Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

BISNIS INTERNASIONAL

Penulisan makalah ini digunakan sebagai salah satu tugas

Perkuliahan Bisnis Internasional yang diampu oleh : Asep Saupuloh S.E, M.M

Di susun oleh
1. Apriliana (190301254)

2. Septiana Dwi Hapsari (190301030)

3. Aprilia Naili Salsabila (190301254)

4. Fitri Nur Corry


(190301096)
Al’Qur’ani
PROGRAM STUDI EKONOMI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

2
JUDUL MAKALAH
LALU LINTAS PEMBIAYAAN INTERNASIONAL

Dosen Pengampu : Asep Saupuloh S.E, M.M

Oleh : Kelompok 4

Kelas : Manajemen Pemasaran Pagi

Di susun oleh
1. Apriliana (190301254)

2. Septiana Dwi Hapsari (190301030)

3. Aprilia Naili Salsabila (190301254)

4. Fitri Nur Corry


(190301096)
Al’Qur’ani

PROGRAM STUDI EKONOMI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

i
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadiran Allah SWT, Atas berkat limpahan
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga Pemakalah dapat menyelesaikan makalah ”Bisnis
Internasional”.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas
perkuliahan pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Gresik.
Dengan tersusunnya makalah ini pemakalah berharap kepada bapak pengampu
membimbing pembuatan Makalah yang ditugaskan kepada Mahasiswa.
Untuk itu pemakalah mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Dr. Tumirin, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Manajemen, Fakultas Ekonomi
dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Gresik.
2. Ibu Maulidyah Amalina Rizqi S.E, M.M selaku KaProdi Manajemen, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Gresik.
3. Asep Saupuloh S.E, M.M Selaku Dosen Mata Kuliah Perilaku Konsumen yang
dengan telaten dan sungguh-sungguh dalam menyampaikan materi dan
bimbingannya.
4. Teman-teman, serta semua pihak yang telah membantu, dalam penyelesaian makalah
ini.
Pemakalah menyadari sepenuhnya, bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya.
Untuk itu dengan kerendahan hati Pemakalah mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian untuk menjadikan periksa dan pemakalah berharap atas kritik dan saran, guna
perbaikan dalam penulisan makalah ini. Amin....

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
I.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
I.3 Manfaat Penulisan....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
II.1 Motif Arus Modal...................................................................................................2
II.1.1 Motif investasi portofolio Internasional.........................................................2
II.1.2 Motif penamaan modal asing.........................................................................2
II.2 Pengaruh Kesejahteraan dari arus modal Internasional..........................................3
II.2.1 Pengaruh di Negara sasaran dan investor......................................................3
II.2.2 Pengaruh lain di Negara sasaran dan investor...............................................4
II.3 Motif dan Pengaruh.................................................................................................4
II.3.1 Kesejahteraan dari Migrasi Tenaga Kerja Internasional................................4
II.4 Pasar modal Internasional.......................................................................................5
II.4.1 Bank Internasional utama..............................................................................6
II.4.2 Pasar Eurocurrency........................................................................................7
II.4.3 Pasar Obligasi Internasional..........................................................................8
II.4.4 Pasar Ekuitas Global......................................................................................9
II.4.5 Pasar Keuangan Lepas Pantai........................................................................10
BAB III PENUTUP
III.1 Kesimpulan..........................................................................................................12
III.2 Saran....................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Transaksi – transaksi pembayaran antar daerah tidak akan menjumpai masalah
– masalah semacam yang banyak dijumpai dalam lalu lintas pembayaran
internasional, oleh karena semua daerah kekuasaan sebuah negara pada umumnya
menggunakan mata uang yang sama. Sedangkan pembayaran dengan menggunakan
cek atau giro akan hanya merupakan pemindahan bukuan perkiraan bank saja dari
saldo kredit pembayarar ke saldo kredit penerima pembayaran.

Dalam hal lalu lintas pembayaran antar negara, tidak demikian halnya.
Misalnya seorang Importir Indonesia membeli sejumlah barang dari seorang eksportir
di Amerika Serikat. Transaksi jual beli ini pelaksaanaan pembayaranya lebih
kompleks dibandingkan dengan pembayaran yang timbul dari adanya transaksi jual
beli antara dua orang penduduk yang tinggal pada satu negara yang sama. Hal ini
disebabkan antara lain karena mata uang yang berlaku di Amerika Serikat berbeda
dengan mata uang yang berlaku di negara kita.

Sering juga pembayaran terjadi dengan mata uang negara ketiga. Misalnya
dengan membeli barang dari Jepang kita dapat membayarnya dengan dollar Amerika
Serikat. Hingga dengan demikian, sebelum kita mengadakan transaksi pembelian
barang-barang dari Jepang, kita harus terlebih dahulu memperhitungkan kurs-kurs
devisa yang memungkinkan kita membandingkan nilai barang tersebut dinyatakan
dalam dollar Amerika Serikat, dalam Yen dan dalam rupiah. Masalah-masalah
semacam inilah yang menyebabkan lalu lintas pembayaran internasional berbeda
dengan lalu lintas pembayaran dalam negeri.

I.2 Rumusan Masalah

I.2.1 Apa saja yang dimaksud Motif Arus Modal?

I.2.2 Bagaimana Pengaruh Kesejahteraan dari Arus Modal Internasional?

I.2.3 Apa saja Motif dan Pengaruhnya?

I.2.4 Apa yang dimaksud pasar modal Internasional?

1
I.3 Tujuan Penulisan
Dapat mengetahui apa saja yang ada didalam arus modal internasional hingga
motif, pengaruh dan pasar modalnya dalam segi kesejahteraan dll.

2
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Motif Arus Modal

II.1.1 Motif investasi portofolio Internasional

1) High Return
Motif dasar dari internasional portfolio investment adalah untuk
mencari tingkat hasil yang tinggi. Sesuai dengan model Hecksher-Ohlin, maka
penduduk suatu negara akan membeli saham ataupun obligasi dari perusahaan
yang berada di negara lain bila memberikan return yang lebih tinggi.
2) Risk Diversification
Motif lain internasional portfolio investment adalah untuk diversifikasi
risiko. Hal ini dilakukan oleh para investor sesuai dengan portfolio theory
yang mengatakan bahwa investasi diberbagai surat berharga dapat
menghasilkan “return tertentu dengan risiko yang lebih kecil” atau “return
yang lebih tinggi dapat dihasilkan dengan risiko tertentu”. Dalam hal ini,
return dari investasi dalam surat berharga asing (foreign securities) akan
bergantung terutama pada perbedaan kondisi ekonomi di luar negeri.
Kebanyakan akan berhubungan terbalik dengan return dari investasi dalam
surat berharga dalam negeri (domestic securities). Sehubungan dengan ini,
tindakan investor untuk melakukan diversifikasi investasi, baik dalam foreign
maupun domestic securities, akan menghasilkan return yang rata-rata lebih
tinggi dan/atau risiko yang lebih rendah daripada hanya melakukan investasi
di dalam negeri (domestic securities).

II.1.2 Motif penamaan modal asing

1) Motif utama dari foreign direct investment ini pada dasarnya sama dengan
portfolio invesment, yaitu untuk mendapatkan “return yang lebih tinggi”
melalui:
a) Tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi,
b) Perpajakan yang lebih menguntungkan, dan
c) Infrastruktur yang lebih baik.
2) Untuk melakukan diversifikasi risiko (risk diversification).

3
3) Untuk tetap memiliki “competitive advantage” melalui “direct control” dengan
melakukan hal-hal berikut.
a. Horizontal Integration
Hal ini banyak dilakukan oleh perusahaan besar atau multinational
corporation (MNC) yang biasanya berada dalam posisi monopolistic
atau oligopolistic dengan tujuan untuk melakukan “direct control”
khususnya yang berkenaan dengan pengusaan ilmu pengetahuan atau
teknologi, dan managerial skill tertentu sehingga tetap memiliki
“competitive advantage” atau keunggulan bersaing disetiap pasar luar
negeri yang dimasuki.
b. Vertical Integration
Competive advantage melalui direct control juga dapat dilakukan
dengan vertical integration, baik secara “backward” maupun “forward
integration”. Backward integration dilakukan dengan jalan foreign
direct investment di bidang pertambangan dan pertanian/perkebunan
untuk memperoleh jaminan supply bahan baku tertentu dengan harga
semurah mungkin, sedangkan forward integration dilakukan dengan
jalan membangun jaringan distribusi, misalnya untuk produk
automotive dan electronic.
4) Untuk menghindari tariff dan nontariff barrier yang dibebankan kepada impor
dan sekaligus memanfaatkan berbagai insentif dalam bentuk subsidi yang
diberikan oleh pemerintah lokal untuk mendorong foreign direct investment.

II.2 Pengaruh Kesejahteraan dari arus modal Internasional

II.2.1 Pengaruh di Negara sasaran dan investor

Pengaruh di negara sasaran yaitu dimana suatu negara tersebut mendapatkan


pembiayaan pembangunan untuk memulihkan ekonomi dari negara tersebut.
Pemulihan ekonomi dapat dilakukan apabila suatu negara yang berpenghasilan rendah
mendapatkan penanaman modal asing. Hal itu berpengaruh dalam segala aspek , baik
pengembangan suatu proyek/industri, pengendalian infrastuktur, pengembangan pada
sektor kesehatan, dan kecukupan bahan pangan dalam negara tersebut. Sedangakan
pengaruh pada investor yaitu, mereka akan mendapatkan benefit dari suatu negara

4
yang telah ditanami modal , dengan menggunakan modal sumber daya yang lebih
terjangkau dan berorientasi untuk mengekspor suatu produk atau sumber daya ke
pasar luar negeri.

II.2.2 Pengaruh lain di Negara sasaran dan investor

Pengaruh lain di negara sasaran yang menerima penanaman modal


asing/international ada beberapa , di antaranya yaitu ;

a) Alih teknologi : Dalam hal ini , akan terjadi transfer ilmu pengetahuan
dalam bidang teknologi (saling sharing), sehingga dapat menghasilkan
teknologi yg canggih dan efisien dan dapat di terapkan di suatu negara
yang di tanami modal asinh tersebut.
b) Penyerapan tenaga kerja : Tentunya apabila pengembangan dari segala
aspek dilakukan , proyek/industri, pembangunan infrastuktur, sektor
kesehatan, pertanian, kebutuhan pangan, pasti akan membutuhkan dan
akan menyerap banyak tenaga kerja , dan itu menjadi salah satu
pengaruh yang sangat positif dan sangat di butuhkan oleh rakyat di
suatu negara berkembang.
c) Pelatihan Manajerial : Pelatihan ini merupakan suatu sarana yang di
gunakan untuk mencegah penurunan sumber daya manusia dari
berbagai aspek inovasi teknologi yang sedang berkembang pesat.
d) Akses ke pasar Internasional : Kemudahan Akses ke pasar
internasional juga akan di dapatkan apabila penanaman modal
asing/internasional di lakukan , karena mereka pasti akan selalu
berorientasi kepada pasar luar negeri.

Pengaruh untuk investor yaitu mereka akan lebih mudah melakukan promosi
ke pasar luar negeri karena banyak aspek yang telah di lalui oleh penerima modal agar
dapat bersaing di pasar luar negeri.

II.3 Motif dan Pengaruh

II.3.1 Kesejahteraan dari Migrasi Tenaga Kerja Internasional

Arus Modal Internasional adalah hubungan kausal/timbal balik antara


transaksi perdagangan barang internasional dan modal sebagai salah satu faktor

5
produksi tertentuakan menimbulkan arus modal secara internasional karena adanya
suatu negara yangmemiliki banyak modal dan ada pula yang mengalami kelangkaan
modal. Semakin banyak modal maka semakin kecil renumerasi (return) yang
diperoleh. Demikian sebaliknya, semakin langka modal semakin tinggi hasil yang
diperoleh. Pengalaman di negara berkembang (termasuk negara yang berpenghasilan
rendah) menunjukkan bahwa seringkali terjadi kesenjangan investasi-tabungan dan
kesenjangan devisa yang dicerminkan dalam defisit anggaran. Umumnya untuk
menutup itu semua negara-negara (berkembang) tersebut akan menutup dengan
mengundang modal asing/internasional.

Pengaruh Kesejahteraan dari arus modal International yaitu pengaruh dari


aspek aspek yang terjadi akibat dari penanaman modal asing yang terjadi di suatu
negara dan berdampak bagi masyarakatnya secara umum, contoh pemodalan bisnis
untuk peningkatan ekspor di sektor perindustrian, pembangunan infrastuktur yang
memudahkan akses ke segala penjuru di wilayah suatu negara dengan melibatkan
banyak tenaga kerja lokal, penumpasan kemiskinan dengan melakukan subsidi bahan
pangan/pokok dan melakukan riset untuk pengembangan di sektor pertanian salah
satunya agar lebih banyak lagi produk yg bisa dijual/ekspor untuk mendapatkan
penghasilan bagi masyarakatnya.

II.4 Pasar modal Internasional


Bank internasional tidak hanya penting bagi berfungsinya pasar valuta asing dan
transaksi arbitrase, tetapi mereka juga memainkan peran penting dalam mendanai operasi
bisnis internasional, bertindak sebagai bankir komersial maupun bankir investasi. Sebagai
bankir komersial, mereka mendanai ekspor dan impor, menerima deposito, memberikan
pinjaman modal kerja, dan menawarkan jasa manajemen kas yang rumit bagi klien
mereka. Sebagai bankir investasi, mereka dapat sebagai penjamin emisi (underwriter)
atau sindikat (pemodal) pinjaman lokal, asing, atau multinasional dan broker, yang
memfasilitasi, atau bahkan mendanai merger dan joint venture antara perusahaan asing
dan domestik. Bank internasional besar secara terus menerus mengembangkan produk
baru untuk memenuhi kebutuhan peminjam di seluruh dunia. Sayangnya, peserta pasar
mungkin tidak sepenuhnya menghargai risiko yang inheren (melekat) dalam instrumen

6
keuangan baru ini, yang berkontribusi terhadap kedalaman dan keluasan dari Resensi
Global pada 2008-2009.

II.4.1 Bank Internasional utama

Sistem perbankan internasional terpusat di bank-bank pasar uang besar yang


bermarkas di pusat pusat keuangan dunia-Jepang, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
Bank-bank ini terlibat dalam perniagaan internasional dalam skala global.

Perbankan internasional dapat mengambil banyak bentuk. Pada awalnya,


sebagian besar perbankan internasional dilakukan melalui hubungan koresponden
timbal balik antarbank yang berlokasi di i negara yang berbeda. Hubungan
koresponden (correspondent relationship) adalah hubungan agen di mana satu bank
bertindak sebagai koresponden, atau agen, bank lain di negara asal bank yang
pertama, dan sebaliknya. Sebagai contoh, sebuah bank AS untuk dapat menjadi
koresponden untuk sebuah bank Denmark di Amerika Serikat, sementara bank
Denmark tersebut dapat menjadi koresponden bank AS tersebut di Denmark. Jasa
yang oleh bank koresponden termasuk membayar atau memungut dana asing,
memberikan informasi kredit, dan menerima letters of credit. Untuk memfasilitasi
transaksi ini, setiap bank memelihara akun di bank lain yang didenominasikan dalam
mata uang lokal.

Seiring bank-bank yang lebih besar menginternasionalisasi operasi mereka,


mereka semakin menyediakan operasi luar negeri mereka sendiri, daripada
menggunakan bank koresponden, untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk
bersaing secara internasional. Bank yang mempunyai operasi asingnya sendiri dapat
lebih mampu mengakses sumber deposito baru dan kesempatan pemberian pinjaman
yang menguntungkan. Hal yang sama pentingnya, sewaktu klien domestik mereka
melakukan internasionalisasi, bank tersebut dapat lebih memenuhi kebutuhan
perbankan internasional klien tersebut. Jadi, mereka mempertahankan bisnis
internasional dari klien domestik mereka dan mengurangi risiko bahwa bank
internasional lainnya akan mencuri klien mereka tersebut.

Operasi perbankan luar negeri dapat dibentuk dalam berbagai cara. Jika bank
tersebut digabungkan secara terpisah dari perusahaan induknya, maka disebut sebagai
bank anak perusahaan (subsidiary bank); jika tidak digabungkan secara terpisah, maka
disebut sebagai bank cabang (branch bank). Terkadang sebuah bank internasional

7
dapat memilih untuk mendirikan bank afiliasi (affiliated bank), yaitu bank yang
beroperasi di luar negeri tempat mereka ambil bagian dalam kepemilikan bersama
dengan mitra lokal ataupun asing.

1. Jasa Perbankan Internasional


Bank internasional dan operasi luar negeri mereka merupakan penyedia penting
jasa perbankan komersial internasional. Eksportir dan wisatawan menggunakan jasa
perbankan seperti ini ketika mereka menukarkan mata uang atau cek perjalanan dari
negara asal mereka dengan mata uang lokal. Meskipun pertukaran fisik dari mata
kertas suatu negara dengan mata uang kertas negara lain merupakan bagian dari
operasi perbankan internasional, bagian yang jauh lebih pentingnya adalah pendanaan
dan pemberian fasilitas transaksi komersial sehari-hari. Sebagai contoh, ketika
Hallmark memesan barang Hello Kitty senilai Y100 juta dari produsen asal Jepang di
Sanrio, dengan pembayaran yang jatuh tempo dalam 90 hari, Hallmark akan
membutuhkan jasa perbankan sebagai berikut.
a. Pendanaan jangka pendek untuk pembelian tersebut
b. Transfer dana elektronik internasional
c. Pembelian forward terhadap yen Jepang
d. Nasihat mengenai dokumentasi yang sesuai untuk mengimpor dan membayar
barang tersebut
Departemen internasional dari bank perusahaan tersebut akan memberikan
salah satu atau seluruh jasa ini sebagai bagian dari operasi perbankan komersial
normalnya.
2. Jasa Perbankan Investasi
Selain jasa perbankan komersial, sebagian besar bank internasional memberikan
jasa perbankan investasi. Jasa perbankan investasi juga disediakan oleh perusahaan
sekuritas besar seperti Nomura, Morgan Stanley, Goldman Sachs, dan Merrill Lynch.
Klien perusahaan mempekerjakan bankir investasi untuk mengemas dan mencari
pendanaan utang dan ekuitas jangka panjang dan untuk mengatur merger dan akuisisi
terhadap perusahaan domestik dan asing. Persaingan telah memaksa para bankir
investasi untuk melakukan globalisasi pada operasi mereka untuk mendapatkan modal
untuk klien mereka dengan biaya serendah mungkin.

8
II.4.2 Pasar Eurocurrency

Segi penting lainnya dari sistem keuangan internasional adalah pasar


Eurocurrency. Pasar Eurocurrency, yang sebelumnya disebut pasar Eurodollar,
berawal dari awal tahun 1950-an ketika pemerintah Eropa Tengah dan Eropa Timur
yang dikendalikan oleh komunis membutuhkan dolar untuk mendanai perdagangan
internasional mereka, tetapi takut bahwa pemerintah AS akan menyita atau
memblokir simpanan dolar mereka di bank AS untuk alasan politik. Pemerintah
komunis memecahkan permasalahan ini dengan menggunakan bank Eropa yang
bersedia memelihara akan dolar untuk mereka. Jadi, lahirlah Eurodollars-dolar AS
yang didepositokan dalam akun bank Eropa Seiring bank-bank lain di seluruh dunia,
khususnya di Kanada dan Jepang, mulai menawarkan aku deposito yang
didenominasikan dalam dolar, istilah Eurodollar berevolusi dan berarti dolar AS yang
didepositokan dalam semua akun bank di luar Amerika Serikat. Sewaktu mata uang
lain menjadi lebih kuat pada era pasca-Perang Dunia II-khususnya yen, pound, dan
mark Jerman-pasar Eurocurrency diperluas dengan memasukkan Euroyen,
Europound, dan mata uang lainnya. Sekarang Eurocurrency didefinisikan sebagai
mata uang yang didepositokan di luar negara penerbitnya.

Selama tahun 1970-an, bank AS mengeluh bahwa persyaratan cadangan dan


regulasi mahal lainnya yang diberlakukan oleh Dewan Cadangan Federal (Federal
Reserve Board) menghalangi mereka untuk dapat bersaing dengan bank Eropa dan
Asia dalam memberikan pinjaman internasional yang didenominasikan dalam dolar,
yang pada saat itu menyumbangkan lebih dari separuh pasar Euroloan. Bank asing
yang memberikan pinjaman dalam Eurodollar tidak dikenai regulasi. Untuk mengatasi
masalah ini, pada 1981 Dewan Cadangan Federal mengotorisasi penciptaan fasilitas
perbankan internasional. Fasilitas perbankan internasional (international banking
facility-IBF) adalah entitas dari bank AS yang secara hukum berbeda dari operasi
domestik bank tersebut dan hanya dapat menawarkan jasa perbankan internasional.
IBF tidak perlu mematuhi berbagai regulasi perbankan domestik. Tentu saja, Dewan
Cadangan Federal telah menerbitkan berbagai regulasi untuk memastikan bahwa IBF
tidak terlibat dalam jasa perbankan domestik. Sebagai contoh, IBF dapat menerima
deposito dari atau memberikan pinjaman hanya kepada nonpenduduk AS. Meskipun
demikian, IBF memungkinkan bank-bank AS untuk bersaing dengan para bankir
internasional lainnya dengan kedudukan setara dalam pasar Euroloan yang kritis.

9
II.4.3 Pasar Obligasi Internasional

Pasar obligasi internasional mewakili sumber utama dari pembiayaan utang


pemerintah dunia, organisasi internasional, dan perusahaan besar. Pasar ini secara
tradisional terdiri dari dua jenis obligasi: obligasi asing dan Eurobond. Obligasi asing
(foreign bonds) adalah obligasi yang diterbitkan oleh penduduk negara A, tetapi dijual
kepada penduduk negara B dan didenominasikan dalam mata uang negara B. Sebagai
contoh, Nestlé Corporation, sebagai penduduk Swiss, dapat menerbitkan obligasi
asing yang didenominasikan dalam yen dan dijual terutama kepada penduduk Jepang.
Eurobond adalah obligasi yang diterbitkan dalam mata uang negara A. tetapi dijual
kepada penduduk negara lain. Sebagai contoh, American Airlines dapat meminjam
$500 juta untuk mendanai pembelian pesawat terbang baru dengan menjual Eurobond
yang didenominasikan dalam dolar kepada penduduk Denmark dan Jerman. Euro dan
dolar AS merupakan mata uang dominan dalam pasar obligasi internasional.

Sewaktu pasar modal global berevolusi, pasar obligasi internasional telah


menjadi semakin rumit. Sindikat bank investasi, perusahaan sekuritas, dan bank
komersial memberikan paket obligasi internasional yang kompleks untuk melayani
kebutuhan pinjaman besar, peminjam kredit, seperti MNE besar, pemerintah nasional,
dan organisasi internasional. Obligasi global adalah salah satu instrumen keuangan
inovatif sejenis. Obligasi global (global bond) adalah aset keuangan likuid besar yang
dapat diperdagangkan kapan pun dan di mana pun. Penggunaannya dipelopori oleh
Bank Dunia, yang pada saat bersamaan menjual obligsi global yang didenominasikan
dalam dolar AS senilai $1,5 miliar di Amerika Utara, Eropa, dan Jepang dan berhasil
dalam menurunkan biaya bunga pada obligasi yang diterbitkan sebesar 0,225 poin
persentase. Meskipun 0,225 poin persentase mungkin tampak tidak banyak,
mengalikan jumlah tersebut dengan $1,5 miliar mengungkapkan bahwa bank tersebut
telah mengurangi biaya pendanaan tahunannya sebesar $3.375.000. Tertarik dengan
kesuksesan Bank Dunia, banyak organisasi besar lainnya, seperti Matushita Electric,
Propinsi Ontario, Citicorp, dan Household Finance, juga telah menerbitkan ob;igasi
global.

Terdapat kesempatan inovatif lainnya dalam dalam pasar obligasi. Sebagai


cobtoh, berdasarkan opsi peminjam, bunga obligasi dapat dibayarkan dengan satu
mata uang dan pokoknya dibayarkan dengan mata uang yang lainnya. Peminjam juga

10
bisa mendapatkan tingkat bunga yang lebih rendah dengan menawarkan perlindungan
inflasi yang mematok pembayaran kembali pokoknya dengan nilai emas atau hak
penarikan khusus.

Seperti halnya pasar Euroloan, pasar obligasi internasional sangat kompetitif,


dan peminjam sering kali bisa mendapatkan dana dengan persyaratan yang
menguntungkan. Ukuran transaksi yang besar, peminjam kredit, dan kebebasan dari
regulasi mahal yang diberlakukan pada pasar modal domestik seluruhnya membantu
menurunkan tingkat bunga yang dibebankan pada pinjaman tersebut.

II.4.4 Pasar Ekuitas Global

Semakin pentingnya operasi multinasional dan perbaikan dalam teknologi


telekomunikasi juga telah membuat pasar ekuitas semakin global. Perusahaan baru
juga tidak lagi dibatasi untuk menggalang ekuitas baru hanya dari sumber domestik
saja. Sebagai contoh, perusahaan farmasi Swiss merupakan sumber utama modal
ekuitas untuk perusahaan bioteknologi baru AS. Perusahaan yang sudah mapan juga
memanfaatkan pasar ekuitas global. Ketika berekspansi ke dalam suatu pasar asing,
perusahaan dapat memilih untuk menggalang modal untuk anak perusahaan asing
mereka di pasar asing tersebut. Walt Disney Company, sebagai contoh, awalnya
menjual 51 persen proyek Disneyland Paris mereka kepada investor Prancis. Berbagai
MNE juga saling mendaftarkan saham biasa mereka di banyak bursa saham. Toyota,
misalnya, terdaftar di bursa saham Tokyo, London, dan New York, sehingga
memungkinkan investor Asia, Eropa, dan AS untuk membeli sahamnya dengan
mudah. Inovasi lainnya adalah pengembangan dana negara. Dana negara (country
fund) adalah reksa dana yang mengkhususkan diri untuk berinvestasi dalam
perusahaan di suatu negara tertentu.

Globalisasi pasar ekuitas telah difasilitasi oleh globalisasi industri jasa


keuangan. Sebagian besar perusahaan jasa keuangan besar, seperti Merrill Lynch,
Daiwa Securities, dan Deutsche Bank, telah memperluas operasi mereka dari basis
domestik mereka ke pusat keuangan internasional utama. Perusahaan jasa keuangan
ini berkeinginan untuk menggalang modal, memberikan nasihat investasi,
menawarkan analisis pasar saham, dan menjembatani transaksi pendanaan untuk klien
di mana pun di seluruh dunia.

11
II.4.5 Pasar Keuangan Lepas Pantai

Pusat keuangan lepas pantai berfokus untuk menawarkan jasa perbankan dan
keuangan lainnya. kepada pelanggan nonpenduduk. Banyak dari pusat-pusat ini
berlokasi di negara kepulauan, seperti Bahama, Bahrain, Kepulauan Cayman,
Bermuda, Curaçao, dan Singapura. Luksemburg dan Swiss, meskipun bukan
kepulauan, juga merupakan pusat keuangan "lepas pantai" yang penting.

MNE sering menggunakan pusat keuangan lepas pantai untuk mendapatkan


pinjaman Eurocurrency berbiaya rendah. Banyak MNE menempatkan anak
perusahaan pendanaan di pusat pusat ini untuk mengambil keuntungan yang mereka
tawarkan: stabilitas politik, iklim regulasi yang memfasilitasi transaksi modal
internasional, hubungan komunikasi yang baik dengan pusat keuangan utama lainnya,
dan tersedianya ahli hukum, akuntansi, keuangan, serta ahli lainnya yang dibutuhkan
untuk mengemas pinjaman besar. Efisiensi dari pusat keuangan lepas pantai dalam
menarik deposito dan kemudian meminjamkan dana ini kepada pelanggan di seluruh
dunia merupakan faktor penting dalam globalisasi pasar modal yang sedang tumbuh.

12
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Motif lain internasional portfolio investment adalah untuk diversifikasi
risiko. Hal ini dilakukan oleh para investor sesuai dengan portfolio theory
yang mengatakan bahwa investasi diberbagai surat berharga dapat
menghasilkan «return tertentu dengan risiko yang lebih kecil» atau «return
yang lebih tinggi dapat dihasilkan dengan risiko tertentu». Dalam hal ini,
return dari investasi dalam surat berharga asing akan bergantung terutama
pada perbedaan kondisi ekonomi di luar negeri. Kebanyakan akan
berhubungan terbalik dengan return dari investasi dalam surat berharga dalam
negeri. Sehubungan dengan ini, tindakan investor untuk melakukan
diversifikasi investasi, baik dalam foreign maupun domestic securities, akan
menghasilkan return yang rata-rata lebih tinggi dan/atau risiko yang lebih
rendah daripada hanya melakukan investasi di dalam negeri Untuk melakukan
diversifikasi risiko Untuk tetap memiliki «competitive advantage» melalui
«direct control» dengan melakukan hal-hal berikut.
Transaksi pembayaran antar daerah tidak akan menjumpai masalah –
masalah semacam yang banyak dijumpai dalam lalu lintas pembayaran
internasional, oleh karena semua daerah kekuasaan sebuah negara pada
umumnya menggunakan mata uang yang sama. Misalnya seorang Importir
Indonesia membeli sejumlah barang dari seorang eksportir di Amerika Serikat.
Transaksi jual beli ini pelaksaanaan pembayaranya lebih kompleks
dibandingkan dengan pembayaran yang timbul dari adanya transaksi jual beli
antara dua orang penduduk yang tinggal pada satu negara yang sama. Sering
juga pembayaran terjadi dengan mata uang negara ketiga. Misalnya dengan
membeli barang dari Jepang kita dapat membayarnya dengan dollar Amerika
Serikat.

III.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dari segi materi, isi materi, ejaan, cara penulisan karya tulis ini,
untuk itu penulis meminta saran dari pembaca semua untuk memberi kritik
dan saran agar makalah ini bisa lebih sempurna lagi untuk penulisan
berikutnya. Atas perhatiannya, penulis mengucapkan terima kasih.

13
DAFTAR PUSTAKA

14

Anda mungkin juga menyukai