Anda di halaman 1dari 3

Bab 10

ANGKA KECUKUPAN GIZI

PENGERTIAN ANGKA KECUKUPAN GIZI


Angka kecukupan gizi yang dianjurkan (AKG) atau recommended dietary allowances (RDA)
adalah taraf konsumsi zat-zat gizi esensial, yang berdasarkan pengetahuan ilmiah dinilai
cukup untuk memenuhi kebutuhan hampir semua orang sehat.

Penetapan angka kecukupan gizi yang dianjurkan (AKG)


AKG adalah Jumlah zat-zat gizi Yang hendaknya dikonsumsi tiap hari untuk jangka waktu
tertentu sebagai bagian dari normal rata-rata orang sehat didik Oleh sebab itu, perlu
dipertimbangkan setiap Faktor yang berpengaruh terhadap absorbsi zat gizi atau efisiensi
penggunaannya di dalam tubuh.

Cara memenuhi AKG


Karena masih kurangnya pengetahuan, AKG belum dapat ditetapkan untuk semua zat gizi
yang sudah diketahui. Akan tetapi AKG untuk zat-zat gigi yang sudah diterapkan dapat
dijadikan pedoman sehingga menu bervariasi yang memenuhi AKG untuk zat-zat gizi
tersebut diharapkan cukup pula dalam zat-zat gizi lainnya. Oleh sebab itu dianjurkan agar
menu sehari-hari terdiri atas bahan pangan bervariasi yang diperoleh dari berbagai
golongan bahan pangan (bukan dari suplementasi atau sertifikasi) dan supaya
diperhitungkan pula kemungkinan kehilangan zat-zat gizi selama pengolahan makanan titik
di Indonesia pola menu seimbang tergambar dalam menu 4 sehat 5 sempurna dan
pedoman umum gizi seimbang (PUGS) . Dalam menyusun menu selain AKG perlu pula
dipertimbangkan aspek-aspektabilitas makanan yang disajikan, karena selain sebagai
sumber zat-zat gizi makanan juga mempunyai nilai sosial dan emosional.

Jenis yang gizi yg dianjurkan, meliputi :

Energi, protein, vitamin (ADEK, BC) dan mineral Ca, P. Fe, Zn, I, Se

• Rata-rata kecukupan Energi bagi penduduk Indonesia: 2.200 Kal dan 50 g protein
(tingkat konsumsi)

• Rata-rata kecukupan Energi bagi penduduk Indonesia: 2.500 Kal dan 55 g protein
(tingkat ketersediaan)
Angka Kecukupan Gizi

Dasar perhitungan AKG di Indonesia

Dasar perhitungan AKG tahun 2004 dilakukan dengan cara:


1. Menetapkan berat badan patokan untuk berbagai golongan penduduk. Data
diperoleh dari hasil pengumpulan data berat badan rata-rata orang sehat menurut
kelompok umur dan gender di Indonesia oleh pusat penelitian dan pengembangan
gizi, Departemen Kesehatan sifatnya masih terbatas pada beberapa kelompok
dengan keadaan gizi optimal dan aktivitas sedang. Tabel 13.1 menunjukkan berat
badan patokan untuk Indonesia dibandingkan dengan angka WHO(1983),
FAO(2002), Singapura (2000) dan Filipina (2002)
2. Menggunakan rujukan who/fao 2002 Institut of medicine- food and nutrition board
(IOM-FNB) Amerika Serikat 1999- 2002, dan internasional life science Institute of
South east Asia (ILSI-SEA). 2002. AKG untuk energi dan protein disesuaikan dengan
ukuran berat dan tinggi badan rata-rata penduduk sehat di Indonesia ( Hardiansyah
dan Victor Tambunan ,2004)

Angka Kecukupan Gizi (AKG) atau Recommended Dietary Allowances (RDA), merupakan
kecukupan rata-rata zat gizi sehari bagi hampir semua orang sehat (97,5%) menurut
golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh aktivitas fisik, genetik dan keadaan fisiologis
untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Definisi tersebut menyiratkan bahwa
tingkat asupan yang akan menyebabkan defisiensi gizi berbahaya hanya 2,5%. Ini dihitung
berdasarkan EAR dan biasanya kira-kira 20% lebih tinggi dari EAR.

Estimasi RDA

Metode yang ideal :

Berasal dari rata-rata kebutuhan dari orang sehat dan mewakili setiap segmen populasi diuji
statistik individual dalam grup, akhirnya dihitung jumlah rata-rata kebutuhan yang meningkat
sesuai kebutuhan agar sehat.
Estimasi RDA mengikuti 4 langkah penting

1.Estimasi rata-rata kebutuhan populasi dan macam kebutuhan zat gizi dalam populasi

2.Peningkatan rata-rata kebutuhan dari suatu jumlah yang cukup untuk pemenuhan
kebutuhan semua populasi

3.Peningkatan jumlah zat gizi yang diperbolehkan dikonsumsi karena pemakaian yang tidak
efisien (penyerapan tidak baik, konversi makan yang kurang dalam bentuk aktif).

4.Dipakai untuk interpretasi dan ekstrapolasi besar zat gizi yang dianjurkan bila informasi
kebutuhan sangat terbatas.

Pemakaian RDA

• Interprestasi survei konsumsi

• Pedoman perencanaan penyiapan suplai makanan dan dalam menetapkan kebijakan


program kesehatan & kesejahteraan

• Perencanaan pemberian makan (sesuai AKG)

Program penyuluhan (anjuran kons gizi)


Pengembangan produk, labeling gizi dan peraturan kualitas gizi makanan.

KEBUTUHAN NUTRIENT (FAO/WHO)

Menurut FAO/WHO (2002) didefinisikan 4 level :

1.Requirement

Definisi tingkatan asupan yg meliputi kondisi adekuat /kecukupan & resiko pencegahan dari
kondisi kurang/lebih

2.Recommended Nutrient Intake (RNI)

Definisi asupan zat gizi perhari yg dianggap memenuhi kebutuhan zat gizi pada hampir
semua individu (97,5%) berdasarkan umur & jenis kelamin dalam kelompok populasi
spesifik.
3.Tolerable Upper Nutrien Intake Level

Hanya didefinisikan untuk beberapa zat gizi sbagai asupan maximum dari makanan dimana
kelebihan nutrien tsb tidak menyebabkan efek kesehatan yg merugikan pada hampir seluruh
individu (97,5%) yg terlihat pd kelompok populasi umur dan jenis kelamin yg tertentu.

4.Protective Nutrient Intake.

Digunakan bila jumlah suatu nutrien lebih besar dari nilai RNI untuk melindungi kondisi
kesehatan tertentu atau untuk melindungi dari resiko nutritional yang berhubungan dgn
kesehatan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai