Oleh:
1. Feri Fathur R 2101031002
2. Fella Susilawati 2101031005
3. Badrid Tamam 2101031008
4. Fatma Sari Dewi AR 2101031009
5. Riya Arista 2101031010
6. Nico Krisna P U 2101031011
7. Siti Nafiatul Nur A 2101031012
8. Mohamat Gafur 2101031013
9. Nunik Nurhidayatul M 2101031014
10. Dwiki Ratna P 2101031041
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Akademik Departemen Komunitas
Ns. Susi Wahyuning Asih., S.Kep, M.Kep Ns. Cahya Tri Bagus Hidayat, S.Kep., M.Kes.
NIDN.0720097502 NPK. 1986051711503614
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan aspek dasar yang menjadi indikator
bagi kesejahteraan masyarakat di seluruh dunia. Kesehatan adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup secara sosial dan ekonomis. Berdasarkan
pentingnya kesehatan di masyarakat maka perlu adanya
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD). Musyawarah Masyarakat
Desa (MMD) adalah suatu kegiatan pertemuan dengan tokoh
masyarakat desa untuk membahas permasalahan yang berkaitan
dengan kesehatan, lingkungan, dan perilaku yang diperoleh
berdasarkan hasil pengkajian. Kegiatan MMD sendiri dibagi dalam
dua tahap pelaksanaan yaitu MMD 1 dan MMD 2. Kegiatan MMD
1 dilaksanakan bertujuan untuk memberikan kesepakatan warga
desa/ kelurahan yang diwakili oleh tokoh masyarakat untuk
menanggulangi atau melakukan pencegahan terhadap masalah
kesehatan yang sedang terjadi di lingkungan masyarakat desa
tersebut. Pelaksanaan kegiatan MMD wajib melibatkan tokoh
masyarakat di sekitar wilayah desa (RT/RW) setempat, hal tersebut
wajib dikarenakan mengingat tokoh masyarakat adalah garda
terdepan dalam pelaksanaan hasil kegiatan MMD, mengetahui
permasalahan di lingkungan sekitar dan tokoh masyarakat juga
merupakan tokoh yang disegani dan dipercaya di kalangan
masyarakat. Keberhasilan kegiatan MMD juga tidak lepas dari
partisipasi peserta yang terdiri atas tokoh masyarakat di wilayah
desa/ kelurahan tersebut dan tenaga kesehatan ataupun mahasiswa
yang akan memberikan intervensi untuk masalah kesehatan yang
ada.
1. ANALISIS DATA
Tanggal/ Kemungkinan
Pengelompokan Data Masalah
Hari Penyebab
Jumat, DS: Defisit Kurang terpapar
08-10-2021 1. Dari hasil wawancara pengetahuan informasi
didapatkan 25 dari 25
ibu hamil tidak
memahami dan tidak
mengikuti kelas ANC
2. Dari hasil wawancara
dari 51 KK
didapatkan 58,14%
ibu hamil tidak
mengetahui tanda
bahaya kehamilan
3. Dari hasil wawancara
dari 51 KK
didapatkan 65,12%
ibu hamil tidak
mengetahui factor
risiko pada kehamilan
4. Dari hasil wawancara
dengan 51 KK
didapatkan 27,91%
ibu hamil periksa
kehamilan tidak tepat
waktu
DO:
1. Berdasarkan hasil
survey didapatkan
80,4% jarak ke
fasilitas kesehatan >1
km
2. Dari hasil survey
didapatkan 100%
rumah ibu hamil tidak
terpasang stiker P4K
3. Dari hasil survey
didapatkan 60,8% ibu
Masih merencakan
persalinan ke dukun
DO:
a. Tampak lemah,
pucat dan kurus
b. Badan terlihat kurus
c. TTV
BB : 39kg
TB : 150cm
TD : 110/70 mmHg
8-10-2021/ DS : Prilaku tidak Ketidakpatuhan
15.00 WIB 1. Dari hasil wawancara mengikuti program
didapatkan 14 dari 25
KK Mengatakan tidak
mengikuti posyandu
sebelum usia
kandungan 5 bulan
dikarenakan takut
janin hilang
2. Didapatkan hasil
wawancara dengan 51
KK diperoleh 48,8%
mengatakan malas ke
posyandu dan lebih
memilih langsung
kebidan terdekat
DO:
1. Dari hasil survey dari
51 KK didapatkan 31
tidak tercatat hasil
pemeriksaan di buku
KIA
2. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
a. Defisit Pengetahun b.d kurang terpaparnya informasi d.d ibu
mengatakan lebih memilih melahirkan ke dukun d.d 60,8% ibu masih
merencanakan persalinan ke dukun
b. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif b.d nutsrisi ibu hamil kurang dari
kebutuhan tubuh d.d terdapat data 17 kk ibu hamil yang mengalami
risiko tinggi
c. Ketidakpatuhan b.d prilaku tidak mengikuti program d.d tidak tercatat
hasil pmeriksaan di buku KIA
3. SKORING PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS
2 Pemeliharaan 2 3 2 2 3 2 14 2
kesehatan tidak
efektif b.d Nutrisi
ibu hamil kurang
dari kebutuhan
tubuh d.d terdapat
data 17 kk ibu
hamil yang
mengalami risiko
tinggi
3 Ketidakpatuhan b.d 2 2 2 1 3 3 13 3
prilaku tidak
mengikuti program
d.d tidak tercatat
hasil pmeriksaan di
buku KIA
Keterangan :
A = Kesadaran masyarakat akan masalah
B = Motivasi masyarakat dalam menyelesaikan masalah
C = Kemampuan perawatan dalam mempengaruhi penyelesaian masalah
D = Tersedianya SDM atau ahli dalam mengatasi masalah
E = Beratnya konsekuensi jika masalah tidak diatasi
F = Cepatnya penyelesaian masalah dengan resolusi yang dapat di capai
Skoring/Pembobotan
1 = Sangat rendah
2 = Rendah
3 = Tinggi
4 = Sangat tinggi
Noted : Isilah kolom A-F dengan skor yang sesuai dengan kondisi masyarakat,
lalu jumlahkan. Skor yang paling tinggi adalah prioritas utama, dan seterusnya.
4. PERENCANAAN
Pemeliharaan Penyuluhan 1. Mampu menjelaskan nutrisi Ibu Hamil Sabtu, Balai Desa Rp. 300.000,- Muhamma
kesehatan tidak pemahaman tanda yang dibutuhkan ibu hamil 30 Oktober Karangpring, d Gafur,
efektif dan bahaya 2. Mampu memenuhi 2021 Kecamatan S.Kep.
kehamilan pada kebutuhan nutrisi selama Sukorambi,
Ibu Hamil Senam kehamilan Jember
Ibu Hamil 3. Mampu mengetahui tanda
dan bahaya kehamilan
4. Mampu mengetahui faktor
risiko kehamilan
5. Mampu mengetahui
kehamilan risiko tinggi
6. Rutin memeriksakan
kesehatan kehamilan
7. Rutin mengkonsumsi tablet
Fe
8. Mampu melakukan senam
hamil
9. Memahami manfaat senam
hamil
10. Rutin datang ke posyandu
Ketidakpatuhan Edukasi tentang 1. Ibu hamil mampu Ibu Hamil Selasa, 09 Kantor Desa Rp. 150.000,- Nico
pentingnya mengetahui pentingnya November Karangpring, Krina P U,
pemeriksaan memeriksakan kehamilan di 2021 Kecamatan S.Kep.
kehamilan di layanan posyandu Sukorambi,
pelayanan 2. Ibu hamil dapat Jember
posyandu meningkatkan kesadaran
tentang pentingnya
pemeriksaan di posyandu
3. Ibu hamil mampu
meningkatkan manajemen
kesehatan mandiri
C. Susunan Acara
D. Hasil Kegiatan
Musyawarah Masyarakat Desa ( MMD ) 2 dilaksanakan pada hari
Kamis, 11 November 2021. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Karangpring,
dimulai pukul 09.00 WIB sampai 12.00 WIB. Dihadiri oleh 10 orang yang
terdiri dari 4 orang kader posyandu, 2 bidan wilayah Karangpring, 1 dosen
pembimbing akademik melalui zoom meeting, 4 orang perwakilan PJ dan
Perangkat Desa Karangpring. Kegiatan musyawarah ini berjalan lancar tetapi
audience hanya beberapa dikarenakan di Desa Karangpring Hujan deras. Dan
Pada saat pemaparan materi tidak terdapat pertanyaan dari para audience,
melainkan klarifikasi dari bidan dan kader desa terkait evaluasi dari
intervensi.
E. Evaluasi
1. Struktur
a. Panitia penyelenggara berkoordinasi dengan dosen pembimbing
akademik, PJ Desa Karangpring, bidan wilayah Desa Karangpring,
serta kader posyandu Desa Karangpring.
b. Sebelum pelaksanaan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) 2,
panitia mempersiapkan materi dan perlengkapan kegiatan MMD 2.
2. Proses
a. Audience antusias interaktif dan antusias terhadap materi yang
disampaikan
b. Audience tidak meninggalkan tempat selama kegiatan pemaparan
materi berlangsung
c. Pada saat diskusi, audience tidak bertanya melainkan salah satu dari
audience memberikan masukan pada saat melakukan intervensi dan
evaluasi
3. Hasil
a. Kami melakukan tiga implementasi kesehatan yang dilakukan dimulai
dari kegiatan penyuluhan tanggal 23 oktober dengandefisit
pengetahuan, pemeliharaan kesehatan tidak efektif dan ketidakpatuhan
b. Didapatkan tiga prioritas masalah kesehatan yakni:
1) Defisit pengetahuan
2) Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
3) Ketidakpatuhan
c. Didapatkan rencana intervensi bersama peserta MMD yakni:
1) Tanggal 23 Oktober 2021 terdapat kegiatan Edukasi ANC yang
bertempat di balai desa Karangprin
2) Tanggal 30 Oktober 2021 terdapat kegiatan Edukasi Pemahaman
Tanda Dan Bahaya Kehamilan Pada Ibu Hamil, Senam Ibu
Hamil, dan Senam Ibu Hamil
DAFTAR PUSTAKA