BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….1
Latar Belakang......................................................................................................1
Rumusan Masalah…………………………….....................................................2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………..3
Pengertian Etika Perusahaan……………………….............................................3
Analisis Kasus………………………………………………………………......6
Kesimpulan………………………………………………………………….......7
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Sebuah perusahaan bisnis yang baik harus memiliki etika dan tanggung
jawab sosial yang baik. Kata “etika” berasal dari kata Yunani ethos yang
mengandung arti yang cukup luas yaitu, tempat yang biasa ditinggali,
kebiasaan, adaptasi, akhlak, watak, perasaan, sikap dan cara berpikir. Kata
“moralitas” dari kata lain “moralis” dan merupakan kata abstrak dari “moral”
yangmenunjuk kepada baik dan buruknya suatu perbuatan. Sedangkan definisi
dari etika bisnis adalahpengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan dan
pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku
secara ekonomi/sosial, dan penerapan norma dan moralitas inimenunjang
maksud dan tujuan kegiatan bisnis. Apalagi akhir-akhir ini makin banyak
dibicarakanperlunya tentang perilaku bisnis terutama menjelang mekanisme
pasar bebas.
Oleh karena itu, perlu adanya sanksi yang tegas mengenai larangan praktik
monopoli dan usaha yang tidak sehat agar dapat mengurangi terjadinya
pelanggaran etika bisnis dalam dunia usaha.
RUMUSAN MASALAH
1.Prinsip otonomi
2.Prinsip kejujuran
Prinsip ini ada hubungan erat dengan prinsip kejujuran. Penerapan prinsip
kejujuran yang ketat akan mampu meredam niat jahat perusahaan itu.
4. Prinsip keadilan,
Penerapan etika bisnis yang telah ditetapkan oleh PT. Garuda Indonesia masih
mengalami beberapa permasalahan menyangkut penerapan etika bisnis para
pekerjanya. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya kasus-kasus yang menjegal
PT. Garuda Indonesia dalam praktik bisnis mereka. Salah satu kasusnya adalah
-Selanjutnya pada tahun 2019 lalu publik juga sempat dihebohkan oleh kasus
penyelewengan jabatan oleh Ari Aksara yang dimana selain melakukan praktik
rangkap jabatan, Ari juga melakukan penyelundupan Harley Davidson dan
sepeda Brompton, kasus ini berakibat pada pencopotan jabatan Ari Aksara oleh
Menteri BUMN Erick Thohir
- Lalu yang terakhir, PT. Garuda Indonesia juga mengalami kasus terkait
laporan keuangan. Dalam kasus ini komisaris maskapai menolak laporan
keuangan Garuda yang menunjukkan bahwa perusahaan memperoleh laba
bersih sebesar US$809.850 pada tahun 2018, angka ini lebih besar
dibandingkan tahun 2017 lalu. Atas kasus tersebut, pihak akuntan publik dan
kantor akuntan publik auditor laporan keuangan garuda dijatuhi sanksi oleh
kemenkeu karena terbukti bersalah
Contoh kasus pelanggaran etika bisnis dan analisisnya yang berikutnya bisa
dilihat dari kasusPT Garuda Indonesia yang terjadi pada tahun 2018 silam.
Dimana maskapai penerbangan milik BUMN ini telah melanggar kode etik
berbisnis, yakni dengan adanya manipulasi pada laporan keuangannya.Selain itu
ketiga kasus diatas merupakan beberapa contoh kasus dimana 5 prinsip serta
nilai sincerity yang telah ditetapkan oleh PT. Garuda Indonesia telah dilanggar
oleh beberapa pihak internal perusahaan, yang dimana itu merupakan sebuah
bentuk penyimpangan dari etika bisnis yang ditetapkan perusahaan sebagai
pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance (GCG) Untuk itu perlu
diterapkan perbaikan internal manajemen Garuda Indonesia khususnya terkait
pengimplementasian etika bisnis dalam praktik bisnis merekan
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Etika bisnis berlaku sebagai benteng bagi pemangku kepentingan, etika bisnis
juga memiliki fungsi yang mampu menyinergikan antar pemangku kepentingan
dalam bisnis. Bisnis yang beretika akan membawa dampak baik pada
perusahaan. Penerapan etika dalam kegiatan bisnis akan membawa dampak
yang positif bagi kelangsungan suatu bisnis.Dalam dunia bisnis etika memiliki
peran penting bagi perjalanan organisasi bisnis. Bisnis merupakan aktivitas
yang memerlukan tanggung jawab moral dalam pelaksanaannya, sehingga etika
dalam praktik bisnis memiliki hubungan yang erat. Bisnis tanpa etika akan
membuat praktik bisnis menjadi tidak terkendali dan justru merugikan tujuan
utama dari bisnis itu sendiri. Bagi perusahaan jasa memberikan layanan kepada
pelanggan adalah tujuan utama untuk menarik pelanggan dan menawarkan
produknya. Menentukan karakteristik pelanggan dan memberikan pelayanan
adalah tugas utama dari setiap pihak internal pada perusahaan. Kualitas layanan
yang diberikan kepada pelanggan(pihak eksternal) sangat tergantung pada
kualitas relasi dan kerjasama pelanggan internal.