg dengan nilai
menggunakan uji T- Test dependent
minimum 140 mmHg dan maksimum 170
didapatkan nilai mean pada tekanan darah
mmHg, dengan nilai standar deviasinya
sistole adalah 144.53, nilai minimum 120,
adalah 9.336. nilai mean diastole 95.81
nilai maksimum 170 dan standar deviasi
mmHg dengan nilai minimum 90 mmHg dan
11.246 dengan hasil uji statistic didapatkan
maksimum 100 mmHg dengan nilai standar
nilai p-value <0.05 (0.000 < 0.005) maka Ho
deviasinya 4.992.
ditolak yang berarti ada pengaruh yang
b. Nilai Rerata Score Frekuensi Tekanan
Darah Pada Lansia Penderita
Hipertensi Sesudah Diberi teh rosella signifikan antara pemberian teh rosella
Tabel 4.3
Nilai Rerata Score Frekuensi Tekanan Darah Pada
Lansia Penderita Hipertensi Sesudah Diberi teh rosella terhadap penurunan tekanan darah sistole
diwilayah kerja Puskesmas Serupa Indah Kabupaten
Way Kanan Tahun 2018
pada lansia penderita hipertensi diwilayah
Standar
Variabel Mean Min Max
Deviasi kerja Puskesmas Serupa Indah Way Kanan
Sistole 133.49 120 140 6.504
Sesudah
Tahun 2018. Sedangkan nilai mean pada
Diastole 92.56 80 100 5.387
tekanan darah diastolik adalah 94.19, nilai
minimum 80, nilai maksimum 100 dan Berdasarkan hasil peneltian

standar deviasi 6.064 dengan hasil uji didapatkan nilai tekanan darah pada lansia

statistik didapatkan nilai p-value <0.05 penderita hipertensi sebelum pemberian teh

(0.001 < 0.005) maka Ho ditolak yang rosella masih tinggi dibandingkan dengan

berarti ada pengaruh yang signifikan antara tekanan darah pada lansia penderita

pemberian teh rosella terhadap penurunan hipertensi sesudah pemberian teh rosella Hal

tekanan darah diastole pada lansia penderita ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

hipertensi diwilayah kerja Puskesmas Serupa oleh Ariyani & Sutanta (2016), dengan hasil

Indah Way Kanan Tahun 2018. menunjukan bahwa mayoritas penderita

hipertensi di dusun Sidorejo Banaran Galur


Pembahasan
Kulon Progo setelah di berikan minum teh bunga
Nilai Rerata Score Frekuensi
Tekanan Darah Pada Lansia rosella mengalami penurunan tekanan darah.
Penderita Hipertensi Sebelum dan
Sesudah Diberi teh rosella Hipertensi atau tekanan darah tinggi

Berdasarkan hasil penelitian adalah kondisi kronis ketika tekanan darah

diketahui nilai rerata score frekuensi tekanan pada dinding arteri (pembuluh darah bersih)

darah sebelum pemberian teh rosella pada meningkat. Kondisi ini dikenal sebagai

lansia penderita hipertensi adalah dengan “pembunuh diam-diam” karena jarang

nilai sistole 155.58 mmHg dengan nilai memiliki gejala yang jelas. Satu-satunya cara

minimum 140 mmHg dan maksimum 170 mengetahui apakah seseorang memiliki

mmHg, dengan nilai standar deviasinya hipertensi adalah dengan megukur tekanan

adalah 9.336. nilai mean diastole 95.81 darah (Anies, 2018).

mmHg dengan nilai minimum 90 mmHg dan Banyak faktor yang menyebabkan

maksimum 100 mmHg dengan nilai standar terjadinya hipertensi pada lansia, seperti pola

deviasinya 4.992. Sedangkan nilai rerata hidup yang kurang baik yang dapat

sesudah pemberian teh rosella pada lansia menyebabkan hipertensi. Faktor-faktor

penderita hipertensi adalah dengan nilai pemicu yang diduga dapat mempengaruhi

systole 133.49 mmHg dengan nilai peningkatan resiko hipertensi antara lain ;

minimum 120 mmHg dan maksimum 140 Berusia di atas 65 tahun, mengonsumsi

mmHg dengan nilai standar deviasinya banyak garam, kelebihan berat badan,

6.504. nilai mean diastole 92.56 mmHg memiliki keluarga dengan riwayat hipertensi,

dengan nilai minimum 80 mmHg dan kurang makan buah dan sayuran. jarang

maksimum 100 mmHg dengan nilai standar berolahraga. minum terlalu banyak kopi

deviasinya adalah 5.387. (atau minuman lain yang mengandung kafein


dan terlalu banyak mengonsumsi minuman maka akan mengalami penurunan tekanan

keras. darah. Hal tersebut disebabkan karena

Salah satu pengobatan hipertensi kandungan dari teh rosella yaitu flavonoid

yang dapat dilakukan adalah dengan dan senyawa aktif asam organic membuat

menggunakan pengobatan tradisional atau viskositas darah menjadi rendah sehingga

terapi herbal. Terapi herbal dilakukan tekanan darah pun juga akan turun, selain itu

dengan memanfaatkan berbagai tanaman kandungan teh bunga rosella juga membuat

obat yang dijadikan ramuan untuk kadar LDL dalam tubuh menjadi menurun

dikonsumsi. Penggunaan tanaman obat sehingga penumpukan LDL pada lumen

sebagai terapi herbal kini banyak diminati pembuluh darah berkurang, peredaran darah

masyarakat karena selain berkhasiat, juga menjadi lebih lancer sehingga tekanan darah

relatif lebih murah dan tidak menimbulkan pun akan turun.

efek samping dibandingkan dengan obat Pada penelitian ini didapatkan penurunan

berbahan kimia (Tim Bumi Medika, 2017). tekanan darah pada wanita lebih besar

Menurut Admin dalam Sumirat & Wijayanto dibandingkan dengan laki-laki hal ini terlihat

(2012) penyakit hipertensi cenderung lebih pada hasil mean tekanan darah pretest systole

tinggi pada jenis kelamin perempuan pada laki-laki 156.31 dan posttest 133.6

dibandingkan dengan laki-laki. Umumnya sedangkan pada perempuan pretest 155.3 dengan

berkembang pada saat umur seseorang posttest 133.6. menurut asumsi peneliti hal

mencapai paruh baya yaitu cenderung tersebut disebabkan karena dilihat dari pola

meningkat khususnya yang berusia lebih dari hidup laki-laki seperti kebiasaan merokok,

40 tahun bahkan pada usia lebih dari 60 mengkonsumsi kopi yang mana hal tersebut

tahun. Hal tersebut adalah salah satu yang diduga tidak berpengaruh terlalu banyak

mempengaruhi perbedaan perubahan tekanan terhadap penurunan tekanan darah tinggi pada

darah pada masing-masing individu. Hal ini laki-laki.

terlihat pada hasil analisis pada karakteristik Pengaruh


Teh
lansia pada jenis kelamin perempuan terhadap
Tekanan
merupakan yang terbesar mengalami
Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi
hipertensi.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
Menurut Poppy & Anne dalam
dengan hasil uji statistik nilai p-value <0.05
(Sumirat & Wijayanto (2012)) penderita
maka Ho ditolak yang berarti ada pengaruh
hipertensi yang mengkonsumi teh bunga
yang signifikan antara pemberian teh rosella
rosella secara rutin sesuai dengan dosis
terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penelitian dengan p-value, sistolik 0,000,

penderita hipertensi diwilayah kerja diastolik 0,025. Perbedaan penurunan sistolik

Puskesmas Serupa Indah Way Kanan Tahun sebesar 12,333 mmHg, diastolik 6,333

2018. mmHg. Kesimpulan didapatkan pengaruh

Teh rosella bisa menjadi pilihan yang pemberian bunga rosella terhadap perubahan

sempurna untuk menurunkan tekanan darah. tekanan darah penderita hipertensi dengan

Ini adalah salah satu manfaat kesehatan terapi captopril. Ariyanti & Sutanta (2016) uji

rosella yang membantu orang-orang dari wilcoxon menunjukkan jumlah nilai Z yang -

masalah kolesterol. Ketika tekanan darah 4.968 dengan nilai p 0,000 <a = 0,05. Hasil ini

meningkat, metabolisme secara keseluruhan menunjukkan bahwa minum teh dari bunga

akan tergangg. Teh rosella mengontrol Rosella memiliki efek menurunkan tekanan

tekanan darah sehingga dapat bekerja dengan darah.

baik untuk menghindari masalah serius bagi Sebuah penelitian yang dilakukan

kesehatan. Pada ekstrak kelopak bunga rosella ilmuwan Chung San Medical University di

dapat menggantikan pemberian captopril pada Taiwan, Chau-Jong Wang, konsumsi rosella

penderita hipertensi. Pada terapi teh resolla digunakan sebagai salah satu cara baru untuk

yang mengkonsumsi selama 12 hari, terdapat mengurangi resiko penyakit jantung. Flora ini

penurunan tekanan darah sistolik mencapai terbukti secara klinis mampu mengurangi

11,2 %. jumlah plak yang yang menempel pada

Pemberian ekstrak kelopak rosella yang pembuluh darah, tidak hanya itu rosella juga

mengandung 9.6 miligram anthocyanin setiap memiliki potensi untuk mengurangi kadar

hari selama 4 minggu, mampu menurunkan kolesterol jahat yang di sebut LDL dan lemak

tekanan darah yang hampir sama dengan dalam tubuh. Hal ini menunjukan bahwa

pemberian captropil 50 mg/hari. Rosella rosella juga bermanfaat terhadap penurunan

terstandar tersebut dibuat dari 10 gram tekanan darah pada penderita (tekanan darah

kelopak kering dan 0.2 liter air (Herrera- tinggi). Ditinjau menurut sudut pandang medis

Arellano, dalam Kurniasih (2015)). Terdapat modern (kedokteran), mengkonsumsi olahan


penurunan tekanan darah sistolik sebesar 11,2 kelopak bunga rosella secara teratur
% dan tekanan diastolic sebesar 10.7% setelah menunjukan kesetaraan hasil dengan
diberi terapi teh rosella selama 12 hari pada 1 pengobatan modern (farmakologis) pada
penderita hipertensi sedang. beberapa penyakit (Indah, S.Y dan Slamet, K,
Hal ini sejalan dengan peneltian yang 2012).
dilakukan oleh Andika et al (2014) hasil
Resiko menghadapi hipertensi dapat Seduhan teh bunga rosella dapat

dikurangi dengan mengubah pola hidup dan menunjang ataupun menambahkan teori

menerapkan gaya hidup yang lebih sehat. tentang bunga rosella sebagai antihipertensi.

Permeriksaan tekanan darah secara rutin juga Dimana seduhan kering bungga rosella

dapat membantu diagnosis pada tahap awal. mampu memurunkan tekanan darah penderita

Diagnosis hipertensi sedini mungkin akan hipertensi.

meningkatkan kemungkinan untuk

menurunkan tekanan darah ke taraf normal.

Hal ini dapat dilakukan dengan mengubah

gaya hidup menjadi lebih sehat tanpa perlu

mengonsumsi obat

Menurut asumsi peneliti dari hasil

penelitian yang saya lakukan ini hipertensi bila

tidak diatasi dengan pengobatan dan perawatan

secara dini dapat menimbulkan bahaya pada

tubuh. Salah satu pengobatan secara alami adalah

penggunaan bahan-bahan yang ada di alam seperti

bunga rosella. Penggunaan obat dari tumbuhan

yang biasa disebut dengan obat herbal semakin

meningkat sekarang ini. Peningkatan ini

disebabkan semakin banyak orang yang

menyadari manfaat obat herbal di samping

kesadaran atau dugaan orang akan obat kimiawi

yang kurang menguntungkan karena bersifat

racun. Alasan lain pemilihan obat herbal adalah

dikarenakan hipertensi merupakan penyakit

kronis. Pada umumnya pasien yang memiliki

penyakit kronis mengalami kebosanan dalam

mengkonsumsi obat. Disamping itu karena secara

ekonomi obat-obat tersebut mahal, sehingga

pasien dengan penyakit hipertensi mencoba

beralih kepada obat herbal seperti bunga rosella.

Selain lebih murah dan dapat mempertahankan


KESIMPULAN
tekanan darah, tanaman tersebut mudah untuk Berdasarkan hasil penlitian dan analisa

ditanam di pekarangan rumah. data di diwilayah kerja Puskesmas Serupa


Indah Kabupaten Way Kanan Tahun 2018

didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

a. Diketahui nilai rerata sebelum pemberian

teh rosella pada lansia penderita

hipertensi adalah systole 155.58 mmHg,

nilai minimum 140 mmHg, maksimum

170 mmHg, dan standar deviasinya

adalah 9.336. nilai mean diastole 95.81

mmHg, minimum 90 mmHg, maksimum

100 mmHg dan nilai standar deviasinya

4.992.

b. Diketahui nilai rerata sesudah pemberian

teh rosella pada lansia penderita

hipertensi adalah dengan nilai systole

133.49 mmHg, nilai minimum 120

mmHg, maksimum 140 mmHg dan

standar deviasinya 6.504. nilai mean

diastole 92.56 mmHg, minimum 80

mmHg, maksimum 100 mmHg dan nilai

standar deviasinya adalah 5.387.

c. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan

dengan hasil uji statistik nilai p-value

<0.05 maka Ho ditolak yang berarti ada

pengaruh yang signifikan antara

pemberian teh rosella terhadap penurunan

tekanan darah pada lansia penderita

hipertensi diwilayah kerja Puskesmas

Serupa Indah Way Kanan Tahun 2018.

DAFTAR PUSTAKA

Anies. 2018. Penyakit Degeneratif. Yogyakarta :


Ar-Ru Media.
Dinkes Lampung. 2013. Profil Kesehatan
Lampung. Lampung

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.


2013. Profil Kesehatan Indonesia
Tahun 2013. Jakarta

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.


2013. Riset Kesehatan Dasar RISKESDAS
2013. Jakarta

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.


2016. Profil Kesehatan Indonesia
Tahun 2016. Jakarta

Kurniasih. 2015. Budidaya Mahkota Dewa &


Rosella Cara Olah & Khasiat Untuk
Kesehatan. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.

Kusumastuti. 2014. Roselle (Hibiscus


Sabdariffa Linn) Effects On Lowering Blood
Pressure As A Treatment For Hypertension.
Jurnal : FK-UNILA

Manfaat.co.id. diakses pada tanggal 21 maret


2018 danhttps: // manfaat.co.id /manfaat-
bunga- rosella

Australia Jurnal of Medicine Herbal. 2016.


The efficacy of Hibiscus sabdariffa (rosella)
in essential hypertension: a systematic review
of clinical trials.

J Majority. 2014. Rosella (Hibiscus


Sabdariffa Linn) Effects On Lowering Blood
Pressure As A Treatment For Hypertension.

Medika Bumi Tim. 2017. Berdamai dengan


Hipertensi. Jakarta : Bumi Medika.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2014. Metodologi


Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta:
Jakarta.

Nugroho Wahjudi. 2009. Komunikasi dalam


Keperwatan Gerontik. Jakarta : EGC

Padila. 2013. Buku Ajar Keperwatan Gerontik.


Yogyakarta : Nuha Medika.

Ratnawati. 2017. Asuhan Keperawatan


Gerontik. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.

Anda mungkin juga menyukai